Liputan6.com, Jakarta Istilah simulasi sangat familiar dalam kehidupan sehari-hari. Umumnya, istilah simulasi ini dilakukan pada lembaga dengan tujuan tertentu. Simulasi juga dapat dilakukan dalam berbagai bidang seperti peluncuran produk, karya, hingga ujian tertentu.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian simulasi adalah metode pelatihan yang meragakan sesuatu dalam bentuk tiruan mirip dengan aslinya. Selain itu, pengertian lainnya mengenai simulasi adalah penggambaran suatu sistem atau proses dengan peragaan berupa model statistik atau pemeranan.
Advertisement
Baca Juga
Simulasi memang identik dengan peragaan sesuatu, sebagai contoh simulasi ujian sekolah dengan menggunakan komputer dan sebagainya. Dengan begitu, tujuan dari simulasi adalah untuk keberhasilan praktek dari suatu rencana.
Berikut Liputan6.com ulas mengenai pengertian simulasi beserta tujuan dan jenis-jenisnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (28/7/2022).
Pengertian Simulasi Menurut Para Ahli
Berikut ini adalah beberapa definisi simulasi menurut beberapa ahli, antara lain:
Emshoff dan Simon (1970)
Dikutip dari buku berjudul Rancangan Ulang dan Simulasi (1970) karya Emshoff dan Simon, simulasi adalah sebagai suatu model sistem dimana komponennya di presentasikan oleh profesor-profesor aritmatika dan logika yang dijalankan komputer untuk memperkirakan sifatsifat dinamis sistem tersebut.
Banks dan Carson (1984)
Dikutip dari buku berjudul Discrete Event Simulation (1984) karya Banks dan Carson, simulasi adalah tiruan sistem nyata yang dikerjakan secara manual oleh komputer dan kemudian diobservasi dan disimpulkan untuk mempelajari krakterteristik sistem.
Law dan Kelton (1991)
Dikutip dari buku berjudul Simulation Modeling & Analysis (1991) karya Law dan Kelton, simulasi adalah sekumpulan metode dan aplikasi untuk menirukan atau merepresentasikan perilaku dari suatu sistem nyata, yang biasanya dilakukan pada komputer dengan menggunakan perangkat lunak tertentu.
Khosnevis (1994)
Dikutip dari buku berjudul Descrate System Simulation (1994) karya Khosnevis, simulasi adalah proses aplikasi membangun model dari sistem nyata atau usulan sistem, melakukan eksperimen dengan model tersebut untuk menjelaskan perilaku sistem, mempelajari kinerja sistem atau untuk membangunsistem baru sesuai dengan kinerja yang diinginkan.
Advertisement
Manfaat dan Tujuan Simulasi
1. Manfaat Simulasi
Ada beberapa manfaat simulasi yang dapat anda ketahui, yakni:
a. Untuk mengecek berbagai kekurangan atau permasalahan yang mungkin terjadi di kemudian hari atau saat pelaksanaan suatu kegiatan atau peluncuran produk tertentu.
b. Metode pelatihan dan pembelajaran di bidang tertentu.
c. Menemukan solusi dan penyelesaian masalah yang muncul di kemudian hari.
2. Tujuan Simulasi
Berikut ini terdapat beberapa tujuan simulasi, antara lain:
a. Pelatihan dan pembelajaran dalam memecahkan masalah.
b. Mendorong dan memberikan motivasi.
c. Meningkatkan dan menumbuhkan daya kreatif.
d. Melatih keterampilan tertentu.
e. Mendapatkan pemahaman mengenai suatu konsep tertentu.
Jenis-Jenis Simulasi
Dikutip dari buku berjudul Simulation Modeling & Analysis (1991) karya Law dan Kelton, simulasi dapat digolongkan berdasarkan beberapa jenis sifat dan cara kerjanya. Berikut ini penjelasannya.
1. Simulasi Statis
Simulasi statis merupakan jenis simulasi yang tidak bergantung atau berdasar terhadap waktu, namun biasanya simulasi ini melibatkan pengambilan sampel yang acak untuk menyimulasikan output statistik yang dapat dianalisis.
2. Simulasi Dinamis
Simulasi dinamis merupakan jenis simulasi yang sangat bergantung terhadap perubahan waktu, statusnya selalu berubah-ubah sepanjang waktu, mekanisme jam akan bergerak sejalan dengan waktu dan status dari variabelnya juga akan berubah seiring waktu. Maka dari itu simulasi dinamis sangat cocok untuk memodelkan sistem yang memiliki pola dinamis, seperti sistem manufaktur dan jasa.
3. Simulasi Stokastik
Simulasi stokastik merupakan simulasi yang di mana variabel inputnya bersifat acak atau random. Dalam simulasi stokastik harus dijalankan secara berulang untuk mendapatkan hasil yang akurat.
4. Simulasi Deterministik
Adalah simulasi yang di mana variabel inputnya bersifat acak atau random. Simulasi deterministik ini hanya perlu dijalankan sebanyak satu kali untuk mendapatkan output yang optimal.
5. Simulasi Sistem Diskrit
Simulasi diskrit adalah simulasi yang mana perubahan status terjadi pada titik-titik waktu diskrit yang ditandai dengan suatu kejadian. Perubahan status ini dipicu oleh suatu kejadian yang terjadi pada waktu tertentu.
6. Simulasi Sistem Kontinyu
Simulasi kontinyu adalah perubahan status variabel terjadi sepanjang waktu. Simulasi kontinyu menggunakan persamaan diferensial untuk menentukan tingkat perubahan status variabelnya.
Advertisement
Langkah Simulasi
Menurut Monte (2020), berikut ini langkah yang perlu dilakukan dalam melakukan simulasi, yakni:
1. Formulasi model, yaitu merumuskan hubungan dengan antarkomponen model.
2. Pengambilan data, adalah identifikasi data yang diperlukan model sesuai dengan tujuan pembuatan.
3. Pembuatan model, adalah menyesuaikan penyusunan model dengan jenis bahasa simulasi yang dipergunakan.
4. Validasi model, merupakan proses pengajuan pada model apakah sudah sesuai dengan sistem yang nyata.
5. Skenariosasi, langkah ini dilakukan setelah model dianggap valid, maka berikutnya membuat beberapa skenario atau eksperimen untuk memperbaiki kinerja sistem sesuai dengan keinginan.
6. Pendefinisian sistem, adalah menentukan batasan sistem dan identifikasi variabel yang signifikan.
7. Verifikasi model, yaitu proses pengecekan pada model apakah sudah bebas dari kesalahan. Pada tahap ini harus disesuaikan dengan bahasa simulasi yang digunakan.