Penyebab Penyakit Kaki Gajah dan Cara Mengatasinya, Jangan Anggap Sepele

Jangan anggap sepele penyebab penyakit kaki gajah.

oleh Nisa Mutia Sari diperbarui 12 Mei 2023, 14:00 WIB
Diterbitkan 12 Mei 2023, 14:00 WIB
Penyebab Penyakit Kaki Gajah
Ilustrasi Kaki Gajah (filariasis). (istockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Penyakit kaki gajah tidak bisa dianggap sepele. Pasalnya, penyebab penyakit kaki gajah yang berasal dari cacing filaria bukan penyakit turunan yang bersifat genetis. Bahayanya, apabila penyakit kaki gajah ini tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan kecacatan. 

Cacing yang menjadi sumber penyebab penyakit kaki gajah ini melewati perantara nyamuk sebagai media penularannya. Ya, saat kamu digigit nyamuk yang sudah terinfeksi parasite filaria, larva cacing akan berpindah ke saluran limfatik dan kelenjar getah bening. Kemudian larva akan berkembang menjadi cacing dewasa dan mampu hidup selama bertahun-tahun dalam tubuh kamu.

Untuk itu, penting bagi kamu selalu menjaga kesehatan serta kondisi lingkungan agar tetap bersih.  Karena, pada dasarnya semua orang rentan terkena penyakit kaki gajah ini, maka sudah sewajarnya untuk waspada dan melakukan pencegahan sejak dini.

Berikut ini Liputan6.com, Senin (16/9/2019) telah merangkum dari berbagai sumber beberapa penjelasan seputar penyakit kaki gajah yang di dalamnya membahas tentang penyebab penyakit kaki gajah, gejala, pencegahan hingga pengobatannya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Mengenal tentang Penyakit Kaki Gajah

Penyebab Penyakit Kaki Gajah
Pembengkakan

Sebelum mengenal tentang penyebab penyakit kaki gajah, ada baiknya pertama-tama mengenal tentang apa itu penyakit kaki gajah. Penyakit kaki gajah atau disebut dengan Filariasis merupakan infeksi menular yang disebabkan oleh cacing filarial. Ya, cacing ini menginfeksi kelenjar getah bening.

Cacing ini masuk ke tubuh manusia dengan perantara nyamuk. Ketika terinfeksi, penderitanya akan mengalami pembengkakan pada tungkai bawah kaki. Hal inilah yang membuat filariasis juga dikenal dengan sebutan penyakit kaki gajah.

Penyakit ini banyak dijumpai pada wilayah tropis, seperti di Indonesia ini. Di mana wilayah dengan iklim tropis menjadi tempat yang nyaman bagi nyamuk untuk berkembang biak. Maka enggak heran, kalau banyak mereka yang tinggal di iklim tropis berisiko terinfeksi penyakit ini.

Filariais ini juga bukan penyakit turunan (bersifat genetis). Penyakit kaki gajah bersifat menahun dan apabila tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan kecacatan. Cacat yang terjadi ini bersifat menetap, dimana pada bagian kaki, lengan, payudara, dan alat kelamin akan terjadi pembesaran.


Penyebab Penyakit Kaki Gajah

Penyebab Penyakit Kaki Gajah
Ilustrasi Foto Nyamuk (iStockphoto)

Penyebab penyakit kaki gajah ini adalah cacing filaria. Nyamuk yang menjadi perantara cacing masuk ke dalam tubuh, sehingga memunculkan penyakit kaki gajah ini. Nyamuk bekerja dengan cara menghisap darah manusia. Hal ini bermula pada saat nyamuk menghisap darah manusia yang mengandung cacing filaria, lalu cacing tersebut akan turut menginfeksi nyamuk.

Kemudian, nyamuk yang telah terinfeksi ini akan menyebarkan cacing filarial ketika menggigit orang lain. Larva dari cacing filaria ini nantinya akan tinggal di dalam pembuluh getah bening.

Nah, cacing yang menjadi penyebab penyakit kaki gajah ini kemudian tumbuh dewasa dan berkembang biak di dalam pembuluh getah bening. Cacing dewasa sendiri bisa hidup hingga tujuh tahun lamanya dalam pembuluh darah getah bening manusia.

Cacing-cacing inilah yang nantinya akan menyebarkan jutaan cacing ke dalam pembuluh darah sehingga ketika digigit, nyamuk bisa menularkannya kepada orang lain.

Ada beberapa cacing filaria yang menjadi penyebab penyakit kaki gajah ini seperti Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, dan Brugia timor. Sedangkan jenis nyamuk penyebar cacing filaria adalah nyamuk jenis Culex, Aedes, Anopheles, dan Mansonia.


Gejala Penyakit Kaki Gajah

Penyebab Penyakit Kaki Gajah
Gejala Penyakit Kaki Gajah (iStockphoto)

Setelah mengenal tentang penyakit kaki gajah dan penyebab kaki gajah, selanjutnya penting bagi kamu untuk mengenal beberapa gejala yang kerap terjadi atau dirasakan pada penderita penyakit kaki gajah ini.

Ya, pada awalnya penyakit kaki gajah ini tidak menimbulkan gejala. Namun, seiring dengan perkembangan penyakit, ada beberapa gejala yang umum terjadi pada penderitanya, seperti:

- Demam yang berulang-ulang,

- Pembengkakan kelenjar getah bening (daerah lipatan paha dan ketiak),

- Pembengkakan tungkai, lengan, oayudara, dan alat kelamin,

- Alat kelamin terlihat kemerahan dan terasa panas,

- Nyeri pada otot,

- Sakit kepala,

- Mual, dan

- Sensitif terhadap cahaya.


Cara Mengatasi dan Mencegah Penyakit Kaki Gajah

Penyebab Penyakit Kaki Gajah
Minum Obat / Sumber: iStockphoto

Tujuan pengobatan dari penyakit kaki gajah ini adalah untuk membunuh parasit yang berkembang dalam tubuh penderitanya. Untuk itu, biasanya dokter akan memberikan obat-obatan antifilaria, seperti diethylcarbamazine (DEC). Obat-obatan antifilaria ini dapat menimbulkan efek samping berupa mual, pusing, dan demam.

Selain obat-obatan tersebut, kamu juga disarankan untuk mengonsumsi obat antiparasit, seperti albendazole dan ivermectin atau bersama diethylcarbamazine citrate. Obat-obatan ini efektif untuk membersihkan darah dari mikrofilaria, sekaligus mencegah penyebaran kepada orang lain.

Selain melakukan pengobatan tersebut, kamu juga bisa melakukan pencegahan dini agar tidak terjangkit penyakit kaki gajah. Kamu bisa minum obat cacing setiap tahunnya. Dimana obat ini dapat membunuh larva cacing dalam aliran darah.

Karena penyakit ini melibatkan nyamuk sebagai perantaranya, maka untuk mencegah penyakit kaki gajah ini kamu bisa melakukannya dengan menghindari terkena gigitan nyamuk. Terutama pada waktu pagi dan sore hari.

Selain itu, kamu juga bisa mencegahnya dengan membersihkan lingkungan agar nyamuk tidak bersarang, tidur dengan memakai kelambu, memakai pakaian panjang saat beraktivitas di luar rumah, dan mengoleskan penangkal nyamuk di kulit yang tidak tertutup pakaian.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya