Cara Mencegah Penularan Virus Corona, Kenali Gejalanya Sejak Dini

Langkah pencegahan virus corona dengan masker memang membantu, namun sejumlah ahli menilai menjaga imun tubuh sendiri jauh lebih penting.

oleh Nisa Mutia Sari diperbarui 02 Mar 2020, 18:41 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2020, 18:41 WIB
Cara Mencegah Penularan Virus Corona
Ilustrasi Virus Corona 2019-nCoV (Public Domain/Centers for Disease Control and Prevention's Public Health Image)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengonfirmasi dua kasus positif Virus Corona COVID-19 di Indonesia. Keduanya diketahui keluarga yang terdiri dari seorang ibu dan putrinya yang berada di Depok, Jawa Barat.

Munculnya dua kasus Virus Corona COVID-19 di Indonesia cukup membuat heboh. Beberapa penjual masker dan hands sanitizer menjadi sasaran warga. Langkah pencegahan virus corona dengan masker memang membantu, namun sejumlah ahli menilai menjaga imun tubuh sendiri jauh lebih penting. 

Virus yang terkenal mematikan ini kini membuat panik masyarakat Indonesia. Hal ini membuat banyak orang ingin melakukan tindakan pencegahan, mengenal tanda-tanda terjangkit virus, dan lain sebagainya.

Karena tidak bisa dianggap sepele, maka penting untuk melakukan tindakan pencegahan Virus Corona. Berikut cara mencegah penularan Virus Corona dan gejalanya yang telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (2/3/2020).

Sekilas tentang Virus Corona

Cara Mencegah Penularan Virus Corona
Ilustrasi Corona Virus | unsplash.com/@anikolleshi

Virus Corona sendiri pertama kali diidentifikasi pada 1960-an. Umumnya, Virus Corona ditemukan pada spesies hewan yang berbeda, termasuk unta, sapi, kucing, dan kelelawar. Hal ini sejalan dengan tempat bermula terjadinya kasus Virus Corona yang adalah pasar hewan di Wuhan, China.

Namun, Virus Corona yang sedang mewabah saat ini merupakan jenis virus baru, yaitu COVID-19. “Kami sekarang memiliki nama untuk penyakit ini, yaitu COVID-19,” kata Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus selaku Director General of the World Health Organization kepada wartawan di Jenewa mengutip dari The Guardian.

Tedros menjelaskan bahwa "co" adalah singkatan dari "corona", "vi" untuk "virus" dan "d" untuk "penyakit", sementara "19" adalah untuk tahun itu, karena wabah pertama kali diidentifikasi pada 31 Desember.

Virus Corona Sensitif Suhu Panas

Spesialis Mikrobiologi RS UI, Fera Ibrahim mengatakan virus corona dapat mengalami kelumpuhan di tengah suhu 56 derajat Celcius saat berada di luar sel inang atau ketika berada di ruang terbuka. "Jadi corona virus itu sensitif terhadap suhu panas," ujarnya.

Fera menjelaskan, Virus Corona merupakan mikroorganisme parasit yang tidak dapat berproduksi di luar sel inang. Virus tersebut baru bisa bereplikasi memperbanyak diri kalau sudah masuk ke dalam sel hidup. Artinya, saat Virus Corona berada di ruang terbuka belum menjangkiti sel inang.

“Virus dapat dilumpuhkan salah satunya melalui pemanasan pada suhu sekitar 56 derajat Celcius selama 30 menit," jelas dia.

"Virus tersebut juga dapat dilumpuhkan dengan alkohol pada kadar tertentu dan cairan disinfektan yang mengandung chlorine, hydrogen peroxide dan pelarut lipid," sambungnya.

Gejala Terinfeksi COVID-19

Cara Mencegah Penularan Virus Corona
ilustrasi batuk (sumber: iStock)

Virus Corona biasanya menyebabkan infeksi pada hidung, sinus, atau tenggorokan bagian atas. Sekilas, gejala Virus Corona tidak jauh berbeda dengan virus flu biasa, tetapi jika infeksi Virus Corona menyebar ke saluran pernapasan bagian bawah (tenggorokan dan paru-paru), dapat mengakibatkan pneumonia, terutama pada orang lanjut usia, orang dengan penyakit jantung, atau orang dengan sistem imunitas lemah. 

Melansir dari website resmi Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sebuah lembaga kesehatan publik terkemuka asal AS, gejala Virus Corona dapat muncul hanya dalam 2 hari atau selama 14 hari setelah seseorang terinfeksi virus tersebut.

Pada kasus yang terjadi di Indonesia, Menkes mengatakan bahwa kedua pasien yang positif Virus Corona sempat mengalami batuk, pilek, dan sedikit sesak napas. "Batuk, pilek, tadinya agak sesak. Dia dengan demam, agak sesak, ya sudah kita tracking semua. Kalau sekarang sih kondisinya tinggal batuknya saja," kata Terawan dalam konferensi pers di Jakarta pada Senin (2/3/2020).

Terawan mengatakan kedua paseien tertular dari seorang tamu di rumah mereka, yang merupakan warga negara Jepang dan telah terinfeksi COVID-19 di Malaysia.

Cara Mencegah Penularan Virus Corona

Cara Mencegah Penularan Virus Corona
Ilustrasi cuci tangan. (dok.Gentle07/Pixabay/Tri Ayu Lutfiani)

Mencuci Tangan

Cara pencegahan yang paling utama adalah mencuci tangan dengan air bersih dan sabun minimal 20 detik. Hal ini perlu dilakukan karena virus dapat menyebar dari orang ke orang melalui droplet pernapasan. Misalnya dari bersin, batuk, kontak dekat dari orang tertular.

Karena kita tidak pernah mengetahui apa yang orang tularkan dan sentuh. Jadi, pastikan jangan menyentuh mata, hidung, mulut Anda sebelum mencuci tangan. Jangan dulu berjabat tangan, berpelukan, apalagi berciuman. Semua itu dapat mengirimkan virus.

Bagi yang mengalami gejala batuk, diharapkan untuk memakai masker. Dan selalu mencuci tangan setiap habis bersin atau batuk. Tutupi mulut dan hidung dengan siku tangan atau tisu setiap bersin atau batuk.

Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut. Hal ini dikarenakan tangan menyentuh banyak permukaan dan dapat mengambil virus. Setelah terkontaminasi, tangan dapat memindahkan virus ke mata, hidung, atau mulut. Dari sana, virus bisa masuk ke tubuh dan bisa membuat kamu sakit.

Lakukan kebersihan pernapasan. Pastikan kamu dan orang-orang di sekitar mengikuti kebersihan pernapasan yang baik. Ini berarti menutupi mulut dan hidung kamu dengan siku atau jaringan yang tertekuk saat kamu batuk atau bersin. Kemudian segera buang tisu bekas.

Mengutip laman WHO, tetesan (cairan orang sakit) menyebarkan virus. Dengan mengikuti kebersihan pernapasan yang baik, secara tidak langsung kamu akan melindungi orang-orang di sekitar dari virus seperti flu, flu dan COVID-19.

Tetap di rumah jika kamu merasa tidak sehat. Namun, jika kamu mengalami demam, batuk dan kesulitan bernapas, cari bantuan medis dan hubungi terlebih dahulu. Ikuti arahan otoritas kesehatan setempat.

Penuhi Kebutuhan Nutrisi

Cara mencegah penularan Virus Corona berikutnya dengan memenuhi kebutuhan nutrisi. Penuhi kebutuhan nutrisi dengan pola makan seimbang, istirahat cukup dan berhenti merokok bagi perokok. Pastikan untuk tidak memgonsumsi makan makanan mentah terutama dari hewan.

"Sejumlah herbal bisa menjadi pilihan, seperti kunyit yang sangat baik untuk mengatasi inflamasi. Buah jeruk yang penuh dengan vitamin C yang meningkatkan kekebalan, yang dapat melindungi terhadap kerusakan sel, meningkatkan produksi kolagen, dan memerangi flu," kata Ashley Blake Greenblatt selaku personal trainer dan pelatih kesehatan bersertifikat di Amerika.

"Sayuran hijau seperti kangkung atau brokoli juga merupakan sumber vitamin C yang bagus. Yogurt juga kaya protein, probiotik, dan mineral yang dihubungkan untuk meningkatkan dukungan kekebalan tubuh seperti kalium, vitamin B-2, B-12, selenium, dan seng," Ashley menekankan seperti dikutip Inquirer.

Menghindari Kontak Langsung dengan Orang Menderita Demam dan Batuk

Cara mencegah penularan Virus Corona lainnya dengan menghindari kontak dekat dengan orang menderita demam dan batuk.

Cara Mencegah Penularan Virus Corona Lainnya

Cara Mencegah Penularan Virus Corona
Ilustrasi mengenakan masker untuk mencegah virus corona masuk ke dalam tubuh | unsplash.com/@anikolleshi

Menggunakan Masker

Hingga saat ini, tidak ada bukti bahwa masker dapat mencegah tertular virus. Karena masker bisa saja tidak pas di wajah, sehingga ada jalan masuk menghirup droplet orang yang terinfeksi.

Petugas kesehatan telah dilatih menggunakan masker yang benar dan terbukti efektif untuk hal klinis. Bagi orang yang tinggal di rumah, CDC merekomendasikan menggunakan masker hanya pada saat-saat tertentu, misalnya merawat orang yang sedang sakit.

Cerdas Memilih Perjalanan

Pemerintah menggunakan skala 4 tingkat untuk menentukan peringkat risiko. Level 1 adalah risiko terendah dan level 4 yang tertinggi atau terparah.  CDC menyarankan orang dewasa dan lansia yang memiliki kondisi medis kronis harus mempertimbangkan untuk menunda perjalanan yang tidak penting.

Pertimbangkan kemungkinan gangguan perjalanan jika terjadi wabah, misalnya ditahan saat melintasi perbatasan atau dikarantina di daerah yang tidak kamu kenali. Pertimbangkanlah segala hal untuk mencegah hal terburuk terjadi.

Tetap Terinformasi dan Ikuti Saran yang Diberikan oleh Penyedia Layanan Kesehatan

Mengikuti saran yang diberikan oleh penyedia layanan kesehatan, otoritas kesehatan publik nasional dan lokal tentang cara melindungi diri sendiri dan orang lain dari COVID-19.

Jika kamu mulai merasa tidak sehat, bahkan memiliki gejala ringan seperti sakit kepala dan hidung meler, segera kontak dokter. Segera mungkin periksakan diri ke dokter. 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya