Skala Adalah Konsep, Ketahui Jenis, Manfaat, Rumus Serta Cara Menghitungnya

Skala adalah alat pengukur yang digunakan, untuk menentukan besaran suatu objek.

oleh Silvia Estefina Subitmele diperbarui 03 Mei 2023, 14:40 WIB
Diterbitkan 03 Mei 2023, 14:40 WIB
penggaris
penggaris (sumber: Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Skala adalah alat pengukur yang digunakan untuk menentukan besaran suatu objek, atau fenomena dalam suatu ukuran tertentu. Skala dapat didefinisikan sebagai urutan atau serangkaian nilai, yang mewakili suatu kuantitas tertentu. Dalam konteks pengukuran, skala digunakan untuk mengukur dan mengevaluasi variabel atau konsep tertentu, seperti suhu, panjang, berat, dan lain sebagainya.

Skala adalah konsep yang mendasar dalam statistik, yang merujuk pada tingkatan atau kategori dari suatu variabel. Misalnya, dalam penelitian sosial, skala dapat digunakan untuk mengukur variabel seperti tingkat pendidikan, pendapatan, atau sikap terhadap suatu topik. Skala dapat digunakan untuk membuat pengukuran yang lebih presisi dan objektif dalam penelitian atau pengumpulan data, dan memungkinkan data yang diperoleh dapat dianalisis secara statistik.

Terdapat beberapa jenis skala yang digunakan dalam pengukuran, seperti skala nominal, skala ordinal, skala interval, dan skala rasio. Masing-masing jenis skala memiliki karakteristik dan metode pengukuran yang berbeda, dan digunakan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pengukuran. 

Skala adalah konsep, di mana dalam beberapa kasus seperti dalam pengukuran pH atau intensitas gempa bumi, skala logaritmik mungkin lebih tepat digunakan karena mampu menunjukkan perbedaan-perbedaan kecil dalam ukuran objek atau fenomena yang diukur.

Berikut ini jenis dan manfaat skala yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (3/5/2023). 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Jenis

Ilustrasi Matematika
Ilustrasi Matematika (Photo created by stories on Freepik)

Skala nominal

Skala nominal adalah skala yang digunakan untuk memberikan label, atau kategori pada objek atau fenomena yang diukur. Skala ini tidak memiliki urutan atau tingkatan yang didefinisikan secara kuantitatif.

Contohnya, dalam pengklasifikasian jenis kelamin, kita menggunakan skala nominal dengan kategori "pria" dan "wanita". Namun, dalam skala nominal, tidak ada perbedaan yang didefinisikan secara kuantitatif antara kategori "pria" dan "wanita". Skala nominal hanya digunakan untuk membedakan objek atau fenomena berdasarkan karakteristik tertentu.

Skala ordinal

Skala ordinal adalah skala yang digunakan untuk memberikan urutan, atau tingkatan pada objek atau fenomena yang diukur. Skala ini memberikan informasi tentang urutan atau peringkat, tetapi tidak memberikan informasi kuantitatif tentang perbedaan antara nilai-nilai yang diukur.

Contohnya, dalam memberikan rating pada kualitas produk, kita menggunakan skala ordinal dengan rating "buruk", "cukup", dan "baik". Namun, skala ordinal tidak memberikan informasi tentang seberapa besar perbedaan antara produk dengan rating "buruk" dan "cukup".

Skala interval

Skala interval adalah skala yang digunakan untuk memberikan informasi, tentang perbedaan antara nilai-nilai yang diukur dengan interval yang sama. Skala ini memberikan informasi kuantitatif tentang perbedaan antara nilai-nilai yang diukur.

Contohnya, dalam pengukuran suhu menggunakan skala Celsius, perbedaan antara 20 dan 30 derajat Celsius sama dengan perbedaan antara 30 dan 40 derajat Celsius. Namun, skala interval tidak memiliki titik nol yang mutlak, yang berarti bahwa tidak ada nilai nol yang benar-benar tidak memiliki suhu. Misalnya, nilai 0 derajat Celsius pada skala Celsius bukan berarti tidak ada suhu sama sekali, melainkan hanya menunjukkan bahwa suhu tersebut adalah titik beku air.

Skala rasio

Skala rasio mirip dengan skala interval, tetapi memiliki titik nol yang mutlak. Skala ini memberikan perbandingan kuantitatif yang akurat antara nilai-nilai yang diukur.

Contohnya, dalam pengukuran berat menggunakan skala gram, nilai 0 gram menunjukkan bahwa tidak ada berat yang ada pada benda tersebut. Skala rasio memungkinkan perbandingan kuantitatif yang lebih akurat daripada skala interval.

Skala logaritmik

Skala logaritmik digunakan untuk mengukur fenomena, yang memiliki rentang nilai yang sangat besar atau sangat kecil. Skala ini menggunakan logaritma untuk memperkecil rentang nilai yang besar, dan membuat perbandingan kuantitatif yang lebih mudah dibaca.

Contohnya, dalam pengukuran tingkat keasaman (pH), intensitas suara (dB), atau magnitudo gempa bumi (Richter scale), skala logaritmik digunakan untuk mengukur fenomena yang rentang nilainya sangat luas. Dalam skala logaritmik, nilai-nilai yang diukur diubah ke dalam nilai logaritma, yang membuat rentang nilai yang besar menjadi lebih kecil dan mudah dibaca.

Misalnya, dalam pengukuran kebisingan dengan skala dB, setiap peningkatan 10 dB menunjukkan peningkatan 10 kali lipat dalam intensitas suara. Dalam skala logaritmik, perbedaan antara 10 dB dan 20 dB sama dengan perbedaan antara 100 dB dan 110 dB.

Skala Likert

Skala Likert adalah jenis skala yang digunakan untuk mengukur tingkat persetujuan, atau ketidaksetujuan terhadap pernyataan tertentu. Skala ini terdiri dari pernyataan yang diberi skor dari 1 hingga 5 atau 1 hingga 7, dengan angka 1 menunjukkan "sangat tidak setuju" dan angka terakhir menunjukkan "sangat setuju". Skala Likert sering digunakan dalam penelitian sosial dan psikologis untuk mengukur sikap dan pendapat seseorang terhadap suatu topik.


Rumus dan Cara Menghitung

Ilustrasi Matematika
Ilustrasi matematika. (Gambar oleh Gerd Altmann dari Pixabay)

Rumus Skala:

Skala dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

skala = (ukuran objek pada gambar) / (ukuran objek asli)

Contoh Soal:

Sebuah bangunan tinggi memiliki tinggi 50 meter. Sebuah gambar bangunan tersebut memiliki tinggi 10 cm. Hitunglah skala gambar bangunan tersebut.

Penyelesaian:

Diketahui:

  1. Ukuran objek asli = 50 meter
  2. Ukuran objek pada gambar = 10 cm
  3. Rumus skala: skala = (ukuran objek pada gambar) / (ukuran objek asli)
  4. Substitusi nilai yang diketahui: skala = (10 cm) / (50 m)

Karena satuan yang digunakan berbeda, maka perlu dikonversi ke satuan yang sama: skala = (10 cm) / (5000 cm)

skala = 0,002 atau 1:500

Jadi, skala gambar bangunan tersebut adalah 1:500 atau setiap 1 cm pada gambar mewakili 500 cm atau 5 meter pada bangunan asli.

Untuk menghitung skala, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan tergantung pada konteks dan situasi yang diberikan. Berikut adalah beberapa langkah umum yang dapat diikuti untuk menghitung skala:

  1. Tentukan ukuran asli atau ukuran sebenarnya. Ini adalah ukuran objek, jarak, atau area yang ingin diukur dalam dunia nyata. Misalnya, jika ingin mengukur jarak antara dua kota, maka ukuran asli atau sebenarnya adalah jarak sesungguhnya antara dua kota tersebut.
  2. Tentukan ukuran pada representasi grafis atau visual di mana ukuran objek, jarak, atau area yang diukur pada peta, gambar, atau grafik yang digunakan sebagai representasi grafis atau visual. Misalnya, jika ingin mengukur jarak antara dua kota pada peta, maka ukuran pada representasi grafis adalah jarak antara dua kota pada peta.
  3. Hitung perbandingan antara ukuran asli dan ukuran pada representasi grafis, dengan membagi ukuran asli dengan ukuran pada representasi grafis. Misalnya, jika ukuran asli jarak antara dua kota adalah 200 kilometer, dan jarak antara dua kota pada peta adalah 5 cm, maka perbandingannya adalah 200 km : 5 cm, atau 40.000.000:1.
  4. Skala dapat dinyatakan dalam bentuk rasio, pecahan, atau persentase. Misalnya, dalam contoh di atas, skala dapat dinyatakan sebagai 1:40.000.000 atau 1 cm pada peta setara dengan 40.000.000 cm atau 400 km di dunia nyata.
  5. Penting untuk diingat bahwa skala yang digunakan dapat berbeda-beda tergantung pada keperluan dan konteksnya. Misalnya, untuk peta dengan detail yang lebih tinggi, skala yang digunakan dapat lebih kecil dibandingkan dengan peta yang memiliki detail yang lebih rendah. 

Manfaat

ilustrasi matematika rumit
ilustrasi matematika rumit (sumber: Pixabay)

Skala memiliki manfaat yang sangat penting dalam berbagai bidang, terutama dalam bidang rekayasa, arsitektur, dan ilmu pengetahuan. Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut tentang manfaat skala:

1. Memudahkan dalam pengukuran

Dalam dunia rekayasa dan arsitektur, penggunaan skala sangatlah penting untuk mengukur jarak, ukuran, atau dimensi suatu benda atau bangunan. Dalam beberapa kasus, pengukuran yang dilakukan dapat mencapai jutaan atau bahkan miliaran satuan ukuran, sehingga menggunakan skala adalah cara yang tepat untuk mengurangi ukuran tersebut menjadi ukuran yang lebih kecil dan mudah diukur. Dengan menggunakan skala, kita dapat menggambarkan benda atau ruang yang besar ke dalam bentuk yang lebih kecil dan mudah diukur, sehingga kita dapat dengan mudah mengukur jarak antar benda atau ukuran dari benda tersebut.

2. Membuat gambar atau model yang proporsional

Skala juga berguna dalam pembuatan gambar atau model yang proporsional. Dalam dunia arsitektur, skala digunakan untuk membuat gambar rencana yang dapat dimengerti oleh para kontraktor, atau pihak yang terlibat dalam proyek tersebut. Dalam dunia rekayasa, skala digunakan untuk membuat model yang sesuai dengan ukuran aslinya. Dengan menggunakan skala, kita dapat membuat gambar atau model yang sesuai dengan ukuran aslinya, sehingga hasilnya akan lebih proporsional dan mudah dipahami.

3. Mempermudah komunikasi

Dalam dunia arsitektur, rekayasa, dan ilmu pengetahuan lainnya, skala digunakan untuk mempermudah komunikasi antara orang-orang yang terlibat dalam suatu proyek atau penelitian. Dalam dunia arsitektur, skala digunakan untuk membuat gambar rencana yang dapat dimengerti oleh para kontraktor atau pihak yang terlibat dalam proyek tersebut. Dalam dunia rekayasa, skala digunakan untuk membuat model yang dapat dipahami oleh para insinyur atau pihak yang terlibat dalam pengembangan produk tersebut.

4. Menghemat waktu dan biaya

Dalam beberapa kasus, penggunaan skala dapat menghemat waktu dan biaya. Sebagai contoh, dalam pembuatan model bangunan, penggunaan skala memungkinkan kita untuk membuat model yang lebih kecil dan lebih murah, sehingga tidak perlu memakan biaya yang besar. Dalam dunia rekayasa, penggunaan skala dapat menghemat biaya pengembangan produk karena memungkinkan untuk menguji prototipe pada ukuran yang lebih kecil sebelum membuat prototipe yang lebih besar.

5. Meningkatkan akurasi

Skala juga dapat meningkatkan akurasi dalam pengukuran. Dalam dunia rekayasa dan arsitektur, akurasi pengukuran sangatlah penting untuk memastikan hasil yang tepat dan sesuai dengan yang diharapkan. Dengan menggunakan skala, kita dapat mengukur ukuran dengan lebih akurat, sehingga hasilnya lebih tepat dan dapat diandalkan.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya