Kredibilitas Adalah Tingkat Kepercayaan, Begini Cara Membangunnya

Kredibilitas Adalah kepercayaan yang bisa dibangun dengan ilmu komunikasi dan kepemimpinan.

oleh Laudia Tysara diperbarui 21 Nov 2022, 17:40 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2022, 17:40 WIB
Ilustrasi diskusi | Moose Photos dari Pexels
Ilustrasi diskusi | Moose Photos dari Pexels

Liputan6.com, Jakarta - Apa arti kredibilitas? Kredibilitas adalah tingkat kepercayaan atau hal-hal yang dapat dipercaya pada diri seseorang, merek, badan usaha, dan lain sebagainya. Kredibilitas sama dengan citra yang baik, seseorang harus memiliki keahlian khusus untuk bisa menguasainya.

Kredibilitas adalah umumnya digunakan untuk menciptakan rasa percaya oleh pelanggan kepada konsumennya, peneliti kepada pembaca, dan lainnya. Cara membangun kredibilitas adalah bisa dikuasai dengan ilmu komunikasi dan kepemimpinan.

Komunikator (pembawa pesan) menjadi kunci, bahwa sebuah pesan (source credibility) bisa diterima oleh komunikan (penerima pesan). Jika pesan atau source credibility ini bisa diterima oleh komunikan, maka kredibilitas bisa dibangun dengan sempurna.

Agar lebih memahami, berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang arti kredibilitas, komponen penting kredibilitas, dan cara membangun kredibilitas, Senin (21/11/2022).


Kredibilitas adalah Tingkat Kepercayaan

Ilustrasi diskusi | fauxels dari Pexels
Ilustrasi diskusi | fauxels dari Pexels

Arti Kredibilitas

Kredibilitas sama dengan tingkat kepercayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan kredibilitas adalah perihal yang dapat dipercaya. Kredibilitas umumnya digunakan untuk menciptakan rasa percaya oleh pelanggan kepada konsumennya, peneliti kepada pembaca, dan lainnya.

Istilah kredibilitas berasal dari bahasa Inggris “credibility” yang artinya sama dengan “trust” yaitu kepercayaan. Dalam buku berjudul Human Capital Management: Kepemimpinan Transformatif pada Revolusi Industri 4.0 oleh Sr. Dr. M. Pauli, FSGM, menjelaskan “trust” menekannya pada kejujuran. Ini umumnya digunakan dalam konteks sosial.

Sementara, “credibility” tidak hanya menekankan pada kejujuran, tetapi didukung dengan banyak faktor. Mulai dari kompetensi, keterbukaan, dukungan pada yang dipimpin, sistem imbalan, dan tujuan. Ini umumnya digunakan dalam ilmu komunikasi dan kepemimpinan.

Komponen Penting Kredibilitas

Universitas Pasundan Bandung (UNPAS) mengutip dari The Source Credibility Theory, kredibilitas terbentuk oleh keahlian komunikator dalam mengusai seluruh informasi mengenai objek yang dimaksudkan dan memiliki keterpercayaan terhadap derajat kebenaran informasi yang ia sampaikan.

Kredibilitas melekat dalam diri seseorang, merek, badan usaha, penelitian, ilmu, dan masih banyak lagi lainnya. Kredibilitas bisa dibuat atau dibentuk jika ada sumber kepercayaan atau source credibility. Kredibilitas bisa diciptakan dengan sempurna oleh ahlinya.

Masih melansir dari sumber yang sama, ahli komunikasi untuk membangun kredibilitas atau seseorang yang menyampaikan pesan disebut komunikator. Komunikator menjadi kunci, bahwa sebuah pesan (source credibility) bisa diterima oleh komunikan (penerima pesan).

Jika pesan atau source credibility ini bisa diterima oleh komunikan, maka kredibilitas bisa dibangun dengan sempurna. Itu artinya, hal-hal yang memengaruhi kredibilitas adalah keahlian komunikan (kompetensi, konsistensi, jujur, tulus, bertanggungjawab, serta berprinsip) dan pesan yang disampaikan oleh komunikan.


Cara Membangun Kredibilitas

Ilustrasi diskusi | fauxels dari Pexels
Ilustrasi diskusi | fauxels dari Pexels

Kredibilitas adalah tingkat kepercayaan. Bagaimana cara membangun kredibilitas ini? Inc. Magazine menjelaskan ada enam cara membangun kredibilitas yang perlu diketahui sebagai seorang pengusaha. Ini penjelasannya:

1. Jujur Tentang Diri Sebenarnya

Dicontohkan bagi seorang pengusaha, saat ini pelanggan lebih cenderung menghargai seseorang jika menampilkan diri sebagai individu daripada sebagai "perwakilan" semata.

Saat berpura-pura menjadi orang lain atau tidak jujur tentang diri sendiri, maka bisa dipastikan kredibilitas pelanggan kepada pemilik usaha akan langsung turun.

2. Mengetahui Nilai Pasti yang Ditawarkan

Ketika benar-benar mengetahui produk dan layanan yang  tawarkan, maka seseorang tidak akan takut untuk menjelaskan secara baik perihal kelebihan atau keterbatasan sesuatu yang ditawarkannya.

Masalah tuntutan dari pelanggan? Pengusaha yang yakin, akan menolak tuntutan pelanggan yang tidak masuk akal.  Mereka akan tetap berpegang pada kebijakan dan prosedur perusahaan. Inilah yang nantinya mampu menciptakan kredibilitas.

3. Memiliki Wawasan Penelitian dan Kemampuan Analisis

Memiliki wawasan luas saat melakukan percakapan secara otomatis meningkatkan kredibilitas. Penambahan wawasan berasal dari pembelajaran tentang sebuah perusahaan, peran yang dimainkannya dalam industri, dan pelanggan yang dilayaninya.

Wawasan akan lebih kuat jika seseorang mampu mengembangkan dengan beberapa pihak lain, (dengan demikian ada perspektif yang berbeda) dalam perusahaan kepada pelanggan.

4. Mampu Mendengarkan dan Menanggapi dengan Baik

Orang-orang yang memiliki kredibilitas tidak merasa perlu untuk "membuktikannya" sepanjang waktu. Ketika seorang pelanggan berbicara, dengarkan dengan dengan penuh konsentrasi.

Kemudian, ambil beberapa detik untuk mempertimbangkan dan memikirkan apa yang sebenarnya dia katakan. Lalu, buat sebuah ucapan, mengajukan pertanyaan lain, atau menceritakan sebuah cerita singkat untuk mengalihkan pembicaraan agar semakin nyambung.

5. Selalu Memahami Sudut Pandang Pelanggan

Seorang pengusaha yang berbicara dan menulis sesuatu untuk promosi layaknya penjual, tidak akan ada yang akan peduli. Cobalah memahami dari sudut pandang pelanggan, seperti “garansi uang kembali” untuk meyakinkannya.

Kemudian, jangan membuat klaim kebenaran, semisal "kita memiliki kualitas tertinggi". Juga hindari pemasaran karena ocehan seperti, "terjangkau atau best practices."

6. Mampu Memenuhi Kebutuhan Pelanggan

Seorang pengusaha dengan kredibilitas tinggi, mampu memenuhi kebutuhan pelanggannya dengan baik. Ini bukan tindakan heroik, tetapi kemampuan memahami masalah dan mencari solusinya. 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya