6 Masalah Kulit Akibat Paparan Sinar Matahari dan Cara Mengatasinya

Paparan sinar matahari dapat menyebabkan masalah kulit

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 13 Jun 2023, 13:40 WIB
Diterbitkan 13 Jun 2023, 13:40 WIB
Liputan 6 default 5
Ilustraasi foto Liputan 6

Liputan6.com, Jakarta Suhu panas ekstrem di musim kemarau terus melanda wilayah Indonesia hingga beberapa waktu ke depan. Bahkan, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat sejak 9 Oktober 2019 suhu udara di Indonesia mencapai 37 derajat Celcius.

Panas terik tak hanya menimbulkan kegerahan pada tubuh. Paparan sinar matahari juga menyebabkan sebagian besar perubahan kulit. Sinar ultraviolet matahari (UV) merusak serat di kulit yang disebut elastin. Kulit juga lebih mudah memerah dan iritasi.

Paparan sinar matahari dapat merusak sel-sel kulit dan meningkatkan risiko kanker kulit pada usia berapa pun. Berbagai masalah kulit dapat terjadi akibat paparan terik sinar matahari. Cara terbaik menghindari bahaya sinar matahari adalah menggunakan tabir surya tiap keluar rumah. Konsumsi lebih banyak cairan juga penting di masa-masa ini.

Berikut masalah kulit yang dapat terjadi akibat paparan sinar matahari yang berhasil Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis(24/10/2019).

Sunburn

Obat Baru untuk Sunburn
Sunburn

Sunburn atau kulit terbakar matahari adalah istilah untuk kulit merah, kadang-kadang bengkak, dan menyakitkan yang disebabkan oleh paparan ultraviolet (UV) berlebihan dari matahari. Kulit terbakar dapat bervariasi dari ringan hingga berat. Sunburn adalah faktor risiko serius untuk kanker kulit. Dalam beberapa kasus, sengatan matahari dapat menyebabkan kulit melepuh. Menghindari sengatan matahari lebih baik daripada harus mengobati efeknya.

Cara terbaik untuk meringankan sunburn adalah dengan menghindari sengatan matahari. Penghilang rasa sakit, krim hidrokortison huga dapat membantu mengurangi peradangan dan gatal-gatal. Perbanyak minum air untuk membantu merehidrasi kulit dan menghindari masalah kesehatan akibat paparan sinar matahari.

Age spots

Age spots
Age spots (sumber: wikimedia commons)

Age spots atau solar lentigines merupakan bintik-bintik penuaan yang biasanya muncul pada kulit setelah terkena paparan sinar matahari dalam jangka waktu lama. Kondisi ini tidak berbahaya. Age spots bervariasi dalam ukuran dan biasanya muncul di wajah, tangan, bahu dan lengan.

Age spots biasanya berbentuk daerah datar, oval dengan peningkatan pigmentasiBiasanya berwarna cokelat atau hitam. Age spots sangat umum pada orang dewasa yang berusia lebih dari 50 tahun. Tetapi orang-orang yang lebih muda juga bisa mendapatkannya, terutama jika mereka menghabiskan banyak waktu di bawah sinar matahari.

Bintik-bintik penuaan tidak berbahaya dan tidak memerlukan perawatan. Krim topikal dapat meringankan bintik-bintik penuaan. Namun, hindari pencerah yang mengandung merkuri.

Melasma

melasma
melasma

Melasma adalah kelainan pigmentasi umum yang menyebabkan bercak coklat atau abu-abu muncul di kulit, terutama di wajah. Melasma juga dapat muncul di area lain dari tubuh, terutama yang terkena banyak sinar matahari. Menurut American Academy of Dermatology, hanya 10 persen dari semua kasus melasma terjadi pada pria. Wanita dengan kulit yang lebih gelap dan yang hamil berisiko lebih besar terkena melasma.

Gejala utama melasma adalah perkembangan bercak kulit yang berubah warna. Meskipun tidak menyebabkan gejala fisik lain, beberapa orang menganggap penampilan bercak ini mengganggu. Pemicu potensial untuk melasma termasuk paparan sinar matahari.

Perawatan tidak selalu diperlukan untuk melasma. Jika perubahan hormon, seperti yang terjadi selama kehamilan atau saat mengonsumsi pil KB, melasma akan memudar setelah melahirkan atau sekali seseorang berhenti minum pil.

Solar elastosis

Solar elastosis
Solar elastosis (sumber: Medical Point)

Radiasi ultraviolet bisa memecah jaringan ikat kulit - kolagen dan serat elastin - yang terletak di lapisan kulit yang lebih dalam (dermis). Tanpa jaringan ikat yang mendukung, kulit kehilangan kekuatan dan fleksibilitasnya. Kondisi ini, dikenal sebagai solar elastosis atau elastosis aktinik.

Solar elastosis ditandai oleh lipatan vertikal, kering, kerutan dalam, dan kulit kendur. Ini bisa terjadi akibat dari efek kumulatif dari paparan sinar matahari yang lama dan berlebihan. Salah satu yang paling mudah diidentifikasi adalah kulit yang menebal.

Sejumlah pilihan perawatan tersedia untuk kondisi ini termasuk dermabrasi, aplikasi topikal asam retinoat, pelapisan laser karbon dioksida, injeksi asam hialuronat ke dalam dermis, imiquimod, salep tacrolimus, dan terapi estrogen topikal. Strategi pencegahan paling efektif untuk mencegah kondisi ini adalah meminimalkan terkena paparan sinar matahari secara langsung, melalui penggunaan tabir surya.

Keratosis aktinik

Actinic Keratosis
Actinic Keratosis (sumber: Healthline)

Keratosis aktinik atau juga dikenal sebagai solar keratosis adalah pertumbuhan prakanker pada kulit yang disebabkan oleh paparan sinar ultraviolet dalam jangka panjang. Pra-kanker berarti bahwa kondisi ini dapat berkembang menjadi kanker jika tidak diobati. Akibatnya, keratosis aktinik harus dipantau dan diobati jika sesuai.

Ukuran keratosis aktinik bervariasi dari kecil hingga satu inci atau lebih dengan diameter. Demikian pula, variasi warna berkisar dari terang ke gelap. Gejala biasanya terbatas pada bercak bersisik dan kulit berkerak biasanya berdiameter kurang dari 1 inci (2,5 cm). Dalam beberapa kasus, permukaan keras, seperti kutil. Gatal dan terbakar bisa terasa di area yang terpapar.

Kondisi ini paling sering muncul pada area tubuh yang terpapar sinar matahari secara teratur. Tidak seperti sunburn yang merupakan reaksi langsung terhadap paparan sinar UV berkepanjangan, keratosis aktinik membutuhkan bertahun-tahun paparan sinar matahari reguler untuk berkembang.

Sejumlah perawatan tersedia untuk keratosis aktinik, ini meliputi cryosurgerym pengangkatan dan biopsi bedah, terapi fotodinamik, pengelupasan kimia, dermabrasi, dan terapi imunomodulator.

Kanker kulit Melanoma

Ilustrasi kanker kulit
Ilustrasi kanker kulit (sumber: iStockphoto)

Melanoma, jenis kanker kulit yang paling serius, berkembang dalam sel melanosit yang menghasilkan melanin. Penyebab pasti dari semua melanoma tidak jelas, tetapi paparan radiasi ultraviolet (UV) dari sinar matahari meningkatkan risiko mengembangkan melanoma.

Siapa pun yang menghabiskan banyak waktu di bawah paparan sinar matahari langsung berpotensi terkena kanker kulit, terutama jika kulit tidak dilindungi oleh tabir surya. Melanoma dapat berkembang di anggota tubuh bagian mana saja. Melanoma paling sering berkembang di daerah yang terkena paparan sinar matahari, seperti punggung, kaki, lengan, dan wajah.

Perawatan kanker kulit mirip dengan kanker lainnya. Pembedahan adalah perawatan paling umum untuk melanoma.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya