Sumber Protein Hewani untuk Cegah Stunting pada Anak, Penuhi Asupan Gizi

Jenis protein hewani untuk cegah stunting tentunya berasal dari hewan.

oleh Husnul Abdi diperbarui 26 Jan 2023, 15:20 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2023, 15:20 WIB
Makanan berprotein
Ilustrasi makanan berprotein (Sumber: Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Protein Hewani Cegah Stunting merupakan tema Hari Gizi Nasional tahun 2023 yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan. Hal ini tentunya menilik pada masih banyaknya kasus stunting pada anak di seluruh Indonesia.

Protein hewani adalah instrumen gizi yang dibutuhkan oleh ibu hamil untuk mencegah stunting pada anak. Hal ini tentunya tidak terlepas dari kandungan zat gizi protein hewani yang lengkap serta penting dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak.

Jenis protein hewani untuk cegah stunting tentunya berasal dari hewan. Contoh protein hewani di antaranya yaitu daging sapi, daging kambing, daging ayam, daging bebek, seafood, telur, hingga susu. Pemenuhan gizi anak tentu sangat penting dalam menjaga kesehatan dan pertumbuhannya.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (26/1/2023) tentang jenis protein hewani untuk cegah stunting.

Mengenal Stunting

Stunting merupakan gangguan tumbuh kembang anak yang disebabkan kekurangan asupan gizi, terserang infeksi, maupun stimulasi yang tak memadai. Stunting atau lebih dikenal dengan perawakan pendek adalah sebuah gangguan pada pertumbuhan anak yang cukup sering ditemui di Indonesia. Sering kali stunting disebabkan oleh ketidaktahuan orang tua dalam merawat anak maupun menjalani kehidupannya sendiri. 

Secara medis, stunting adalah suatu kondisi ketika tubuh dan otak anak tidak mengalami perkembangan secara optimal. Keadaan ini menyebabkan tubuh anak lebih pendek dan kemampuan berpikirnya cenderung lebih lemah dari anak lain seusianya.

Pencegahan stunting pada anak perlu dilakukan oleh ibu atau orang tua dengan menjalani gaya hidup yang sehat serta menjaga kebersihan lingkungan. Pasanyalnya, penyebab stunting sangat berkaitan dengan kedua faktor tersebut. Kekurangan gizi saat hamil dan menyusui, pola pemberian makanan yang salah dan kurang asupan gizi, hingga rendahnya asupan vitamin dan mineral merupakan beberapa penyebab stunting terjadi pada anak.

Sumber Protein Hewani

Memenuhi Kebutuhan Protein
Ilustrasi Daging Ikan Credit: pexels.com/Elliot

Telur

Sumper protein hewani yang pertama yaitu telur. Telur merupakan makanan tinggi protein yang mudah ditemui, mudah didapatkan, dan disukai oleh banyak orang. Telur mengandung vitramin, mineral, lemak sehat, antioksidan yang berguna melindungi mata dan nutrisi otak.

Mengonsumsi telur lebih baik karena mengandung protein murni tanpa lemak. Satu telur mengandung 6 gram protein dan 78 kalori. Protein hewanin paling tinggi ada di bagian putih telur.

Susu dan Produk Turunannya

Sumber protein hewanin berikutnya yaitu susu. Susu adalah minuman tinggi protein yang sangat bergizi. Susu mengandung banyak nutrisi tunggal yang dibutuhkan oleh manusia karena sarat akan kalsium, fosfor, dan vitamin B2. Secangkir susu dengan lemak 1 persen mengandung 8 gram protein dan 103 kalori. Kamu dianjurkan untuk mengonsumsi susu rendah lemak yang lebih sehat.

Olahan susu seperti yogurt juga menjadi makanan tinggi protein. Yogurt seberat 170 gram mengandung 17 gram protein dan 100 kalori. Sementara itu, pada keju terdapat 25 gram protein pada setiap 100 gram keju.

Daging Tanpa Lemak

Sumber protein hewani selanjutnya adalah daging sapi yang tidak memilii lemak. Daging sapi tanpa lemak mengandung protein yang tinggi. Daging sapi seberat 85 ons yang dimasak dengan lemak 10 persen mengandung 22 gram protein dan 184 kalori. Jenis makanan ini juga mengandung beragam vitamin dan mineral, seperti vitamin B12, niasin, dan selenium.

Dada Ayam

Dada ayam merupakan salah satu sumber protein hewani yang baik untuk kesehatan. Dada ayam sangat mudah untuk diolah dan sangat bergizi, dengan catatan kamu memasaknya dengan benar. Kadar protein yang terkandung dalam 1 dada ayam tanpa kulit adalah sebesar 53 gram dan mengandung 284 kalori. Di dalam daging ayam juga terkandung antioksidan dan berbagai nutrisi lainnya seperti zat besi, selenium, magnesium, vitamin B6, fosfor, dan berbagai macam vitamin lainnya.

Ikan

Ikan merupakan salah satu sumber protein hewani yang sangat kaya dengan kandungan gizi. Mulai dari asam lemak omega-3, asam lemak tak jenuh, mineral serta vitamin A, D, B6, dan B12 bisa kamu dapatkan dari ikan.

Kamu bisa memilih berbagai jenis ikan, dari ikan salmon, tuna, dan lain sebagainya. Bahkan, makanan luat lainnya seperti udang juga menjadi sumber protein hewani yang baik untuk kesehatan.

Jenis Protein Hewani untuk Cegah Stunting

anak makan
Pentingnya mengonsumsi protein hewani bagi anak-anak. | unsplash - tong nguyen van

Protein Hewani dinilai efektif dalam mencegah anak mengalami stunting. Sumber protein hewani mempunyai kandungan zat gizi yang lengkap dan vitamin yang sangat penting dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak.

Bahkan, ada bukti kuat hubungan antara stunting dan konsumsi pangan hewani pada balita 6-23 bulan, seperti susu/produk olahannya, daging/ikan dan telur. Penelitian juga menunjukkan konsumsi pangan berasal dari protein hewani lebih dari satu jenis lebih menguntungkan daripada konsumsi satu jenis pangan hewani. 

Sementara itu, berdasarkan data Food and Agriculture Organization (FAO), konsumsi telur, daging, serta susu dan produk turunannya di Indonesia termasuk yang rendah di dunia: konsumsi telur antara 4-6 kg/tahun; konsumsi daging kurang dari 40 g/orang, serta konsumsi susu dan produk turunannya 0-50 kg/orang/tahun. Telur merupakan sumber protein, asam amino dan lemak sehat. Sementara susu mengandung protein dan kalsium. Makan telur matang dengan susu membuat asupan protein manusia seimbang.

Tips Mencegah Stunting

Ilustrasi seorang anak sedang makan (pixabay)
Ilustrasi seorang anak sedang makan (pixabay)

Selain pemberian protein hewani, terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah stunting pada anak, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Mempersiapkan dan memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil, dengan rutin minum Tablet Tambah Darah dan mengkonsumsi gizi seimbang kaya protein hewani selama kehamilan.

2. Memberikan ASI Eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan

3. Memberikan MPASI yang kaya protein hewani untuk bayi usia diatas 6 bulan.

4. Terus memantau perkembangan anak dan membawa si Kecil ke Posyandu secara berkala

5. Menjaga kebersihan lingkungan

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya