Liputan6.com, Jakarta Berkeringat merupakan salah satu fungsi vital yang dapat membantu mengontrol suhu tubuh. Namun jika tubuh berkeringat padahal tidak perlu didinginkan, maka dokter biasanya menganggap bahwa keringat yang terjadi sudah berlebihan.
Baca Juga
Advertisement
Untuk sebagian orang, kondisi kesehatan seperti ini bukan tanda kegugupan namun aktivitas sehari - hari yang dapat mempengaruhi kualitas hidup. Penyebab telapak tangan berkeringat selalu dikaitkan dengan penyakit jantung, akan tetapi ada faktor lain yang menjadi pemicu, salah satunya karena obesitas.Â
Ada banyak faktor yang menjadi penyebab telapak tangan berkeringat, salah satunya adalah hiperhidrosis, di mana kondisi kelenjar yang memproduksi terlalu banyak keringat, sehingga orang yang mengalami keringat secara berlebihan pada telapak tangan sering menghindar ketika melakukan sosialisasi dan kegiatan tertentu. Kondisi kesehatan seperti ini perlu diwaspadai, karena bisa memicu masalah kesehatan lainnya.Â
Oleh karena itu, sangat penting bagi Anda untuk mengetahui penyebab telapak tangan berkeringat, gejala serta pemicunya. Jika mengalami keringat pada telapak tangan secara berlebihan, maka kunjungi layanan kesehatan terdekat agar mendapatkan penanganan yang tepat.Â
Berikut ini penyebab telapak tangan berkeringat yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (22/9/2022).Â
Â
Â
Penyebab Telapak Tangan Berkeringat
Â
1. Hiperhidrosis Primer
Adanya gangguan kesehatan seperti hiperhidrosis primer, menjadi salah satu penyebab telapak tangan berkeringat. Tipe gangguan keringat ini tidak ditemukan dalam penyakit khusus yang menyebabkan gangguan saraf. Akan tetapi saraf yang bertanggung jawab untuk memberi sinyal kelenjar keringat menjadi terlalu aktif. Saat mengalami stres atau gugup, keluhan berkeringat dapat menjadi lebih buruk. Gangguan hiperhidrosis primer juga dapat memengaruhi telapak tangan, telapak kaki serta wajah.Â
2. Hiperhidrosis Sekunder Generalisasi
Hiperhidrosis sekunder generalisasi merupakan salah satu penyebab telapak tangan berkeringat karena berada dalam kondisi kesehatan tertentu. Kondisi keringat yang berlebih, juga dipengaruhi oleh penyakit lain seperti menopause, hipertiroid, diabetes melitus (neuropati perifer), atau stroke. Dengan mengonsumsi obat-obatan seperti antihipertensi dan anti depresan juga dapat menyebabkan hiperhidrosis.
3. Psikologis
Faktor psikologis juga menjadi pemicu serta penyebab telapak tangan berkeringat yang umum terjadi. Kondisi psikologis yang dimaksud adalah perasaan cemas yang timbul, khawatir, stres, dan panik. Jika kondisi ini terus berlanjut, maka imbasnya akan meningkatkan produksi keringat, khususnya di telapak tangan. Seseorang yang sedang mengalami masalah ataupun gugup saat tampil di depan umum untuk berbicara mak telapak tangan akan terasa basah. Hal ini terjadi karena tubuh telah mengeluarkan hormon kortisol yang dapat meningkatkan denyut jantung dan suhu tubuh.Â
Â
Advertisement
Penyebab Telapak Tangan Berkeringat
4. Gangguan Tiroid
Kadar hormon tiroid yang tinggi juga menjadi penyebab telapak tangan berkeringat. Gejala yang terjadi, juga disertai dengan penurunan berat badan berlebihan dan sering berdebar. Keluhan telapak tangan berkeringat tetap terjadi pada udara yang dingin dan tidak memicu keringat. Oleha karena itu, waspada dengan segala kemungkinan gangguan tiroid. Jika terjadi kelainan dan menyebabkan tiroid berlebih, maka dapat dipastikan metabolisme tubuh akan berada pada level yang tertinggi.
5. Gula Darah Rendah
Penyebab tangan berkeringat juga terjadi ketika kadar gula darah rendah. Kadar gula darah yang rendah memicu produksi keringat yang tak wajar. Kondisi kesehatan ini juga memiliki kaitan dengan penyakit diabetes, terutama ketika seseorang menyuntikkan insulin atau obat diabetes yang dikenal sebagai sulfonilurea. Ketika kadar gula dalam darah turun terlalu rendah, akan menghasilkan adrenalin berlebih serta memicu produksi keringat. Setelah kadar gula darah normal, produksi keringat akan berhenti.
- Penyebab telapak tangan berkeringat lainnya adalah:Â
a. Mengalami diabetes
b. Ada dalam fase menopause hot flashes
c. Menderita beberapa jenis kanker, yang menjadi pemicu telapak tangan berkeringat.Â
d. Adanya gangguan yang terjadi pada sistem saraf
e. Mengalami infeksi
f. Terjadi komplikasi kesehatan yang memicu telapak tangan berkeringat secara berlebihan.
Cara Mengatasi Telapak Tangan Berkeringat
Ada banyak perawatan non-bedah dan juga bedah yang bisa dilakukan untuk mengatasi keringat berlebih pada telapak tangan.Â
a. Perawatan Non-Bedah
- Drysol meruapakn Aluminium Chloride yang bisa dioleskan ke tangan setiap hari di malam hari untuk mengatasi keringat yang berlebihan pada telapak tangan. Diamkan selama 6-8 jam untuk mendapatkan hasil yang maksimal.Â
- Botox adalah suntukan yang telah digunakan untuk tangan dan aksila. Untuk tangan dan ketiak, perawatan seperti ini akan membutuhkan banyak suntikan Botox selama satu sesi. Kondisi seperti ini biasanya cukup efektif dalam mengurangi keringat, tetapi pengobatan berlangsung selama 3-6 bulan.
- Iontophoresis merupakan salah satu sistem, yang digunakan untuk menempatkan tangan atau kaki di dalam air dengan arus listrik DC tegangan rendah. Hal ini dilakukan selama 30 menit, tiga hari seminggu. Untuk pasien yang bekerja, manfaatnya bersifat sementara, namun ketika pengobatan dihentikan maka hiperhidrosis juga akan kembali.
- Obat anti-kecemasan juga bisa digunakan untuk mengatasi telapak tangan yang berkeringat, tetapi obat ini memiliki peran yang sangat kecil dalam pengobatan hiperhidrosis karena, meskipun keringat dapat meningkat dengan ketegangan dan kecemasan, namun bukan penyebab utamanya.
- Dengan melakukan psikoterapi, memiliki peran yang sangat kecil dalam pengobatan hiperhidrosis karena, walaupun keringat dapat meningkat dengan ketegangan dan kecemasan, namun kondisi ini bukan penyebab utamanya.
- Obat Pengering adalah pil yang bisa diminum untuk mengeringkan keringat, namun pasien mengeluh bahwa obat ini menyebabkan mulut kering dan mata kering.
b. Perawatan Bedah (simpatektomi)
Selain perawatan non-bedah yang dilakukan, terdapat pembedahan untuk hiperhidrosis yang telah dilakukan selama 70 tahun. Awalnya perawatan ini merupakan prosedur dengan 2 jam untuk melakukan sayatan dada dan penyebaran tulang rusuk. Namun hanya satu sisi yang dilakukan selama operasi, dan hal ini menyakitkan, sehingga pasien harus dirawat di rumah sakit.
Saat ini, prosedur yang dilakukan dengan operasi minimal invasif dan sebagai lagi adalah pasien rawat jalan. Ada beberapa metode untuk perawatan bedah hiperhidrosis, termasuk memotong saraf, juga menghilangkan saraf. Metode yang paling umum digunakan adalah memotong saraf.
Advertisement