Liputan6.com, Jakarta Wa iyyaka artinya jika diterjemahkan adalah frase bahasa Arab yang umum digunakan yang membawa makna timbal balik yang mendalam, rasa terima kasih, dan saling menghormati. Ini sering digunakan sebagai tanggapan atas ungkapan terima kasih, seperti mengucapkan "terima kasih" dalam bahasa Arab. Ungkapan wa iyyaka artinya secara harfiah diterjemahkan menjadi "dan untukmu."
Wa iyyaka adalah ekspresi timbal balik, di mana pembicara mengakui rasa terima kasih atau kebaikan yang ditunjukkan kepada mereka dan menyampaikan kembali sentimen yang sama kepada orang yang mengungkapkannya. Dalam budaya Arab, mengungkapkan rasa terima kasih dan menunjukkan rasa hormat sangat dihargai, dan ungkapan "wa iyyaka" adalah cara yang indah untuk melakukannya.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Pengucapan wa iyyaka menyoroti gagasan bahwa rasa terima kasih adalah jalan dua arah, dan ketika seseorang menunjukkan kebaikan kepada anda, penting untuk membalasnya. Dalam Islam, agama dan budaya yang sangat mempengaruhi bahasa Arab, mengungkapkan rasa syukur dan menunjukkan penghargaan dianggap sebagai tindakan yang baik. Al-Qur'an dan Hadits menekankan pentingnya menunjukkan rasa syukur kepada Allah dan sesama.
Lebih lengkapnya tentang jawaban dari wa iyyaka artinya apa, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber pengertian wa iyyaaka, beserta dengan makna di dalamnya, Jumat (17/3/2023).
Pengertian Wa Iyyaka
Wa iyyaka adalah frasa dalam bahasa Arab yang artinya "dan kepada Anda juga" atau "dan kepada kamu juga". Frasa ini biasanya digunakan sebagai tanggapan atas ucapan terima kasih yang disampaikan seseorang kepada kita. Dalam konteks yang lebih luas, frasa ini juga bisa diartikan sebagai bentuk saling memberi, saling menghormati, dan saling menyayangi.
Asal kata wa iyyaka berasal dari bahasa Arab. "Wa" artinya "dan" atau "serta", sedangkan "iyyaka" merupakan bentuk kata ganti orang kedua tunggal yang artinya "kepada Anda" atau "kepada kamu". Jadi, secara harfiah "wa iyyaka" dapat diartikan sebagai "dan kepada kamu" atau "dan untukmu". Frasa ini biasanya digunakan dalam konteks percakapan sehari-hari untuk menyatakan bahwa kita juga memberikan perhatian atau persembahan pada seseorang setelah mereka memberikan sesuatu kepada kita atau melakukan sesuatu untuk kita.
Makna dari frasa "wa iyyaka" adalah "dan kepada kamu juga" atau "dan untukmu juga". Frasa ini biasanya digunakan sebagai tanggapan atas ucapan terima kasih dari seseorang. Dalam konteks yang lebih luas, frasa ini bisa diartikan sebagai bentuk saling memberi, saling menghormati, dan saling menyayangi.
Dengan menggunakan frasa "wa iyyaka", kita menunjukkan bahwa kita juga memberikan perhatian atau persembahan pada seseorang setelah mereka memberikan sesuatu kepada kita atau melakukan sesuatu untuk kita. Frasa ini menunjukkan rasa saling menghormati dan rasa persaudaraan yang kuat dalam budaya Arab.
Advertisement
Keutamaan Berterima Kasih Kepada Sesama
Dalam Islam, menunjukkan rasa syukur dan berterima kasih kepada sesama manusia dianggap sebagai tindakan kebajikan yang sangat dianjurkan. Nabi Muhammad SAW menekankan pentingnya mengungkapkan rasa terima kasih kepada orang lain dan mengenalinya sebagai cara memperkuat ikatan sosial dan mempromosikan masyarakat yang harmonis.
Salah satu hadits yang menonjolkan keutamaan berterima kasih kepada sesama manusia adalah sebagai berikut:
"Dia yang tidak berterima kasih kepada orang tidak berterima kasih kepada Allah." (Sunan Abi Dawud 4811)
Hadits ini menekankan bahwa menunjukkan rasa terima kasih kepada orang-orang adalah bagian integral dari menunjukkan rasa terima kasih kepada Allah. Ketika kita berterima kasih kepada orang-orang atas kebaikan mereka, kita juga mengakui berkat dan nikmat Allah yang telah datang kepada kita melalui orang-orang ini.
Selain itu, Allah mengingatkan kita dalam Al-Qur'an bahwa menunjukkan rasa terima kasih kepada orang lain adalah aspek penting dari iman kita. Dalam surat An-Nisa, Allah berfirman:
Surat Ibrahim Ayat 7
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ
Artinya: Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".
Ayat ini menekankan bahwa menunjukkan rasa terima kasih kepada orang lain adalah cara untuk mendapatkan nikmat dan berkah Allah. Selanjutnya, Nabi Muhammad SAW mengajarkan kita bahwa kita harus mengucapkan terima kasih kepada orang lain atas bantuan dan kebaikan mereka, terlepas dari status sosial mereka. Dia berkata:
“Siapa pun yang telah melakukan kebaikan kepadamu, berilah balasan kepadanya; dan jika kamu tidak dapat menemukan apa pun untuk membalasnya, maka doakan dia sampai kamu berpikir bahwa kamu telah membalasnya.” (Abu Dawud 1672)
Hadits ini mengajarkan kepada kita bahwa kita seharusnya tidak hanya mengucapkan terima kasih secara lisan tetapi juga berusaha untuk memberi kompensasi kepada mereka yang telah berbuat baik kepada kita, bahkan jika itu berarti mendoakan mereka.
Singkatnya, mengungkapkan rasa syukur dan berterima kasih kepada sesama manusia adalah kebajikan yang sangat ditekankan dalam Islam. Ini dianggap sebagai cara untuk memperkuat ikatan sosial dan mempromosikan masyarakat yang harmonis. Allah berjanji untuk meningkatkan orang-orang yang bersyukur, dan Nabi Muhammad SAW mengajarkan kita untuk mengungkapkan rasa terima kasih kepada orang lain atas bantuan dan kebaikan mereka.
Keutamaan Mengucap Syukur Dalam Islam
Dalam Islam, mengucapkan terima kasih atau mengungkapkan rasa terima kasih dianggap sebagai tindakan yang sangat baik. Al-Quran dan Hadits, ucapan dan tindakan Nabi Muhammad SAW, menekankan pentingnya menunjukkan rasa terima kasih kepada Allah dan orang lain. Salah satu ayat paling terkenal dalam Al-Qur'an yang menekankan rasa syukur adalah:
Surat Al-Baqarah Ayat 152
فَٱذْكُرُونِىٓ أَذْكُرْكُمْ وَٱشْكُرُوا۟ لِى وَلَا تَكْفُرُونِ
Artinya: Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.
Ayat ini menyoroti pentingnya bersyukur kepada Allah atas semua nikmat dan nikmat yang telah Dia berikan kepada kita. Itu juga mengingatkan kita untuk tidak pernah kufur kepada Allah, karena Dia adalah sumber dari semua berkat dan rezeki kita. Dalam ayat lain, Allah berfirman:
Ayat ini menekankan bahwa ketika kita bersyukur, Allah akan menambahkan kita dalam berkat dan nikmat. Namun, jika kita tidak bersyukur, kita berisiko menghadapi azab Allah.
Nabi Muhammad (saw) juga menekankan pentingnya menunjukkan rasa terima kasih kepada orang lain. Dia berkata, "Dia yang tidak berterima kasih kepada orang tidak berterima kasih kepada Allah" (Sunan Abi Dawud 4811). Hadits ini menyoroti pentingnya mengungkapkan rasa terima kasih tidak hanya kepada Allah tetapi juga kepada orang lain yang telah berbuat baik kepada kita.
Singkatnya, mengungkapkan rasa terima kasih dan mengucapkan terima kasih sangat ditekankan dalam Islam. Itu dianggap sebagai kebajikan yang membawa berkah dan nikmat dari Allah. Rasa syukur harus ditunjukkan tidak hanya kepada Allah tetapi juga kepada orang lain yang telah berbuat baik kepada kita.
Advertisement