7 Penyebab Darah Haid Cokelat, Terjadi Pelebaran Rahim

Penyebab darah haid cokelat bisa menjadi tanda kondisi kesehatan tertentu.

oleh Laudia Tysara diperbarui 07 Agu 2020, 18:30 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2020, 18:30 WIB
Ilustrasi haid | cottonbro dari Pexels
Ilustrasi haid | cottonbro dari Pexels

Liputan6.com, Jakarta Darah haid atau darah menstruasi umumnya berwarna merah dan volumenya banyak. Meski begitu, ada juga wanita yang mengalami haid tetapi darahnya berwarna cokelat dan volumenya tak banyak. Nah, penyebab darah haid cokelat normalnya disebabkan oleh oksidasi.

Darah haid ini sudah lama meluruh tetapi tak kunjung keluar. Hingga ketika darah dan jaringan yang melapisi rahim keluar, darah akan terkena udara dan menjadi berwarna cokelat. Selain karena oksidasi, sebenarnya masih ada penyebab darah haid cokelat yang harus diwaspadai.

Darah haid cokelat yang normal terjadi di awal dan akhir siklus. Berbeda dengan darah haid tidak normal yang bisa terjadi dua kali dalam satu bulan. Terkadang juga berlangsung lebih lama dari biasanya. Nah, penyebab darah haid cokelat inilah yang mengindikasikan kondisi kesehatan tertentu.

Berikut Liputan6.com ulas penyebab darah haid cokelat dari berbagai sumber, Jumat (7/8/2020).

PCOS dan Pelebaran Rahim

Haid
Ilustrasi Haid | Pexels

PCOS

Sindrom ovarium polikistik (PCOS) juga bisa menjadi penyebab darah haid cokelat. Terutama bagi wanita yang masih muda dan belum saatnya menopause. PCOS merupakan gangguan hormon pada wanita. Hormon yang dimiliki wanita tak seimbang dan malah terlalu banyak hormon pria.

Gejala lain yang bisa dialami penderita:

- Siklus haid yang tidak teratur

- Pertumbuhan rambut yang tidak normal pada tubuh dan wajah

- Obesitas

- Jerawat

- Kista ovarium

- Masalah kesuburan

Pelebaran Rahim

Pelebaran rahim bisa terjadi pada wanita dewasa. Kondisi ini juga bisa menjadi penyebab darah haid cokelat. Keluarnya darah berwarna cokelat akan lebih berisiko bagi wanita yang baru melahirkan. Perdarahan cokelat akan terjadi pada siklus haid selanjutnya.

Meski begitu, tak perlu terlalu risau dan khawatir. Darah haid cokelat ini tak membahayakan kesehatan. Bahkan, pelebaran rahim setelah melahirkan bisa kembali keukuran semula dengan sendirinya.

Pelebaran rahim membuat waktu untuk mengumpulkan dan menggumpalkan darah sebelum dikeluarkan terjadi lebih lama. Hingga ketika darah harus dikeluarkan lebih banyak, justru darah akan mengental dan berwarna gelap. Perubahan warna ini terjadi karena darah tak kunjung dikeluarkan.

Endometriosis dan Adenomiosis

Ilustrasi haid | Pexels
Ilustrasi haid | Pexels

Endometriosis dan adenomiosis termasuk penyebab darah haid cokelat yang harus diwaspadai. Kondisi ini menandakan adanya pertumbuhan jaringan abnormal di area rahim. Endometriosis terjadi saat jaringan justru tumbuh di luar rahim. Endometriosis akan terjadi setelah menopause.

Sementara adenomiosis terjadi ketika ada jaringan yang tubuh di dalam dinding otot rahim. Kedua kondisi ini akan membuat darah haid dikeluarkan lebih lama. Siklus haid pun akan terjadi lebih lama dari biasanya.

Hal ini disebabkan karena rahim membutuhkan waktu lebih lama untuk meluruhkan dan mengeluarkan darah. Pada akhirnya darah haid yang dikeluarkan akan berwarna cokelat dan cenderung menggumpal. Beberapa wanita juga akan mengalami rasa sakit saat mengalaminya.  

Perimenopause

Menopause atau perimenopause
Ilustrasi Perimenopause

Perimenopause disebut sebagai fase sebelum menopause terjadi. Bagi wanita yang berusia 45 tahun ke atas, perimenopause adalah penyebab darah haid cokelat. Kondisi ini terbilang cukup aman karena tak mengganggu kesehatan.

Namun, kondisinya bisa berbeda jika setelah menopause justru masih mengalami perdarahan berwarna cokelat. Hal ini bisa menandakan ada kondisi kesehatan yang harus diwaspadai. Bisa karena pembengkakan di lapisan vagina dan ada polip nonkanker di leher rahimnya.

Kehamilan dan KB

Ibu hamil
Ilustrasi hamil (iStock)

Kehamilan

Bagi wanita yang sedang menanti momongan, harus berbahagia. Penyebab darah haid cokelat bisa menandakan adanya janin dalam kandungan. Lebih tepatnya bukan darah haid, tetapi bercak cokelat yang mirip dengan darah haid.

Apalagi jika kondisi ini terjadi setelah mengalami telat datang bulan. Bisa jadi, proses implantasi telah terjadi. Implantasi hanya menyebabkan darah keluar 1-2 tetes saja. durasinya juga tak begitu lama, 1-2 hari.

Apabila setelah positif hamil justru darah haid warna cokelat keluar, hal ini pertanda bahaya. Terutama bagi yang mendapati darah haid cokelat keluar selama 5-7 hari. Kondisi ini bisa menjadi tanda keguguran yang harus segera diperiksakan.

Gejala keguguran lainnya:

- Sakit perut dan kram

- Sakit bahu

- Merasa pusing dan lemah

- Tidak mengalami mual atau gejala kehamilan normal

KB

Kondisi ini kemudian membuat lapisan dinding rahim lebih tebal. Hingga saat waktu menstruasi atau haid tiba, darahnya menjadi berwarna lebih pekat. Terdapat hormon estrogen tiruan dalam pil KB yang mengacaukan hormon alami.

Untungnya hal ini bukan tanda yang membahayakan tubuh wanita. Hanya persoalan hormon saja. wanita yang melakukan KB, setidaknya akan mengalami haid cokelat selama 3 bulan pertama setelah KB.

Macam-Macam Warna Darah Haid

Warna darah haid
Ilustrasi warna darah haid. Foto: Womenshealthmag

Merah Tua

Ketika Anda terbangun  pada pagi hari dan melihat darah menstruasi berwarna merah gelap, jangan khawatir. Hal ini terjadi karena darah tersebut tersimpan cukup lama di uterus, sehingga teroksidasi. Hal tersebut tidak membahayakan.

Selain itu, warna merah gelap juga dapat menjadi tanda bahwa menstruasi Anda di bulan itu akan selesai. Ini seiring dengan berkurangnya jumlah darah yang keluar.

Merah Terang

Warna merah terang dalam darah menstruasi umumnya terjadi pada hari-hari awal. Artinya, darah tersebut masih segar dan mengalir dengan cepat.

Warna merah terang ini dapat bertahan selama periode menstruasi atau dapat berubah warna menjadi lebih gelap ketika menstruasi akan selesai. Ini diiringi jumlah darah yang semakin berkurang.

Namun, warna merah terang juga dapat menjadi tanda adanya infeksi tertentu, seperti klamidia atau gonore.

Kedua jenis infeksi tersebut dapat menyebabkan pendarahan di tengah siklus menstruasi. Misalnya saja, flek atau perdarahan di luar jadwal haid Anda.

Merah Muda

Penyebab warna haid berubah menjadi warna merah muda salah satunya akibat siklus haid lebih singkat atau jumlah darah lebih sedikit. Rendahnya tingkat hormon estrogen dalam tubuh juga dapat menyebabkan warna darah menjadi merah muda.

Selain itu, faktor-faktor seperti stres dan perubahan fisik yang drastis juga dapat membuat warna darah menstruasi menjadi merah muda.

Orange

Jika darah menstruasi berwarna jingga, tak perlu khawatir. Hal ini disebabkan oleh percampuran darah menstruasi warna merah dengan cairan jernih di mulut rahim.

Warna orange bisa terjadi di awal menstruasi. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa warna ini menjadi tanda adanya infeksi menular seksual di daerah vagina atau mulut rahim.

Macam-Macam Warna Darah Haid

Ilustrasi haid | cottonbro dari Pexels
Ilustrasi haid | cottonbro dari Pexels

Cokelat Tua

Biasanya, warna darah menstruasi cokelat tua menandakan bahwa durasi menstruasi akan segera berakhir. Oleh karena itu, Anda tidak perlu panik ketika mengalaminya.

Hitam

Walaupun mungkin tampak mengerikan bagi Anda, darah haid berwarna hitam umumnya menandakan darah butuh waktu lama untuk keluar.

Darah yang tersimpan dalam rahim akan mengalami oksidasi, sehingga perlahan-lahan berubah warna dari merah menjadi merah tua, kecokelatan, kemudian hitam.

Akan tetapi, waspadalah jika darah berwarna hitam disertai keluhan seperti bau busuk, demam, kesulitan BAK, gatal, atau bengkak pada area sekitar vagina. Bisa jadi, hal ini menandakan adanya sumbatan pada saluran reproduksi tersebut.

Abu-Abu

Warna abu-abu pada darah menstruasi merupakan warna yang harus Anda waspadai. Ini karena warna tersebut dapat menjadi pertanda adanya infeksi, seperti vaginosis bakterial. 

Apalagi kalau warna darah menstruasi itu muncul bersamaan dengan gejala tertentu. Misalnya, demam, gatal, dan bau amis pada cairan vagina.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya