Liputan6.com, Jakarta Kolesterol tinggi menjadi masalah banyak orang saat ini. Kolesterol sebenarnya berperan untuk pembentukan membran sel, hormon, dan vitamin D. Namun, kadar kolesterol yang tinggi juga bisa menimbulkan masalah kesehatan.
Kolesterol tinggi dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular. Kadar kolesterol darah yang tinggi bisa memicu timbulnya penyakit, terutama penyakit jantung.
Advertisement
Baca Juga
Gejala kolesterol tinggi terkadang tidak terlihat. Banyak orang bahkan tidak menyadari bahwa mereka memiliki kolesterol tinggi sampai mereka mengalami komplikasi serius, seperti serangan jantung atau stroke.
Maka dari itu penting untuk mengetahui bahaya kolesterol tinggi. Berikut penyakit yang disebabkan oleh kolesterol tinggi, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (30/7/2020).
Aterosklerosis
Aterosklerosis mengacu pada penumpukan lemak, kolesterol dan zat lain di dalam dan di dinding arteri. Kondisi ini bisa membatasi aliran darah ke seluruh tubuh. Plak juga bisa pecah, memicu gumpalan darah.
Aterosklerosis berkembang secara bertahap. Aterosklerosis ringan biasanya tidak memiliki gejala. Tanda dan gejala aterosklerosis biasanya tidak akan muncul sampai arteri menyempit atau tersumbat sehingga tidak dapat memasok darah yang cukup ke organ dan jaringan. Aterosklerosis menjadi penyebab masalah jantung lainnya seperti jantung koroner dan stroke.
Advertisement
Penyakit jantung koroner
Risiko utama dari kolesterol tinggi adalah penyakit jantung koroner. Kolesterol yang tinggi bisa menumpuk di dinding arteri. Seiring waktu arteri bisa menyempit dan memperlambat aliran darah ke otot jantung.
Jantung harus menerima suplai darah yang memadai dan dapat diandalkan untuk melakukan tugasnya. Berkurangnya aliran darah ke jantung bisa menyebabkan gejala jantung koroner.
Aliran darah yang berkurang dapat menyebabkan angina (nyeri dada) atau serangan jantung jika pembuluh darah tersumbat sepenuhnya. Penyakit jantung koroner dapat menimbulkan komplikasi seperti aritmia hingga gagal jantung.
Stroke
Stroke terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah dan mengalami pendarahan. Stroke juga terjadi ketika ada penyumbatan pasokan darah ke otak. Sel-sel otak akan mati jika plak menghambat aliran darah ke otak.
Penumpukan kolesterol di arteri juga dapat mengarah ke otak. Ini dapat membuat arteri di otak menjadi menyempit dan bahkan tersumbat. Jika pembuluh yang membawa darah ke otak tersumbat sepenuhnya, stroke bisa terjadi.
Advertisement
Diabetes tipe 2
Diabetes disebabkan oleh menumpuknya kadar gula darah di dalam aliran darah. Diabetes dapat mengganggu keseimbangan antara kadar kolesterol HDL dan LDL. Diabetes meningkatkan kadar kolesterol dan lemak dalam darah. Seseorang dengan diabetes tipe 2 tubuhnya menjadi resisten terhadap insulin.
The American Heart Association (AHA) menyatakan bahwa diabetes sering menurunkan kadar kolesterol HDL (baik) dan meningkatkan trigliserida dan kadar kolesterol LDL (buruk). Keduanya meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Darah tinggi
Tekanan darah tinggi terjadi ketika tekanan darah meningkat ke tingkat tidak normal. Hipertensi cukup umum ditemui. Hipertensi biasanya berkembang selama beberapa tahun. Dalam jangka panjang, peningkatan tekanan dapat menyebabkan masalah kesehatan, termasuk penyakit jantung.
Tekanan darah tinggi atau hipertensi juga saling terkait dengan kolesterol tinggi. Ketika arteri menjadi mengeras dan menyempit akibat plak kolesterol, jantung harus berusaha lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Semakin sempit arteri, semakin tinggi tekanan darah. Akibatnya, tekanan darah menjadi tinggi tidak normal.
Hipertensi pada umumnya adalah kondisi tanpa gejala. Diperlukan waktu bertahun-tahun atau bahkan puluhan tahun untuk mencapai kondisi yang cukup parah sehingga gejalanya menjadi jelas.
Â
Â
Advertisement
Penyakit Vaskular Perifer
Penyakit pembuluh darah perifer biasanya menyebabkan rasa sakit dan kelelahan di kaki, dan terutama saat berolahraga. Penyakit arteri perifer sering disebabkan oleh aterosklerosis.
Kolesterol tinggi dikaitkan dengan penyakit pembuluh darah perifer. Penyakit pembuluh darah perifer terjadi akibat timbunan lemak menumpuk di sepanjang dinding arteri dan mempengaruhi sirkulasi darah. Kondisi ini kerap terjadi di arteri yang mengarah ke tungkai dan kaki.
Obesitas dan gijnjal
Obesitas
Obesitas terjadi ketika indeks massa tubuh mencapai angka 30 atau lebih. Orang yang memiliki kolesterol cenderung lebih besar risikonya mengalami obesitas.
Orang dengan obesitas juga lebih mungkin mengembangkan faktor risiko lain untuk penyakit jantung yang terhubung dengan kolesterol tinggi. Penyakit ini seperti diabetes dan tekanan darah tinggi.
Â
Â
Advertisement
Penyakit ginjal
Selain menyebabkan penyakit jantung, plak kolesterol juga dapat menyumbat pembuluh darah ginjal. Ini bisa memutus aliran darah ke ginjal, yang mengakibatkan hilangnya fungsi ginjal.
Orang dengan kolesterol tinggi, terutama mereka yang memiliki kolesterol LDL tinggi dan penurunan kolesterol HDL dinilai dua kali lebih mungkin mengalami masalah ginjal.
Orang dengan penyakit ginjal juga lebih cenderung memiliki masalah dengan penyempitan dalam pembuluh darah. Mengontrol kadar kolesterol merupakan salah satu cara untuk mencegah penyakit ginjal dan gagal ginjal.