14 Penyebab Pencemaran Air Bagi Manusia dan Lingkungan, Bisa Dicegah

Kebersihan dan keamanan air harus benar-benar dijaga.

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 16 Mei 2023, 06:50 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2023, 06:50 WIB
pencemaran air
pencemaran air (sumber: freepik)

Liputan6.com, Jakarta Penyebab pencemaran air bisa disebabkan berbagai hal. Pencemaran air termasuk kerusakan lingkungan yang memberi banyak kerugian. Dua pertiga bumi teridir dari air. Ini berarti, kebersihan dan keamanan air harus benar-benar dijaga.

Penyebab pencemaran air bisa memengaruhi kualitas air dan organisme yang hidup di dalamnya. Penyebab pencemaran air juga berpotensi menjadi racun bagi manusia dan lingkungan. Menurut PBB, setiap tahun ada lebih banyak kematian yang disebabkan oleh air yang tercemar.

Penyebab pencemaran air bukan masalah yang bisa disepelekan. Penyebab pencemaran air bahkan bisa membawa bakteri dan virus penyebab penyebaran penyakit. Penyebab pencemaran air membuat air tidak bisa digunakan lagi.

Berikut penyebab pencemaran air, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (21/6/2021).

Penyebab pencemaran air

Bahaya Sampah Laut di Kampung Nelayan
Tumpukan sampah laut yang mencemari Kampung Nelayan Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (8/6/2021). Dimana sampah tersebut sekitar 12.785 ton berasal dari aktivitas di laut. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Limbah industri

Industri dan lokasi industri di seluruh dunia menjadi penyebab pencemaran air terbesar. Banyak lokasi industri menghasilkan limbah dalam bentuk bahan kimia beracun dan polutan. Meski sudah diatur, beberapa masih belum memiliki sistem pengelolaan limbah yang tepat. Dalam kasus yang jarang terjadi, limbah industri dibuang ke sistem air tawar terdekat. Ketika limbah industri tidak diolah dengan benar, limbah tersebut dapat dengan mudah mencemari sistem air tawar yang bersentuhan dengannya.

Bahan kimia beracun dalam limbah yang dihasilkan oleh industri ini tidak hanya berpotensi membuat air tidak aman untuk dikonsumsi manusia, tetapi juga dapat menyebabkan suhu di sistem air tawar berubah, membuatnya berbahaya bagi banyak organisme yang tinggal di air.

Limbah rumah tangga

PBB mengatakan bahwa lebih dari 80% limbah dunia mengalir ke laut dan sungai tanpa diolah. Limbah rumah tangga menjadi salah satu masalah penyebab pencemaran air yang sering ditemui.

Sampah yang dihasilkan oleh rumah tangga dalam bentuk kertas, plastik, makanan, aluminium, karet, kaca yang dibuan ke sungai bisa terkumpul dan tak menutup kemungkinan akan terbawa ke laut. Sebagian besar barang-barang ini membutuhkan waktu antara dua hingga 200 tahun untuk terurai sepenuhnya. Ketika hal-hal seperti itu masuk ke laut, mereka tidak hanya menyebabkan pencemaran air tetapi juga membahayakan hewan di laut.

Penyebab pencemaran air

[Fimela] Ilustrasi Sampah Plasti di Laut
Ilustrasi Sampah Plastik di Laut | unsplash.com/@brian_yuri

Limbah pertanian

Untuk melindungi tanaman dari bakteri dan serangga, petani sering menggunakan bahan kimia dan pestisida. Ketika zat ini meresap ke dalam air tanah, mereka dapat membahayakan hewan, tumbuhan, dan manusia. Selain itu, saat hujan, bahan kimia bercampur dengan air hujan, yang kemudian mengalir ke sungai dan aliran yang menyaring ke laut, menyebabkan polusi air lebih lanjut.

Limbah peternakan dan perikanan

Kotoran ternak maupun sisa makanan dari ternak apabila langsung dibuang tanpa diolah terlebih dahulu juga dapat menjadi salah satu penyebab pencemaran air. Oleh karena itu, diperlukan sistem pengolahan khusus dalam mengatasi limbah dari peternakan atau perikanan ini agar air tetap jernih.

Penyebab pencemaran air

Lautan Sampah yang Selimuti Danau Uru-Uru di Bolivia Mulai Dibersihkan
Petugas polisi mengeluarkan botol plastik bekas dari Sungai Tagaret, yang mengalir ke Danau Uru Uru, dekat Oruro, Bolivia, Rabu (7/4/2021). Operasi pembersihan dimulai untuk mengembalikan danau ke keindahan alamnya yang telah dibanjiri sampah plastik dan limbah buatan manusia lainnya. (AP/Juan Kari)

Detergen

Penyebab pencemaran air berikutnya adalah detergen. Penggunaan detergen dan pembuangan limbah detergen langsung ke dalam air akan menyebabkan berbagai masalah untuk ekosistem sungai. Tidak hanya menyebabkan pencemaran air, ikan-ikan dan organisme yang hidup di air dapat mati karena detergen.

Bahan peledak untuk ikan

Penggunaan bahan peledak ini tidak hanya dapat merusak ekosistem laut dan membuat ikan-ikan mati, bahkan juga bisa mencemarkan air. Dengan matinya ikan-ikan yang ada pada sebuah ekosistem di laut maupun sungai, air akan menjadi semakin tercemar karena tidak ada yang meneruskan perjalanan rantai makanan di laut. Walaupun sudah dilarang keras untuk melakukannya, masih banyak penggunaan bahan peledak yang terjadi saat ini.

Penyebab pencemaran air

Bahaya Sampah Laut di Kampung Nelayan
Nelayan memasak makanan usai melaut di Kampung Nelayan Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (8/6/2021). Rata-rata sampah laut yang mencemari kawasan pesisir berjenis plastik, busa dan styrofoam yang sulit terurai hingga 450 tahun. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Pertambangan

Penambangan adalah proses menghancurkan batu dan mengekstraksi batubara dan mineral lainnya dari bawah tanah. Unsur-unsur ini, ketika diekstraksi dalam bentuk mentah, mengandung bahan kimia berbahaya dan dapat meningkatkan jumlah unsur-unsur beracun ketika dicampur dengan air, yang dapat mengakibatkan masalah kesehatan. Kegiatan pertambangan mengeluarkan sejumlah besar limbah logam dan sulfida dari batuan, yang berbahaya bagi air.

Perusakan hutan

Penebangan hutan dapat menguras sumber air dan menghasilkan residu organik yang menjadi tempat berkembang biaknya bakteri berbahaya. Pembuangan kayu ke sungai dan juga gundulnya hutan tersebut menyebabkan pencemaran karena tidak ada lagi tumbuhan yang bisa menjaga kelestarian hutan.

Penyebab pencemaran air

Lautan Sampah yang Selimuti Danau Uru-Uru di Bolivia Mulai Dibersihkan
Petugas polisi membuang sampah dari Sungai Tagaret, yang mengalir ke Danau Uru Uru, dekat Oruro, Bolivia, Rabu (7/4/2021). Operasi pembersihan dimulai hari Rabu dalam upaya mengembalikan danau ke keindahan alamnya yang telah dibanjiri sampah plastik dan limbah buatan manusia lainnya. (AP/Juan Kari)

Lalu lintas maritim

Sebagian besar polusi plastik di lautan berasal dari kapal penangkap ikan, kapal tanker, dan pengiriman kargo. Bahan bakar fosil yang digunakan dalam aktivitas maritim juga bisa menjadi penyebab pencemaran air.

Tumpahan minyak

Seperti kata pepatah, air dan minyak tidak bisa bercampur, dan minyak tidak larut dalam air. Tumpahan minyak yang besar dan kebocoran minyak, meskipun sering kali tidak disengaja, merupakan penyebab utama pencemaran air. Kebocoran dan tumpahan seringkali disebabkan oleh operasi pengeboran minyak di laut atau kapal yang mengangkut minyak.

Penyebab pencemaran air

Sampah pesisir teluk Jakarta
Petugas dari Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengangkut sampah di Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke, Jakarta, Rabu (6/1/2021). Dalam sehari, sampah pesisir Teluk Jakarta Utara bisa terangkut sekitar 7 kubik sampah plastik yang terbawa dari sungai maupun arus laut. (merdeka.com/Imam Buhori)

Limbah radiokatif

Limbah radioaktif dari fasilitas yang menghasilkan energi nuklir bisa sangat berbahaya bagi lingkungan dan harus dibuang dengan benar. Ini karena uranium, elemen yang digunakan dalam penciptaan energi nuklir, adalah bahan kimia yang sangat beracun.

Pemanasan global

Meningkatnya suhu akibat pemanasan global menjadi perhatian utama dalam hal pencemaran air. Pemanasan global menyebabkan suhu air naik, yang dapat membunuh hewan yang tinggal di air. Ketika kematian besar terjadi, itu semakin mencemari pasokan air, memperburuk masalah.

Penyebab pencemaran air

Sampah Plastik
Seorang pria memancing di pantai Laut Tengah di Beirut, Lebanon di antara berbagai sampah plastik. (AP)

Hujan asam

Hujan asam pada dasarnya adalah pencemaran air yang disebabkan oleh pencemaran udara. Ketika partikel asam yang dilepaskan di atmosfer oleh polusi udara bercampur dengan uap air, itu menghasilkan hujan asam.

Pembangunan Perkotaan

Populasi yang tumbuh secara eksponensial meningkatkan permintaan akan perumahan, makanan, dan pakaian. Karena semakin banyak kota berkembang, mereka telah mengakibatkan peningkatan penggunaan pupuk untuk menghasilkan lebih banyak makanan, erosi tanah karena penggundulan hutan, peningkatan kegiatan konstruksi, pengumpulan dan pengolahan saluran pembuangan yang tidak memadai, tempat pembuangan sampah. Ini membuat lebih banyak sampah yang dihasilkan dan peningkatan bahan kimia dari industri untuk menghasilkan lebih banyak bahan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya