Ceramah tentang Ikhlas Lengkap dengan Dalil, Ketahui Ciri-Ciri dan Manfaatnya

Ceramah tentang ikhlas memang penting untuk disampaikan. Sebab dalam ajaran Islam, ikhlas adalah hal yang sangat penting, karena menjadi penentu diterima atau tidaknya amal perbuatan seseorang.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 06 Apr 2023, 13:15 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2023, 13:15 WIB
Pengertian Ikhlas
Ilustrasi Muslimah Credit: unsplash.com/Kilarov

Liputan6.com, Jakarta Ceramah tentang ikhlas memang penting untuk disampaikan. Sebab dalam ajaran Islam, ikhlas adalah hal yang sangat penting, karena menjadi penentu diterima atau tidaknya amal perbuatan seseorang. Amalan dapat menjadi baik apabila dilakukan dengan ikhlas, namun bisa menjadi maksiat apabila memiliki niat lain.

Ceramah tentang ikhlas tentu akan memberikan pemahaman yang lebih menyeluruh dan mendalam tentang apa yang dimaksud dengan sikap ikhlas. Di samping itu, ceramah tentang ikhlas juga akan menyadarkan posisi kita sebagai makhluk di hadapan sang Pencipta, Allah SWT.

اِنَّآ اَنْزَلْنَآ اِلَيْكَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ فَاعْبُدِ اللّٰهَ مُخْلِصًا لَّهُ الدِّيْنَۗ

اَلَا لِلّٰهِ الدِّيْنُ الْخَالِصُ ۗوَالَّذِيْنَ اتَّخَذُوْا مِنْ دُوْنِهٖٓ اَوْلِيَاۤءَۘ مَا نَعْبُدُهُمْ اِلَّا لِيُقَرِّبُوْنَآ اِلَى اللّٰهِ زُلْفٰىۗ اِنَّ اللّٰهَ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ فِيْ مَا هُمْ فِيْهِ يَخْتَلِفُوْنَ ەۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يَهْدِيْ مَنْ هُوَ كٰذِبٌ كَفَّارٌ

Artinya: Sesungguhnya Kami menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad) dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan tulus ikhlas beragama kepada-Nya.Ingatlah! Hanya milik Allah agama yang murni (dari syirik). Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Dia (berkata), “Kami tidak menyembah mereka melainkan (berharap) agar mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya.” Sungguh, Allah akan memberi putusan di antara mereka tentang apa yang mereka perselisihkan. Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada pendusta dan orang yang sangat ingkar. (QS> Az-Zumar: 2-3).

Untuk lebih memahami apa itu ikhlas, berikut adalah contoh teks ceramah tentang ikhlas, seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai lama resmi Kemenag, Kamis (6/4/2023).

Keutamaan Ikhlas

Assalamu`alaikum Wr. Wb

اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِىْ اَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدىْ وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْكَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ،  أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى خَاتَمِ اْلاَنْبِيَآءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ مُحَمَّدٍ وَّعَلى الِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ فَيَا عِبَادَ اللهِ اِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

Hadirin rahimakumullah,

Puji dan Syukur marilah kita panjatkan ke hadirat Allah Swt, atas limpahan rahmat serta berkahNya kepada kita, umat islam. Shalawat dan salam kita curah limpahkan kepada junjungan alam Nabi Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya dan semua pengikutnya.

Hadirin rahimakumullah,

Syarat diterimanya ibadah adalah rasa ikhlas sebagaimana Firman Allah SWT. :

وَلَـقَدۡ اُوۡحِىَ اِلَيۡكَ وَاِلَى الَّذِيۡنَ مِنۡ قَبۡلِكَۚ لَٮِٕنۡ اَشۡرَكۡتَ لَيَحۡبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُوۡنَنَّ مِنَ الۡخٰسِرِيۡنَ  

"Dan Sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. "Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu Termasuk orang-orang yang merugi. (QS. Az-Zumar: 65)

Sikap ikhlas adalah sikap yang sangat penting sebab hal tersebut akan menjaga kita dari perbuatan yang tidak diridhoi Allah SWT. Jika kita terbiasa ikhlas, kita  tidak akan menjadi orang yang riya’ atau sombong, karena sombong itu merupakan sifatnya setan. Syaitan berkata,:

قَالَ رَبِّ بِمَا أَغْوَيْتَنِي لأزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِي الأرْضِ وَلأغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ (٣٩) إِلا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ (٤٠)

” Ya Tuhanku, oleh karena Engkau telah menetapkanku sesat, sungguh akan kuusahakan agar anak manusia memandang indah segala yang tampak di bumi dan aku akan sesatkan mereka semua. Kecuali hamba-hambaMu dari antara mereka yang ikhlas.  (QS.Al-Hijr: 39-40).

Seseorang yang ikhlas ibarat orang yang sedang membersihkan beras dari kerikil-kerikil dan batu-batu kecil di sekitar beras. Maka, beras yang dimasak menjadi nikmat dimakan. Tetapi jika beras itu masih kotor, ketika nasi dikunyah akan tergigit kerikil dan batu kecil. Demikianlah keikhlasan, menyebabkan beramal menjadi nikmat, tidak membuat lelah, dan segala pengorbanan tidak terasa berat. Sebaliknya, amal yang dilakukan dengan riya’ akan menyebabkan amal tidak nikmat. Pelakunya akan mudah menyerah dan selalu kecewa.Tetapi banyak dari kita yang beribadah tidak berlandaskan rasa ikhlas kepada Allah Swt, melainkan dengan sikap riya’ atau sombong supaya mendapat pujian dari orang lain. Hal inilah yang dapat menyebabkan ibadah kita tidak diterima oleh Allah Swt.

Pengertian Ikhlas

Ilustrasi sabar dan ikhlas
Ilustrasi sabar dan ikhlas. (Photo by Aaron Andrew Ang on Unsplash)

Hadirin rahimakumullah,

Menurut  bahasa, Ikhlas bermakna bersih dari kotoran dan menjadikan sesuatu bersih dari kotoran. Sedangkan menurut istilah, Ikhlas berarti niat mengharap ridha Allah saja dalam beramal tanpa menyekutukan-Nya dengan yang lain.

Oleh karena itu, bagi seorang muslim sejati makna ikhlas adalah ketika ia mengarahkan seluruh perkataan, perbuatan, dan jihadnya hanya untuk Allah, mengharap ridha-Nya, dan kebaikan pahala-Nya tanpa melihat pada kekayaan dunia, tampilan, kedudukan, kemajuan atau kemunduran. Dengan demikian Muslim tersebut menjadi tentara fikrah dan akidah, bukan tentara dunia dan kepentingan. Katakanlah: “Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagiNya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku.” Dan yang berkarakter seperti itulah yang mempunyai semboyan “Allahu Ghayaatunaa”, yang artinya Allah adalah tujuan kami, dalam segala aktivitas dalam mengisi kehidupan.

Hadirin rahimakumullah,

Rasulullah SAW. pernah bersabda, “ Ikhlaslah dalam beragama, cukup bagimu amal yang sedikit.” Dalam hadits lain Rasulullah SAW. bersabda,“ Sesungguhnya Allah tidak menerima amal kecuali dilakukan dengan ikhlas dan mengharap ridha-Nya.” Imam Syafi'i pernah memberi nasihat kepada seorang temannya,“ Wahai Abu Musa, jika engkau berijtihad dengan sebenar-benar kesungguhan untuk membuat seluruh manusia ridha (suka), maka itu tidak akan terjadi. Jika demikian, maka ikhlaskan amalmu dan niatmu karena Allah Azza wa Jalla.”

Karena itu tak heran jika Ibnul Qoyyim memberi perumpamaan seperti ini,“Amal tanpa keikhlasan seperti musafir yang mengisi kantong dengan kerikil pasir. Memberatkannya tapi tidak bermanfaat.” Dalam kesempatan lain beliau berkata,“ Jika ilmu bermanfaat tanpa amal, maka tidak mungkin Allah mencela para pendeta ahli Kitab. Jika ilmu bermanfaat tanpa keikhlasan, maka tidak mungkin Allah mencela orang-orang munafik.”

Dari beberapa contoh hadist di atas menunjukkan bahwa ikhlas itu memang sangat penting bagi umat muslim dalam melaksanakan ibadah, karena tanpa rasa ikhlas dan hanya mengharap ridho dari Allah SWT ibadah kita tidak akan diterima oleh Allah.

Ciri-Ciri Orang Ikhlas

Kata Mutiara Islam Penyejuk Hati Tentang Sabar dan Ikhlas
Ilustrasi Muslimah Credit: shutterstock.com

Adapun ciri-ciri orang yang ikhlas yaitu;

1.Menyempurnakan ibadahnya meskipun dalam keadaan sendiri

Orang yang ikhlas beribadah kepada Allah secara pribadi akan sama dengan ibadah yang ia lakukan ketika di depan orang.

2.Tidak Suka Dipuji

Karena hubungannya kuat dengan Allah, dia takut dipuji, jangan sampai membuat Allah tidak senang atau jangan sampai dia menjadi sombong.

3.Mendengarkan Nasihat

Orang-orang yang ikhlas tidak pernah mengabaikan nasihat, tidak peduli siapa yang memberikan nasihat. Orang yang ikhlas akan mengambil setiap kesempatan untuk belajar memperbaiki diri.

4.Tidak berambisi menjadi pemimpin

Anda akan selalu menemukan orang yang tulus tenang dan pendiam. Dia lebih suka dipilih, daripada mencalonkan dirinya untuk posisi tertinggi.

5.Dia Selalu Mengingat Kelemahan-kelemahannya

Orang yang ikhlas selalu sibuk memikirkan bagaimana memperbaiki diri dan berhenti melakukan dosa. Dia selalu melihat kebaikan dalam diri orang lain dan selalu memberikan nasihat yang baik. Bahkan, dia selalu menganggap orang lain lebih baik daripada dirinya.

6.Dia Lebih suka Memberikan Amal Secara Rahasia

Dalam sebuah riwayat disebutkan:

“Tujuh orang-orang yang akan mendapatkan perlindungan Allah di hari kiamat ketika tidak akan ada lagi naungan selain naungan-Nya: Seorang penguasa yang adil, seorang pemuda yang rajin beibadah kepada Allah, seseorang yang hatinya melekat pada masjid, dua orang yang mencintai dan saling bertemu dan berangkat satu sama lain demi Allah, seorang pria yang digoda wanita cantik (untuk hubungan terlarang) tetapi dia (menolak tawaran ini dengan mengatakan): “Aku takut kepada Allah,” seseorang yang memberi sedekah dan menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang telah diberikan oleh tangan kanannya, dan seseorang yang beribadah Allah sendirian hingga meneteskan air mata.” (HR Al-Bukhari dan Muslim).

Macam-Macam Ikhlas

Ikhlas
Ilustrasi Perwujudan Sifat Ikhlas Credit: shutterstock.com

Sikap ikhlas dapat dibedakan berdasarkan tingkatannya. Adapun tingkatan ikhlas antara lain adalah sebagai berikut:

  1. Ikhlas Mubtadi’ yaitu orang yang beramal karena Allah, tetapi di dalam hatinya terbesit keinginan pada dunia. Ibadahnya dilakukan hanya untuk menghilangkan kesulitan dan kebingungan. Ia melaksanakan shalat tahajud dan bersedekah karena ingin usahanya berhasil. Ciri orang yang mubtadi’ bisa terlihat dari cara dia beribadah. Orang yang hanya beribadah ketika sedang butuh biasanya ia tidak akan istiqamah. Ia beribadah ketika ada kebutuhan. Jika kebutuhannya sudah terpenuhi, ibadahnya pun akan berhenti.
  2. Ikhlas Abid yaitu orang yang beramal karena Allah dan hatinya bersih dari riya’ serta keinginan dunia. Ibadahnya dilakukan hanya karena Allah dan demi meraih kebahagiaan akhirat, menggapai surga, takut neraka, dengan dibarengi keyakinan bahwa amal ini bisa menyelamatkan dirinya dari siksaan api neraka. Ibadah seorang abid ini cenderung berkesinambungan, tetapi ia tidak mengetahui mana yang harus dilakukan dengan segera (mudhayyaq) dan mana yang bisa diakhirkan (muwassa’), serta mana yang penting dan lebih penting. Ia menganggap semua ibadah itu adalah sama.
  3. Ikhlas Muhib yaitu orang yang beribadah hanya karena Allah, bukan ingin surga atau takut neraka. Semuanya dilakukan karena bakti dan memenuhi perintah dan mengagungkan-Nya.
  4. Ikhlas Arif, yaitu orang yang dalam ibadahnya memiliki perasaan bahwa ia digerakkan Allah. Ia merasa bahwa yang beribadah itu bukanlah dirinya. Ia hanya menyaksikan ia sedang digerakkan Allah karena memiliki keyakinan bahwa tidak memiliki daya dan upaya melaksanakan ketaatan dan meninggalkan kemaksiatan. Semuanya berjalan atas kehendak Allah.

Manfaat dari Sikap Ikhlas

Tadarus Al-Quran di Bulan Ramadhan
Umat Islam bertadarus Al-Quran di Masjid Raya Al-Azhom, Kota Tangerang, Senin (18/42022). Umat Islam memanfaatkan waktu untuk memperbanyak ibadah dengan membaca dan mengkhatamkan Al-Quran untuk meningkatkan amal ibadah pada bulan Ramadhan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Manfaat dan Keutamaan Ikhlas adalah sebagai berikut:

  1. Membuat hidup menjadi tenang dan tenteram
  2. Amal ibadahnya akan diterima oleh Allah Swt.
  3. Dibukanya pintu ampunan dan dihapuskannya dosa serta dijauhkan dari api neraka.
  4. Diangkatnya derajat dan martabat oleh Allah Swt.
  5. Doa kita akan diijabah.
  6. Dekat dengan pertolongan Allah.
  7. Mendapatkan perlindungan dari Allah Swt.
  8. Akan mendapatkan naungan dari Allah Swt di hari kiamat.
  9. Allah Swt akan memberi hidayah (petunjuk) sehingga tidak tersesat ke jalan yang salah.
  10. Allah akan membangunkan sebuah rumah untuk orang-orang yang ikhlas dalam membangun masjid
  11. Mudah dalam memaafkan kesalahan orang lain
  12. Dapat memiliki sifat zuhud (menerima dengan apa adanya yang diberikan oleh Allah Swt)

Cara agar kita dapat mancapai rasa ikhlas adalah dengan mengosongkan pikiran dissat kita sedang beribadah kepada Allah Swt. Kita hanya memikirkan Allah, shalat untuk Allah, zikir untuk Allah, semua amal yang kita lakukan hanya untuk Allah.

Lupakan semua urusan duniawi, kita hanya tertuju pada Allah. Jangan munculkan ras riya’ atau sombong di dalam diri kita karena kita tidak berdaya di hadapan Allah Swt. Rasakanlah Allah berada di hadapan kita dan sedang menyaksikan kita. Insya Allah dengan cara di atas anda dapat mencapai ikhlas. Dan jangan lupa untuk berdoa memohon kepada Allah Swt agar kita dapat beribadah secara ikhlas untuk-Nya, sebagaimana do’a Nabi Ibrahim As :

قَالَ لَئِن لَّمْ يَهْدِنِى رَبِّى لَأَكُونَنَّ مِنَ ٱلْقَوْمِ ٱلضَّآلِّينَ

Sesungguhnya jika Rabb-ku tidak memberi hidayah kepadaku, pastilah aku termasuk orang-orang yang sesat.” (QS. Al-An'aam: 77).

Demikianlah yang dapat saya sampaikan, mudah-mudahan bermanfaat. Mohon maaf atas segala kekurangan, billahi taufiq wal hidayah

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya