Month Artinya Bulan dalam Bahasa Indonesia, Ketahui Sejarah Nama Bulan Kalender Gregorian Masehi

Nama-nama bulan yang kita kenal dalam sistem penanggalan tahun Masehi saat ini berasal dari masa Romawi.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Des 2022, 16:30 WIB
Diterbitkan 05 Des 2022, 16:30 WIB
Detil di makam Paus Gregorius XIII menggambarkan perayaan pengenalan kalender Gregorian
Detil di makam Paus Gregorius XIII menggambarkan perayaan pengenalan kalender Gregorian (Wikipedia)

Liputan6.com, Jakarta Month artinya adalah bulan jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia. Month merupakan salah satu kata dalam Bahasa Inggris. Penggunaan month sendiri biasanya untuk menyebut bulan dalam sebuah penanggalan. Seperti yang kita tahu dalam hitungan tahun masehi terdapat dua bulan bulan, mulai dari Januari hingga Desember. Apakah kamu pernah bertanya-tanya bagaimana nama-nama tersebut digunakan dalam kalender dan bagaimana ditentukannya bulan-bulan tersebut?

Terdapat lebih dari 10 kalender berbeda di seluruh dunia. Kalender tahun Masehi atau kalender Gregorian Masehi menjadi kalender yang umum digunakan dan menjadi standar internasional untuk representasi tanggal dan waktu. Oleh karena itu, manusia di seluruh dunia dalam menyelaraskan hari dan tanggal dengan mudah. Ada pula berbagai kalender berdasarkan kepercayaan masing-masing, salah satunya adalah Kalender Islam Hijriyah.

Sistem penanggalan Kalender Hijriyah dibuat tujuannya tidak jauh berbeda, terutama untuk tujuan keagamaan, yakni mempermudah umat islam dalam menentukan berbagai hari peringatan atau hari-hari penting. Month artinya bulan dalam sistem kalender. Setiap bulan dalam kalender yang berbeda memiliki makna dan asal-usulnya masing-masing. Berikut liputan6.com rangkum dari almanac.com dan berbagai sumber tentang month artinya adalah bulan dan penetapannya dalam berbagai kalender, Senin (5/12/22) :

Kalender Julian dan Gregorian

Julius Caesar
Sejumlah diktator ternyata pernah menulis buku dan karya tulis lainnya. (Sumber Clara Grosch via Wikipedia)

1. Kalender Julian

Kalender Julian merupakan pendahulu dari Kalender Gregorian. Kalender Julian diganti karena dianggap kurang akurat. Ini karena tidak menunjukkan dengan tepat waktu yang sebenarnya yang dibutuhkan oleh bumi untuk mengorbit satu kali mengelilingi matahari, yang banyak dikenal dengan tahun tropis. Kalender ini didirikan oleh Julius Caesar, tepatnya pada tahun 46 SM dan digunakan sampai tahun 1582 ketika akhirnya digantikan oleh Kalender Gregorian. Kalender Julian masih banyak digunakan oleh Gereja Ortodoks Timur dan Ortodoks Oriental pada masa sekarang.

Sebelum adanya Kalender Julian, kalender yang digunakan di kekaisaran romawi adalah Kalender Romawi. Kalender Romawi terdiri dari 12  bulan dan 355 hari. Kalender ini didasarkan pada fase bulan. Karena kemudian prosesnya begitu acak dan banyak campur tangan manusia, Julius Caesar akhirnya menetapkan kalender matahari berdasarkan orbit bumi di sekitar matahari, tanpa campur tangan manusia. Kalender Julian juga adalah kalender yang memperkenalkan tahun kabisat. Tahun biasa dalam kalender Julian mempunyai 365 hari yang dibagi dalam 12 bulan.

Month artinya adalah bulan, misalnya yang dimaksud pada sistem kalender ini. Dalam kalender Julian, setiap empat tahun adalah tahun kabisat dengan hari kabisat ditambahkan ke bulan Februari. Namun, tahun kabisat tidak diamati pada tahun-tahun pertama setelah reformasi karena kesalahan penghitungan. Month artinya bulan yang dimaksud dalam hal ini, awalnya hanya 10 bulan yang memiliki nama resmi dalam sistem Kalender Romawi, tetapi kemudian Januari dan Februari ditambahkan ke akhir tahun. Setelah itu, Julius mereformasi Kalender ini, Januari dan Februari dipindahkan ke awal tahun, dan tahun kabisat diperkenalkan agar tahun kalender tetap sejajar dengan tahun matahari.

Pada tahun-tahun pertama kalender Julian hingga 12  Masehi (CE) setiap tahun ketiga adalah tahun kabisat karena kesalahan perhitungan. Ini terlalu sering yang kemudian menyebabkan kalender Julian dan hari libur keagamaan penting, seperti Paskah beberapa hari tidak sinkron dengan tanggal tetap untuk peristiwa astronomi seperti ekuinoks dan titik balik matahari. Pengenalan kalender Gregorian memungkinkan pengepasan kembali dengan peristiwa-peristiwa seperti Vernal equinox dan Winter solstice .Solusi untuk kesalahan ini adalah mengganti kalender Julian dengan kalender Gregorian tahun 1582.

Kalender Julian dan Gregorian

Ilustrasi bulan Januari 2022
Ilustrasi bulan Januari 2022. (Photo by Elf-Moondance on Pixabay)

2. Kalender Gregorian

Jika Kalender Julian disebut dengan old style calendar, maka Kalender Gregorian adalah New Style Calendar. Seperti yang disebutkan sebelumnya, bahwa Kalender Gregorian adalah yang paling banyak digunakan saat ini di seluruh dunia. Kalender Gregorian dikenalkan oleh Paus Gregorus XIII pada tahun 1582 yang merupakan adaptasi dari kalender oleh Luigi Lilio.

Kalender Gregorian mempersingkat tahun kalender dari 365,25 hari (Kalender Julian) menjadi 365,2425 hari. Ini berarti bahwa kalender dapat lebih mudah dikoreksi dengan tahun kabisat dan bahwa tanggal ekuinoks dan titik balik matahari serta tanggal Paskah sekali lagi disejajarkan dengan tanggal yang diamati.

Pada Kalender Gregorian, 365 hari juga dibagi menjadi 12 bulan dengan panjang tidak teratur. 11 bulan memiliki 30 atau 31 hari , sedangkan bulan kedua, Februari , hanya memiliki 28 hari selama tahun biasa. Namun, hampir setiap empat tahun adalah tahun kabisat dan satu hari tambahan ditambahkan pada tanggal 29 Februari, membuat tahun kabisat dalam kalender Gregorian menjadi 366 hari.

Hari-hari dalam setahun dalam kalender Gregorian dibagi menjadi 7 hari dalam seminggu dan minggu-minggu tersebut diberi nomor 1 sampai 52 atau 53. Standar internasional adalah memulai minggu pada hari Senin. Namun, beberapa negara, termasuk AS dan Kanada, menghitung hari Minggu sebagai hari pertama dalam seminggu. Month artinya adalah bulan dalam sistem kalender, contohnya pada Kalender Gregorian ini.

Asal Usul Nama-Nama Bulan Kalender Gregorian Masehi

Dewa Janus, asal nama bulan Januari
Dewa Janus, asal nama bulan Januari (Wikipedia)

Month artinya bulan dalam sistem kalender. Berikut beberapa nama-nama bulan dalam Kalender Julian atau Gregorian dan asal-usulnya yang dilansir dari britishmuseum.org :

a. Januari

Januari berasal dari nama Dewa Romawi, Janus. Dewa Janus digambarkan memiliki dua wajah yang bisa melihat ke masa depan dan ke masa lalu serta dianggap menjadi Dewa Pintu.

b. Februari

Sementara month artinya adalah bulan yang berasal dari bahasa Inggris, Februari menjadi salah satu bulan dalam Kalender Gregorian yang berasal dari bahasa latin. Februari berasal dari kata “februa” yang mempunyai makna “untuk membersihkan”. Ini dinamakan setelah festival pemurnian Romawi kuno yang disebut Februa tersebut.

c. Maret

Sementara Januari berasal dari Dewa Janus, Maret berasal dari Dewa Perang Romawi, Mars. Awalnya Kalender Romawi juga diawali dengan bulan Maret ini, sebelum akhirnya Januari dan Februari ditambahkan.

d. April

Seperti halnya dengan Februari, April juga berasal dari kata latin. Month artinya adalah bulan dalam Bahasa Indonesia yang berasal dari Bahasa Inggris, sedangkan April berasal dari kata “aperire” yang berarti “untuk membuka (kuncup). Intinya bulan ini dipandang sebagai pembaruan musim semi.

e. Mei

Mei merupakan nama yang diberikan untuk menghormati Dewi Maia. Dewi Maia merupakan Dewi yang mengawasi pertumbuhan tanaman dalam kepercayaan Romawi. Mei juga berasal dari bahasa latin “Maiores”, yang berarti “penatua” dan dirayakan selama bulan ini.

f. Juni

Juni dinamai untuk menghormati dewi Romawi Juno. Ini merupakan dewa pelindung pernikahan dan persalinan. Juni juga berasal dari kata “Juvenis” yang berarti anak muda.

g. Juli dan Agustus

Juli merupakan nama bulan pengganti Quintilis. Hal ini untuk menghormati Julius Caesar pada tahun 44 SM. Demikian juga dengan Agustus. Agustus merupakan pengganti nama bulan Sextilis untuk menghormati kaisar pertama Romawi, Augustus pada 8 SM.

h. September - Desember

September, Oktober, November serta Desember dinamai berdasarkan angka Romawi 7, 8, 9 dan 10. Bulan-bulan ini pada awalnya adalah bulan ketujuh, kedelapan, kesembilan dan kesepuluh dalam tahun Romawi. September berasal dari Bahasa Latin “septem” yang berarti “tujuh”. Sementara itu, Oktober dari kata “octo” yang artinya delapan, November dari kata “novem” yang artinya sembilan dan Desember dari kata “desem” yang berarti sepuluh. Ini karena awalnya Januari dan Februari belum menjadi bulan-bulan sebelum Maret dan Maret masih menjadi bulan pertama.

Nah, demikian penjelasan dari month artinya adalah bulan dan sejarah Kalender Julian dan Gregorian. Hal ini yang kemudian menghasilkan nama-nama bulan yang kita kenal dan kita gunakan secara internasiona sampai saat ini.

 

Reporter magang : Friska Nur Cahyani

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya