Liputan6.com, Jakarta Stratifikasi sosial adalah salah satu bentuk sistem yang berkembang dalam masyarakat. Dalam sosiologi, stratifikasi sosial adalah perhatian yang paling mengikat dan sentral. Inti dari stratifikasi sosial adalah cara orang diurutkan dan diatur dalam masyarakat.
Perubahan dalam studi stratifikasi sosial mencerminkan tren di seluruh disiplin ilmu. Stratifikasi sosial adalah konsep yang berkaitan dengan kelas sosial. Stratifikasi sosial adalah tingkatan yang bahkan sudah ada sejak zaman di mana masyarakat itu muncul.
Stratifikasi sosial adalah konsep uang sangat terkait dengan hierarki sosial. Stratifikasi sosial adalah istilah yang sering digunakan sosiolog untuk mendeskripsikan kedudukan sosial. Berikut pengertian tentang stratifikasi sosial, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Minggu(17/10/2021).
Advertisement
Pengertian stratifikasi sosial
Secara umum stratifikasi sosial adalah penggolongan masyarakat ke dalam kelas-kelas yang disusun secara bertingkat. Secara singkat, stratifikasi sosial adalah lapisan masyarakat. Stratifikasi berasal dari kata stratum yang artinya adalah lapisan sedangkan sosial artinya masyarakat.
Stratifikasi sosial adalah fenomena yang terjadi karna ada sesuatu yang dihargai dalam masyarakat. Stratifikasi sosial mengacu pada kategorisasi masyarakat dari orang-orangnya ke dalam peringkat tingkatan sosial ekonomi berdasarkan faktor-faktor seperti kekayaan, pendapatan, ras, pendidikan, dan kekuasaan.
Melansir ThoughtCo, sosiolog menggunakan istilah stratifikasi sosial untuk merujuk pada hierarki sosial. Mereka yang lebih tinggi dalam hierarki sosial memiliki akses yang lebih besar ke kekuasaan dan sumber daya.
Advertisement
Pengertian stratifikasi sosial menurut ahli
Pitirin A. Sorokin
Stratifikasi sosial adalah pembedaan penduduk kedalam kelas-kelas secara bertingkat (secara hierarkhis). Perwujudanya adalah adanya kelas-kelas tinggi dan kelas-kelas yang lebih rendah.
P.J Bouman
Stratifikasi sosial adalah golongan manusia dengan ditandai suatu cara hidup dalam kesadaran akan beberapa hak istimewa yang tertentu dan karea itu menurut gengsi kemasyarakatan.
Soerjono Soekamto
Stratifikasi sosial adalah pembedaan posisi seseorang atau kelompok dalam kedudukan yang berbeda secara vertikal.
Dasar stratifikasi sosial
Menurut E-Modul Sosiologi Kemendikbud, ada kriteria atau indikator untuk menggolongkan masyarakat ke dalam suatu lapisan. Kriteria ini meliputi:
Kekayaan
Menurut Max Weber kekayaan (property) sangat penting dalam penentuan kedudukan seseorang pada lapisan sosial masyarakat. Siapapun yang memiliki kekayaan paling banyak, ia akan menempati lapisan teratas.
Kekuasaan
Kekuasaan adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan pihak lain sesuai keinginan orang yang memiliki kekuasaan. Orang-orang kaya biasanya memiliki kekuasan untuk menentukan banyak hal. Kekuasaan juga bisa bersumber dari keturunan. Pada masyarakat feodal, keturunan bangsawan masih memegang kekuasaan walau masih bersifat simbolis.
Kekuasaan juga dapat berasal dari kegitimasi publik, dimana anggota-anggota masyarakat memilih secara langsung untuk menetapkan penguasa.
Kehormatan
Ukuran secamam ini biasanya hidup pada bentuk-bentuk masyarakat yang masih tradisional. Orang-orang yang bersangkutan adalah individu yang dianggap atau pernah berjasa besar dalam masyarakat orang atau orang-orang yang paling dihormati atau yang disegani, ada dalam lapisan atas.
Ilmu pengetahuan
Ukuran ini biasanya dipakai oleh masyarakat-masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan. Tapi ada kalanya ukuran tersebut menyebabkan akibat-akibat yang negatif. Ini kemudian menimbulkan kesalahan persepsi bahwa bukan mutu ilmu pengertahuan yang dijadikan ukuran, akan tetapi gelar pendidikan yang didapat.
Keturunan
Dalam masyarakat feodal anggota masyarakat yang berasal dari keluarga raja atau kaum bangsawan akan menempati lapisan atas. Adapun keturunan rakyat jelata berada pada lapisan bawah.
Advertisement
Proses terjadinya stratifikasi sosial
Menurut E-Modul Sosiologi Kemendikbud, terjadinya stratifikasi sosial dalam masyarakat dapat dibedakan dalam beberapa kriteria seperti:
Stratifikasi yang terbentuk dengan sendirinya
Stratifikasi sosial yang terbentuk dengan sendirinya biasanya diakibatkan karena kepandaian, tingkat umur (senioritas), sifat keaslian keanggotaan dan kepemilikan harta yang diwariskan.
Stratifikasi yang sengaja disusun
Stratifikasi sosial yang sengaja disusun biasanya berkaitan dengan pembagian kekuasaan dan wewenang resmi dalam organisasi formal. Contoh, suatu organisasi formal harus ada seorang ketua sebagai pucuk pimpinan yang bertugas, sekretaris dan bendahara guna mengurusi administrasi organisasi dan beberapa ketua bidang untuk melaksanakan fungsi-fungsi spesifik dalam organisasi.
Karakteristik Stratifikasi Sosial
Menurut Syarbaini, ada tiga aspek yang menjadi karakteristik stratifikasi sosial. Ini meliputi:
Adanya perbedaan dalam kemampuan
Anggota masyarakat yang menduduki lapisan lebih tinggi tentunya memiliki kemampuan lebih besar dibanding anggota masyarakat pada lapisan di bawahnya. Contohnya, direktur sebuah perusahaan mampu menyekolahkan anaknya hingga ke lembaga pendidikan terbaik di mancanegara. sementara itu, akibat terbatasnya gaji seorang petugas kebersihan di perusahaan yang sama mungkin kesulitan membiayai pendidikan anaknya di sekolah dalam negeri.
Adanya perbedaan gaya hidup
Anggota masyarakat yang menduduki lapisan lebih tinggi biasanya mengembangkan gaya hidup sebagai pembeda dengan lapisan di bawahnya. Contoh, seorang direktur harus selalu berpakaian rapi dengan atribut profesionalnya.
Adanya perbedaan hak dan akses
Seseorang yang menduduki lapisan tinggi biasanya akan memiliki hak dan akses lebih luas terhadap beragam fasilitas atau sumber daya dibanding lapisan di bawahnya. Misalnya, orang kelas atas akan lebih mudah mendapat akses pendidikan ke luar negeri.
Â
Advertisement