Liputan6.com, Cilacap - Ulama Muhammadiyah yang sekaligus pendiri dan pengasuh Quantum Akhyar Institute (QAI), Ustadz Adi Hidayat (UAH) mengisahkan salah seorang sahabatnya.
UAH mengisahkan sahabatnya yang tergolong luar biasa sebab ia telah hafal ribuan hadis-hadis Rasulullah SAW.
Advertisement
Kisah sebagaimana dikemukakan jebolan Kulliyah Dakwah Islamiyah, Tripoli, Libya ini begitu penting disimak sebab di dalamnya terkandung pelajaran yang sangat berharga.
Advertisement
Baca Juga
UAH mengisahkan sahabatnya yang alim ini yang pernah nonton di bioskop. Tak berselang lama, ia pun mengalami hal yang sangat mengerikan.
Simak Video Pilihan Ini:
Hafalannya Mendadak Hilang
UAH mengisahkan sahabatnya yang kehilangan hafalan ribuah hadis sebab ia menonton di bioskop.
"Saya punya teman hafal ribuan hadis masuk bioskop, keluar hilang semua hafalannya," kisah UAH dikutip dari tayangan YouTube Short @vancollep9646, Kamis (20/03/2025).
"Saya gak tahu apa yang ditonton, pulang keluar dari situ hilang semua hafalan yang diingatnya," sambungnya.
UAH pun mengisahkan Imam Syafi'i yang mengeluhkan hafalannya kepada gurunya. Guru Imam Syafi'i pun menyarankan agar meninggalkan maksiat, sebab maksiat dapat menghilangkan keberkahan dan mencegah cahaya ilmu dari Allah SWT.
“Maksiat menghilangkan keberkahan. Imam Syafi'i ngadu kepada gurunya Imam Waqi’, saya mengadu kepada guruku Imam Waqi’ tentang buruknya hafalanku, kebayang enggak buruknya hafalan Imam Syafi'i?," tuturnya.
“Mungkin beda titik, beda koma, kata Imam Waqi’ gurunya, tinggalkan maksiat karena maksiat itu mencegah cahaya ilmu dari Allah,” katanya.
Advertisement
Menjauhi Maksiat Membuat Kuat Hafalannya
Mengutip muslim.or.id, kuat atau tidaknya hafalan seseorang merupakan pemberian Allah SWT. Firman Allah:
وَمَا كَانَ عَطَاءُ رَبِّكَ مَحْظُورًا
“Dan kemurahan Rabb-mu tidak dapat dihalangi” (QS. Al Isra: 20)
maka karunia (berupa hafalan yang bagus) itu tidak terbatas pada orang-orang tertentu saja, bahkan karunia Allah itu luas. Maka berdoalah kepada Allah, sungguh Allah itu Maha Pemurah.
Kemudian juga, seseorang hendaknya mengambil sebab-sebab yang bisa menjadikan kuatnya hafalan. Karena cahaya itu ada pada hati dan akal. Inilah yang merupakan sebab terbesar untuk kuatnya hafalan. Semakin jauh seseorang dari maksiat, semakin kuat hafalannya. Ini tidak diragukan lagi berlaku bagi orang yang masih muda. Adapun orang yang sudah berusia lanjut, maka hafalan itu menjadi suatu hal yang sulit sekali. Dan akan sering sekali lupa. Tentu ini karena usianya yang sudah tua. Karena ketika usia mulai tua, semua anggota tubuh mengalami perubahan, semuanya mengalami kelemahan dan kekurangan lainnya. Dan kelemahan juga terjadi pada ingatan.
Jad intinya, seseorang hendaknya mengambil sebab-sebab yang bisa menjadikan kuatnya hafalan.
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
