Penyebab Penyakit Muntaber, Ketahui Cara Mencegahnya

Ketahui penyebab penyakit muntaber yang dapat menyebabkan dehidrasi berat.

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 15 Jun 2023, 19:00 WIB
Diterbitkan 15 Jun 2023, 19:00 WIB
Ilustrasi diare (iStockphoto)
Ilustrasi muntaber (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Penyebab penyakit muntaber penting untuk diwaspadai. Muntaber atau dalam istilah medis disebut gastroenteritis merupakan peradangan yang terjadi di dinding saluran pencernaan. Peradangan biasa terjadi di lambung dan usus.

Penyebab penyakit muntaber bisa terjadi akibat infeksi bakteri atau virus. Penyebab penyakit muntaber akan menimbulkan gejala utama diare dan muntah yang encer. Diare dan muntah ini dapat menyebabkan dehidrasi. Penyebab muntaber bisa menyerang siapa saja mulai dari anak hingga dewasa.

Faktor risiko tertentu juga bisa menjadi penyebab penyakit muntaber. Ini seperti kurang menjaga kebersihan atau mengonsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi. Ini membuat penyebab penyakit muntaber bisa dicegah sedemikian rupa.

Berikut penyebab penyakit muntaber dan cara mencegahnya yang berhasil Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Minggu (15/3/2020).

Penyebab penyakit muntaber: Bakteri

Liputan 6 default 4
Ilustraasi foto Liputan 6

Muntaber yang disebabkan bakteri terjadi ketika bakteri menyebabkan infeksi pada lambung atau usus. Orang sering menyebut gastroenteritis bakteri sebagai keracunan makanan. Seseorang bisa terkena bakteri gastroenteritis setelah makan atau minum bahan yang terkontaminasi.

Banyak jenis bakteri dapat menyebabkan gastroenteritis bakteri, termasuk:

Escherichia coli yang terdapat pada daging sapi kurang matang dan buah-buahan dan sayuran yang tidak dicuci.

Shigella, yang dapat ditemukan dalam makanan mentah dan air yang terkontaminasi, termasuk kolam renang.

Staphylococcus dan Salmonella, yang mungkin dalam daging mentah, kurang matang, telur, dan produk susu.

Yersinia enterocolitica, yang terkandung pada daging babi mentah atau kurang matang.

Campylobacter, yang mungkin terdapat pada susu dan unggas mentah atau kurang matang.

Penyebab penyakit muntaber: Virus

Liputan 6 default 5
Ilustraasi foto Liputan 6

Gastroenteritis virus disebabkan oleh sejumlah virus yang berbeda. Mudah bagi virus ini untuk menyebar dalam situasi kelompok. Beberapa cara penularan virus meliputi mencuci tangan yang tidak benar terutama sebelum menjamah makanan, air terkontaminasi oleh limbah, atau mengonsumsi kerang mentah atau setengah matang dari perairan yang terkontaminasi.

Sejumlah virus dapat menyebabkan gastroenteritis, termasuk:

Norovirus

Infeksi norovirus dapat menyebar melalui keluarga dan komunitas. Ini kemungkinan besar menyebar di antara orang-orang di ruang terbatas. Dalam kebanyakan kasus, norovirus disebarkan melalui makanan atau air yang terkontaminasi, meskipun penularan dari orang ke orang juga dimungkinkan.

Rotavirus

Rotavirus adalah penyebab paling umum dari gastroenteritis virus pada anak-anak. Anak biasanya terinfeksi ketika mereka memasukkan jari-jari mereka atau benda-benda lain yang terkontaminasi virus ke dalam mulut.

Gejala muntaber

Penyakit yang Bisa Muncul Setelah Lebaran
Gejala muntaber / Sumber: iStockphoto

Tergantung pada penyebabnya, gejala muntaber dapat muncul dalam satu hingga tiga hari setelah terinfeksi dan dapat berkisar dari ringan hingga berat. Gejala biasanya hanya bertahan satu atau dua hari, tetapi kadang-kadang dapat bertahan selama 10 hari. GEjala umum muntaber meliputi:

Diare berair

Kram perut dan nyeri

Mual, muntah atau keduanya

Demam ringan

Tidak nafsu makan

Perawatan medis darurat diperlukan jika gejala menunjukkan:

- Diare telah berlangsung selama tiga hari atau lebih tanpa ada penurunan.

- Adanya darah pada tinja

- Menunjukkant tanda-tanda dehidrasi, seperti bibir kering atau pusing.

Cara mengatasi muntaber

Liputan 6 default 3
Ilustraasi foto Liputan 6

Minum banyak cairan

Cairan sangat penting karena saat muntaber, tubuh kehilangan cairan yang vital melalui keringat, muntah, dan diare. Cairan terbaik untuk diminum adalah air putih, sup kaldu, atau teh. Hindari mengonsumsi minuman berkafein, soda, dan alkohol.

Istirahat cukup

Ketika mengalami muntaber, tubuh perlu istirahat untuk melawan infeksi. Tidur nyenyak dan kurangi jumlah aktivitas yang biasa dilakukan di siang hari.

Konsumsi makanan lunak

Diet BRAT atau bananas, rice, applesauce, and toast bisa menjadi pilihan saat perut terasa tidak nyaman. Pisang, nasi, saus apel dan roti panggang mudah dicerna, mengandung karbohidrat untuk memberi energi, dan mengisi kembali nutrisi.

Hindari makanan tertentu

Saat mengalami muntaber, hindari susu, makanan berserat, dan apa pun yang berlemak atau pedas. Susu sulit untuk dicerna dan dapat memperburuk gas dan diare. Makanan tinggi serat tidak diperlukan saat diare. Sementara makanan berlemak dan pedas akan memicu peradangan yang lebih berat.

Cara mencegah muntaber

Cuci Tangan
Cara mencegah muntaber

Cuci tangan

Orang yang menderita muntaber bisa memiliki bakteri atau virus di dalam tinjanya. Orang yang memiliki bakteri ini di tangannya dapat menyebarkannya ketika menyentuh permukaan, benda, atau orang lain. Maka dari itu sangat penting bagi orang untuk mencuci tangan dengan seksama sebelum memegang makanan atau setelah menggunakan kamar mandi.

Vaksinasi

Vaksin melawan gastroenteritis yang disebabkan oleh rotavirus tersedia di beberapa negara seperti Indonesia. Vaksin ini biasa diberikan kepada anak-anak di tahun pertama kehidupan.

Hindari berbagi barang pribadi

Hindari berbagi peralatan makan, minum gelas dan piring. Gunakan handuk terpisah di kamar mandi.

Jaga jarak

Hindari kontak dekat dengan siapa pun yang memiliki gejala muntaber, jika memungkinkan.

Bersihkan benda dan peralatan

Jika seseorang di rumah menderita muntaber, lakukan desinfeksi pada permukaan seperti gagang pintu, keran, dan benda lainnya yang sering disentuh.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya