Liputan6.com, Jakarta Penyebab sembelit punya banyak pemicu. Sembelit merupakan kondisi susah buang air besar yang cukup umum dialami. Penyebab sembelit terjadi ketika perut kesulitan mengosongkan usus besar.
Baca Juga
Advertisement
Pengobatan rumahan dan perubahan gaya hidup dapat mengatasi penyebab sembelit. Namun, menghindari penyebab sembelit lebih baik dari mengobatinya. Penyebab sembelit bisa terjadi karena faktor gaya hidup.
Penyebab sembelit juga bisa muncul karena kondisi kesehatan tertentu. Berikut penyebab sembelit, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (22/9/2021).
Penyebab sembelit
Kurang serat
Kurangnya asupan serat makanan merupakan penyebab sebelit yang paling umum. Serat berperan penting untuk pergerakan pencernaan. Serat bisa mendorong kotoran dan mempercepat perjalanannya melewati usus. Makanan berserat tinggi adalah sayur, buah, biji-bijian, dan kacang-kacangan.
Kurang cairan
Kurang minum juga bisa jadi penyebab sembelit. Jika tubuh tidak memiliki cukup air, usus besar tidak dapat mencerna makanan dengan baik. Minum air yang cukup secara teratur dapat membantu mengurangi risiko sembelit.
Kurang aktif
Rendahnya aktivitas fisik juga dapat menyebabkan susah buang air besar. Kurang olahraga bisa mengganggu fungsi pencernaan. Gaya hidup kurang aktif juga menyebabkan penurunan metabolisme yang berisiko pada obesitas.
Advertisement
Penyebab sembelit
Duduk terlalu lama
Duduk terlalu lama termasuk pola hidup yang tidak aktif. Tetap dalam posisi duduk untuk waktu yang lama akan mengangkat usus besar, ini akan menghambat BAB yang menyebabkan sembelit.
Usia
Seiring bertambahnya usia, orang akan lebih sering mengalami sembelit. Penyebab sembelit ini terjadi karena seiring bertambahnya usia, makanan membutuhkan waktu lebih lama untuk melewati saluran pencernaan.
Perubahan rutinitas
Perubahan rutinitas seperti saat bepergian bisa menjadi penyebab sembelit. Ketika bepergian misalnya, rutinitas bisa berubah. Ini pada akhirnya memengaruhi sistem pencernaan. Dilansir dari Medical News Today, hasil penelitian menunjukkan bahwa 9% orang mengalami sembelit ketika mereka pergi ke negara lain. Makan, tidur, dan menggunakan kamar mandi pada waktu yang berbeda dari biasanya dapat meningkatkan risiko sembelit.
Penyebab sembelit
Diet rendah karbohidrat
Diet rendah karbohidrat bisa sangat rendah serat makanan. Banyak orang secara sadar menghindari makanan yang mengandung serat seperti biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran karena mereka kaya karbohidrat. Kondisi inilah yang menjadi penyebab sembelit.
Konsumsi makanan fermentasi berlebihan
Mengonsumsi makanan fermentasi secara berlebihan akan menyebabkan sembelit. Makanan fermentasi kaya akan bakteri baik yang menguntungkan. Tetapi dalam jangka pendek, memperkenalkan bakteri probiotik dalam jumlah besar dapat menyebabkan perubahan cepat pada usus, menyebabkan sembelit.
Konsumsi obat tertentu
Konsumsi obat tertentu seperti penghilang rasa sakit dapat menjadi penyebab sembelit. Ini biasanya merupakan efek samping dari obat tersebut. Obat lain yang bisa menyebabkan sembelit di antaranya seperti antasid, diuretik, dan beberapa antidepresan.
Advertisement
Penyebab sembelit
Terlalu sering menggunakan obat pencahar
Obat pencahar dapat membantu buang air besar, tetapi penggunaan obat pencahar tertentu secara teratur memungkinkan tubuh untuk terbiasa dengan tindakannya. Hal ini dapat menyebabkan seseorang untuk terus menggunakan obat pencahar ketika mereka tidak lagi membutuhkannya. Ini berarti bahwa semakin seseorang bergantung pada obat pencahar, semakin besar risiko sembelit ketika mereka berhenti menggunakannya.
Sindrom iritasi usus
Orang dengan sindrom iritasi usus besar memiliki risiko lebih tinggi mengalami sembelit. Sindrom iritasi usus adalah gangguan pencernaan jangka panjang. Gejala yang sering dialami penderita sindrom iritasi usus adalah susah buang air besar. Tanda dan gejala lainnya termasuk kram, sakit perut, kembung, gas, dan diare.
Kondisi medis yang memengaruhi pencernaan
Kondisi medis yang memengaruhi pencernaan menjadi salah satu penyebab sembelit. Ini termasuk kondisi neurologis seperti Multiple sclerosis, penyakit Parkinson, dan stroke. Kondisi yang melibatkan fungsi hormonal, elektrolit, atau fungsi ginjal seperti diabetes. Penyumbatan usus, penyakit celiac, IBD, dan kondisi peradangan lainnya.
Penyebab sembelit
Sering menahan BAB
Kebiasaan menahan BAB ternyata juga bisa jadi penyebab sembelit. Jika seseorang mengabaikan dorongan untuk buang air besar, dorongan tersebut dapat hilang secara bertahap sampai mereka tidak lagi merasa perlu untuk buang air besar. Semakin lama ditahan, tinja akan menjadi lebih kering dan keras. Kondisi ini menyebabkan sembelit bahkan meningkatkan risiko impaksi tinja.
Makan terlalu cepat
Makan terburu-buru membuat tubuh tidak siap mencerna makanan. Tubuh mungkin akan beradaptasi, tetapi proses pencernaannya tidak akan bekerja pada 100 persen. Jadi potongan makanan yang lebih besar tidak akan terurai atau diserap seluruhnya sebelum pindah ke usus besar. Hasil akhirnya adalah pencernaan yang buruk, karena sumber daya tubuh digunakan untuk melawan tekanan daripada mencerna. Ini pada akhirnya menyebabkan sembelit.
Advertisement
Penyebab sembelit pada wanita
Kehamilan
Kehamilan merupakan penyebab sembelit umum pada wanita. Setidaknya dua dari lima ibu hamil bisa mengalami susah buang air besar. Sembelit pada ibu hamil disebabkan oleh tubuh yang memproduksi lebih banyak hormon progesteron.
Hormom ini membuat otot usus lebih sulit berkontraksi. Susah buang air besar juga disebabkan oleh perubahan fisiologis dan anatomis yang memengaruhi pencernaan. Perut yang membesar akan memberi tekanan pada usus dan membuat usus menjadi lebih lambat bekerja.
Pasca-persalinan
Pada wanita, penyebab sembelit bisa terjadi karena pasca-persalinan. Setelah melahirkan, tubuh akan kembali mengalami perubahan. Proses pemulihan, perubahan jam tidur, stres, dehidrasi, kurang serat, kurang pergerakan, dan pengobatan medis bisa menyebabkan sembelit. Beberapa penyebab sembelit pasca-persalinan biasanya akan hilang dengan sendirinya.
Menstruasi
Sembelit selama menstruasi bisa terjadi akibat fluktuasi hormon progesteron dan estrogen. Sebelum menstruasi dimulai, progesteron menumpuk di tubuh. Ini dapat memperlambat sistem pencernaan yang bisa menyebabkan sembelit sebelum dan selama menstruasi.
Menopause
Susah buang air besar bisa dialami mulai dari perimenopause hingga pascamenopause. Hormon estrogen yang berfungsi untuk menjaga kadar kortisol tetap rendah akan menurun ketika masa menopause. Kadar kortisol yang baik bisa memperlambat proses pencernaan, memperpanjang jumlah waktu yang dibutuhkan untuk makanan untuk dipecah. Ini membuat tinja lebih sulit untuk dikeluarkan. Tinja juga akan cenderung lebih keras ketika kadar estrogen dan progesteron rendah.