Liputan6.com, Jakarta Makam Rasulullah dibuka. Hal itu tentunya merupakan kabar gembira bagi kita umat muslim yang sangat merindukan Nabi Muhammad untuk bersiarah secara langsung.
Perlu diketahui bahwa makam Rasulullah dibuka di kompleks Masjid Nabawi di Kota Madinah. Perlu diketahui, sebelum menjadi bagian dari kompleks Masjid Nabawi, makam Nabi Muhammad SAW adalah kamar beliau dan istrinya, Aisyah RA.
Advertisement
Tentu ada sejumlah alasan mengapa Nabi Muhammad SAW dimakamkan di tempat yang tadinya merupakan kamarnya. Ini karena Nabi Muhammad SAW bersabda, “Tidak ada seorang Nabi pun yang meninggal dunia, kecuali dia dikuburkan di tempat dia meninggal”.
Advertisement
Selain makam Rasulullah, di sana juga ada makan dari salah seorang sahabat nabi, yakni Sayyidina Abu Bakar. Tentu hal ini menjadi pengalaman yang menarik bagi kita umat Islam untuk dapat mengunjungi makam Rasulullah dan salah satu sahabatnya.
Meski demikian, kita juga harus memperhatikan etika dan adab ketika berziarah ke makam Rasulullah dibuka. Berikut etika dan adab ketika berziarah ke makam Nabi Muhammad SAW, seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (6/2/2023).
Makam Nabi Muhammad SAW Berdekatan dengan Makam Sahabat
Makam Rasulullah dibuka. Dengan begitu kita sebagai pengikut Nabi Muhammad SAW, memiliki kemungkinan untuk berziarah, menyampaikan shalawat dan salam secara langsung. Meski demikian, ada hal terkait etika dan adab yang perlu kita ketahui.
Namun sebelum membahas hal itu, ada baiknya kita membahas apa yang terjadi ketika Nabi Muhammad wafat sehingga beliau dimakamkan di kompleks Masjid Nabawi atau yang dulumnya merupakan kamarnya bersama sang istri, Aisyah RA.
Ketika Nabi Muhammad SAW wafat, sempat terjadi diskusi tentang di mana dan bagaimana cara pemakaman Beliau. Ada yang mengusulkan di dalam masjid, di sekitar tempat mimbar Beliau. Ada pula yang mengusulkan agar beliau dimakamkan di pemakaman umum kaum Muslim, yaitu Baqi’, suatu tempat yang lokasinya sekitar beberapa puluh meter arah Timur masjid Nabawi.
Akan tetapi, Abu Bakar menyampaikan bahwa Beliau pernah mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda, “Tidak ada seorang Nabi pun yang meninggal dunia, kecuali dia dikuburkan di tempat dia meninggal”.
Berdasarkan sabda itulah semua pihak sepakat untuk memakamkan Nabi Muhammad SAW di bawah tempat pembaringan terakhir Rasulullah saat itu. Nabi Muhammad SAW dimakamkan dengan menghadap ke kiblat.
Tidak hanya Nabi Muhammad SAW saja yang dimakamkan di lokasi tersebut, Abu Bakar juga dimakamkan di sana. Sayyidina Abu Bakar dimakamkan di belakang Rasulullah SAW. Kepala Sayyidina Abu Bakar diletakkan lebih kurang sejajar dengan bahu Nabi SAW. Sayyidina Umar bin Khattab juga dimakamkan di tempat yang sama, dan diletakkan di belakang jasad Sayyidina Abu Bakar RA.
Advertisement
Adab Berziarah ke Makam Nabi Muhammad SAW
Karena kita itu bertamu di hadapan junjungan agung Rasulullah SAW, tentu kita harus mengamalkan etika atau sopan santun dalam bertamu, di antaranya :
1. Masuk masjid dengan mendahulukan kaki kanan, dan membaca do'a masuk masjid.
Sebagaimana diriwayatkan oleh Ibn Abbas, berikut doa Rasulullah SAW saat masuk masjid:
اللهم اجعل في قلبي نورا وفي لساني نورا واجعل في سمعي نورا واجعل في بصري نورا واجعل من خلفي نورا ومن أمامي نورا
واجعل من فوقي نورا ومن تحتي نورا ، اللهم أعطني نورا
Allahummaj'al fii qalbii nuuran wa fii lisaani nuuran waj'al fii sam'ii nuuran waj'al fii bashorii nuuran waj'al min khalfii nuuran wa min amaamii nuuran waj'al min fauqii nuuran, wa min tahtii nuuran, allahumma a'thinii nuuran.
Artinya: "Ya Allah, jadikanlah di dalam hatiku cahaya dan di dalam lisanku cahaya, jadikanlah di dalam pendengaranku cahaya, jadikanlah di dalam penglihatanku cahaya, jadikanlah dari belakangku cahaya dan dari depanku cahaya, dan jadikanlah dari atasku cahaya dan dari bawah ku cahaya. Ya Allah, berilah aku cahaya."
2. Shalat Sunnah tahyatal masjid, usahakan di raudhoh. Raudhoh ini lokasi di bumi yang kelak akan kita jumpai di surga.
3. Berdo'a serta berdzikir, karena di tempat inilah tempat yg sangat mustajab.
4. Berziarah lewat pintu dekat mimbar, belok kiri dengan mengucapkan salam kepada Nabi Muhammad SAW, kemudian Abu Bakar RA dan Umar RA.
5. Salam ke sahabat Abu Bakar, di samping beliau, lalu salam ke sahabat Umar RA di sebelahnya lagi.
Ucapan Salam
Makam Rasulullah dibuka. Dengan begitu kita sebagai pengikut Nabi Muhammad SAW, memiliki kemungkinan untuk berziarah, menyampaikan shalawat dan salam secara langsung. Meski demikian, ada hal terkait etika dan adab yang perlu kita ketahui. Berikut adalah sejumlah adab ketika berziarah ke Makam Nabi Muhammad SAW:
1. Salam kepada Nabi Muhammad SAW
Ketika seseorang berziarah ke makam Nabi Muhammad SAW, dia hendaknya berdiri di depan makam, kemudian mengucapkan salah. Adapun lafal salam yang diucapkan adalah, "Al-salaamu 'alayka ayyuha'l-Nabiyyu wa rahmat-Allaahi wa barakaatuhu (Salam bagimu, wahai Nabi, dan rahmat dan berkah Allah).”
Peziarah juga dapat mengucapkan salam yang lebih panjang seperti berikut:
“Al-salaamu ‘alayka ya khaleel-Allaah wa ameenahu ‘ala waheehi wa kheeratahu min khalqihi, ash-hadu annaka qad ballaghta al-risaalah wa addayta al-amaanah wa nasahta al-ummah wa jaahadta fi Allahi haqqa jihaadihi.”
Artinya: “Assalamu'alaikum wahai sahabat dekat Allah, yang dengannya Dia menitipkan wahyu-Nya dan yang Dia pilih dari antara makhluk-Nya. Saya bersaksi bahwa Anda menyampaikan pesan, memenuhi amanah, dengan tulus menasihati umat dan berjuang dengan sekuat tenaga karena Allah.”
2. Salam kepada Abu Bakar RA
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, di lokasi tersebut juga merupakan lokasi makam dari sahabat Nabi Abu Bakar. Oleh karena itu, ada baiknya kita juga mengucapkan salam kepada Sayyidina Abu Bakar yang telah menemani perjuangan Nabi Muhammad SAW selama berdakwah.
Adapun bacaan salam yang bisa kita ucapkan kepada Abu Bakar adalah sebagai berikut:
“Al-salaamu 'alayka ya Aba Bakr, al-salaamu 'alayka ya khaleefat Rasool- illaah (damai dan berkah Allah besertanya) fi ummatihi, radiya Allahu 'anka wa jazaaka 'an ummati Muhammadin khayran.
Artinya: “Hai Abu Bakar, damai atasmu wahai penerus Rasulullah (damai dan berkah Allah besertanya) di umatnya, semoga Allah meridhoimu dan membalasmu dengan kebaikan atas nama Muhammad.”
3. Salam kepada Umar bin Khattab RA
Sayyidina Umar bin Khattab juga dimakamkan di tempat yang sama, dan diletakkan di belakang jasad Sayyidina Abu Bakar RA. Oleh karena itu, kita sebaiknya juga menyampaikan salam kepadanya. Adapun bacaan salam untuk Umar bin Khattab adalah sebagai berikut;
“Al-salaamu 'alayka ya 'Umar, al-salaamu 'alayka ya ameer al- mu'mineen, radiya Allahu 'anka wa jazaaka 'an ummati Muhammadin khayran."
Artinya: “Assalamu'alaikum wahai 'Umar, saw, wahai pemimpin orang-orang beriman, semoga Allah meridhaimu dan membalasmu dengan kebaikan atas namamu Muhammad.”
Advertisement