PT Bursa Efek Indonesia, Ketahui Sejarah, Manajemen dan Anak Perusahaan

PT Bursa Efek Indonesia merupakan sebuah perusahaan yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan/atau sarana, untuk mempertemukan penawaran jual dan beli Efek.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 29 Des 2022, 16:10 WIB
Diterbitkan 29 Des 2022, 16:10 WIB
IHSG Ditutup Menguat
Karyawan memfoto layar pergerakan IHSG, Jakarta, Rabu (3/8/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Rabu (3/08/2022), ditutup di level 7046,63. IHSG menguat 58,47 poin atau 0,0084 persen dari penutupan perdagangan sehari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta PT Bursa Efek Indonesia merupakan sebuah perusahaan yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan/atau sarana, untuk mempertemukan penawaran jual dan beli Efek dari pihak-pihak yang ingin memperdagangkan Efek tersebut.

Efek sendiri merupakan aset yang berbentuk surat berharga seperti obligasi, saham, surat utang dan sebagainya. PT Bursa Efek Indonesia memiliki peran untuk menjadi perantara penjual dan pembeli aset-aset tersebut.

PT Bursa Efek Indonesia menyediakan sistem atau saran bagi para Anggota Bursa Efek dapat melakukan penawaran jual dan beli Efek secara teratur, wajar, dan efisien. PT Bursa Efek Indonesia juga berperan untuk melakukan pengawasan terhadap anggotanya dengan lebih efektif.

PT Bursa Efek Indonesia memiliki visi untuk menjadi bursa yang kompetitif dengan kredibilitas tingkat dunia. Untuk mewujudkan visi tersebut, PT Bursa Efek Indonesia berkomitmen untuk menciptakan infrastruktur pasar keuangan yang terpercaya dan kredibel untuk mewujudkan pasar yang teratur, wajar, dan efisien, serta dapat diakses oleh semua pemangku kepentingan melalui produk dan layanan yang inovatif.

Untuk mengenal PT Bursa Efek Indonesia, berikut adalah profil selengkapnya, seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (29/12/2022).

Sejarah PT Bursa Efek Indonesia

Secara resmi, PT Bursa Efek Indonesia berdiri pada Desember 2007, ketika Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) bergabung menjadi satu. Kebijakan penggabungan tersebut bertujuan untuk memberikan manfaat bagi investor, emiten, BEI, dan pemerintah.

Namun, sejarah PT Bursa Efek Indonesia sebenarnya lebih panjang lagi. Bahkan sejarah PT Bursa Efek Indonesia telah dimulai sebelum Indonesia merdeka. Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka.

Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda dan tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah kolonial atau VOC.

Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan dan pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan pada beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami kevakuman.

Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang dunia ke I dan II, perpindahan kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada pemerintah Republik Indonesia, dan berbagai kondisi yang menyebabkan operasi bursa efek tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya.

Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal pada tahun 1977, dan beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami pertumbuhan seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang dikeluarkan pemerintah.

Jajaran Komisaris

IHSG Ditutup Menguat
Karyawan memfoto layar pergerakan IHSG, Jakarta, Rabu (3/8/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Rabu (3/08/2022), ditutup di level 7046,63. IHSG menguat 58,47 poin atau 0,0084 persen dari penutupan perdagangan sehari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

1. John A. Prasetio - Komisaris Utama

Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia pada tahun 1973 dan telah mengikuti berbagai program eksekutif di luar negeri, seperti Program Pengembangan Manajemen di Harvard Business School, Amerika Serikat pada tahun 1980. Menjadi Komisaris Utama PT Bursa Efek Indonesia sejak 21 Juni 2017.

2. Mohammad Noor Rachman - Komisaris

Menjabat sebagai Komisaris BEI sejak 25 Oktober 2018. Pria kelahiran Bantul, 20 Februari 1957 ini pernah menjabat sebagai Komisaris Utama dan Komisaris Independen PT Maybank Asset Management (2017 – 2020), Komisaris Utama dan Komisaris Independen PT Ristia Bintang Mahkota Sejati Tbk (2018 – 2020).

3. Arisandhi Indrodwisatio - Komisaris

Menjabat sebagai Komisaris BEI sejak 26 Juni 2022. Mengawali kariernya di Industri Pasar Modal sejak tahun 2000 di PT Adhikarsa Sentra Sekuritas. Pada tahun 2002, beliau bergabung dengan PT eTrading Securities dengan jabatan terakhir sebagai Direktur hingga perusahaan berganti nama menjadi PT KDB Daewoo Sekuritas Indonesia dan kemudian menjadi PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia.

4. Karman Pamurahardjo - Komisaris

Menjabat sebagai Komisaris BEI sejak 30 Juni 2020. juga menjabat sebagai President Director PT Profindo Sekuritas Indonesia sejak 2014 hingga sekarang.

5. Pandu Patria Sjahrir - Komisaris

Menjabat sebagai Komisaris BEI sejak 30 Juni 2020. Beliau juga menjabat sebagai Direktur PT Toba Bara Sejahtra Tbk sejak 2011 hingga sekarang. Pada Tahun 2018 Toba terpilih sebagai Indonesia Best Companies oleh Majalah Forbes. Beliau kini juga menjabat sebagai Managing Partner Indies Capital Partners di Singapura dan Indonesia, Komisaris Utama Sea Group Indonesia (termasuk Shopee dan Garena), serta Komisaris PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek).

Jajaran Direksi

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Pada hari ini, IHSG melemah pada penutupan sesi pertama menyusul perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). (Liputan6.com/Johan Tallo)

1. Iman Rachman - Direktur Utama

Beliau memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Padjajaran pada tahun 1995 dan Magister of Business Administration (MBA) Finance dari Leeds University Business School pada tahun 1997. Menjabat sebagai Direktur Utama BEI melalui RUPST pada 29 Juni 2022.

2. I Gede Nyoman Yetna - Direktur Penilaian Perusahaan

Beliau meraih gelar Doktor dari Program Studi Pascasarjana Ilmu Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UI). Sebelumnya beliau memperoleh gelar Magister Akuntansi dan Sistem Informasi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI di tahun 2003 dan meraih gelar Sarjana Ekonomi dan Akuntan dari Universitas Udayana, Denpasar, Bali pada tahun 1996. Menjabat sebagai Direktur Penilaian Perusahaan BEI melalui RUPS pada 29 Juni 2022.

3. Irvan Susandy - Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa

Beliau memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Jurusan Akuntansi serta Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan, Universitas Padjajaran pada tahun 1999. Menjabat sebagai Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI melalui RUPST pada 29 Juni 2022.

4. Kristian Manullang - Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan

Menjabat sebagai Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI melalui RUPS pada 29 Juni 2022. Beliau pernah menduduki beberapa jabatan di BEI di antaranya sebagai Kepala Divisi Kepatuhan Anggota Bursa (2000–2012), Kepala Divisi Pengaturan dan Pemantauan Anggota Bursa (2012–2015) dan Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 2 (2015–2017).

5. Sunandar - Direktur Teknologi Informasi dan Manajemen Risiko

Beliau meraih gelar Sarjana Teknologi Pertanian dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 1991. Menjabat sebagai Direktur Teknologi Informasi dan Manajemen Risiko BEI melalui RUPST pada 29 Juni 2022.

6. Jeffrey Hendrik - Direktur Pengembangan

Beliau meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Trisakti pada tahun 1995. Menjabat sebagai Direktur Pengembangan BEI melalui RUPST pada 29 Juni 2022.

7. Risa E. Rustam - Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia

Latar belakang pendidikan beliau adalah Sarjana (S1) Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada, (1988). Beliau memulai karier di pasar modal tahun 1989 di HSBC-Custodial Services sebagai Staff Officer. Menjabat sebagai Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia di BEI melalui RUPS pada tanggal 29 Juni 2022.

Anak Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Angka tersebut naik signifikan dibandingkan tahun 2016 yang hanya mencatat penutupan perdagangan pada level 5.296,711 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

PT Bursa Efek Indonesia juga memiliki sejumlah anak perusahaan untuk menjalankan unit bisnis lainnya. Berikut adalah daftar anak perusahaan dari PT Bursa Efek Indonesia:

1. PT IDX Solusi Teknologi Informasi (IDXSTI)

IDXSTI didirikan pada tanggal 8 November 2018 dan merupakan anak perusahaan Self Regulatory Organization (SRO), yang bergerak khusus di bidang jasa Teknologi Informasi.

2. PT Indonesian Capital Market Electronic Library (ICaMEL)

ICaMEL atau yang sering disebut TICMI, menjalankan kegiatan usaha di bidang pendidikan, sertifikasi, referensi dan data pasar modal Indonesia. TICMI menyediakan data dan referensi yang terpercaya serta pendidikan yang unggul dan terstandardisasi.

3. PT PEFINDO Biro Kredit

PT PEFINDO Biro Kredit adalah Lembaga Pengelola Informasi Perkreditan (LPIP) sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 15/1/PBI/2013 tentang Lembaga Pengelola Informasi Perkreditan yang selanjutnya dikonversi menjadi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 42/POJK.03/2019 tentang Lembaga Pengelola Informasi Perkreditan (LPIP).

Kegiatan utama Perusahaan adalah mengelola informasi perkreditan dalam bentuk penghimpunan dan pengolahan data kredit dan data lain untuk menghasilkan informasi perkreditan di antaranya dalam bentuk laporan dan skor kredit.

4. PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO)

PEFINDO adalah perusahaan pemeringkat efek tertua dan terpercaya di Indonesia. PEFINDO telah melakukan pemeringkatan terhadap lebih dari 700 perusahaan dan pemerintah daerah.  PEFINDO juga telah melakukan pemeringkatan terhadap surat-surat utang termasuk obligasi dan obligasi subordinasi konvensional, sukuk, MTN, KIK-EBA, dan reksa dana.

5. PT Pendanaan Efek Indonesia (PEI)

PEI merupakan anak Perusahaan SRO yang beroperasional sebagai Lembaga Pendanaan Efek melalui izin operasional dari OJK tanggal 5 April 2019. Didirikan oleh SRO pada tanggal 27 Desember 2016, saat ini PEI telah aktif memberikan Pendanaan Transaksi Marjin kepada Partisipan PEI yang merupakan Anggota Bursa Efek. Pendirian PEI merupakan bagian dari langkah strategis dalam upaya peningkatan likuiditas dan pertumbuhan pasar modal Indonesia.

6. PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI)

PHEI adalah Lembaga Penilaian Harga Efek (LPHE) yang terdaftar di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Menjadi satu-satunya LPHE resmi dan terdaftar di Indonesia, PHEI menyediakan harga wajar obligasi dan sukuk, indeks, laporan penelitian obligasi, dan data terkait lainnya setiap hari ke lebih dari 200 lembaga lokal dan asing. Untuk mendukung pengembangan pasar obligasi di Indonesia, PHEI berkomitmen untuk melakukan kegiatannya dalam menyediakan data pasar obligasi kepada pengguna secara objektif, independen, andal, dan transparan.

7. PT Penyelenggara Program Perlindungan Investor Efek Indonesia (P3IEI)

P3IEI atau yang biasa disebut Indonesia SIPF, merupakan Lembaga Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal (PDPP) yang memiliki peran dalam memberikan rasa aman dan nyaman dalam berinvestasi di Pasar Modal Indonesia melalui pemberian perlindungan terhadap aset pemodal dengan Dana Perlindungan Pemodal (DPP).

DPP menjamin adanya pemberian ganti rugi kepada Pemodal yang merupakan nasabah Bank Kustodian serta Perantara Pedagang Efek yang termasuk ke dalam Anggota DPP.

8. PT Tivi Bursa Indonesia (IDX CHANNEL)

IDX Channel merupakan saluran televisi resmi pasar modal Indonesia. IDX Channel menjadi the first and the only one yang menayangkan secara live perdagangan di Main Hall Bursa Efek Indonesia setiap hari (Senin-Jumat). Berdiri pada 10 Agustus 2015 dengan durasi siaran 24 jam dan live 6 Jam (08:30 WIB – 17:30 WIB) langsung dari Bursa Efek Indonesia. IDX Channel merupakan satu satunya saluran televisi pasar modal di Indonesia yang berkomitmen berdasarkan visi dan misinya untuk meningkatkan pemahaman dan edukasi masyarakat mengenai pasar modal. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya