12 Penyebab Darah Haid Banyak, Bisa Kehamilan Etopik

Penyebab darah haid banyak ini harus diwaspadai karena tak normal terjadi.

oleh Laudia Tysara diperbarui 01 Sep 2020, 16:45 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2020, 16:45 WIB
Ilustrasi haid | cottonbro dari Pexels
Ilustrasi haid | cottonbro dari Pexels

Liputan6.com, Jakarta Mengalami haid atau menstruasi setiap bulan memang sudah biasa. Kondisi ini pun normal dan justru menjadi kekhawatiran jika tak terjadi. Hanya saja, ada sebagian wanita yang mengalami haid lebih lama dan lebih banyak dari biasanya. Hal ini membuat penyebab darah haid banyak penting untuk diketahui. 

Penyebab darah haid banyak ini bisa terlihat dari lamanya siklus menstruasi terjadi. Jika normalnya terjadi 7 hari, siklus ini terjadi selama 15 hari. Apalagi jika ada wanita yang harus mengganti pembalutnya setiap 1-2 jam sekali saking penuhnya. Kemudian muncul gumpalan darah yang besar atau seukuran uang koin sekitar 24 mm.

Dalam istilah medis, darah haid banyak disebut menoragia. Saat sedang haid, anemia, lesu, lelah, dan napasnya terengah bisa terjadi. Untuk itu, penting mengetahui penyebab darah haid banyak sebagai antisipasi kondisi medis berbahaya. Ketika merasa mengalaminya, jangan ragu untuk segera melakukan periksakan ke dokter.

Berikut Liputan6.com ulas penyebab darah haid banyak dari berbagai sumber, Selasa (1/9/2020).

Hormon dan Fibroid

Ilustrasi menstruasi | Polina Zimmerman dari Pexels
Ilustrasi menstruasi | Polina Zimmerman dari Pexels

Hormon Tidak Seimbang

Hormon tidak seimbang bisa menjadi penyebab darah haid banyak. Hal ini disebabkan karena hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh wanita. Estrogen dan progesteronlah yang mengatur perkembangan lapisan rahim.

Begitu juga dengan peluruhan dinding rahim saat menstruasi. Jika kedua hormon dalam kadar seimbang, jadwal haid bisa normal. Sementara ketika kadarnya tak seimbang, jadwal dan kadarnya bisa kacau.

Ketika hormonnya tak seimbang, lapisan rahim atau endometrium bisa tumbuh lebih tebal. Kekacauan kadar hormon ini akan membuat darah haid menjadi lebih banyak. Kelainan reproduksi wanita yang dipengaruhi ketidakseimbangan hormon adalah sindrom ovarium polikistik (PCOS), obesitas, resistensi insulin, ovarium yang terganggu, dan masalah tiroid.

Fibroid Rahim

Fibroid rahim termasuk penyebab darah haid banyak. Kondisi ketika ada tumor jinak (non-kanker) pada rahim saat menginjak masa subur wanita. Jadi, tak heran jika darah haid menjadi lebih banyak pada kondisi ini.

Meski begitu, fibroid rahim sebenarnya tidak berbahaya dan hampir tidak pernah berkembang menjadi kanker. Gejala yang akan dialami wanita pada kondisi ini tergantung lokasi, ukuran, dan jumlah tumor.

Gejala lainnya:

- Nyeri atau rasa tertekan pada panggul

- Sering buang air kecil

- Sembelit

- Nyeri pada punggung atau kaki

Polip Rahim dan IUD

Ilustrasi menstruasi
Ilustrasi menstruasi (Unsplash)

Polip Rahim

Polip rahim merupakan kondisi ketika ada daging yang tumbuh di jaringan endometrium. Bentuk dan ukuran daging ini sangat bervariasi. Ada yang bulat, oval, seukuran biji wijen, hingga seperti bola golf. Wanita usia 40 sampai 50 tahunan yang rentan mengalaminya. Munculnya daging inilah yang menjadi penyebab darah haid banyak.

Gejalanya:

- Perdarahan atau munculnya bercak darah di luar waktu haid

- Munculnya bercak darah setelah menopause

- Munculnya bercak darah setelah berhubungan seks

Memakai IUD

Melakukan KB memang tak menjamin bisa menyehatkan sistem reproduksi. Ada beberapa efek samping yang patut dikhawatirkan dan diwaspadai. Salah satunya darah haid menjadi lebih banyak.

Penyebab darah haid banyak dipengaruhi oleh pemasangan IUD. IUD dikenal dengan nama KB spiral. Tak hanya darah menstruasi yang banyak, penggunanya bisa mengalami flek bercak darah di antara jadwal haid.

Adenomiosis dan Kehamilan Etopik

[Bintang] Ilustrasi Menstruasi
Ilustrasi menstruasi (Sumber Foto: Quick and Dirty Tips)

Adenomiosis

Adenomiosis merupakan kondisi ketika sel-sel yang biasanya tumbuh di luar rahim justru berada di dalam otot rahim. Hal ini kemudian menjadi penyebab darah haid banyak. Beberapa wanita juga ada yang sampai mengalami nyeri kram hebat. Risiko adenomiosis akan semakin tinggi bagi lansia.

Pemicunya:

- Perkembangan sejak seseorang masih berbentuk janin

- Peradangan, terutama akibat operasi rahim

- Cedera pada rahim seperti saat melahirkan caesar atau operasi lainnya

- Hamil (terutama kembar)

Gejala yang bisa dialami:

- Menstruasi berlebihan saat haid yang terasa sangat sakit

- Sakit saat berhubungan seks

- Perdarahan atau muncul bercak di luar jadwal haid

- Kram pada rahim

- Rahim yang membesar dan lunak

- Sakit di daerah sekitar panggul

- Adanya tekanan pada kandung kemih dan dubur

- Sakit saat buang air besar

Kehamilan Etopik

Kehamilan ektopik bisa menjadi penyebab darah haid banyak. Kondisi ini terjadi ketika kehamilan terjadi di luar rahim. Jika pada kehamilan normal telur yang sudah dibuahi akan melalui saluran tuba falopi. Kemudian menghubungkan indung telur dengan rahim menuju ke rahim. Telur akan melekat pada rahim dan mulai tumbuh menjadi janin.

Kehamilan ektopik akan membuat telur yang sudah dibuahi menempel dan tumbuh di tempat yang tidak seharusnya. Meskipun demikian, kehamilan ektopik juga dapat terjadi di indung telur, rongga perut, atau leher rahim. Kemungkinan terjadinya kehamilan ektopik bisa mencapai 1 dari 50 kehamilan.

Oleh karena itu, perlu pemeriksaan secara mandiri yang lebih intensif dengan memperhatikan:

- Rasa nyeri hebat pada perut bagian bawah. Awalnya nyeri ini dapat terasa tajam, kemudian perlahan-lahan menyebar ke seluruh perut.

- Rasa nyeri akan bertambah hebat bila bergerak

- Perdarahan vagina. Kondisinya bisa bervariasi, dapat berupa bercak atau pendarahan yang banyak seperti menstruasi.

Endometriosis dan Kanker Endometrium

Membantu Melancarkan Sistem Pencernaan
Ilustrasi Sakit Perut Credit: pexels.com/AndreaPiacquadio

Endometriosis

Endometriosis bisa menjadi penyebab darah haid banyak. Kondisi ketika adanya gangguan yang membuat jaringan yang melapisi rahim tumbuh di luar rahim.

Pada akhirnya, jaringan endometrium akan menebal, rusak, dan ikut meluruh setiap kali haid. Hal ini akan membuat jaringan cenderung terperangkap dan tidak bisa kemana-mana.

Ketika haid, jaringan akan ikut meluruh dan membuat darah haid menjadi sangat banyak dan lebih lama. Penderitanya akan mengalami nyeri luar biasa saat haid terjadi.

Gejala lainnya:

- Nyeri haid parah

- Sakit saat berhubungan seks

- Sakit saat buang air besar atau kecil, termasuk saat sedang haid

- Munculnya bercak darah di antara waktu haid

- Kelelahan

- Diare atau sembelit

- Kembung atau mual

- Sulit hamil

Kanker Endometrium

Kanker endometriusis merupakan kondisi yang awalnya dipicu oleh endometriosis. Hanya saja ketika endometriosis sudah menjadi kanker, kondisinya akan semakin parah. Begitu juga perdarahan hebat yang akan dialami penderitanya.

Kanker endometriosis bisa menjadi penyebab darah haid banyak yang cukup menakutkan. Pada kondisi ini, ada sel-sel abnormal pada rahim atau endometrium yang tak terkendali jumlahnya. Parahnya lagi, tak hanya rahim yang akan rusak. Melainkan organ dalam lain yang dimiliki penderitanya.

 

Kanker Serviks dan Radang Panggul

ilustrasi sakit perut/pexels
ilustrasi sakit perut/pexels

Kanker Serviks

Kanker serviks merupakan kondisi ketika ada sel kanker yang tumbuh di leher rahim. Kondisi ini tak boleh disepelekan dan bisa bahayakan nyawa penderitanya. Tak heran jika pada kondisi ini, kankerlah yang akan menjadi penyebab darah haid banyak.

Human papillomavirus (HPV) merupakan penyebab dari sekitar 90% seluruh kasus kanker serviks. Kemudian melakukan hubungan seksual di usia dini. Berganti-ganti pasangan dan sedang mengonsumsi pil KB.

Gejalanya:

- Perdarahan tak terkendali

- Sakit saat berhubungan badan

- Muncul keputihan dengan bau yang tak sedap

- Nyeri panggul

- Sakit saat kencing

- Munculnya darah di dalam urine

- Sakit punggung

- Kaki bengkak

- Diare

- Anus terasa nyeri atau berdarah saat buang air besar

- Merasa lelah dan lemas

- Berat badan dan nafsu makan hilang

- Perut membangkak, mual, muntah, dan sembelit

Radang Panggul

Radang panggul merupakan gangguan yang menyerang organ reproduksi wanita. Peradangan tersebut bisa terjadi pada rahim, tuba falopi (saluran yang menghubungkan indung telur dengan rahim), indung telur, atau seluruhnya.

Masalah ini dapat menimbulkan komplikasi jangka panjang pada organ reproduksi wanita. Kondisi ini juga bisa menjadi penyebab darah haid banyak. Hingga gangguan kesuburan (infertilitas), nyeri panggul kronik, atau kehamilan ektopik (janin berada di luar rahim).

Tidak semua wanita rentan mengalami radang panggul. Kondisi yang menyebabkan seseorang lebih rentan mengalami penyakit tersebut adalah:

- Berganti-ganti pasangan seksual

- Baru saja melahirkan atau mengalami keguguran

- Menggunakan kontrasepsi IUD (intrauterine device)

- Mengalami radang usus buntu (apendiksitis)

Gangguan Perdarahan dan Obat-Obatan

[Fimela] ilustrasi obat corona
ilustrasi obat | pexels.com/@polina-tankilevitch

Gangguan Perdarahan Turunan

Wanita yang memiliki gangguan perdarahan turunan lebih berisiko mengalami haid dengan darah yang banyak. Meski sebenarnya kondisi sangat jarang terjadi. Gangguan darah yang paling umum dialami wanita adalah Von Willebrand Disease (VWD).

Penyebab darah haid banyak ini biasanya dipicu oleh kerusakan atau hilangnya faktor von Willebrand. Von Willebrand merupakan sejenis protein pembekuan darah. Seharusnya protein ini membantu membentuk sumbatan trombosit selama proses pembekuan darah.

Namun, ketika seseorang justru kehilangannya maka kondisinya akan berbeda. Biasanya mimisan, mudah memar, hingga perdarahan parah akan lebih sering terjadi. Sementara bagi wanita, kondisi ini akan membuat aliran darah semakin deras dan tak terkendali.

Obat-Obatan

Obat-obatan bisa menjadi penyebab darah haid banyak. Tak semua obat, tetapi obat tertentu yang bisa memengaruhi kinerja hormon kewanitaan. Misalnya saja seperti obat terapi hormon.

Obat terapi hormon seperti pengontrol hormon estrogen dan progestin sintetis, antikoagulan, dan obat antiradang. Obat-obatan ini perlu diwaspadai karena sangat bisa memengaruhi perdarahan saat wanita mengalami haid.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya