8 Makanan yang Perlu Dihindari Penderita Anemia, Bisa Perburuk Gejala

Bagi penderita anemia, pola makan penting diperhatikan.

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 07 Jun 2023, 09:00 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2023, 09:00 WIB
Liputan 6 default 5
Ilustraasi foto Liputan 6

Liputan6.com, Jakarta Anemia terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah. Dalam beberapa kasus, tubuh tidak menghasilkan jumlah yang cukup dari sel-sel ini. Di kondisi lain, anemia juga merupakan hasil dari masalah kesehatan yang mendasarinya, seperti penyakit yang menghancurkan sel darah merah.

Ada beberapa jenis anemia, yang disebabkan oleh kekurangan satu atau lebih nutrisi seperti zat besi, vitamin B-12 atau folat. Bagi Anda yang memiliki anemia, pola makan juga penting untuk diperhatikan. Pola makan ini harus mencakup keseimbangan sehat makanan kaya zat besi, seperti sayuran berdaun, daging tanpa lemak, kacang-kacangan dan biji-bijian.

Selain itu, penting untuk memerhatikan makanan apa saja yang perlu dijauhi. Beberapa makaann dapat memblokir proses penyerapan zat besi yang menyebabkan anemia.

Penyerapan zat besi dan asam folat dapat dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi. Berikut jenis makanan yang perlu dijauhi penderita anemia, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (13/11/2019).

Teh

kantung teh
Ilustrasi teh (iStockphoto)

Teh hitam

Tanin adalah zat alami yang ditemukan dalam banyak makanan nabati. Tanin dapat mengganggu penyerapan zat besi nonheme dari sumber tanaman seperti kacang-kacangan, bayam dan sayuran berdaun hijau gelap lainnya. Rasa astringen dan pahit merupakan ciri khas dari makanan dan minuman dengan tanin.

Teh hitam memiliki konsentrasi tanin tertinggi, berkisar antara 11,76 hingga 15,14 persen. Minuman seperti teh hijau mungkin merupakan sumber antioksidan yang baik, tetapi mereka juga dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk menyerap zat besi.

Teh hijau

Teh hijau adalah produk lain yang kaya akan tanin. Keberadaan asam tanat dalam teh hijau telah terbukti memiliki manfaat antioksidan dengan menghambat produksi dan pelepasan oksida nitrat yang berlebihan dalam tubuh manusia.

Anggur dan Kopi

anggur
ilustrasi anggur/copyright unsplash/Neven Krcmarek

Anggur

Anggur mengandung tanin konsentrasi tinggi. Konsentrasi tannin anggur sangat penting untuk seni pembuatan anggur. Menurut Tarac Technologies, asam tanat sangat penting untuk membuat anggur karena memastikan keseimbangan dan kompleksita anggur. Selain itu, tannin sangat penting untuk stabilitas warna anggur dan membantu meningkatkan proses penuaan anggur.

Kopi

Kafein juga dapat mengganggu penyerapan zat besi. Polifenol yang ditemukan dalam kopi dan teh dianggap sebagai penghambat utama penyerapan zat besi. kopi mengandung asam klorogenik dan tanin yang bisa menghambat penyerapan zat besi. Senyawa ini mengikat dengan zat besi selama pencernaan, membuatnya lebih sulit untuk diserap.

Makanan dengan Asam Fitat dan Kalsium

resep
ilustrasi susu /copyright Pexels/Rawpixel

Makanan dengan asam fitat

Fitat atau asam fitat umumnya ditemukan dalam makanan dengan kandungan serat tinggi seperti gandum, kacang-kacangan, dan beras merah. Fitat mengikat dengan zat besi dalam sistem pencernaan, menghambat penyerapannya.

Menurut Linus Pauling Institute, sedikitnya 5-10 mg fitat dapat menghambat penyerapan zat besi hingga 50 persen. Di sarankan untuk merendam makanan yang mengandung fitat sebelum dimasak untuk membantu menurunkannya.

Makanan dengan kalsium

Kalsium dapat mengganggu penyerapan zat besi. Hindari mengonsumsi suplemen atau makanan yang mengandung zat besi bersamaan dengan kalsium. Misalnya, daging sapi, kacang, dan lentil tidak boleh dimakan dengan susu, keju, dan yogurt. Anda masih dapat mengonsumsi makanan dengan kalsium, namun beberapa jam setelah atau sebelum mengonsumsi zat besi.

Makanan yang Mengandung Gluten dan Oksalat

Lip 6 default image
Gambar ilustrasi

Makanan yang mengandung Gluten

Makanan kaya gluten harus dihindari oleh orang yang menderita anemia. Pada beberapa orang, khususnya penderita celiac, makan gluten dapat merusak dinding usus, mencegah nutrisi seperti folat dan zat besi diserap. Gluten terutama ditemukan dalam pasta, produk gandum, dan gandum utuh.

Makanan dengan oksalat

Dalam beberapa kasus, makanan yang mengandung asam oksalat diketahui mengganggu penyerapan zat besi. Karena hal ini, penderita anemia disarankan untuk mengkonsumsi makanan ini dalam jumlah terbatas selama masa pemulihan.

Cegah Anemia dengan Makanan Sehat Kaya Zat Besi

Liputan 6 default 5
Ilustraasi foto Liputan 6

Sayuran hijau

Sayuran hijau, terutama yang gelap, adalah salah satu sumber zat besi nonheme terbaik. Sayuran hijau ini termasuk bayam, sawi, dan kangkung. Sayuran ini juga kaya akan vitamin C yang membantu pencernaan menyerap zat besi. Mengonsumsi sayuran hijau dengan makanan yang mengandung vitamin C seperti jeruk, paprika merah, dan stroberi, dapat meningkatkan penyerapan zat besi.

Daging

Semua daging dan unggas mengandung zat besi heme. Daging merah, domba, dan daging rusa adalah sumber terbaik. Unggas dan ayam memiliki jumlah yang lebih rendah. Mengonsumsi daging atau unggas dengan makanan besi nonheme, seperti sayuran hijau, dapat meningkatkan penyerapan zat besi.

Hati

Hati juga merupakan sumber zat besi dan folat tinggi. Beberapa daging organ lain yang kaya zat besi adalah jantung, ginjal, dan lidah sapi.

Makanan laut

Beberapa makanan laut menyediakan zat besi heme. Tiram, kerang, dan udang adalah sumber yang baik. Kebanyakan ikan juga mengandung zat besi.Ikan tinggi zat besi meliputi sarden, tuna, dan salmon.

Kacang dan biji-bijian

Kacang adalah sumber zat besi yang baik untuk vegetarian. Beberapa kacang yang memiliki zat bsei tinggi diantaranya adalah kacang merah, buncis, kedelai, kacang polong, dan kacang hitam. Kacang almond juga merupakan sumber zat besi yang baik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya