Penyebab Penyakit Varikokel, Sebabkan Pria Sulit Punya Keturunan

Mari mengenal seputar penyakit varikokel pada pria.

oleh Nisa Mutia Sari diperbarui 18 Mei 2023, 22:20 WIB
Diterbitkan 18 Mei 2023, 22:20 WIB
Penyebab Penyakit Varikokel
Radang testis

Liputan6.com, Jakarta Penyebab penyakit varikokel sebenarnya belum diketahui secara pasti. Walaupun demikian, para ahli berpendapat bahwa penyakit varikokel dapat terbentuk akibat gangguan katup pada pembuluh darah vena.

Varikokel merupakan pelebaran pembuluh darah balik atau vena di buah zakar atau skrotum. Penyebab penyakit varikokel ini dikarenakan adanya pelebaran pembuluh darah vena yang bisa ditemukan di anus atau sering disebut juga dengan wasir dan juga di kaki yang biasa dikenal dengan varises.

Kondisi ini membuat pria menjadi sulit memiliki keturunan. Beberapa faktor penyebab penyakit varikokel ini disebabkan karena pembuluh darah baliknya mudah melebar. Sering batuk, sering buang air besarnya keras, atau sering mengangkat beban berat merupakan beberapa penyebabnya.

Namun, tidak ada makanan atau minuman yang menyebabkan terjadinya penyakit varikokel ini. Nah, untuk mengenal lebih jauh tentang penyakit varikokel, berikut Liputan6.com, Selasa (10/9/2019) telah merangkum dari berbagai sumber membahas seputar penyakit ini. Mulai dari penjelasan penyakit varikokel, penyebab penyakit varikokel, dan lain sebagainya.

 

Mengenal tentang Penyakit Varikokel

Penyebab Penyakit Varikokel
Testis Bengkak

Sebelum masuk pada pembahasan penyebab penyakit varikokel, ada baiknya kita mengenal seputar penyakit varikokel itu sendiri. Varikokel ini merupakan kondisi di mana terjadinya pelebaran pembuluh darah vena di kantung testis. Pembesaran vena ini mirip dengan terjadinya varises pada kaki.

Varikokel terjadi di kantung testis atau kantung zakar (skrotum) yang berfungsi menahan testis serta mengandung arteri dan vena di saluran sperma pada setiap testis di atas skrotum. Pembuluh darah yang membawa darah dari testis ke penis tersebut seharusnya tidak terasa, tetapi saat terjadi varikokel pembuluh darah vena tersebut tampak seperti banyak cacing di dalam skrotum. Kondisi ini mirip dengan varises di kaki.

Sebagian besar varikokel ditemukan pada skrotum sebelah kiri. Namun varikokel tetap dapat terjadi pada kedua sisi skrotum. Varikokel ini seringkali tidak menimbulkan gejala dan tidak membahayakan nyawa, akan tetapi menimbulkan mengecilnya testis sehingga dapat mengganggu kesuburan.

Pada penyakit varikokel yang menimbulkan gejala atau mengakibatkan kemandulan pada penderita, biasanya akan ditangani dengan cara operasi.

Penyebab Penyakit Varikokel

Penyebab Penyakit Varikokel
Varikokel

Hingga saat ini masih belum diketahui penyebab penyakit varikokel. Namun sebagian besar kasus varikokel terjadi karena katup pembuluh darah vena tidak berfungsi dengan baik. Gangguan pada katup ini menyebabkan aliran darah tidak berjalan dengan lancar dan menyebabkan bendungan di bagian vena tertentu.

Ya, di sepanjang pembuluh darah vena terdapat katup satu arah yang membuka aliran darah menuju jantung dan langsung menutup saat aliran darah melambat. Nah, varikokel ini terjadi ketika katup tidak dapat menutup dengan baik sehingga membuat aliran darah berbalik dan terkumpul pada daerah sebelum rusaknya katup, lalu terbentuklah varikokel.

Namun, belum bisa dipastikan apa penyebab penyakit varikokel atau katup pembuluh darah vena tidak berfungsi dengan baik. Pasalnya, varikokel juga bisa terjadi ketika pembuluh darah lebih besar di perut tersumbat sehingga darah terkumpul pada pembuluh darah vena kecil, layaknya skrotum, sehingga pembuluh darah tersebut melebar.

Biasanya, kondisi ini lebih sering terjadi pada pria berusia di atas 40 tahun. Pada usia tersebut, kondisinya diduga dapat disebabkan oleh berbagai hal, misalnya pertumbuhan tumor pada ginjal yang menekan pembuluh vena.

Gejala Penyakit Varikokel yang Umum Dirasakan

Setelah membahas tentang penyebab penyakit varikokel, selanjutnya penting untuk mengetahui gejala penyakit varikokel. Pada beberapa kasus, varikokel dapat disertai dengan nyeri ringan. Selain itu, gejala penyakit varikokel yang muncul dapat berupa rasa tidak nyaman di sekitar skrotum yang bertambah ketika berdiri lama. Namun keluhan ini akan perlahan mereda dengan posisi berbaring dan istirahat.

Tetapi pada kondisi tertentu, verikokel dapat memengaruhi kualitas dan produksi sperma. Oleh karena itu, tidak jarang infertilitas atau gangguan kesuburan menjadi alasan utama ketika penderita berobat pertama kalinya.

Selain gejala tersebut yang umum dirasakan, namun ternyata adanya varikokel ini kerap tidak disadari. Ya, penderita baru menyadarinya ketika orang tersebut tidak memiliki keturunan setelah lama menikah atau ketika ikut dalam tes masuk militer atau kepolisian. Selain itu, varikokel juga baru disadari ketika ada benjolan lebih di buah zakar.

Salah satu cara untuk mencegah penyakit varikokel ini adalah dengan mengurangi mengejan, memakan banyak buah dan apabila memiliki kebiasaan olahraga angkat berat, maka kamu harus mengganti olahraga tersebut dengan yang lebih ringan seperti berenang.

Walaupun begitu, penyakit varikokel bukan merupakan satu-satunya kondisi yang membuat pria sulit memiliki keturunan.

Komplikasi Varikokel

Liputan 6 default 2
Ilustraasi foto Liputan6

Apabila penyakit varikokel tidak ditangani dengan baik, maka penyakit ini akan menyebabkan testis mengecil dan pada akhirnya tidak dapat berfungsi sama sekali. Ya, katup pembuluh vena yang rusak dapat menyebabkan darah terkumpul dan menekan vena terus-menerus sehingga berisiko terpapar toksin dalam darah. Kondisi tersebut mengakibatkan kerusakan testis, termasuk penyusutan testis.

Selain itu, varikokel juga akan membuat suhu di sekitar testis tetap tinggi sehingga dapat mengganggu pembentukan, fungsi, atau pergerakan sperma.

Pengobatan Penyakit Varikokel

Pada sebagian besar kasus varikokel tidak memerlukan pengobatan khusus. Namun apabila sudah timbul nyeri, gangguan kesuburan atau testis menjadi mengecil, pengobatan dapat diberikan berupa:

- Operasi terbuka yang dilakukan dengan sayatan di lipatan paha atau perut bawah,

- Operasi laparoskopi dengan membuat sayatan kecil di perut dan menggunakan alat kecil yang akan memperbaiki struktur vena di dalam skrotum,

- Embolisasi yaitu dengan memasukkkan cairan atau sumbatan pada pembuluh darah vena yang membesar dengan tujuan menghambat aliran darah ke vena tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya