Liputan6.com, Jakarta Khiyar Majlis adalah istilah yang kerap digunakan dalam kehidupan sehari-hari umat Islam. istilah ini digunakan apabila menyinggung kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi yang dimaksud adalah jual beli menurut syara’.
Baca Juga
Advertisement
Khiyar Majlis adalah kata yang memiliki makna memilih yang terbaik. Artinya, hak memilih bagi penjual atau pembeli untuk meneruskan akad jual-beli atau membatalkannya. Dengan begitu, penjual masih memiliki waktu untuk mempertimbangkan atau memikirkan kebaikan berlangsungnya jual beli.
Untuk lebih paham, berikut ini Liputan6.com ulas mengenai definisi dari khiyar majlis dan hukumnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Senin (13/2/2023).
Definisi Khiyar Majlis
Secara bahasa, khiyar majlis adalah suatu pilihan. Jika terdapat masalah yang berhubungan dengan transaksi hukum perdata, yaitu lebih tepatnya bidang ekonomi para ulama sudah biasa mengenal definisi khiyar majlis.
Sedangkan secara istilah, khiyar majlis adalah suatu pilihan atau khiyar yang ditentukan oleh syara’ untuk para orang yang melangsungkan transaksi, pada saat semua pihak berada dilokasi transaksi. Khiyar majelis diterapkan dalam berbagai aneka ragam jual beli, misalnya jual beli makanan dengan makanan, akad pemesanan barang (salam), syirkah.
Selanjutnya pendapat ulama fiqh khiyar majlis yakni:
“Hak bagi semua pihak yang melakukan akad untuk membatalkan akad selagi masih berada ditempat akad dan kedua pihak belum berpisah. Keduanya saling memilih sehingga muncul kelaziman akad.”
Saat jual beli telah dilakukan, para pihak berhak melangsungkan hak khiyar antara ingin membatalkan atau melanjutkan akad sampai para pihak pergi atau melakukan pilihan. Perpisahan bisa dilakukan ketika kedua belah pihak telah memalingkan badan dengan tujuan pergi dari tempat melakukan akad. Dalam prinsipnya khiyar majlis selesai dengan adanya dua pilihan: Keduanya memilih untuk melanjutkan akad dan salah satu pihak meninggalkan lokasi jual beli.
Ukuran berpisah disesuaikan dengan adat kebiasaan yang berlaku di suatu daerah. Salah satu contoh dari khiyar majlis dalam kehidupan sehari-hari adalah pernyataan penjual bahwa “barang yang sudah dibeli tidak dapat dikembalikan”.
Advertisement
Masa Khiyar Majlis
Masa khiyar majelis akan berakhir dengan salah satu dari dua hal yakni saling memilih (takhayur) dan saling berpisah (tafarruq). Berikut penjelasannya:
1. Takhayur
Takhayur adalah keputusan pelaku transaksi antara memilih dan melangsungkan ataupun mengurungkan transaksi ketika masih berada di majlis akad. Pelaku transaksi apabila telah menjatuhkan salah satu pilihan ini maka hak khiyar majlis telah berakhir kendati keduanya belum berpisah dari majlis akad.
2. Tafarruq
Tafarruq adalah terjadinya perpisahan kedua belah pihak yang melaksanakan transaksi dari majlis akad. Batasan tafarruq merujuk pada makna urfi, karena tidak ada batasan secara syar’i maupun lughawi. Dalam arti masa ini pelaku transaksi berakhir, meskipun hanya dari salah satu pihak yang keluar dari majlis akad. Sebab peristiwa tafarruq tidak bisa dipilah-pilah layaknya takhayur.
Hal-Hal yang Dilakukan Penjual dan Pembeli
Dalam khiyar majlis jual beli barang atau jasa ada beberapa hal yang dilakukan sebagai penjual atau pembeli yaitu:
1. Pemisahan kedua pihak yang mengadakan akad dari majlis. Tujuan perpisahan adalah untuk meninggalkan tempat transaksi.
2. Standar tradisional dan oleh kebanyakan orang dianggap sebagai perpisahan. Transaksi jual beli bisa berarti sudah selesai atau batal.
3. Takhayyur (perjatuhan tempo untuk memilih). Tujuan dari takhayyar adalah keduanya memilih untuk melanjutkan atau membatalkan dengan jelas dan petunjuk.
4. Kalangan ulama mazhab. Jika salah satu dari orang yang berakad hilang kemampuan yaitu dalam arti gila atau sakit maka khiyar majlis tidak berakhir namun berpindah tempat kepada walinya kemudian meneruskannya.
Advertisement
Hukum Khiyar Majlis
Khiyar majlis adalah transaksi jual beli yang dilakukan masih di tempat (majelis) dan belum berpisah. Batasan melakukan khiyar majlis yaitu selama penjual dan pembeli masih bertatap muka. Perlu diketahui bahwa hukum khiyar majlis hanya bisa dilakukan selama penjual dan pembeli masih berada di tempat jual beli. Jika penjual dan pembeli sudah berpisah maka hak khiyar sudah tidak berlaku lagi. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:
“Apabila ada dua orang melakukan transaksi jual beli, maka masing-masing dari mereka (mempunyai) hak khiyar, selama mereka belum berpisah dan mereka masih berkumpul atau salah satu pihak memberikan hak khiyarnya kepada pihak yang lain.Namun jika salah satu pihak memberikan hak khiyar kepada yang lain lalu terjadi jual beli, maka jadilah jual beli itu, dan jika mereka telah berpisah sesudah terjadi jual beli itu, sedang salah seorang di antara mereka tidak (meninggalkan) jual belinya, maka jual beli telah terjadi (juga).” (HR Bukhari dan Muslim).
Apabila keduanya sudah berpisah, maka tidak dapat melakukan akad jual beli lagi.
Rasulullah SAW bersabda: “Penjual dan pembeli boleh melakukan khiyar selama keduanya belum berpisah.” (HR Bukhari Muslim).