Penyebab Penebalan Dinding Rahim, Pahami Gejala dan Faktor Risikonya

Inilah berbagai penyebab penebalan dinding rahim beserta faktor risiko dan gejalanya yang harus kamu ketahui dan pahami.

oleh Bimo Bagas Basworo diperbarui 08 Agu 2022, 14:50 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2022, 14:50 WIB
Ilustrasi Rahim
Ilustrasi Rahim (Sumber: commons.wikimedia.org)

Liputan6.com, Jakarta Ada berbagai penyebab penebalan dinding rahim yang perlu kamu ketahui. Penebalan dinding rahim adalah salah satu kelainan pada sistem reproduksi wanita yang juga dikenal sebagai hiperplasia endometrium. Menebalnya dinding rahim bisa menyebabkan berubahnya siklus menstruasi dan juga pendarahan yang keluar dari vagina.

Penyebab penebalan dinding rahim pada seseorang bukanlah kanker. Akan tetapi, salah satu komplikasi dari masalah kesehatan ini ialah meningkatnya risiko kanker pada orang yang mengalaminya. Oleh sebab itu, gejala dan penyebab penebalan dinding rahim patut untuk kita pahami dan waspadai.

Mayoritas kasus penebalan dinding rahim dialami oleh para wanita yang mendekati masa menopause ataupun yang telah memasuki masa menopause. Akan tetapi, masalah pada sistem reproduksi wanita ini juga bisa dialami dan menyerang anak-anak remaja.

Berikut ini adalah berbagai penyebab penebalan dinding rahim yang harus kamu pahami dan waspadai yang dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (8/8/2022).

 

1. Sekilas mengenai Penebalan Dinding Rahim

Penebalan Dinding Rahim, Apakah Tanda Awal Kanker?
Penebalan Dinding Rahim, Apakah Tanda Awal Kanker?

Penebalan dinding rahim adalah salah satu kelainan yang terjadi pada sistem reproduksi wanita. Masalah yang juga dikenal sebagai hiperplasia endometrium ini terjadi karena adanya ketidakseimbangan pada hormon estrogen dan progesteron.

Hormon estrogen dan hormon progesteron adalah dua hormon yang mempengaruhi siklus menstruasi pada wanita. Indung telur akan melepaskan sel telur dan hormon estrogen pada masa ovulasi. Jika terjadi pembuahan, maka hormon estrogen yang dilepaskan oleh indung telur akan membantu dinding rahim menebal dan penuh dengan pembuluh darah untuk mempersiapkan embrio tumbuh.

Akan tetapi, ada beberapa kasus di mana kandungan hormon estrogen dan progesteron pada seseorang menjadi tidak seimbang. Atau dalam kasus ini, tubuh mereka memproduksi banyak hormon estrogen tetapi hanya sedikit hormon progesteron yang menyebabkan ketidakseimbangan pada kedua hormon tersebut. Hasilnya, sel pembentuk endometrium akan terus berkembang secara abnormal, yang menyebabkan dinding rahim menebal. Penebalan dinding rahim ini dapat menyebabkan pendarahan yang abnormal.

Penyebab Penebalan Dinding Rahim

Penyebab Penebalan Dinding Rahim
Penyebab Penebalan Dinding Rahim

Seperti yang telah dibahas pada bagian sebelumnya, penyebab penebalan dinding rahim yang utama ialah ketidakseimbangan produksi hormon estrogen dan progesteron yang berperan penting dalam siklus menstruasi wanita. Saat tubuh seseorang wanita memproduksi terlalu banyak hormon estrogen, tetapi tidak memproduksi atau hanya memproduksi sedikit hormon progesteron, maka akan menyebabkan pertumbuhan sel pembentuk endometrium yang menyebabkan menebalnya dinding rahim.

Ada berbagai faktor yang bisa menyebabkan tidak seimbangnya produksi hormon estrogen dan progesteron yang menjadi penyebab penebalan dinding rahim. Berikut ini adalah faktor penyebab tersebut:

- Menopause. Seseorang wanita yang memasuk masa menopause berarti bahwa tubuhnya tidak lagi memproduksi hormon progesteron. Hal ini menyebabkan adanya ketimpangan antara hormon esterogen dan progesteron yang menjadi penyebab penebalan dinding rahim.

- Masa perimenopause. Masa perimenopause adalah sebuah periode transisi ketika seorang wanita mau memasuki masa menopause. Pada periode ini, ovulasi tidak lagi terjadi secara teratur, sehingga muncul siklus menstruasi yang tidak teratur dan hot flashes. Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan pada produksi hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh orang tersebut.

- Siklus mestruasi yang tidak teratur yang menyebabkan ketimpangan produksi hormon wstrogen dan progesteron dan menjadi penyebab penebalan dinding rahim.

- Konsumsi obat yang mengandung estrogen ataupun terapi hormon.

- Sndrom ovarium polikistik (PCOS)

- Merokok

- Obesitas atau kelebihan berat badan.

Selain faktor penyebab penebalan dinding rahim di atas, ada berbagai faktor yang mempengaruhi risiko seseorang terkena masalah penebalan dinding rahim. Berikut ini adalah faktor risiko tersebut yang dikutip dari situs Healthline:

- Berusia di atas 35 tahun

- Mulai menstruasi terlalu cepat

- Terlalu lambat memasuki masa menopause

- Memiliki berbagai masalah kesehatan lainnya seperti diabetes, penyakit tiroid, dan penyakit kandung empedu.

- Memiliki riwayat keluarga dengan kanker rahim, ovarium, atau usus besar.

Cara Menurunkan Risiko Penebalan Dinding Rahim

Terapi Penebalan Dinding Rahim
Terapi Penebalan Dinding Rahim

Setelah membahas mengenai penyebab penebalan dinding rahim, sekarang waktunya kita membahas dengan cara mencegah masalah kesehatan ini. Hingga saat ini belum diketahui dengan pasti cara mencegah penebalan dinding rahim yang efektif. Akan tetapi, ada berbagai tindakan yang bisa kamu lakukan untuk menurunkan risiko terkena masalah ini. Berikut ini adalah beberapa tindakan untuk menurunkan risiko penebalan dinding rahim:

- Karena obesitas atau kelebihan berat badan adalah salah satu faktor risiko penyebab penebalan dinding rahim, maka salah satu cara untuk menekan risiko terkena masalah ini dengan cara menurunkan berat badanmu apabila kamu kelebihan berat badan.

- Kamu juga bisa mengkonsumsi obat-obatan yang mengandung progesteron sintetis, apabila kamu telah mengkonsumsi esterogen karena menopause ataupun kondisi kesehatan yang lainnya. Mengkonsumsi obat-obatan tersebut akan membantumu untuk menyeimbangkan hormon estrogen dan progesteron di tubuhmu.

- Mengkonsumsi obat KB atau obat lainnya untuk mengatur produksi hormon dan siklus mentruasi.

Jenis Penebalan Dinding Rahim

ilustrasi perut sakit/pexels
ilustrasi perut sakit/pexels

Mengutip dari situs Cleveland Clinic, masalah penebalan dinding rahim dibagi menjadi dua jenis. Pembagian jenis ini dilakukan berdasarkan jenis sel yang tumbuh dan menyebabkan penebalan dinding rahim. Kedua jenis penebalan dinding rahim ini meliputi:

- Simple endometrial hyperplasia: Penebalan dinding rahim yang diakibatkan oleh pertumbuhan sel yang tampak normal dan tidak bersifat kanker. Masalah ini bisa membaik tanpa membutuhkan perawatan khusus. Pada beberapa kasus, terapi hormon juga dapat membantu untuk megatasi permasalahan ini.

- Simple or complex atypical endometrial hyperplasia: Penebalan dinding rahim jenis ini disebabkan oleh berkembangnya sel yang dapat berpotensi menjadi kanker. Bagi orang yang menderita jenis penebalan dinding rahim ini memerlukan perawatan medis karena dapat meningkatkan risiko terkena penyakit kanker rahim.

Gejala Penebalan Dinding Rahim

ilustrasi sakit perut/pexels
ilustrasi sakit perut/pexels

Ada berbagai gejala penebalan dinding rahim yang perlu kamu pahami dan waspadai. Berikut ini adalah beberapa gejala kelainan pada sistem reproduksi wanita ini yang dikutip dari situs FamilyDoctor.org:

- Pendarahan menstruasi terjadi lebih parah dan lebih lama daripada biasanya.

- Siklus menstruasi terjadi kurang dari 21 hari

- Pendarahan terjadi di antara periode menstruasi.

- Tidak menstruasi (pre-menopause)

- Pendarahan terjadi pasca menopause.

Apabila kamu mengalami gejala-gejala di atas, segeralah periksakan dirimu ke dokter. Gejala-gejala tersebut harus tetap diwaspadai karena penebalan dinding rahim bisa meningkatkan risiko terkena kanker yang berbahaya bagi tubuhmu dan kesehatanmu.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya