Liputan6.com, Jakarta Sejak 2016, WWF telah menetapkan Gorila sebagai salah satu binatang yang berada di ambang kepunahan. Hal ini dikarenakan primata raksasa ini masih menjadi sasaran favorit oleh pemburu liar.
Perburuan liar yang masif tak bisa diimbangi oleh kemampuan berkembang biak gorila. Gorila hanya dapat melakukan reproduksi saat usianya mencapai 10-12 tahun. Kemudian, pada umumnya gorila betina mengandung hanya 1 bayi selama 8 sampai 9,5 bulan. Selama hidupnya, Gorila betina hanya mampu mengandung dan melahirkan 3 bayi gorila seumur hidupnya.
Advertisement
Baca Juga
Pada Juni 2019 di Kent’s Howletts Wild Animals Park, Canterbury, Inggris lahir seekor bayi gorila dengan kondisi prematur. Bayi gorila yang kemudian diberi nama Yaounde tersebut lahir hanya dengan bobot seberat 1 kilogram saja, padahal pada umumnya bayi gorila terlahir dengan bobot 2 kilogram.
Yaounde terlahir enam minggu lebih awal dari Hari perkiraan Lahir (HPL). Tanpa diduga ternyata hal ini menimbulkan penolakan dari sang induk. Sehingga menyebabkan para penjaga harus segera turun tangan untuk mengatasi hal tersebut.
Para penjaga kebun binatang turun tangan langsung untuk mengasuh Yaounde
Pada umumnya, bayi gorila yang ditolak oleh induknya dapat diadopsi oleh induk gorila lain dengan spesies yang sama. Namun, dalam kasus ini para penjaga langsung turun tangan untuk mengasuh Yaounde.
Dikutip dari metro.co.uk, Yaounde menjadi sangat lengket dengan ‘orangtua’ penggantinya yang telah membantu merawatnya selama intensif hingga mencapai bobot 5,19kg. Perawatan intensif terhadap Yaounde ini bukan tanpa sebab, hal ini dikarenakan di Howletts Wild Animals Park sempat terjadi kasus yang serupa.
Advertisement
Ditemukan 2 kasus kematian bayi gorila, diduga karena induk tuli
Selain terdapat kasus penolakan oleh induk, di Howletts Wild Animals Park juga sempat ditemukan kasus kematian bayi gorila. Tercatat ada 2 kasus yang telah terjadi selama 2 tahun belakangan ini. Menurut penutuan para staf, diduga kasus kematian tersebut disebabkan oleh induk gorila yang tuli.
Jika induk gorila tuli, ia tak dapat mendengar tangisan dari bayinya yang baru lahir. Dengan demikian ia bisa mengira bahwa anaknya tidak hidup. Maka dari itu, para penjaga kebun binatang benar-benar memperhatikan dengan seksama proses kembang biak gorila.