Liputan6.com, Jakarta Memahami pengertian tasamuh tidak hanya penting dari sudut pandang Islam. Tasamuh adalah bentuk sikap toleransi dan tenggang rasa. Hal ini yang memperkuat makna tasamuh bisa dilakukan oleh seluruh umat manusia.
Baca Juga
Advertisement
Pengertian tasamuh adalah rasa toleransi saling menghormati, menghargai, dan memahami pendirian orang lain. Dalam kehidupan sehari-hari, tasamuh erat kaitannya dengan kepercayaan seseorang pada sebuah agama atau segala yang dianutnya.
Bertasamuh bukan berarti menjadi manusia yang acuh. Justru dari pengertian tasamuh, khusus untuk seorang muslim dapat menjadikannya memiliki akhlak dan aqidah yang kuat. Tasamuh juga dapat disebut sebagai bentuk solusi ketika hidup di negara yang majemuk.
Berikut Liputan6.com ulas pengertian tasamuh, penerapan, dan dalil-dalilnya dari berbagai sumber, Kamis (7/1/2021).
Mengenal Istilah Tasamuh
Tasamuh adalah kata yang berasal dari Bahasa Arab yang memiliki makna toleransi. Penafsiran pengertian tasamuh yang lain bisa berarti tenggang rasa, lapang dada, dan bermurah hati.
Secara etimologi, tasamuh adalah toleransi dan bermurah hati. Sedangkan menurut istilah, pengertian tasamuh adalah saling menghormati dan menghargai antara manusia dengan manusia lain.
Jika dijabarkan lagi, pengertian tasamuh adalah akhlak terpuji dalam pergaulan, terdapat rasa saling menghargai dan menghormati antara satu dengan yang lainnya, dengan masih dalam batas-batas yang digariskan oleh ajaran agama Islam.
Pengertian tasamuh lain menyebutkan suatu sikap menghargai pendirian seseorang (bisa pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, dan kelakuan) yang berbeda dan bertentangan dengan pendirian kita sendiri.
Advertisement
Tasamuh dalam Kehidupan Sehari-Hari
Ketika bersosialisasi di masyarakat, timbul berbagai pertentangan adalah suatu kewajaran, mengingat setiap orang memiliki sifat dan pandangan yang berbeda-beda. Jika perbedaan tersebut tidak ditanggulangi dengan sikap tasamuh, maka akan menjadi berbahaya.
Maka dari itu, memahami pengertian tasamuh dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari adalah solusi untuk menghindari pertentangan yang lebih besar di kemudian hari. Sikap tasamuh adalah cara untuk menyelesaikan persoalan dengan kepala dingin dan saling memahami sehingga menghasilkan solusi terbaik.
Tasamuh adalah salah satu sikap yang sangat ditekankan dalam Islam. Tasamuh adalah hal yang sangat penting bagi negara yang memiliki budaya yang majemuk seperti Indonesia.
Negara Indonesia memiliki beragam suku, agama, ras, kebudayaan, dan Bahasa. Kondisi masyarakat Indonesia yang beragam itu tentu saja membutuhkan sikap tasamuh atau toleransi.
Sebab sikap tasamuh juga mengajarkan kepada manusia tentang toleransi antar umat beragama. Sebagai mahluk sosial, tentu manusia harus saling menghargai dan saling membantu antara umat beragama tanpa memandang latar belakang.
Kedudukan Tasamuh dalam Islam
Tasamuh adalah ajaran dalam agama Islam yang memiliki hikmah dan fungsi. Sebuah hadits Nabi Saw menjelaskan fungsi tasamuh sebagai berikut.
Rasulullah Saw bersabda: “Siapa yang membantu menghilangkan kesulitan orang mukmin satu kesulitan di dunia, niscaya Allah akan menghilangkan kesulitan dia dari kesulitan pada hari kiamat. Dan barangsiapa yang memberikan kemudahan kepada orang yang menghadapi kesulitan, Allah akan memberikan kemudahan kepadanya di dunia dan di akhirat.” (HR Muslim).
Hadits di atas menerangkan bahwa tasamuh pada dasarnya memiliki hikmah yang akan kembali kepada diri sendiri. Sebab jika ingin menghilangkan kesulitan kita, maka bantulah orang lain menghilangkan kesulitannya. Memudahkan urusan orang lain, akan membuat Allah memudahkan urusan kita di dunia dan di akhirat.
Fungsi tasamuh:
Fungsi tasamuh adalah pertama, membuat para pelakunya semakin memiliki banyak saudara karena sikap rendah hati dan mudah menghargai pendapat orang lain.
Kedua, urusan yang dilakukan pun menjadi lebih mudah.
Ketiga, kesulitan yang dihadapi mudah untuk diselesaikan.
Keempat, fungsi tasamuh adalah membuat suasana lebih akrab antara satu orang dengan orang yang lain.
Kelima, akan muncul sikap kebiasaan saling menghormati perbedaan pendapat.
Advertisement
Dalil-Dalil Tasamuh
Dalam Islam, ada beberapa dalil tentang toleransi atau tasamuh. Ajaran Al-Qur’an tentang toleransi dapat ditelusuri dari penjelasannya tentang keadilan, kebajikan, dan perdamaian. Berikut dalil yang menggambarkan tentang sikap toleransi dalam Al-Qur'an dan Hadits:
Al-Qur’an Surat Al-Maidah ayat 8:
“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan kebenaran karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Al-Qur’an Surat Al-Hujurat ayat 10:
“ Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah antara kedua sadaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.”
Hadits dari Abu Hurairah, Rasulullah Saw pernah bersabda:
“Jauhilah prasangka buruk, karena prasangka buruk adalah ucapan yang paling dusta. Dan janganlah kalian saling mendiamkan, janganlah suka mencari-cari kesalahan, saling mendengki, saling membelakangi, serta saling membenci. Dan jadilah kalian hamba-hamba Allah yang saling bersaudara.” (HR Bukhari).
Hadits lainnya tentang toleransi juga tertuang pada:
Rasulullah Saw bersabda: “ Siapa yang membantu menghilangkan kesulitan orang mukmin satu kesulitan di dunia, niscaya Allah akan menghilangkan kesulitan dia dari kesulitan pada hari kiamat. Dan barangsiapa yang memberikan kemudahan kepada orang yang menghadapi kesulitan, Allah akan memberikan kemudahan kepadanya di dunia dan di akhirat.” (HR Muslim).