8 Ciri-Ciri Novel dalam Karya Sastra, Pahami Unsurnya

Novel merupakan jenis bacaan yang banyak disukai.

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 05 Okt 2021, 09:30 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2021, 09:30 WIB
Kutipan Terbaik Novel Milea
Ilustrasi Membaca Novel Credit: pexels.com/Aline

Liputan6.com, Jakarta Ciri-ciri novel penting diketahui saat mempelajari sastra. Novel merupakan jenis bacaan yang banyak disukai. Novel merupakan salah satu jenis prosa yang paling sering ditemukan.

Novel bisa bersifat fiksi maupun non-fiksi dengan beragam genre. Apapun sifat dan genrenya, ada ciri-ciri novel yang bisa ditemukan secara umum. Ciri-ciri novel membentuk keunikan dari karya sastra satu ini.

Ciri-ciri novel memiliki perbedaan dengan karya sastra lainnya. Melalui ciri-ciri novel ini, sebuah karya dapat lebih mudah dinikmati. Ciri-ciri novel bisa dilihat dari panjang karakter, unsur, isi, alur, hingga konflik dan karakternya.

Berikut ciri-ciri novel, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa(05/10/2021).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Ciri-ciri novel

Kutipan Inspiratif The Alchemist
Ilustrasi Membaca Novel Credit: pexels.com/Erkulia

Panjang

Ciri-ciri novel adalah panjang atau jumlah katanya yang cukup banyak. Biasanya jumlah kata pada novel mencapai lebih dari 35.000 kata. Secara umum, kisarannya dianggap antara 60.000 dan 200.000 kata. Panjang novel tergantung pada kepekaan penulis untuk menentukan seberapa perlu mengembangkan tema atau karakter.

Ditulis dalam prosa

Prosa merupakan karya yang digunakan untuk mendeskripsikan suatu cerita, ide, atau fakta. Novel termasuk jenis prosa. Novel adalah karya fiksi naratif yang relatif panjang, biasanya ditulis dalam bentuk prosa dan diterbitkan sebagai buku.

Artinya, novel tidak ditulis dalam format puitis. Ini menyiratkan bahwa ia tidak memiliki ritme metrik, pengulangan atau periodisitas.


Ciri-ciri novel

Dianggap Mendatangkan Arwah Jahat, Novel Harry Potter Dicabut dari Sekolah AS
Ilustrasi buku. (dok. Pixabay/Novi Thedora)

Pengembangan Karakter

Ciri-ciri novel selanjutnya adalah pengembangan plot dan karakternya. Unsur-unsur panjang dan realistis dari novel memungkinkan pengembangan karakter dan keadaan mereka yang mendalam dan luas. Berbeda dengan cerpen, novel cukup panjang untuk mendukung banyak partisipan atau bahkan kelompok partisipan dalam aksi cerita.

Pengembangan plot

Plot mengacu pada peristiwa yang terungkap sepanjang sejarah. Perpanjangan novel memungkinkan plot dikembangkan secara luas, memberi ruang pada situasi yang kompleks. Situasi di mana orang-orang ini menemukan diri mereka juga biasanya lebih terlibat dan kompleks. Alur cerita ini sering melibatkan perspektif ganda dari tindakan.


Ciri-ciri novel

Kumpulan Buku Novel
Ilustrasi Kumpulan Buku Novel Credit: pexels.com/thought

Konten fiktif tapi masuk akal

Ciri-ciri novel mendasar lain adalah tema yang diangkatnya. Dianggap bahwa ini adalah potongan fiksi, namun, narasinya biasanya realistis dan menyajikan fakta secara masuk akal dan koheren. Berkat logika ini, novel dapat secara konsisten mengakomodasi genre seperti fantasi dan fiksi ilmiah.

Inovasi

Novel secara keseluruhan mewakili perubahan sastra. Bahkan, namanya sendiri berbicara tentang inovasi. Novel berasal dari bahasa Latin Novellus yang berarti "muda dan baru". Hal ini juga terlihat dalam transformasinya yang terus menerus selama berabad-abad, tidak seperti genre sastra lain yang tetap stabil dari waktu ke waktu, terutama di ranah puisi.


Ciri-ciri novel

Membaca Buku
Ilustrasi Membaca Novel Credit: pexels.com/Enzo

Publikasi

Ukuran dan kompleksitas novel yang banyak, membuatnya perlu diterbitkan secara mandiri. Hal ini membuat perbedaan besar dengan format sastra lain seperti puisi atau cerita, yang biasanya diterbitkan dalam antologi atau koleksi.

Keanekaragaman sub-genre

Seiring berjalannya waktu, novel telah bertransformasi dan berkembang menjadi tema, pendekatan, dan proposal estetika baru. Oleh karena itu, saat ini terdapat banyak sekali sub-genre sehingga dalam beberapa kasus sulit untuk mengklasifikasikan sebuah novel hanya pada salah satunya.

Misalnya, novel sejarah menggunakan narasi fakta sejarah yang nyata tetapi bernuansa fiksi dan peristiwa. Hal ini dilakukan untuk mengusulkan posisi tertentu pada peristiwa yang dia ceritakan.


Unsur intrinsik novel

Membaca Nivel
Ilustrasi Membaca Novel Credit: pexels.com/cottonbro

Tema

Tema adalah unsur intrinsik novel yang menjadi dasar cerita. Tema sering disamakan dengan ide atau tujuan utama cerita. Tema merupakan sebuah ruh atau nyawa yang ada di dalam karya prosa seperti novel. Tema bisa disebut ide utama dalam membuat cerita, karena tema adalah penentu latar belakang dari cerita tersebut.

Alur

Unsur intrinsik novel selanjutnya adalah alur atau plot. Alur dalam novel adalah jalan cerita. Novel harus memiliki jalan cerita yang jelas. Alur dalam novel biasanya memiliki beberapa tahapan mulai dari perkenalan, penanjakan, klimaks, anti klimaks dan penyelesaian. Alur yang digunakan oleh penulis ada 2 macam, yaitu alur maju dan mundur.

Tokoh

Tokoh merupakan unsur intrinsik novel yang sangat penting dalam novel. Tokoh adalah orang atau karakter yang ditampilkan dalam novel. Oleh pembaca, tokoh ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dari tindakan yang diceritakan.

Penokohan

Istilah penokohan lebih luas dari pada tokoh dan perwatakan. Penokohan dalam unsur intrinsik novel mencakup masalah siapa tokoh cerita, bagaimana perwatakan, dan bagaimana penempatan dan pelukisannya dalam sebuah cerita sehingga sanggup memberikan gambaran yang jelas kepada pembaca.


Unsur intrinsik novel

The Kite Runner
Ilustrasi Novel Credit: pexels.com/hisset

Latar

Unsur intrinsik novel selanjutnya adalah latar. Unsur ini mengacu pada latur waktu, suasana, dan tempat terjadinya cerita. Latar ini bisa membuat pembaca cerpen lebih paham tentang kapan, dimana dan sedang apa tokoh yang diceritakan.

Sudut pandang

Unsur intrinsik novel yang tak kalah penting adalah sudut pandang. Sudut padandang adalah arah pandang seorang penulis dalam menyampaikan sebuah cerita. Sudut pandang menjadi cara atau pandangan yang dipergunakan pengarang sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita dalam sebuah karya fiksi kepada pembaca.

Gaya bahasa

Gaya bahasa dalam unsur intrinsik novel menjadi ciri khas dari penulis saat menuliskan cerita. Gaya bahasa ini bisa dibedakan dari penggunaan majas, diksi dan pemilihan kalimat yang tepat di dalam cerpennya. Ada penulis yang menggunakan bahasa bakuada juga yang menggunakan bahasa santai.

Amanat

Amanat adalah pesan moral yang ditulis oleh penulis cerita. Amanat bisa dipetik oleh pembacanya, setelah membaca karya tersebut. Amanat atau pesan moral, biasanya tidak ditulis secara langsung, melainkan tersirat.


Unsur ekstrinsik novel

Number The Star
Ilustrasi Novel Credit: pexels.com/Lum

Unsur ekstrinsik adalah kebalikan dari unsur intrinsik novel. Unsur ekstrinsik novel adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra, tetapi secara tidak langsung memengaruhi struktur karya sastra.

Unsur ekstrinsik sebuah karya sastra bergantung pada pengarang menceritakan karya itu. Unsur ekstrinsik contohnya adalah nilai-nilai yang terkandung, latar belakang, dan situasi sosial.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya