5 Fungsi Bulu Hidung bagi Manusia, Ketahui Dampak Buruk Mencabutnya

Ternyata bulu hidung memiliki beragam fungsi yang berguna dalam menjaga tubuh manusia.

oleh Fakhriyan Ardyanto diperbarui 17 Des 2020, 17:15 WIB
Diterbitkan 17 Des 2020, 17:15 WIB
Fungsi Hidung
Ilustrasi Memegang Hidung Credit: pexels.com/MinAn

Liputan6.com, Jakarta Salah satu jenis bulu yang ada di tubuh manusia ini memang terletak di tempat tersembunyi. Kendati demikian, Anda perlu tahu bahwa ada beragam fungsi bulu hidung bagi tubuh. Salah satu fungsi bulu hidung yaitu untuk menjaga kesehatan tubuh dari serangan berbagai penyakit.

Pada dasarnya, jenis bulu ini sama saja dengan bulu-bulu serta rambut lainnya yang ada di tubuh. Bulu hidung dapat terus-menerus tumbuh meskipun Anda sering mencabutnya. Hal tersebut merupakan proses alami yang wajar terjadi.

Tapi, jika memang bulu hidung Anda sudah terlalu panjang, untuk mencegahnya ganggu penampilan adalah dengan menggunting ujung bulu hidung. Pasalnya, jika Anda mencabut bulu hidung hanya akan menyebabkan rasa nyeri dan meningkatkan risiko infeksi pada hidung.

Selain fungsi bulu hidung yang sangat banyak, ternyata bulu hidung tidak luput dari risiko beruban. Bahkan, fungsi bulu hidung sebagai indikator jika bagian bulu atau rambut tubuh lain akan beruban.

Sebab, bulu hidung merupakan salah satu jenis bulu yang akan mengalami uban pertama kali dibandingkan dengan bulu lain di tubuh. Berikut ini Liputan6.com telah merangkum dari berbagai sumber, apa saja fungsi bulu hidung tentunya bagi menjaga kesehatan manusia, Kamis (17/12/2020).

1. Mencegah masuknya polutan

Hidung
Hidung. Foto StockSnap from Pixabay

Meski  jumlah bulu hidung sendiri tidak terlalu banyak dan letak pertumbuhannya juga ada di tempat tersembunyi. Namun, fungsi bulu hidug cukup penting bagi tubuh.

Melansir dari Klikdokter, salah satu fungsi bulu hidung yang cukup utama yaitu mencegah masuknya polutan ke dalam tubuh. Fungsi bulu hidung dapat menjaga tubuh dari berbagai macam partikel penyebab penyakit. Bulu hidung dapat menciptakan perisai antara organ dalam tubuh dan polutan dari dunia luar.

Ketika bernapas, sangat tinggi potensi menghirup oksigen sekaligus partikel kecil. Ketika proses bernapas tersebut, bulu hidung mulai melakukan tugasnya. Bulu hidung mampu menyaring partikel tersebut berbahaya tersebut agar tidak terlalu banyak jumlahnya yang masuk ke dalam tubuh, serta akan mengubah partikel tersebut menjadi kotoran hidung alias upil.

2. Jaga kesehatan tubuh

Ilustrasi hidung tersumbat | Andrea Piacquadio dari Pexels
Ilustrasi hidung tersumbat | Andrea Piacquadio dari Pexels

Kemudian, fungsi bulu hidung lainnya yaitu untuk menjaga kesehatan tubuh. Bulu hidung berkontribusi untuk menjaga kesehatan tubuh dengan caranya sendiri. Dengan fungsi bulu hidung dalam menyaring berbagai polutan seperti yang dijelaskan di atas tadi, bulu hidung juga akan mencegah berbagai pathogen dari udara yang membahayakan tubuh.

Sejumlah patogen di udara tidak pernah bisa mencapai saluran pernapasan karena dihalau oleh bulu hidung. Dengan bantuan cairan dalam hidung, bulu hidung bekerja untuk menjebak partikel serta kuman. Salah satu respon alaminya, yaitu ketika iritan mengenai dan disaring bulu hidung, kemudian masuk ke saluran pernapasan, Anda akan bersin. Bersin tersebut adalah respon alami dalam mengusir pathogen tersebut.

3. Memberi kelembapan udara yang dihirup

Menjadi Proteksi Untuk Rongga Hidung
Ilustrasi Menutup Hidung Credit: pexels.com/cottonbro

Fungsi bulu hidung selanjutnya adalah memberikan kelembapan tambahan pada udara yang dihirup. Saat udara masuk lewat hidung, lendir serta rambut di hidung, maka akan tercipta panas dan kelembapan.

Kelembapan tersebut sangat penting untuk menjaga sistem pernapasan lainnya, seperti laring dan paru-paru. Apabila bagian dalam hidung serta sistem pernapasan terlalu kering, Anda berisiko mengalami berbagai masalah hidung, seperti iritasi serta mudah untuk mimisan.

4. Melindungi lapisan epidermis

Kebiasan Mencabut Bulu Hidung dapat Memicu Radang Otak?
Kebiasan Mencabut Bulu Hidung dapat Memicu Radang Otak?

Kemudian, fungsi bulu hidung lainnya yaitu untuk melindungi lapisan epidermis yang ada di dalam sistem hidung itu sendiri. Bulu hidung dan jaringan lendir, akan mencegah radiasi matahari yang jumlahnya terlalu berlebihan ke dalam rongga hidung. Hidung juga akan melindungi timbulnya goresan atau luka-luka kecil pada bagian dalam rongga hidung. Pasalnya, kulit rongga bagian hidung merupakan salah satu kulit yang ternyata cukup sensitif dan sangat mungkin terkena infeksi.

Selain itu, rongga hidung juga selalu bersinggungan dengan beragam jenis polutan yang asalnya dari luar tubuh. Apabila tidak dilindungi dengan baik, maka bisa menimbulkan luka yang jika dibiarkan bisa berbahaya.

5. Membantu penderita asma

Dampak Pemanasan Global
Ilustrasi Penyakit Asma Credit: unsplash.com/Karla

Dengan berbagai fungsi bulu hidung di atas, sebenarnya turut memberi dampak positif pada penderita asma. Memiliki bulu hidung yang lebat jadi satu hal yang patut disyukuri. Melansir dari Klikdokter, pada sebuah studi menemukan bahwa bulu hidung yang lebat bisa membantu para penderita asma untuk meningkatkan kemampuan dalam menyaring partikel yang lebih besar.

Kemudian, bulu hidung dalam jumlah banyak juga akan berfungsi lebih baik dalam menyaring partikel kotor yang menjadi salah satu penyebab kambuhnya asma.

Dampak Buruk Mencabut Bulu Hidung

ilustrasi sesak napas/freepik
ilustrasi sesak napas/freepik

Meski fungsi bulu hidung sangat penting, kadang bulu hidung dapat mengganggu penampilan, jika tumbuh terlalu panjang. Hal ini menjadi alasan untuk mencabut bulu hidung. Padahal ada bahaya mengintai ketika melakukannya. Berikut beberapa di antaranya melansir dari Klikdokter:

1. Infeksi saluran pernapasan

Ketika mencabut bulu hidung menggunakan tangan yang belum dibersihkan, bisa memicu masuknya bakteri dan kuman ke folikel bulu hidung yang sudah terbuka. Hal tersebut bisa menimbulkan infeksi yang menjalar ke dalam saluran pernapasan.

 

2. Infeksi Otak

Area sekitar mulut dan hidung disebut area rawan, sebab berhubungan langsung ke otak. Pada area ini, pembuluh darah balik (vena) akan bercampur darah dari hidung dan otak. Jika mencabut bulu hidung, luka yang timbul dapat menyebabkan bakteri masuk ke otak melalui pembuluh darah balik tersebut. Hal ini yang menyebabkan gumpalan di sinus kavernosus.

Kemudian, risiko persentase infeksi yang menyebar ke dalam otak akan meningkat berkali-kali lipat apabila orang tersebut memang memiliki sistem imunitas yang rendah.

 

3. Mimisan

Mencabut bulu hidung dengan paksa bisa mengenai pembuluh darah yang ukurannya sangat kecil di dalam hidung. Hal ini akan memicu perdarahan di dalam hidung yang berakibat pada mimisan.

 

4. Jerawat

Ketika mencabut bulu hidung dengan tangan yang tidak dibersihkan, bisa memicu timbulnya jerawat akibat bakteri yang menginfeksi folikel bulu hidung yang tercabut.

Jadai, apabila ingin merapikan bulu hidung yang mulai mengganggu sebaiknya gunakan gunting kecil khusus untuk memotong bulu hidung. Tapi jangan lupa, perhatikan juga kebersihannya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya