Kisah Pengantin Pria Menangis di Depan Jenazah Ibunya, Meninggal Jelang Acara Resepsi

Pengantin pria ini bersimpuh di samping jenazah ibunya jelang resepsi.

oleh Loudia Mahartika diperbarui 24 Nov 2020, 20:30 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2020, 20:30 WIB
Kisah Haru Pengantin Pria Menangis, Ibu Meninggal Jelang Acara Resepsi
Pengantin pria ini bersimpuh di samping jenazah ibunya jelang resepsi. (Sumber: Facebook/Fitri Yunengsih Basir)

Liputan6.com, Jakarta Momen menjelang menikah diharapkan terlaksana dengan suasana penuh kebahagiaan. Berkumpul bersama keluarga, saudara dan teman terdekat menjadi momen yang tak terlupakan bagi setiap pasangan yang akan naik ke pelaminan.

Namun rupanya harapan terkadang tak sesuai dengan kenyataan. Seperti yang dirasakan oleh pemuda yang merupakan pengantin pria berikut ini. Tengah melaksanakan tradisi adat menjelang menikah, ia harus menghadapi nasib tak terduga.

Sang ibu meninggal dunia, ketika menjelang acara resepsi pernikahannya. Masih menggunakan busana adat lengkap berwarna hijau, pengantin pria ini bersimpuh sambil menangis sesenggukan di samping jenazah sang ibu.

Momen haru itu pun viral di media sosial usai diposting di akun Facebook Fitri Yunengsih Basir pada Selasa (24/11/2020), kemudian diposting ulang oleh berbagai akun media sosial lain. Tak sedikit netizen turut terharu dengan suasana yang dihadapi pria tersebut.

Ibu Meninggal saat Acara Mappacing

Kisah Haru Pengantin Pria Menangis, Ibu Meninggal Jelang Acara Resepsi
Pengantin pria ini bersimpuh di samping jenazah ibunya jelang resepsi. (Sumber: Facebook/Fitri Yunengsih Basir)

Beredar sebuah video yang menampilkan momen haru seorang pengantin pria yang harus kehilangan sang ibu selama-lamanya ketika menjelang resepsi pernikahannya. Dilansir dari laman Instagram akun @ndorobeii oleh Liputan6.com, Selasa (24/11/2020) kejadian itu terjadi di Gowa, Sulawesi Selatan.

Dalam video berdurasi 36 detik itu tampak sang pria sesenggukan sampai bersimpuh di samping mendiang ibundanya, yang meninggal saat prosesi adat Akkorontigi atau Mappacing. 

Prosesi itu adalah sebuah tradisi sakral, rangkaian adat perkawinan suku Bugis yang dihelat malam hari menjelang akad nikah. Seorang ibu akan mengambil sedikit daun paccing atau daun inai. Kemudian dibubuhi pada telapak tangan calon pengantin, sebagai bentuk pemberian restu dari keluarga.

Tradisi Mappacing yang seharusnya dihiasi dengan suka cita ini justru mendadak menjadi suasana penuh haru. Para keluarga yang berkumpul juga tampak tak kuasa menahan tangisannya.

Resepsi Tetap Digelar

Meski malam menjelang acara akad nikah dan resepsi diterpa momen kesedihan, diketahui jika pengantin pria itu tetap menggelar pernikahannya dikeesokan harinya. Tanpa kehadiran sang ibunda, acara semakin terasa dipenuhi dengan suasana duka.

Tak sedikit netizen juga turut berduka dan bersedih atas apa yang menimpa pengantin pria tersebut. Beragam komentar pun membanjiri akun Instagram @ndorobeii.

"Ya Allah gak kuat liat video ini.. semoga almarhumah diampuni segala dosanya, dan anaknya diberi ketabahan," tulis @ayushopii.

"Innalillahi waainna ilahi rojiun. Alfatihah buat beliau dan keluarga terutama yang mempelai sabar semoga Husnul khotimah dan di tempatkan di surganya Allah," timpal Nadira Irha.

"Sakit bro rasanya kalau ditinggal ibu secepat itu bro sabar bro stay strong," imbuh @aldi_ynt007.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya