Liputan6.com, Washington, DC - Dokter Gedung Putih menyatakan Presiden Donald Trump berada dalam kondisi kesehatan kognitif dan fisik yang sangat baik. Hal ini diungkapkan berdasarkan pemeriksaan kesehatan tahunan pertama Trump selama masa jabatan keduanya.
Dalam pemeriksaan tersebut, dokter juga menemukan bekas luka di telinga kanan akibat tembakan, menyusul upaya pembunuhan terhadap Trump pada Juli tahun lalu.
Baca Juga
"Presiden Trump tetap dalam kondisi kesehatan prima dengan fungsi jantung, paru, saraf, dan fisik umum yang sangat kuat," tulis dokter kepresidenan, Kapten Sean Barbabella, dalam memo resmi yang dirilis pada Minggu (13/4/2025), seperti dilansir BBC.
Advertisement
Di usia 78 tahun, Trump tercatat sebagai presiden tertua yang memulai masa jabatan presiden. Namun, Joe Biden lebih tua saat mengakhiri masa kepresidenannya, yakni 82 tahun.
Rincian Pemeriksaan Kesehatan Trump
Pemeriksaan medis selama hampir lima jam di Rumah Sakit Walter Reed, Maryland, meliputi:
- Tes darah
- Pemeriksaan jantung
- USG
"Presiden Trump menunjukkan kesehatan kognitif dan fisik yang sangat baik dan sepenuhnya mampu menjalankan tugas sebagai panglima tertinggi dan kepala negara," tutur Barbabella, dokter gawat darurat Angkatan Laut AS yang pernah bertugas di Irak dan Afghanistan.
Hasil Tes Khusus Trump
Hasil dari tes neurologis Trump tidak menunjukkan tanda depresi atau kecemasan.
Sementara itu, Tes Montreal Cognitive Assessment (MoCA) Trump meraih skor sempurna 30/30. Tes ini biasanya digunakan untuk mendeteksi penurunan kognitif atau gejala awal demensia, seperti menyebut nama hewan, menggambar jam, dan mengulang kata-kata setelah lima menit.
Trump membanggakan hasil tes kesehatannya dengan mengatakan, "Saya menjawab semua pertanyaan dengan benar."
"Secara keseluruhan, saya merasa kondisi saya sangat baik. Jantung sehat, jiwa sehat—jiwa sangat baik," ujarnya kepada wartawan di Air Force One.
Namun, dia juga mengaku mendapat saran dokter untuk sedikit mengubah gaya hidup, tanpa merinci lebih lanjut.
Advertisement
Isu Kesehatan dan Obat Rutin yang Dikonsumsi Trump
Trump menderita kerusakan kulit ringan akibat paparan matahari dan beberapa lesi kulit yang bersifat jinak.
Lesi kulit jinak adalah perubahan atau pertumbuhan pada kulit yang tidak bersifat kanker (non-kanker/tidak ganas).
Adapun obat rutin yang dikonsumsi Trump antara lain:
Rosuvastatin & Ezetimibe (kontrol kolesterol)
Aspirin (pencegahan jantung)
Krim Mometasone (masalah kulit)
Dalam memo yang dirilis, terungkap pula riwayat medis Trump yang memiliki kolesterol tinggi yang terkontrol dengan baik, pernah terinfeksi COVID-19, menderita penyakit kulit pada wajah yang dikenal dengan sebutan rosacea, dan polip usus yang jinak.
Dampak Positif Olahraga Golf
Berat Trump saat ini 101 kg dengan tinggi 189 cm. Indeks Massa Tubuh (IMT)-nya masuk kategori kelebihan berat badan, bukan obesitas.
Sendi dan ototnya, sebut dokter, bergerak dengan fleksibilitas penuh. Dokter menyinggung gaya hidup aktif Trump, termasuk sering menang di turnamen golf, sebagai faktor pendukung kesehatannya.
Ini merupakan laporan kesehatan pertama Trump sejak insiden penembakan di Pennsylvania Juli lalu, di mana pelaku nyaris mengenainya dengan tembakan di telinga. Dokter sebelumnya, Ronny Jackson, menyatakan lukanya "hanya superfisial".
Selama masa jabatan pertamanya, Trump pernah disarankan dokter untuk menurunkan berat badan dan lebih banyak olahraga.
Trump sering menyerang Biden soal kesehatan mental dan fisiknya. Setelah penampilan buruknya dalam debat tahun lalu, Biden menolak berkomitmen menjalani tes kognitif, yang menurutnya tidak pernah dia lakukan selama menjabat.
Advertisement
