Liputan6.com, Jakarta Pada tanggal 31 Maret lalu, Kim Soo Hyun menggelar konferensi pers darurat untuk menjawab berbagai tuduhan yang diajukan oleh keluarga mendiang aktris Kim Sae Ron setelah kepergiannya yang mendadak.
Dalam momen tersebut, muncul sebuah petisi yang dikenal dengan nama “Undang-Undang Pencegahan Kim Soo Hyun” yang mengusulkan perubahan dalam hukum terkait usia pertanggungjawaban pidana bagi anak di bawah umur di Korea Selatan.
Baca Juga
Apa Itu Undang-Undang Pencegahan Kim Soo Hyun? Upaya Perketat Hukum Perlindungan Anak di Korea Selatan
Petisi Undang-Undang Pencegahan Kim Soo Hyun Tembus 50.000 Tanda Tangan, Dorong Reformasi Hukum Perlindungan Anak di Korea Selatan
OPINI: Pentingnya Komunikasi Krisis Tepat Waktu, Pelajaran dari Kasus Kim Soo-hyun
Dikutip dari Koreaboo, petisi ini diajukan sebagai tanggapan terhadap kasus yang melibatkan Kim Soo Hyun, di mana pengaju petisi menyebutkan bahwa hukum yang berlaku saat ini tidak memungkinkan untuk memberikan hukuman yang setimpal.
Advertisement
Keinginan untuk mengubah usia pertanggungjawaban pidana ini mendapatkan perhatian luas dari masyarakat. Dalam waktu singkat, petisi tersebut memperoleh lebih dari 20.000 tanda tangan pada hari yang sama setelah diajukan.
Jumlah Tanda Tangan Telah Memenuhi Syarat
Meskipun petisi membutuhkan lebih dari 50.000 tanda tangan dalam waktu 30 hari untuk dapat diteruskan ke subkomite Majelis Nasional, tampaknya angka tersebut sudah tercapai lebih cepat dari yang diperkirakan.
Menurut data dari Majelis Nasional, jumlah tanda tangan untuk petisi ini telah melebihi angka 53.000, yang berarti petisi tersebut telah memenuhi syarat untuk diajukan ke komite terkait di Majelis Nasional.
Advertisement
Refleksi dan Dampak pada Karier
Diberitakan sebelumnya, Kim Soo Hyun menggelar konferensi pers dan Stanford Hotel di Distrik Mapo, Seoul. Sang aktor memberi pernyataan dengan ditemani pengacaranya, Kim Jong Bok.
Dalam kesempatan itu, Kim Soo Hyun tak kuasa membendung air mata. Ia nangis berkali-kali. Hal pertama yang Kim Soo Hyun lakukan adalah meminta maaf di hadapan media.
Minta Maaf
"Saya minta maaf. Karena saya, kurasa banyak orang menderita. Dan saya juga merasa sedih karena mendiang [Kim Sae Ron] tidak dapat beristirahat dengan tenang," tuturnya.
"Saya menganggap diriku pengecut. Saya selama ini terlalu sibuk mempertahankan apa yang kumiliki. Saya bahkan tidak bisa memercayai niat baik yang datang kepadaku, selalu takut kehilangan, terluka, lalu melarikan diri, menyangkal segalanya," sambungnya.
Advertisement
