3 Doa Ketika Haid, Lakukan Amalan Ini untuk Meraih Pahala dan Dekatkan Diri Pada Allah

Ketahui doa-doa yang dianjurkan dan amalan lainnya yang bisa dilakukan muslimah saat haid untuk tetap mendekatkan diri kepada Allah SWT.

oleh Fitriyani Puspa Samodra Diperbarui 28 Mar 2025, 13:00 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2025, 13:00 WIB
Obesitas
Ilustrasi Perempuan Muslim Credit: freepik.com... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Haid adalah proses alami yang dialami setiap perempuan sebagai bagian dari siklus kehidupannya. Dalam Islam, haid termasuk dalam kategori hadas besar, yang membuat perempuan tidak dapat menjalankan ibadah wajib seperti salat dan puasa. Namun, bukan berarti masa haid menjadi penghalang untuk tetap meraih pahala dan mendekatkan diri kepada Allah Ta'ala.

Ada banyak amalan yang tetap bisa dilakukan selama haid, termasuk membaca doa-doa tertentu yang dianjurkan. Dengan niat yang tulus dan amalan yang tepat, seorang perempuan tetap dapat memperoleh keberkahan serta ketenangan hati di masa haidnya.

Dalam artikel ini, kami akan membahas doa yang bisa dipanjatkan selama haid, serta amalan-amalan lain yang dapat dilakukan agar tetap meraih pahala dan menjaga hubungan spiritual dengan Allah. Dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Sabti (28/3/2025)

1. Doa Hari Pertama Haid

1. Doa Hari Pertama Haid

Doa ini dianjurkan untuk dibaca pada hari pertama haid agar mendapatkan ampunan dan kemudahan.

 اللْحَمْدُللهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ

Alhamdulillah ‘ala kulli halin wa astaghfirullah min kulli dzanbin.

Artinya: Segala puji bagi Allah atas segala perkara, dan aku memohon ampunan kepada-Mu, ya Allah, dari semua dosaku.

Bacaan doa haid tersebut disebutkan dalam kitab Dzurratun Nasihin karya Utsman bin Hasan Ahmad Syakir al Khubawi,

“Dari Sayyidah Aisyah, ia berkata bahwasanya Rasulullah bersabda: ‘Tidak ada perempuan yang haid, kecuali haidnya bisa menghapus dosa masa lalu dari semua dosanya dan jika ia membaca “alhamdulillah ala kulli halin wa astaghfurullaha min kulli dzanbin”, pada hari pertama haid maka Allah akan menuliskan kepadanya bahwa ia akan melewatkan api neraka dan kemudian dapat berada di jembatan Shirathal Mustaqim dengan selamat dan aman dari siksaan dan akan dinaikkan pangkatnya oleh Allah setiap hari dan tiap malam pahala empat puluh syuhada bagi ia yang berdzikir tersebut kepada Allah dalam masa haidnya.’”

2. Doa Agar Haid Lancar

Doa ini diambil dari surah Al-Anbiya ayat 84, yang pernah dibaca oleh Nabi Ayub AS ketika mengalami sakit.

 رَبِّ أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ

Robbi annii massaniyadh-dhurru wa anta arhamar roohimiin.

Artinya: Ya Tuhanku, sungguh aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang.

Doa ini bisa diamalkan agar haid berjalan lancar dan tubuh tetap sehat selama menstruasi.

3. Doa Agar Haid Cepat Selesai

Doa ini berasal dari hadis riwayat Bukhari dan dapat dibaca agar haid cepat selesai dengan lancar.

 اللّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذهِبِ البَأسَ اشفِ أَنتَ الشَّافِي لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاوءُكَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا

Allahumma Rabbannasi, adz-hibil ba’sa isyfi anta asy-syafi la syifaa-a illa syifa-uka syifa-an la yughadiru saqoman.

Artinya: Ya Allah, Tuhannya manusia, hilangkanlah rasa sakit ini, sembuhkanlah, Engkau Dzat Yang Maha Menyembuhkan. Tidak ada kesembuhan kecuali dari-Mu, yaitu kesembuhan yang tidak meninggalkan rasa sakit.

Doa ini bisa dibaca agar haid segera selesai dengan baik dan tubuh kembali fit.

Amalan yang Dapat Dilakukan Perempuan Saat Haid 

Meskipun ada beberapa ibadah yang dilarang selama haid, bukan berarti seorang perempuan kehilangan kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Justru, Islam memberikan banyak alternatif amalan yang dapat dilakukan agar tetap mendapatkan pahala dan keberkahan. Dengan melaksanakan amalan-amalan ini, seorang perempuan dapat tetap merasakan kedekatan spiritual dengan Allah SWT serta menjaga ketenangan jiwa selama masa haid. Berikut beberapa amalan yang dianjurkan:

1. Beristigfar dan Memohon Ampunan

Salah satu amalan yang dapat dilakukan oleh perempuan saat haid adalah memperbanyak istigfar. Istigfar merupakan bentuk permohonan ampun kepada Allah SWT atas segala dosa dan kekhilafan yang telah diperbuat. Rasulullah SAW bersabda:

"Barang siapa yang istiqamah membaca istigfar, maka Allah akan memberinya jalan keluar dari setiap kesulitan, Allah akan memberinya kebahagiaan dari setiap kesusahan, dan Allah akan memberinya rezeki dari jalan yang tidak disangka-sangka." (HR. Abu Dawud)

Dengan memperbanyak istigfar, seorang perempuan tidak hanya mendapatkan ketenangan hati, tetapi juga memperoleh kemudahan dalam hidup serta berkah yang tak terduga.

2. Bersedekah dan Berbagi Kepada Sesama

Sedekah merupakan salah satu bentuk ibadah yang tidak mensyaratkan kondisi suci, sehingga dapat dilakukan kapan saja, termasuk saat haid. Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Baqarah: 261 bahwa pahala sedekah dapat dilipatgandakan hingga 700 kali lipat.

Sedekah tidak selalu berupa harta, tetapi juga dapat dilakukan dalam bentuk lain, seperti:

  • Memberikan makanan kepada yang membutuhkan.
  • Menyumbangkan tenaga dan waktu untuk membantu sesama.
  • Menyebarkan ilmu yang bermanfaat kepada orang lain.

Bahkan sekadar senyum yang tulus kepada sesama juga bisa bernilai sedekah. Dengan bersedekah, seorang perempuan dapat memperoleh pahala yang besar dan keberkahan dalam hidupnya.

3. Mengikuti Kegiatan Sosial dan Membantu Sesama

Kegiatan sosial juga termasuk amalan yang dapat dilakukan saat haid. Seorang perempuan dapat berpartisipasi dalam berbagai kegiatan kebaikan, seperti:

  • Membantu membersihkan lingkungan sekitar.
  • Menyiapkan makanan untuk berbuka puasa bagi orang-orang yang sedang berpuasa.
  • Membantu sesama yang sedang dalam kesulitan.

Dalam QS. Al-Maidah: 2, Allah SWT berfirman, "Tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan."

Dengan terlibat dalam kegiatan sosial, seorang perempuan tidak hanya mendapatkan pahala, tetapi juga dapat merasakan kebahagiaan karena telah memberikan manfaat bagi orang lain.

4. Memanjatkan Doa dan Memohon Pertolongan kepada Allah

Doa adalah bentuk ibadah yang bisa dilakukan kapan saja, termasuk saat haid. Rasulullah SAW mengajarkan bahwa setiap doa yang dipanjatkan dengan penuh keikhlasan akan dikabulkan oleh Allah SWT.

Salah satu doa yang dianjurkan untuk sering dibaca, terutama di bulan Ramadhan, adalah doa dari Aisyah RA:

اللّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ، فَاعْفُ عَنِّي

 Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni.

Artinya: Ya Allah, Engkau Maha Pengampun yang menyukai orang yang meminta ampunan, karenanya ampunilah aku.

Selain itu, perempuan yang sedang haid juga dapat membaca doa untuk kesehatan, perlindungan, atau doa lainnya yang sesuai dengan kebutuhannya.

5. Memperbanyak Zikir dan Sholawat

Zikir dan sholawat merupakan amalan ringan yang bisa dilakukan kapan saja dan dalam kondisi apa pun. Rasulullah SAW bersabda:

"Bertasbih 100 kali maka ditulislah untuknya 1.000 kebaikan atau dihapus darinya 1.000 kesalahan." (HR. Muslim)

Perempuan yang sedang haid bisa memperbanyak bacaan seperti:

  • Tahmid (الحمد لله / Alhamdulillah)
  • Tasbih (سبحان الله / Subhanallah)
  • Takbir (الله أكبر / Allahu Akbar)
  • Tahlil (لا إله إلا الله / La ilaha illallah)

Dengan berdzikir, hati akan menjadi lebih tenang dan penuh dengan rasa syukur.

6. Menjaga Kebersihan Diri dan Lingkungan

Menjaga kebersihan merupakan bagian dari ajaran Islam. Meskipun sedang haid, seorang perempuan tetap dianjurkan untuk menjaga kebersihan tubuh, pakaian, serta lingkungan sekitar. Rasulullah SAW bersabda kepada Aisyah RA saat ia mengalami haid:

"Tinggalkan umrahmu, lepas ikatan rambutmu, dan bersisirlah." (HR. Bukhari & Muslim)

Ini menunjukkan bahwa meskipun dalam kondisi haid, seorang perempuan tetap dianjurkan untuk merawat diri dan menjaga kebersihan.

Belajar dan mengajarkan ilmu adalah salah satu amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Rasulullah SAW bersabda:

"Belajarlah ilmu pengetahuan, sebab sesungguhnya belajar merupakan kebaikan, mencarinya merupakan ibadah, menelaahnya merupakan tasbih, mengkajinya merupakan jihad, mengajarkannya kepada yang belum tahu merupakan sedekah, dan menyerahkannya kepada ahlinya merupakan amal yang dapat mendekatkan kepada Allah." (Tanbihul Ghafilin, hlm. 429)

Seorang perempuan dapat memanfaatkan masa haid untuk:

  • Membaca buku atau mendengarkan kajian Islam.
  • Menonton ceramah atau mengikuti kelas keislaman secara daring.
  • Mengajarkan ilmu yang bermanfaat kepada orang lain.

Dengan menuntut ilmu, seseorang akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang agama dan kehidupan. 

Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya