Liputan6.com, Jakarta Batik jumputan adalah salah satu teknik membuat batik, yang menggunakan jumputan atau simpul kecil pada kain untuk membentuk pola atau motif. Pada dasarnya, cara membuat batik jumputan merupakan hasil pengembangan dari teknik batik tulis yang lebih kompleks, di mana untuk membuat pola batik jumputan, pewarna ditempatkan pada bagian kain yang terlebih dahulu diikat atau dijumput dengan benang agar bagian tersebut tidak terkena pewarna.
Cara membuat batik jumputan dimulai dengan mengikat bagian-bagian kain yang tidak diinginkan, dengan benang atau tali agar tidak terkena pewarna, kemudian proses pewarnaan dilakukan. Setelah proses pewarnaan selesai, kain dibuka dan bagian yang dijumput terlihat seperti "titik-titik" atau "knots" dengan warna yang berbeda, yang membentuk pola atau motif pada kain.
Keunikan dari batik jumputan adalah hasilnya yang terlihat kasar dan tebal, serta pola atau motifnya yang bisa dibuat dengan variasi yang sangat banyak. Karena proses pembuatannya yang lebih rumit dibandingkan teknik batik tulis biasa, harga batik jumputan juga cenderung lebih mahal. Batik jumputan biasanya digunakan untuk pakaian formal maupun informal, dan juga sebagai bahan dekorasi rumah, seperti taplak meja atau gorden.Â
Advertisement
Cara membuat batik jumputan membutuhkan beberapa bahan dan alat, di antaranya kain putih yang telah dicuci bersih, benang nilon atau benang katun halus untuk mengikat, lilin malam atau paraffin untuk melindungi bagian kain yang tidak ingin diwarnai, serta pewarna tekstil.Â
Berikut ini cara membuat batik jumputan yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (10/3/2023).
Cara Membuat Batik Jumputan
Batik jumputan adalah salah satu jenis batik yang dibuat dengan cara mengecatkan malam pada kain dengan teknik menitik-menitikkan malam menggunakan alat yang disebut jumputan. Batik jumputan seringkali disebut juga sebagai batik tulis karena membutuhkan keterampilan tangan yang tinggi dan tidak bisa dilakukan dengan mesin.
Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat batik jumputan:
1. Persiapan bahan dan alat
Sebelum memulai membuat batik jumputan, pastikan bahwa semua bahan dan alat yang dibutuhkan telah tersedia dan dalam kondisi yang baik. Berikut adalah daftar bahan dan alat yang dibutuhkan:
- Kain putih yang sudah dicuci bersih
- Jumputan (terbuat dari kayu atau bambu dengan ujung yang runcing)
- Kuas dan lilin batik (bisa dibeli di toko-toko bahan batik)
- Kompor dan pewarna batik (bisa dibeli di toko-toko bahan batik)
- sabun cuci pakaian
- Malam (bahan lilin khusus untuk membatik)
Pastikan semua alat dan bahan yang digunakan bersih dan kering untuk menghindari terjadinya kesalahan saat membuat batik jumputan.
2. Membuat desain batik
Cara membuat batik jumputan selanjutnya adalah tentukan terlebih dahulu desain batik yang akan dibuat. Desain ini bisa dibuat dengan menggunakan pensil atau kapur putih. Pastikan desain yang dibuat terlihat jelas dan rapi, agar hasil akhir batik jumputan nantinya akan terlihat lebih baik.
3. Mencelupkan kain ke dalam malam
Cara membuat batik jumputan selanjutnya adalah mencelupkan kain putih ke dalam malam. Malam adalah bahan yang digunakan untuk menahan warna dari pewarna, agar tidak meresap ke area tertentu pada kain. Celupkan kain putih ke dalam malam, dan biarkan selama kurang lebih 30 menit agar malam meresap ke dalam serat kain. Angkat kain dan peras hingga kain tidak terlalu basah.
4. Menjumputkan malam pada kain
Setelah mencelupkan kain ke dalam malam, selanjutnya adalah membuat jumputan pada kain. Jumputan adalah alat yang digunakan untuk menitikkan malam pada kain, dengan cara menekan ujung jumputan pada malam lalu menempelkannya pada kain. Untuk membuat batik jumputan, Anda perlu menempatkan jumputan pada malam dan kemudian menekannya pada kain putih. Titik-titik malam yang dihasilkan harus teratur, dan memiliki jarak yang sama untuk menghasilkan motif yang rapi. Ulangi langkah ini hingga seluruh area yang ingin diwarnai sudah ditutupi dengan titik-titik malam.
Advertisement
.
5. Mencelupkan kain ke dalam pewarna
Cara membuat batik jumputan selanjutnya adalah mencelupkan kain ke dalam pewarna yang sudah dipanaskan, sesuai dengan warna yang diinginkan. Pewarnaan bisa dilakukan dalam satu warna, atau beberapa warna sesuai dengan desain batik yang diinginkan. Biarkan kain dalam pewarna selama kurang lebih 30 menit, agar warna meresap ke dalam serat kain. Angkat kain dan bilas dengan air dingin hingga warna tidak luntur.Â
6. Melelehkan malam dari kain
Setelah kain selesai diwarnai, selanjutnya adalah melelehkan malam dari kain. Untuk melakukannya, Anda perlu menempatkan kain di atas kompor dengan api kecil, dan menempatkan kertas koran di bawahnya untuk menyerap malam yang meleleh. Perlahan-lahan panaskan kain hingga malam yang menutupi kain meleleh, dan menyerap ke dalam kertas koran. Lakukan langkah ini dengan hati-hati untuk menghindari kain terbakar.
7. Mencuci kain
Setelah malam telah meleleh dari kain, selanjutnya adalah mencuci kain dengan air dan sabun cuci pakaian. Gunakan air dingin dan gosok kain dengan lembut untuk menghilangkan sisa malam, dan pewarna yang tidak terikat pada kain. Lakukan langkah ini hingga kain terlihat bersih dan warnanya tidak luntur lagi.
8. Menjemur kain
Setelah kain selesai dicuci, langkah terakhir adalah menjemur kain hingga kering. Jemurlah kain di tempat yang teduh dan terhindar dari sinar matahari langsung untuk menghindari warnanya memudar. Biarkan kain kering sepenuhnya sebelum digunakan atau dijahit menjadi produk batik jumputan.
Meski terlihat sederhana, cara membuat batik jumputan membutuhkan kesabaran dan ketelitian agar hasil akhirnya bisa terlihat rapi dan indah. Namun, dengan mempraktikkan dan mempelajari teknik ini secara terus-menerus, Anda akan semakin mahir dalam membuat batik jumputan dan menghasilkan karya yang semakin menakjubkan. Selamat mencoba!
Teknik Membuat Pola
Setelah kain telah diwarnai, Anda dapat mencoba teknik lain untuk membuat pola yang lebih rumit dengan memakai dua atau lebih warna. Berikut adalah teknik untuk membuat pola lebih rumit dengan menggunakan dua warna:
- Pertama, siapkan kain yang sudah diwarnai dengan warna dasar yang diinginkan dan kain putih yang sama ukurannya.
- Potong kain putih menjadi beberapa bagian sesuai dengan desain yang diinginkan. Anda dapat memotong kain putih dengan bentuk pola yang sederhana atau rumit sesuai dengan keinginan Anda.
- Gunakan gunting kain yang tajam, agar potongan kain putih tidak rusak atau sobek. Setelah itu, letakkan potongan kain putih di atas kain yang sudah diwarnai.
- Pastikan bahwa potongan kain putih tertutup sepenuhnya oleh kain yang sudah diwarnai. Jika potongan kain putih terlalu kecil, Anda bisa menambahkan potongan kain putih lainnya untuk menutupi bagian yang masih kosong.
- Gulung kedua kain bersama-sama ke arah atas untuk membentuk jumputan. Gunakan tali untuk mengikat jumputan agar tetap kokoh dan tidak berubah bentuk saat dicelupkan ke dalam pewarna.
- Celupkan jumputan ke dalam pewarna pertama dan biarkan beberapa saat hingga warna meresap ke dalam kain. Pewarna pertama yang digunakan harus lebih terang daripada warna dasar yang digunakan sebelumnya agar hasilnya lebih kontras.
- Setelah itu, keluarkan jumputan dari pewarna pertama dan biarkan kain mengering. Anda juga bisa memeras kain agar lebih cepat kering.
- Setelah kain kering, lepas tali dan buka jumputan lalu potongan kain putih akan terlihat seperti terputus-putus, dengan warna dari kain yang sudah diwarnai.
- Potongan kain putih yang tidak terkena pewarna pertama masih tetap putih, kemudian potongan kain putih yang masih tertutup pewarna pertama, dan digulung kembali ke arah atas untuk membentuk jumputan kedua.
- Gunakan tali untuk mengikat jumputan agar tetap kokoh, lalu celupkan jumputan kedua ke dalam pewarna kedua dan biarkan beberapa saat hingga warna meresap ke dalam kain.
- Pewarna kedua yang digunakan harus lebih gelap daripada warna pertama agar hasilnya lebih kontras. Setelah selesai dicelupkan, keluarkan jumputan dari pewarna kedua dan biarkan kain mengering.
- Setelah kain kering, lepas tali dan buka jumputan kedua kemudian potongan kain putih, maka akan terlihat seperti terputus-putus dengan warna dari kedua pewarna yang sudah digunakan.
- Terakhir, melelehkan malam dari kain dan mencuci kain seperti yang dijelaskan sebelumnya.
Dengan menggabungkan teknik ini dengan teknik lainnya, Anda dapat membuat pola batik jumputan yang lebih rumit dan indah. Namun, pastikan Anda memilih pewarna yang sesuai dengan kain dan desain yang ingin dibuat untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Advertisement
Jenis-Jenis Batik Jumputan
Batik Jumputan Solo
Batik jumputan Solo merupakan salah satu jenis batik yang paling terkenal di Indonesia. Batik jumputan Solo dibuat dengan menggunakan teknik jumputan yang rumit, di mana benang digunakan untuk mengikat kain sehingga membentuk pola atau desain tertentu. Pola atau motif yang digunakan dalam batik jumputan Solo seringkali memiliki bentuk geometris yang kompleks dan warna yang cerah. Batik jumputan Solo biasanya menggunakan warna dasar hitam, biru, atau cokelat yang dikombinasikan dengan warna-warna cerah seperti merah, kuning, dan hijau.
Batik Jumputan Yogyakarta
Batik jumputan Yogyakarta memiliki ciri khas yang berbeda dengan batik jumputan Solo. Batik jumputan Yogyakarta cenderung menggunakan warna-warna lembut dan pastel seperti pink, hijau muda, atau biru muda. Motif yang sering digunakan dalam batik jumputan Yogyakarta adalah motif bunga, daun, dan binatang seperti burung dan kupu-kupu. Teknik jumputan yang digunakan dalam batik jumputan Yogyakarta juga lebih halus dibandingkan dengan batik jumputan Solo.
Batik Jumputan Madura
Batik jumputan Madura merupakan jenis batik yang dibuat dengan teknik jumputan yang lebih sederhana, dibandingkan dengan batik jumputan Solo dan Yogyakarta. Motif atau pola yang digunakan dalam batik jumputan Madura cenderung lebih sederhana, dan terdiri dari bentuk-bentuk geometris yang sederhana seperti lingkaran atau segitiga. Warna yang digunakan dalam batik jumputan Madura biasanya cerah dan mencolok seperti merah, hijau, atau biru.
Batik Jumputan Bali
Batik jumputan Bali seringkali menggunakan warna-warna alami dan lembut seperti cokelat atau biru tua. Motif yang sering digunakan dalam batik jumputan Bali adalah motif flora dan fauna seperti daun, bunga, burung, dan kupu-kupu. Teknik jumputan yang digunakan dalam batik jumputan Bali juga lebih sederhana dibandingkan dengan batik jumputan Solo atau Yogyakarta.