Liputan6.com, Jakarta Dalam kehidupan bermasyarakat sering sekali terjadi konflik atau masalah yang melibatkan dua pihak atau lebih. Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan timbulnya konflik tersebut, salah satunya adalah perbedaan tujuan. Namun hal itu dapat diselesaikan dengan berbagai macam cara, salah satunya adalah konsensus.
Konsensus adalah suatu cara menyelesaikan masalah, di mana pihak-pihak yang terlibat saling berunding untuk mencapai kesepakatan bersama. Konsensus adalah suatu metode penyelesaian masalah yang biasanya melibatkan banyak orang.
Advertisement
Maka tidak mengherankan jika konsensus adalah suatu metode yang pada akhirnya tidak hanya menghasilkan kesepakatan bersama, melainkan juga menghasilkan suatu sistem aturan untuk menciptakan ketertiban bersama.
Advertisement
Untuk lebih memahami apa itu konsensus, beriku penjelasan selengkapnya seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (3/1/2023).
Pengertian Konsensus
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konsensus adalah kesepakatan kata atau permufakatan bersama (mengenai pendapat, pendirian, dan sebagainya) yang dicapai melalui kebulatan suara.
Dalam Modul Mata Kuliah Teknik Membangun Konsensus (2019), Fakultas Hukum Tata Pemerintahan, Institut Pemerintahan Dalam Negeri, Eva Eviany menyebutkan bahwa konsensus adalah sesuatu yang berkaitan dengan keteraturan, kebersamaan dan ketertiban yang ada dalam kehidupan sosial, yaitu dengan memandang perilaku manusia sebagai komunitas yang selalu hidup saling ketergantungan antara satu dengan yang lainnya.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa konsensus adalah suatu metode penyelesaian masalah untuk menghasilkan atau menjadikan sebuah kesepakatan yang disetujui secara bersama-sama antar kelompok atau individu setelah adanya perdebatan dan penelitian yang dilakukan dalam kolektif intelijen untuk mendapatkan konsensus pengambilan keputusan.
Konsensus bisa berawal hanya dari sebuah pendapat atau gagasan yang kemudian diadopsi oleh sebuah kelompok kepada kelompok yang lebih besar.
Sementara itu, dalam makalah berjudul "Konsensus sebagai Dasar Pengorganisasian Masyarakat," Wisnu Pangaribowo, ddk. menyebutkan bahwa konsensus adalah keputusan hasil musyawarah dari suatu kelompok berupa persetujuan bersama yang dicapai dengan cara berbagi gagasan atau nilai dari seluruh anggota kelompok untuk menyamakan persepsi. Hal tersebut kemudian digunakan untuk mengikat anggota kelompok dalam melakukan suatu tindakan.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa proses konsensus tidak lepas dari aksi sosial dari setiap komponen masyarakat. Dari serangkaian penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa konsensus adalah cara menyelesaikan masalah atau konflik dengan cara musyawarah yang melibatkan banyak orang untuk mencapai kesepakatan bersama.
Advertisement
Contoh Konsensus
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, konsensus adalah hasil kesepakatan bersama, yang biasanya juga menghasilkan suatu norma atau aturan yang mengikat setiap anggota kelompok. Konsensus bahkan juga menjadi metode untuk mencapai kesepakatan bersama di ranah kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hal ini terciptalah konsensus nasional, antara lain sebagai berikut:
1. Pancasila
Pancasila merupakan konsensus nasional yang merupakan hasil kesepakatan seluruh Bangsa Indonesia. Sebagai dasar negara, Pancasila dijadikan dasar atau landasan dalam menjalankan pemerintahan negara.
Pancasila dalam hal ini tidak hanya sebagai suatu pemikiran filsafat dan dasar negara, melainkan berlanjut dalam bentuk gagasan bertindak yang kita sebut ideologi. Ideologi ini tidak saja berkaitan dengan kehidupan kenegaraan, melainkan juga kehidupan masyarakat.
Sehubungan dengan hal tersebut maka dapat dipahami bahwa konsensus nasional merupakan keseluruhan ide atau gagasan yang bersumber dan berdasar pada prinsip-prinsip pemikiran yang tertuang di dalam Pembukaan dan Pasal-Pasal UUD 1945 sebagai pedoman yuridis konstitusional untuk pelaksanaan guna mencapai cita-cita dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
2. UUD 1945
Selain Pancasila, salah satu contoh konsensus adalah UUD 1945. Dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, segala dinamika kekuasaan, hubungan antar cabang kekuasaan, mekanisme hubungan antara negara, civil society, diikat dan tersimpul dalam suatu dokumen yang disepakati sebagai sumber hukum tertinggi yaitu Undang-Undang Dasar 1945.
Contoh Konsensus
3. Bhinneka Tunggal Ika
Selain Pancasila dan UUD 1945, contoh lain dari konsensus adalah Bhinneka Tunggal Ika. Bhinneka Tunggal Ika berasal dari bahasa Sanskerta, bhinna dan ika, serta tunggal dan ika. Bhina diartikan berbeda-beda dan ika diartikan itu sedangkan tunggal diartikan satu.
Berdasarkan arti kata tersebut Bhinneka Tunggal Ika berarti “berbeda-beda itu satu itu” yang sering kita artikan berbeda tetapi tetap satu jua. Bhinneka Tunggal Ika dijadikan sebagai semboyan untuk menyatukan seluruh aspek yang terkait dengan kehidupan bangsa Indonesia, yang mana diantara pusparagam bangsa Indonesia adalah satu kesatuan dan tentu saja tidak hanya berkait dengan semangat toleransi kehidupan antar umat beragama.
4. Bentuk Negara Kesatuan
Bentuk negara kesatuan juga merupakan hasil dari konsensus. Seperti dikutip dari laman resmi Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia, Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin menyebutkan bahwa bentuk negara Indonesia merupakan hasil sebuah kesepakatan. Begitu pula dasar negara dan mekanisme dalam menjalankan negara ini.
Dari serangkaian penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa konsensus merupakan hasil dari musyawarah yang berujung pada kesepakatan bersama. Kesepakatan bersama ini nantinya akan mengikat anggota kelompok yang terlibat baik sebagai aturan, undang-undang, maupun norma.
Advertisement