Liputan6.com, Jakarta Kasus Omicron XBB 1.5 Varian Kraken sudah masuk di Indonesia. Ini merupakan varian Covid terbaru yang lebih dulu ditemukan di beberapa negara Eropa dan timur laut Amerika Serikat atau AS.
Dilansir dari laman Health Liputan6.com, kasus pertama yang terdeteksi berasal dari Warga Negara Asing (WNA) Polandia yang melakukan perjalanan di Balikpapan, Kalimantan Timur. Selain itu, kasus kedua berhasil terdeteksi dari warga domisili Tangerang Selatan (Tangsel) selepas pergi umrah.
Kedua pasien yang positif Omicron XBB 1.5 varian Kraken mengalami sejumlah gejala yang ditimbulkan. Seperti pada penyakit Covid lainnya, gejala yang muncul hampir mirip yakni mengalami batuk, diare, dan demam.
Advertisement
Untuk lebih rinci, berikut ini Liputan6.com ulas mengenai gejala Omicron XBB 1.5 varian Kraken yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Minggu (5/2/2023).
Mengenal Omicron XBB 1.5 Varian Kraken
Omicron XBB 1.5 Varian Kraken ini termasuk varian Covid yang penularannya yang sangat tinggi. Omicron XXB 1.5 Kraken adalah jenis varian, yang dapat menyebar dengan cepat dan menyalip strain Omicron lainnya. Meski begitu, varian baru Covid ini masih diselidiki apakah memiliki sifat lain yang mengkhawatirkan, seperti kemampuan untuk menyebabkan penyakit yang lebih parah.
XBB.1.5, pertama kali diidentifikasi pada bulan Oktober, merupakan kombinasi dari dua spin-off BA.2, “stealth Omicron.” Selain AS, tingkat varian baru meningkat pesat di Eropa. Berdasarkan data dari WHO, varian Kraken ini telah diidentifikasi di lebih dari 25 negara. Selain sebagai varian COVID yang paling menular, XBB.1.5 juga mengikat dengan sangat baik ke sel yang terinfeksi. Kualitas ini memungkinkan virus untuk bereplikasi dengan mudah di inang, yang dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah.
Advertisement
Gejala Omicron XBB 1.5 Varian Kraken
Kasus Omicron XBB 1.5 varian Kraken yang telah masuk di Indonesia ini memiliki gejala yang tak jauh berbeda dengan varian lain. Melansir dari Health Liputan6.com, menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, Allin Hendalin Mahdaniar pihaknya mendapatkan informasi dari Public Health Emergency Operating Center (PHEOC) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Dinas Kesehatan Provinsi Banten, Rabu 1 Februari 2023.
Ditemukan pasien yang positif Omicron XBB 1.5 varian Kraken setelah dilakukan tracing. Diketahui, pasien tersebut baru tiba dari perjalanan umrah ke Tanah Suci Mekkah. Setibanya di Indonesia, pasien mengeluh batuk, pilek, dan sakit tenggorokan.
Mengutip dari laman fortune well, gejala lain yang muncul pada kasus Omicron XBB 1.5 varian Kraken adalah:
1. Batuk
2. Pilek
3. Sakit tenggorokan
4. Hidung tersumbat
5. Demam tinggi hingga 39 derajat Celcius
6. Sakit kepala
7, Nyeri otot
Meskipun sudah vaksin ketiga atau cakin booster, seseorang masih bisa terserang Omicron XBB 1.5 varian Kraken. Namun perlu diingat, ada beberapa gejala Omicron XBB 1.5 varian Kraken yang perlu diwaspadai, yakni:
1. Demam atau menggigil
2. Kesulitan bernapas
3. Kelelahan
4. Sakit tubuh
5. Sakit kepala
6. Kehilangan indera perasa
7. Mual
8. Diare
Upaya Pemerintah Indonesia
Setelah ditemukan dua kasus di Indonesia yang terkena Omicron XBB 1.5 varian Kraken, kedua pasien tersebut menjalani pemeriksaan lebih lanjut dan apabila tidak ada komorbid alias penyakit penyerta pasien kemudian menjalani isolasi di rumah. Pengobatan ini sama dengan varian covid lainnya.
Usai satu kasus Kraken di Tangerang Selatan, Dinas Kesehatan mengimbau kepada masyarakat tetap mengedepankan protokol kesehatan. Masyarakat diminta tetap memakai masker, menghindari kerumunan, dan mencuci tangan pakai sabun, serta melakukan testing apabila mengalami tanda dan gejala COVID-19. Hal ini sebagai upaya pemerintah untuk menekan penyebaran dari Omicron XBB 1.5 varian Kraken yang terkenal dengan penularan sangat tinggi.
Advertisement
Fakta tentang Omicron XBB 1.5 Varian Kraken
Dikutip dari Use Today, varian COVID-19 terbaru, XBB.1.5, menyebar ke seluruh negeri dan kini menyumbang lebih dari separuh infeksi COVID-19. Ini kemungkinan karena varian khusus ini lima kali lebih menular daripada varian Omicron. Para ahli mengatakan bahwa orang yang pernah terkena COVID kemungkinan besar akan terinfeksi ulang oleh XBB.1.5, dan mereka yang berhasil tidak terkena COVID kemungkinan besar akan tertular varian ini terlepas dari status vaksinasinya. Untungnya, varian ini tampaknya tidak lebih serius dari pendahulunya.
Pernyataan ini pun sependapat dengan Profesor Francois Balloux, direktur University College London Genetics Institute, mengatakan bahwa "XXB.1.5 secara luas diperkirakan akan naik frekuensinya secara global, dan dapat menyebabkan fraksi kasus yang cukup besar secara global dalam waktu dekat.
Omicron XBB 1.5 varian Kraken termasuk dalam kerabat dari varian omicron XBB, yang merupakan rekombinan dari subvarian omicron BA.2.10.1 dan BA.2.75. Gabungan dari XBB dan XBB.1.5 merupakan 44% kasus di Amerika Serikat dan mengalahkan versi Omicron lainnya.