Liputan6.com, Jakarta Kolesterol sering kali mendapat reputasi buruk karena dikaitkan dengan berbagai penyakit serius, seperti serangan jantung dan stroke. Padahal, zat lemak yang diproduksi secara alami oleh hati ini sejatinya memiliki peran penting dalam menjaga fungsi tubuh, mulai dari membentuk sel-sel sehat, memproduksi hormon, hingga menghasilkan vitamin D. Namun, masalah muncul ketika kadar kolesterol dalam darah melebihi batas normal.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Selama ini, makanan berlemak seperti daging merah atau produk susu kerap dituding sebagai biang keladi utama naiknya kadar kolesterol. Tapi tahukah Anda penyebab kolesterol tinggi ternyata tidak hanya berasal dari pola makan. Ada berbagai faktor lain, termasuk genetik, gaya hidup, hingga kondisi medis tertentu, yang bisa menyebabkan kadar kolesterol melonjak tanpa disadari.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang apa saja penyebab kolesterol tinggi yang kerap luput dari perhatian. Berikut ulasan lengkapnya, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumay (11/4/2025).
1. Konsumsi Makanan Tinggi Lemak Jenuh dan Trans
Makanan yang kaya akan lemak jenuh dan lemak trans bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh. Contoh makanan semacam ini antara lain:
- Gorengan
- Jeroan
- Keju tinggi lemak
- Daging olahan dan berlemak
- Kulit ayam
- Es krim
- Susu kental manis
- Mentega dan makanan cepat saji
Tubuh memang membutuhkan lemak, namun jika konsumsinya berlebihan, hati akan memproduksi kolesterol lebih banyak dari yang dibutuhkan, yang kemudian menumpuk dalam pembuluh darah.
2. Konsumsi Gula dan Minuman Manis Berlebihan
Gula juga punya kontribusi besar terhadap naiknya kadar kolesterol. Konsumsi makanan atau minuman tinggi gula (seperti bubble tea, soda, atau makanan pencuci mulut) dapat:
- Meningkatkan trigliserida
- Menurunkan kadar kolesterol baik (HDL)
- Meningkatkan kolesterol jahat (LDL)
Advertisement
3. Gaya Hidup Sedentari (Kurang Gerak)
Kebiasaan duduk terlalu lama, entah karena bekerja, main game, atau menonton TV, dapat menurunkan enzim yang berfungsi mengubah LDL menjadi HDL hingga 95%. Akibatnya:
- Lemak menumpuk di dalam tubuh
- Risiko serangan jantung meningkat hingga 30%
- Metabolisme melambat
Cobalah untuk berdiri atau berjalan setiap 30–60 menit sebagai langkah awal melawan gaya hidup pasif.
4. Pertambahan Usia
Semakin bertambah usia, fungsi metabolisme tubuh menurun, termasuk kemampuan tubuh untuk mengatur kadar kolesterol. Umumnya, risiko meningkat signifikan pada usia di atas 45 tahun.
Namun saat ini, kolesterol tinggi juga banyak ditemukan pada anak muda, akibat pola makan buruk dan kurang aktivitas fisik.
5. Faktor Genetik (Familial Hypercholesterolemia)
Kolesterol tinggi juga bisa disebabkan oleh faktor keturunan. Kondisi yang dikenal sebagai familial hypercholesterolemia ini membuat tubuh sulit mengelola kolesterol LDL karena adanya kelainan pada kromosom 19. Akibatnya, kadar kolesterol tetap tinggi meskipun sudah menjalani gaya hidup sehat.
6. Kebiasaan Mengonsumsi Alkohol
Alkohol memengaruhi kinerja hati dalam memproses kolesterol. Saat hati sibuk memecah alkohol, produksi kolesterol dan trigliserida bisa meningkat. Jika hati tidak mampu memprosesnya dengan optimal, lemak akan menumpuk di dalam darah.
7. Stres Kronis
Stres berkepanjangan memicu peningkatan hormon kortisol dan adrenalin. Efeknya:
- Gula darah meningkat
- Hati memproduksi lebih banyak kolesterol dan trigliserida
- Orang cenderung melakukan stress eating—memilih makanan tinggi lemak dan gula
8. Hormon Tiroid Rendah (Hipotiroidisme)
Kelenjar tiroid mengatur metabolisme tubuh. Ketika produksinya rendah, tubuh kesulitan membuang kolesterol dari dalam darah. Penelitian menunjukkan bahwa 13% penderita kolesterol tinggi mengalami gangguan fungsi tiroid.
Advertisement
9. Kondisi Khusus: Kehamilan dan Menopause
Pada ibu hamil, kadar kolesterol akan meningkat secara alami untuk mendukung pertumbuhan janin. Sedangkan pada wanita menopause, turunnya hormon estrogen menyebabkan peningkatan LDL dan penurunan HDL, meningkatkan risiko kolesterol tinggi.
10. Penyakit Penyerta
Beberapa kondisi medis lain yang dapat meningkatkan kadar kolesterol, antara lain:
- Hipertensi
- Diabetes
- Obesitas
- Gangguan ginjal dan hati
- PCOS
- Kekurangan hormon pertumbuhan
- Lupus
- Penyakit asam urat
11. Konsumsi Kopi Tanpa Filter Secara Berlebihan
Jenis kopi seperti french press, espresso, atau kopi Turki mengandung senyawa diterpen yang dapat meningkatkan kolesterol LDL. Mengonsumsinya lebih dari empat cangkir per hari tanpa filter bisa berisiko bagi kadar kolesterolmu.
Â
