Ciri-Ciri Pneumonia, Penyebab, Pencegahan, dan Pengobatannya

Ciri-ciri pneumonia atau radang paru-paru sering kali dianggap sepele.

oleh Husnul Abdi diperbarui 23 Mei 2023, 10:10 WIB
Diterbitkan 23 Mei 2023, 10:10 WIB
Pneumonia
Ilustrasi Penyakit Pneumonia Credit: pexels.com/pixabay

Liputan6.com, Jakarta Ciri-ciri pneumonia atau radang paru-paru sering kali dianggap sepele. Padahal penyakit ini telah membunuh banyak orang dari segala macam usia, mulai balita hingga orang dewasa.

Pneumonia adalah penyakit infeksi yang menyerang paru, sehingga menyebabkan kantung udara di dalam paru meradang dan membengkak. Kondisi kesehatan ini sering kali disebut dengan paru-paru basah, sebab paru-paru bisa dipenuhi dengan air atau cairan lendir. Akibatnya, penderita mengalami sesak napas, batuk berdahak, demam, atau menggigil.

Pneumonia adalah salah satu penyakit paru-paru yang menyumbang angka kematian tertinggi, khususnya pada anak-anak. Penyakit yang bahkan dijuluki dengan The Forgotten Killer (Pembunuh yang terlupakan) ini, merupakan penyebab kematian nomor kedua pada balita, setelah diare di Indonesia.

Bagi orang dewasa, kebanyakan orang berpikir penyebab dari pneumonia atau paru-paru basah disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat. Misalnya seperti sering berkendara motor larut malam, mandi malam hari, juga merokok. Padahal sebenarnya, penyakit Pneumonia ditandai dengan adanya infeksi dari satu atau kedua paru-paru yang biasanya disebabkan bakteri dan virus.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (10/8/2021) tentang ciri-ciri pneumonia.

Ciri-Ciri Pneumonia

Gejala Penyakit Pneumonia
Ciri-Ciri Pneumonia. Credit: pexels.com/pixabay

Ciri-ciri pneumonia dapat berkembang secara tiba-tiba atau perlahan selama 24 hingga 48 jam. Ciri-ciri pneumonia ini biasanya ditunjukkan dengan gejala flu, hanya biasanya durasinya lebih lama. Flu yang menjadi ciri-ciri pneumonia inilah yang sering dianggap sepele. Selain flu, berikut beberapa ciri-ciri pneumonia lainnya:

- Demam, mual dan muntah

- Sesak napas dan lemas

- Diare dan selera makan menurun

- Berkeringat dan menggigil.

- Detak jantung menjadi cepat

- Nyeri dada ketika menarik napas atau batuk

- Batuk kering atau batuk dengan dahak kental berwarna kuning, hijau, atau disertai darah.

Pada penderita lansia di atas 65 tahun, ciri-ciri pneumonia bisa terjadi tanpa demam, namun bisa disertai penurunan kesadaran, seperti tampak bingung atau kurang waspada.

Penyebab Pneumonia

Selain ciri-ciri pneumonia, kamu tentunya juga harus mewaspadai penyebabnya. Apalagi penyakit ini sangat mudah ditularkan melalui udara. Biasanya, penularannya terjadi ketika seseorang yang terkena kondisi ini bersin atau batuk. Virus dan bakteri penyebab pneumonia dapat dengan mudah keluar melalui hidung atau mulut saat bersin dan kemudian menginfeksi tubuh yang lain. Pasalnya, bakteri dan virus dapat dikeluarkan dengan mudah saat seseorang bernapas.

Ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko terkena penyakit pneumonia, seperti:

- Bayi yang berusia 0-2 tahun

- Lansia yang memasuki usia di atas 65 tahun

- Pernah memiliki riwayat penyakit stroke sebelumnya

- Cenderung memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, akibat penyakit atau penggunaan obat-obatan tertentu seperti steroid.

- Memiliki kebiasaan merokok. merokok dapat menyebabkan penumpukan lendir dan cairan di dalam paru, sehingga menyebabkan paru-paru basah.

- Mempunyai riwayat penyakit kronis tertentu, seperti asma, diabetes, gagal jantung, cystic fibrosis, HIV dan AIDS.

- Sedang menjalani pengobatan kanker. Pengobatan kanker seperti kemoterapi dapat menurunkan kekebalan tubuh, sehingga bakteri atau virus penyebab paru-paru basah ini dapat masuk.

- Sedang dirawat di rumah sakit. Bila kamu sedang dirawat di rumah sakit – meski bukan dirawat akibat infeksi paru – maka kamu berisiko tinggi untuk terkena pneumonia. Pasalnya, virus dan bakteri penyakit ini cukup banyak ditemukan di area rumah sakit.

Pencegahan Pneumonia

Penyebab Penyakit Pneumonia
Pneumonia Credit: pexels.com/pixabay

Dalam mencegah pneumonia, meningkatkan daya tahan tubuh sangat penting dilakukan. Oleh karena itu, jagalah kebersihan diri dengan menerapkan hal-hal berikut dalam keseharian:

- Rajin mencuci tangan

- Mengenakan masker ketika pergi ke tempat umum

- Berolahraga secara teratur

Selain itu, hindari juga merokok dan minum minuman beralkohol secara berlebihan. Melakukan vaksinasi pneumonia juga perlu dilakukan sebagai pencegahan pneumonia.

Pengobatan Pneumonia

Penyakit pneumonia adalah penyakit yang disebabkan infeksi, sehingga pengobatan yang dilakukan bertujuan untuk menghentikan infeksi dan mencegahnya datang di kemudian hari. Pengobatan yang diberikan akan disesuaikan dengan tipe, keparahan dari infeksi paru yang terjadi, usia pasien, serta kondisi pasien secara keseluruhan. Macam-macam opsi pengobatan pneumonia adalah:

Obat batuk

Obat ini digunakan untuk meredakan gejala batuk yang biasanya dialami ketika infeksi paru menyerang. Biasanya akan diberikan untuk membuat kamu lebih nyaman dan supaya tidak merasakan sakit akibat batuk terus menerus.

Obat antivirus

Obat ini digunakan untuk pasien yang mengalami infeksi akibat virus. Virus tidak bisa dilawan dengan antibiotik, jadi kalau ada pasien yang mengalami infeksi paru setelah flu maka sebaiknya diberikan obat antivirus, seperti oseltamivir (Tamiflu) atau zanamivir (relenza).

Obat penghilang rasa sakit

Bila kamu mengalami nyeri sendi atau otot, kepala pusing, atau demam, maka dokter akan memberikan obat penghilang rasa sakit untuk meredakan gejala yang kamu alami, seperti ibuprofen dan acetaminophen.

Antibiotik

Obat antibiotik akan diberikan pada orang yang terserang penyakit pneumonia bakterial. Biasanya, tim medis akan memeriksa dulu jenis bakteri apa yang menyebabkan infeksi di organ paru, kemudian akan disesuaikan dengan jenis antibiotik yang akan diberikan. Ketika pemberian antibiotik tidak dapat mengatasi gejala infeksi yang dialami, maka bisa jadi bakteri telah kebal terhadap obat tersebut, sehingga dokter akan menggantinya dengan jenis obat yang baru.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya