Makna Barongsai dan Liong yang Identik dengan Perayaan Imlek

Masyarakat China tradisional meyakini bahwa makna barongsai dan liong yang diselenggarakan selama festival musim semi merupakan salah satu bentuk doa untuk keberuntungan dan mengusir roh jahat.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 16 Jan 2023, 17:40 WIB
Diterbitkan 16 Jan 2023, 17:40 WIB
latihan dengan Barongsai
Pemain dari kelompok barongsai Naga Merah Putih Bogor melakukan latihan dengan Liong di kawasan Babakan Pasar, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (11/1/2023). Latihan tersebut untuk mempersiapkan penampilan menyambut Tahun Baru Imlek. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Barongsai dan liong menjadi ornamen yang kerap ditemui menjelang perayaan tahun baru Imlek. Selain sebagai ornamen penghias, atraksi barongsai dan liong juga menjadi tontonan. Dalam tradisi China, makna barongsai dan liong sangat penting bagi masyarakat. 

Makna barongsai dan liong tidak sekedar pertunjukan yang bersifat menghibur. Pada masa silam, pertunjukan barongsai dan liong merupakan bentuk ritual doa untuk mendapat keberuntungan dan mengusir roh jahat. Barongsai dan liong dipercaya dapat melinduni warga keturunan china dari berbagai bahaya yang mengancam.

Sebenarnya Tahun Baru Imlek tidak hanya dirayakan oleh warga China dan keturunannya saja. Negara-negara asia lain yang juga menganut kalender seperti Korea, Jepang, Vietnam juga merayakan tahun baru Imlek. Setiap negara juga memiliki tradisi yang berbeda, barongsai dan liong menjadi tradisi Imlek asal China yang dikenal luas di seluruh dunia. Berikut makna barongsai dan liong yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (16/1/2023).

Makna Barongsai dan Liong

FOTO: Berlatih Atraksi Liong dan Barongsai Jelang Imlek
Anggota klub kesenian Naga Merah Putih saat latihan memainkan Liong di kawasan Babakan Pasar, Bogor, Jawa Barat, Senin (17/1/2022). Latihan dilakukan untuk meningkatkan kekompakan dan kemahiran sebelum tampil dalam pementasan. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Tarian Naga (Liong) dan Singa (Barongsai) selalu diidentikan dengan perayaan tradisi China, salah satunya Tahun Baru Imlek. Masyarakat China tradisional meyakini bahwa makna barongsai dan liong yang diselenggarakan selama festival musim semi merupakan salah satu bentuk doa untuk keberuntungan dan mengusir roh jahat. Barongsai dan liong juga merupakan cara untuk menciptakan suasana meriah dan membawa kebahagiaan. 

Barongsai dan liong merupakan simbol suci untuk masyarakat Tionghoa. Keduanya merupakan makhluk mitologi China yang dipercaya memiliki kekuatan magis yang dapat mendatangkan keberuntungan dan menghindarkan kesialan.

Makna Barongsai

Singa yang ada pada kesenian barongsai adalah hewan yang melambangkan kekuatan, ketangkasan, dan keberanian. Tarian barongsai biasanya dilakukan oleh dua orang dalam kostum singa. Satu penari akan menjadi kepala dan satu penari lainnya menjadi tubuh singa. 

Barongsai terdiri dari dua jenis utama yakni Singa Utara yang memiliki surai ikal dan berkaki empat, dan Singa Selatan yang bersisik dan bertanduk. Singa Utara biasa disebut Peking Sai di Indonesia. Singa Selatan menjadi jenis Barongsai yang paling sering dipertontonkan di Indonesia. 

Singa Selatan lebih ekspresif dibanding Singa Utara. Singa Selatan terbagi lagi menjadi dua jenis yaitu Fut San dan Hok San. Fut San memiliki ciri-ciri tanduk lancip, mulut seperti bebek, yang tinggi, dan ekor yang lebih panjang, Sedangkan Hok San memiliki ciri-ciri moncong ke depan, tanduk tidak lancip, dan ekor yang lebih kecil.

Makna Liong

Liong adalah hewan mitologi yang berbentuk naga yang bijak. Liong sendiri melambangkan Dewa Kebijaksanaan yang turun ke bumi saat pergantian tahun baru Cina, untuk memberikan petuah dan wejangan pada semua orang yang merayakan.Liong ditampilkan dengan belasan hingga puluhan orang, tergantung panjang dari liong yang dibawa. Gerakan khasnya adalah meliuk-liuk indah, dari kepala hingga ke ujung ekornya. Ukurannya yang besar membuat liong tak pernah lepas dari pandangan penonton pertunjukan ini.

Kesenian barongsai dan Liong sempat dilarang keberadaanya saat masa orde baru. Kesenian ini kembali boleh dipertontonkan secara umum pada masa kepemimpinan Presiden ketiga Indonesia, Abdurrahman Wahid. Kini, kelompok kesenian barongsai dan liong hampir dapat ditemui di berbagai penjuru daerah di Indonesia. Tidak hanya warga keturunan China saja yang tertarik menekuni kesenian ini, penduduk suku lain pun ada yang menekuni kesenian asal negeri tirai bambu in.

Makna Tradisi Imlek

Semarak Festival Grebeg Sudiro Sambut Imlek di Surakarta
Atraksi barongsai memeriahkan karnaval budaya saat Festival Grebeg Sudiro di kawasan Pasar Gede, Surakarta, Jawa Tengah, Minggu ( 19/1/2020). Grebeg Sudiro merupakan acara tahunan untuk menyambut Tahun Baru Imlek. (Liputan6.com/Gholib)

Perayaan tahun baru Imlek tidak hanya merupakan perayaan pergantian tahun semata. Tradisi imlek yang sudah diwariskan secara turun-temurun memiliki makna yang spesifik. Imlek menjadi momen kebersamaan keluarga dan memanjatkan rasa syukur atas berkah yang sudah didapat selama setahun kebelakang serta harapan agar di tahun depan kehidupan juga berjalan baik. 

Negara-negara seperti Jepang, Korea, dan China bahkan menjadikan Imlek sebagai hari libur nasional. Negara-negara ini memfasilitasi warganya untuk dapat berkumpul dengan keluarga serta memanjatkan doa bersama, demi menapaki kemakmuran menuju tahun baru.

Imlek juga dikenal dengan sebutan Festival Musim Semi. Imlek pada umumnya dirayakan selama 15 hari di China. Tujuan hari Imlek ini sebagai sarat makna bagi keluarga keturunan Tionghoa yang dilatarbelakangi oleh warisan mitos serta tradisi kunonya yang masih dijaga hingga saat ini.

Dahulu Imlek yang dirayakan di awal musim semi menjadi festival memohon keberkahan agar masa tanam yang akan segera dimulai tidak mengalami kendala. Dengan demikian masyarakat akan memiliki cadangan bahan makanan yang mencukupi dan dapat hidup sejahtera. 

Tujuan perayaan Imlek yang masih dirayakan hingga pada saat ini merupakan wujud bersyukur menyambut tahun baru tiba, serta melakukan penghormatan kepada leluhur dan dewa. Tahun Baru Imlek sebagai penanda pergantian kalender China, yang biasanya akan jatuh di antara akhir Januari dan pertengahan Februari.

Tujuan perayaan Imlek ini secara garis besar adalah memberikan ketenangan atas tantangan hidup yang akan dijalani, dengan seiring bertambahnya usia. Sehingga meskipun sudah berusia dewasa, namun bila belum menikah maka tetap akan menerima angpao.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya