Liputan6.com, Jakarta Berbagai macam batuan yang ada di Bumi dapat terbentuk dengan proses alami yang membutuhkan jutaan tahun lamanya. Batuan merupakan kumpulan-kumpulan atau agregat dari mineral yang telah dalam keadaan mengeras atau membeku. Batuan juga dikenal sebagai benda alam yang menjadi penyusun utama materi bumi.
Baca Juga
Siklus batuan berawal dari terbentuknya batuan beku, pelapukan batuan beku, pergerakan batuan, sedimentasi, metamorfosis dan pencairan magma kembali. Dalam pengelompokannya batuan dibedakan berdasarkan komposisi mineral dan kimia dengan tekstur partikel dan proses pembentukannya.
Advertisement
Secara umum, batuan diklasifikasikan menjadi tiga macam batuan, yakni batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. Ketiga batuan tersebut mempunyai beberapa jenis lagi dan memiliki kegunaan masing-masing yang perlu Anda ketahui.
Berikut ini penjelasan lengkap mengenai macam batuan beserta ciri-ciri fisik dan kegunaannya, yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Jum’at (16/7/2021).
Macam Batuan yang Ada di Bumi
Berikut ini macam batuan yang terdapat di bumi yang perlu Anda ketahui yang lengkap beserta ciri-cirinya, diantaranya:
1. Batuan Sedimen
Batuan sedimen merupakan salah satu macam batuan yang terbentuk di atas permukaan bumi dan terjadi proses pembekuan pada suhu tekanan udara rendah. Batuan ini merupakan batuan yang sudah ada sebelumnya dan terkena berbagai jenis pelapukan, yang mana hasil dari proses pelapukan dan erosi tersebut mengendap di dalam cekungan dan menjadi satu. Seiring berjalannya waktu endapat kumpulan endapan tersebut menjadi sebuah batu yang baru. Berdasarkan proses pembentukannya, batuan sedimen dibedakan menjadi empat jenis, yaitu batuan sedimen klasik, batuan sedimen biokimia, batuan sedimen kimia, dan batuan sedimen vulkanik. Berikut ini penjelasannya:
a. Batuan Sedimen Klasik
Batuan sedimen klasik merupakan macam batuan yang terdiri dari silikat dan beberapa fragmen batuan yang diangkut menggunakan sebuah fluida dan kemudian material yang diangkut oleh fluida ini akan terhenti, di mana fluida ini juga terhenti. Bentuk dan ukuran dari batuan sedimen klasik dibedakan lagi sesuai skala ukuran partikel yang mendominasi dan menggunakan ukuran skala butir.
b. Batuan Sedimen Biokimia
Batuan sedimen biokimia terdiri dari berbagai organisme, biasanya merupakan organisme mikro yang ikut mengangkut material sehingga berkumpul pada tempat tertentu dan membentuk sebuah batuan. Macam batuan sedimen biokimia ini, di antaranya batu gamping, batubara, batu endapan rijang.
c. Batuan Sedimen Kimia
Batuan sedimen kimia merupakan batuan yang terbentuk dari sebuah kejadian ketika kumpulan material terperangkap di dalam sebuah tempat dan kandungan mineral di dalam larutannya menjadi jenuh dan membeku dengan proses anorganik atau secara kimiawi. Contoh dari batuan sedimen kimia yang paling banyak ditemukan, antara lain batu gamping oolitik dan batuan lain yang mengandung evaporit, seperti silvit, halit, barit, serta gypsum.
d. Batuan Sedimen Vulkanis
Batuan sedimen vulkanis terbentuk karena adanya arus piroklastik, breksi vulkanik, breksi impact, dan proses lainnya yang jarang sekali ditemukan dan hanya ada pada beberapa kasus saja.
2. Batuan Beku
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk karena proses pembentukannya terjadi dari magma yang telah mengalami pendinginan atau pembekuan. Biasanya batuan ini berada di dalam mantel atau kerak bumi. Hingga kini setidaknya sudah terdapat 700 jenis batuan beku yang terindentifikasi. Proses terbentuknya batuan beku terbagi menjadi tiga macam batuan yaitu sebagai berikut:
a. Intrusive
Batuan beku jenis intrusive merupakan salah satu batuan beku yang dalam proses pembentukannya terjadi di dalam maupun di bawah permukaan bumi. Batuan ini merupakan bentuk dari pembekuan magma kerak bumi, sehingga memiliki bentuk dan tekstur yang kasar.
b. Ekstrusif
Macam batuan beku ekstrusif merupakan batuan yang terjadi di atas permukaan kerak bumi. Hal ini disebabkan karena adanya proses pencairan magma di dalam mantel maupun kerak bumi. Proses pembentukan jenis batuan beku ini lebih cepat dibandingkan dengan batuan beku intrusive. Pasalnya proses pembekuan terjadi di atas permukaan bumi.
c. Hipabissal
Sementara itu, macam batuan hipabissal terbentuk oleh adanya proses naik turunnya magma di dalam mantel atau kerak bumi. Batuan ini terbentuk di antara batuan vukanik dan plutonik.
3. Batuan Metamorf
Batuan metamorf merupakan batuan yang mengalami proses metamorfosis. Batuan metamorf juga memiliki berbagai macam batuan, yaitu batuan metamorf kontak, batuan metamorf dinamo dan batuan metamorf kontak pneumatolistis. Berikut penjelasannya:
a. Batuan metamorf kontak merupakan macam batuan yang mengalami proses metamorfisis akibat adanya suhu yang sangat tinggi. Suhu ini berasal dari aktivitas magma yang menyebabkan terjadinya perubahan bentuk maupun warna batuan. Beberapa contoh dari batuan metamorf ini yaitu batu marmer, batolit, lakolit dan batual sill.
b. Batuan metamorf dinamo ialah batuan yang mengalami metamorfose sebagai akibat dari adanya tekanan yang tinggi dan berasal dari tenaga endogen dalam waktu yang lama, serta dihasilkan dalam proses pembentukan kulit bumi dan dipengaruhi tenaga endogen.
c. Batuan metamorf kontak pneumatolistis merupakan macam batuan yang mengalami proses metamorfose sebagai akibat dari adanya pengaruh dari gas-gas yang ada pada magma. Hal ini menyebabkan perubahan komposisi kimiawi mineral dari batuan ini.
Advertisement
Kegunaan Batuan
Macam batuan yang sudah diuraikan di atas beberapa di antaranya sudah akrab dengan kehidupan sehari-hari kita karena banyak yang dijadikan sebagai bahan konstruksi bangunan, atau untuk mempercantikan tampilan rumah.
Salah satu macam batuan yang kerap dijadikan sebagai konstruksi bangunan adalah batuan beku. Namun perlu diketahui bahwa tidak semua batuan beku bisa dijadikan bagian dari konstruksi. Batuan beku yang biasanya dipakai sebagai bagian dari konstruksi rumah seperti batu andesit dan batu lavastone. Macam batuan lainnya yang kerap digunakan untuk mendukung konstruksi bangunan adalah batuan sedimen seperti limestone, sandstone, dan konglomerat.