20 Penyebab Mencret dari Ringan sampai Kronis, Ketahui Pemicunya

Penyebab mencret terkait dengan masalah pencernaan.

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 30 Mei 2023, 02:30 WIB
Diterbitkan 30 Mei 2023, 02:30 WIB
Diare
Ilustrasi Diare Credit: freepik.com

Liputan6.com, Jakarta Penyebab mencret punya banyak pemicu dari ringan hingga berat. Mencret bisa disebut juga diare, bisa membuat tidak nyaman. Mencret ditandai dengan tinja yang cair atau encer.

Penyebab mencret terkait dengan masalah pencernaan. Sebagian besar penyebab diare adalah bakteri, virus, atau parasit. Kondisi kesehatan tertentu juga bisa menjadi penyebab mencret.

Gejala diare bisa terjadi 2 hingga 3 hari. Penyebab mencret bisa disembuhkan dengan mengatasi pemicunya. Ini sebabnya penting mengetahui penyebab mencret. Berikut penyebab mencret yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (23/8/2021).

Penyebab mencret

Ilustrasi sakit perut
Ilustrasi sakit perut (sumber: cottonbro from Pexels)

Virus

Virus menjadi penyebab mencret yang cukup sering ditemui. Virus yang dapat menyebabkan diare termasuk virus Norwalk (juga dikenal sebagai norovirus), adenovirus enterik, astrovirus, cytomegalovirus dan virus hepatitis. Rotavirus adalah penyebab umum diare akut pada anak. Virus yang menyebabkan penyakit coronavirus 2019 (COVID-19) juga telah dikaitkan dengan gejala gastrointestinal, termasuk mual, muntah, dan diare.

Bakteri dan parasit

Paparan bakteri patogen, seperti E. coli atau parasit melalui makanan atau air yang terkontaminasi, bisa menjadi penyebab mencret atau diare. Organisme yang paling sering diidentifikasi menyebabkan diare adalah Escherichia coli (paling umum di seluruh dunia), Shigella, Salmonella, Campylobacter (paling umum pada anak-anak), Yersinia, dan Clostridium spp. Bakteri ini bisa hadir pada makanan dan menyebabkan gejala keracunan makanan.

Penyebab mencret

Ilustrasi Meminum Obat Tidur/ Pexels
Ilustrasi Meminum Obat (Foto oleh JESHOOTS.com dari Pexels).

Obat-obatan

Banyak obat, seperti antibiotik, dapat menyebabkan mencret. Antibiotik mengurangi infeksi dengan membunuh bakteri jahat, tetapi juga membunuh bakteri baik. Ini mengganggu keseimbangan alami bakteri di usus dan menjadi penyebab diare atau infeksi yang tumpang tindih seperti C. diff. Obat lain yang menyebabkan diare adalah obat anti kanker dan antasida yang mengandung magnesium.

Intoleransi laktosa

Laktosa adalah gula yang ditemukan dalam susu dan produk olahannya. Orang yang mengalami kesulitan mencerna laktosa bisa mengalami diare atau penyebab mencret setelah mengonsumsi produk susu. Intoleransi laktosa dapat meningkat seiring bertambahnya usia karena kadar enzim yang membantu mencerna laktosa menurun seiring bertambahnya usia.

Makanan penyebab mencret

makanan manis
ilustrasi donat/Photo by Kobby Mendez on Unsplash

Fruktosa

Fruktosa adalah gula yang ditemukan secara alami dalam buah-buahan dan madu. Kadang-kadang jenis gula ini ditambahkan sebagai pemanis untuk minuman tertentu. Fruktosa dapat menjadi penyebab mencret atau diare pada orang yang kesulitan mencernanya.

Pemanis buatan

Sorbitol, erythritol, dan manitol, merupakan pemanis buatan berupa gula yang tidak dapat diserap tubuh. Gula ini ditemukan dalam permen karet dan produk bebas gula lainnya. Pemanis buatan dapat menyebabkan diare pada beberapa orang sehat.

Makanan pedas

Makanan pedas adalah salah satu penyebab mencret paling umum yang disebabkan oleh makanan. Ini terutama mungkin dengan rempah-rempah kuat yang tidak biasa dicerna tubuh. Cabai misalnya, kandungan yang disebut capsaicin bisa membuat panas perut. Capsaicin dapat mengiritasi lapisan lambung di dalam pencernaan. Ketika dikonsumsi dalam jumlah besar, capsaicin dapat menyebabkan gejala mual, muntah, sakit perut, dan diare yang terasa membakar.

Makanan penyebab mencret

Kopi dan Kacang
Ilustrasi Biji Kopi Credit: pexels.com/Dominika

Kopi

Kafein dalam kopi bersifat stimulan. Ia membuat tubuh waspada secara mental dan juga merangsang sistem pencernaan. Banyak orang mengalami buang air besar segera setelah minum kopi. Menurut International Foundation for Gastrointestinal Disorders (IFFGD), minum 2-3 cangkir kopi atau teh dalam sehari seringkali dapat menyebabkan diare.

Banyak orang juga menambahkan stimulan pencernaan lain ke kopi mereka, seperti susu, pengganti gula, atau krim, yang meningkatkan efek pencahar minuman. Ini semua bisa menjadi penyebab mencret. Tak cuma kopi, makanan dan minuman lain yang mengandung kafein juga dapat memberi efek serupa.

Bawang

Baik bawang putih, merah, atau bombay, mengandung jus yang, ketika dipecah oleh asam di perut, dapat melepaskan gas dan mengiritasi usus. Bawang adalah fruktan, yaitu karbohidrat yang sulit dicerna tubuh. Mereka juga mengandung serat tidak larut, yang dapat membuat makanan bergerak melalui sistem pencernaan lebih cepat. Mereka juga makanan tinggi FODMAP (oligosakarida, disakarida, monosakarida, dan poliol yang dapat difermentasi), yang merupakan kelompok karbohidrat yang dapat menyebabkan mencret pada beberapa orang.

Makanan penyebab mencret

Sayuran hijau (iStock)
Ilustrasi brokoli dan sayuran (iStockphoto)

Brokoli, kol, dan kembang kol

Brokoli, kol, dan kembang kol adalah jenis sayuran Cruciferous yang kaya akan serat nabati. Sayuran ini memiliki banyak manfaat kesehatan, tetapi saluran pencernaan dapat mengalami kesulitan memprosesnya. Jika terlalu banyak dikonsumsi dan dalam porsi besar, jenis sayuran ini menjadi penyebab mencret, sembelit, dan gas.

Fast food

Makanan berlemak, berminyak, atau digoreng mengandung lemak jenuh dan lemak trans. Makanan ini dapat menyebabkan diare atau memperburuk gejala penyebab mencret. Ini karena tubuh mengalami kesulitan memecahnya. Makanan ini sering mengandung sedikit nilai gizi, sehingga tubuh hanya memiliki sedikit ekstrak darinya. Mereka cenderung melewati tubuh dan keluar dengan cepat.

Alkohol

Minum alkohol dapat menyebabkan buang air besar pada hari berikutnya. Penyebab mencret ini terutama sering terjadi saat minum bir atau anggur

Penyebab mencret kronis

Mengatasi Diare dan Sakit Perut
Ilustrasi Sakit Perut Credit: pexels.com/Demon

Sindrom iritasi usus

Sindrom iritasi usus atau irritable bowel syndrome (IBS) bisa menjadi penyebab mencret atau diare kronis. IBS adalah gangguan yang memengaruhi usus besar. Gejala lain yang bisa muncul seperti sakit perut, gas, kembung, dan kram.

Penyakit celiac

Beberapa orang akan diare karena penyakit celiac. Ini adalah kondisi autoimun yang mempengaruhi kemampuan tubuh untuk memproses gluten dalam makanan. Gejala umum lainnya meliputi nyeri, kembung, kram, sembelit, penurunan berat badan, kelelahan, sakit kepala dan malabsorpsi.

Penyebab mencret kronis

Ilustrasi diare (iStockphoto)
Ilustrasi diare (iStockphoto)

Malabsorbsi asam empedu

Malabsorpsi asam empedu terjadi ketika tubuh tidak dapat menyerap kembali asam dari kantong empedu. Hal ini menyebabkan iritasi dan dapat menjadi penyebab mencret. Gejala lain dari malabsorpsi asam empedu meliputi kembung, kram, nyeri, dan gas.

Sindrom dumping

Sindrom dumping lebih sering terjadi pada orang yang menjalani operasi penurunan berat badan atau operasi lambung. Makanan dapat bergerak terlalu cepat melalui usus kecil, sehingga feses berkonsistensi encer.

Kolitis ulseratif

Kolitis ulserativa (UC) adalah gangguan kronis yang menyebabkan peradangan pada sistem pencernaan. Beberapa orang dengan UC mengalami mencret atau diare.

Penyebab mencret kronis

Ilustrasi toilet
Ilustrasi toilet. Sumber foto: unsplash.com/Giorgio Trovato.

Penyakit Crohn

Penyakit Crohn adalah kondisi kronis lain yang mempengaruhi saluran pencernaan. Penyakit ini bisa menjadi penyebab mencret kronis pada beberapa orang.

Hipertiroidisme

Ketika tiroid terlalu aktif dan membuat terlalu banyak hormon tiroksin, tinja bisa berubah menjadi encer. Hipertiroidisme mempengaruhi metabolisme dalam tubuh. Kondisi ini memiliki gejala lain seperti penurunan berat badan, kulit dan rambut tipis, masalah tidur, dan masalah tidur.

Pertumbuhan berlebih bakteri usus kecil

Pertumbuhan berlebih bakteri usus kecil atau Small intestinal bacterial overgrowth (SIBO) terjadi ketika ada peningkatan abnormal pada populasi bakteri secara keseluruhan di usus kecil - terutama jenis bakteri yang tidak umum ditemukan di bagian saluran pencernaan. Gejala dari kondisi ini adalah diare kornis, kehilangan selera makan, sakit perut, mual, dan kembung.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya