7 Fungsi Daun Bagi Tumbuhan, Pahami Juga Jenis dan Strukturnya

Pengertian daun, struktur daun, jenis daun dan fungsi daun bagi tumbuhan.

oleh Woro Anjar Verianty diperbarui 20 Des 2022, 11:40 WIB
Diterbitkan 20 Des 2022, 11:40 WIB
Ilustrasi Daun Mint.
Ilustrasi Daun Mint. Photo by Eleonor Chen on Unsplash

Liputan6.com, Jakarta Fungsi daun untuk tumbuhan yang paling dikenal adalah sebagai tempat fotosintesis, namun selain itu fungsi daun bagi tumbuhan sangatlah banyak dan tidak terbatas hanya sebagai tempat fotosintesis saja. Daun sendiri mengacu pada bagian tumbuhan yang umumnya tumbuh di ranting atau batang tumbuhan.

Hampir semua tumbuhan memiliki daun, umumnya daun yang ada berwarna hijau karena memiliki kandungan klorofil didalamnya. Klorofil sendiri merupakan zat hijau atau pigmen yang menjadi unsur utama dalam proses fotosintesis. 

Tidak hanya untuk fotosintesis, fungsi daun bagi tumbuhan juga mencangkup membantu tumbuhan untuk bernapas, bereproduksi dan juga bertahan. Fungsi daun yang banyak ini, membuat tumbuhan akan mudah mati atau tidak dapat bertahan lama jika tidak memiliki daun sebagai salah satu bagiannya.

Lantas apa saja dan bagaimana fungsi daun bekerja bagi tumbuhan? Lebih lengkapnya, berikut ini Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber pada Selasa (20/12/2022). Pengertian daun, struktur daun, jenis daun dan fungsi daun bagi tumbuhan.

Daun Adalah

Daun Sirsak
Ilustrasi Daun Sirsak Credit: pexels.com/Michael

Daun Adalah 

Istilah daun mengacu pada organ yang membentuk embel-embel lateral utama pada batang tanaman vaskular. Secara umum, daun tipis, organ datar yang bertanggung jawab untuk fotosintesis tanaman. Meskipun fotosintesis biasanya hanya terjadi pada permukaan atas daun, pada beberapa spesies tanaman dapat terjadi pada kedua sisi. 

Daun biasanya terdiri dari permukaan atas dan bawah yang berbeda, stomata untuk pertukaran gas, lapisan lilin, rambut, dan venasi. Setiap sisi daun berbeda dalam hal tingkat ekspresi ciri-ciri ini. Meskipun daun biasanya terletak di atas tanah, beberapa spesies memiliki daun yang berada di bawah tanah (misalnya sisik umbi) atau di bawah air (misalnya spesies tumbuhan air). 

Jenis Daun

Daun Tanaman Hias
Ilustrasi tanaman hias/credit: pexels.com/Andrea

Jenis Daun

Ada dua kategori besar daun yaitu sederhana dan majemuk, yang selanjutnya diklasifikasikan ke dalam kelompok yang berbeda berdasarkan bentuk, ukuran, susunannya pada batang, daun tanaman berbunga dan tidak berbunga, dan berbagai atribut fisik lainnya. Berikut penjelasannya: 

A. Daun Sederhana

Ketika satu lamina dihubungkan ke batang utama oleh tangkai daun, daun dikatakan sederhana. Daun yang sederhana dapat disayat hingga kedalaman berapa pun tetapi tidak sampai ke pelepah atau tangkai daun. Misalnya daun jambu biji

B. Daun majemuk

Daun majemuk adalah daun yang terdiri dari dua helai daun atau lebih. Pada daun majemuk, pelepah daun bercabang menjadi selebaran yang berbeda dan dihubungkan oleh satu tangkai daun. Misalnya kacang polong, daun lontar.

Daun majemuk dibagi lagi menjadi beberapa jenis daun berikut:

1. Daun Majemuk Palmately

Pada daun majemuk palmately, selebaran menempel di ujung tangkai daun. Misalnya, kapas sutra. Ini dapat dibedakan menjadi:

- Unfoliate : Jenis daun ini hanya memiliki satu selebaran. Misalnya, Jeruk

- Bifoliate : Daun ini memiliki dua selebaran. Misalnya, Balanite

- Trifoliate : Daun ini memiliki tiga selebaran yang muncul dari titik yang sama. Misalnya, Oxalis

- Segi empat : Daun ini memiliki empat selebaran yang muncul dari titik yang sama. Misalnya, Marsilea

- Multifoliate : Jenis daun ini memiliki banyak selebaran yang timbul pada pint biasa. Misalnya, Bombax

2. Daun majemuk menyirip

Pada daun majemuk menyirip, pelepah daun terbagi menjadi banyak anak daun dan semuanya dihubungkan oleh sumbu yang sama. Misalnya, Mimba. Ini dapat dibedakan lebih lanjut menjadi:

- Menyirip : Daun majemuk yang memiliki sumbu di setiap sisi pelepah dikenal sebagai daun menyirip.

- Unipinnate : Daun dengan selebaran di setiap sisi sumbu. Misalnya, cassia

- Bipinnate : Di sini, sumbu sekunder yang memuat selebaran diproduksi oleh sumbu tengah. Misalnya, Akasia

- Tripinnate : Di sini, selebaran bantalan sumbu tersier muncul dari sumbu sekunder. Misalnya, Kelor

- Decompound : Daun dengan lebih dari tiga menyirip. Misalnya daun ketumbar tua

- Paripinnate : Sebuah daun tanpa selebaran terminal. Misalnya, Cassia

- Imparipinnate : Daun dengan selebaran terminal aneh. Misalnya, Kacang

Struktur Daun

Ilustrasi Daun Stevia
Ilustrasi daun stevia. (Gambar oleh 13082 dari Pixabay)

Struktur Daun

Anatomi daun umumnya terdiri dari 3 bagian, dimana setiap daun terdiri dari lapisan-lapisan berikut:

1. Epidermis : Ini adalah lapisan terluar dan mengeluarkan zat lilin yang disebut kutikula. Kutikula membantu menahan air di dalam sel daun. Epidermis rumah sel penjaga yang mengatur pergerakan air ke dalam dan di luar sel. Sel penjaga melakukannya dengan mengontrol ukuran pori-pori yang juga disebut stomata.

2. Mesofil : Ini membentuk lapisan tengah daun. Ini dibedakan menjadi dua lapisan tergantung pada jenis sel yang ditemukan di lapisan mesofil palisade dan spons. Di lapisan inilah kloroplas ditemukan. Kloroplas adalah organel sel yang mengandung klorofil yang diperlukan untuk fotosintesis. Jaringan pembuluh daun terkandung dalam sel mesofil spons yang tersusun tidak beraturan.

3. Jaringan Vaskular : Jaringan vaskular sebenarnya ditemukan di pembuluh darah daun. Jaringan vaskular terdiri dari xilem dan floem yang bertanggung jawab untuk pengangkutan air dan makanan.

Fungsi Daun Bagi Tumbuhan

Ilustrasi daun pegagan
Ilustrasi daun pegagan (Photo by Beverly Buckley on Pixabay)

Fungsi Daun Bagi tumbuhan

Sebagai salah satu bagian tubuh terpenting tumbuhan, daun memiliki beberapa fungsi penting, yaitu:

1. Fotosintesis

Fungsi utama daun adalah konversi karbon dioksida, air dan sinar UV menjadi gula (misalnya glukosa) melalui fotosintesis. Gula sederhana yang terbentuk melalui fotosintesis kemudian diproses menjadi berbagai makromolekul yang diperlukan untuk pembentukan dinding sel tumbuhan dan struktur lainnya. 

Oleh karena itu, daun harus sangat terspesialisasi untuk menggabungkan karbon dioksida, air, dan sinar UV untuk proses ini. Karbon dioksida disebarkan dari atmosfer melalui pori-pori khusus, disebut stomata, di lapisan luar daun. Air diarahkan ke daun melalui sistem penghantar vaskular tanaman, disebut xilem. 

Daun diorientasikan untuk memastikan paparan sinar matahari maksimal, dan biasanya berbentuk tipis dan rata untuk memungkinkan sinar matahari menembus daun untuk mencapai kloroplas, yang merupakan organel khusus yang melakukan fotosintesis. 

Setelah gula terbentuk dari fotosintesis, daun berfungsi untuk mengangkutnya ke tanaman melalui struktur khusus yang disebut floem, yang berjalan sejajar dengan xilem. Gula biasanya diangkut ke akar dan pucuk tanaman, untuk mendukung pertumbuhan.

2. Transpirasi

Fungsi daun yang selanjutnya adalah untuk transpirasi. Transpirasi mengacu pada pergerakan air melalui tanaman, dan penguapan berikutnya melalui daun. Ketika stomata terbuka untuk menampung difusi karbon dioksida ke tanaman untuk fotosintesis, air mengalir keluar. Proses ini juga berfungsi untuk mendinginkan tumbuhan melalui penguapan air dari daun, serta mengatur tekanan osmotik tumbuhan.

3. Gutasi

Fungsi daun yang berikutnya adalah untuk Gutasi. Gutasi mengacu pada ekskresi xilem dari tepi daun dan tanaman vaskular lainnya karena peningkatan kadar air di dalam tanah pada malam hari, saat stomata tertutup. Tekanan yang ditimbulkan pada akar mengakibatkan kebocoran air dari xilem keluar dari kelenjar air khusus di tepi daun.

4. Penyimpanan

Daun adalah tempat utama penyimpanan air dan energi karena menyediakan tempat fotosintesis. Succulents sangat mahir dalam penyimpanan air, sebagaimana dibuktikan oleh daunnya yang tebal. Karena tingginya tingkat nutrisi dan air, banyak spesies hewan memakan daun tumbuhan sebagai sumber makanan.

5. Pertahanan

Beberapa daun juga mengembangkan mekanisme pertahanan untuk menghindari dimakan atau dirusak. Beberapa contoh termasuk duri kaktus, kerucut gymnospermae. Selain itu, rambut yang ditemukan pada daun mencegah kehilangan air di iklim kering dan menyengat hewan yang menghindari herbivora (misalnya, Urticaceae).

Selain itu, lapisan lilin yang terdapat pada daun berfungsi untuk melindungi dari kehilangan air, hujan, dan berbagai bentuk kontaminasi. Minyak dan zat yang disekresikan lainnya juga mengurangi konsumsi oleh herbivora.

6. Alat Reproduksi Vegetatif

Fungsi daun yang berikutnya adalah sebagai alat reproduksi vegetatif.  Reproduksi vegetatif adalah cara reproduksi makhluk hidup secara aseksual atau tanpa adanya peleburan sel kelamin jantan dan betina. Proses ini dapat dilakukan secara alami dan buatan. 

Reproduksi vegetatif alami adalah reproduksi aseksual yang terjadi tanpa campur tangan pihak lain seperti manusia. Salah satu tumbuhan yang mengalami reproduksi vegetatif melalui daun adalah tumbuhan cocor bebek. Tumbuhan cocor bebek akan mengeluarkan tunas pada daunnya sebagai proses perkembangbiakan. 

7. Organ Pernapasan

Fungsi daun yang terakhir adalah sebagai organ pernapasan tumbuhan. Daun memiliki stomata yang berfungsi sebagai organ respirasi. Stoma atau bentuk jamaknya stomata, mengambil CO2 dari udara untuk dijadikan bahan fotosintesis, mengeluarkan O2 sebagai hasil fotosintesis.

Umumnya stomata merupakan struktur bukaan yang terdapat sel penjaga di sampingnya. Pada umumnya stomata terdapat di bawah permukaan daun, namun pada beberapa jenis tumbuhan, ada pula yang berada di kedua sisi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya