Liputan6.com, Jakarta Mitos atau mite adalah cerita prosa rakyat yang tokohnya para dewa atau makhluk setengah dewa dan terjadi di dunia lain pada masa lampau. Mite juga dianggap benar-benar terjadi oleh sang pemilik cerita atau penganutnya.
Selain itu, mitos atau mite adalah salah satu unsur budaya yang universal. Ada sangat beragam isi dari cerita mite. Mulai mite atau mitos terciptanya alam semesta serta kemunculan manusia, dewa-dewa, atau bahkan hantu-hantu, hingga mitos terbentuknya sungai, danau, gunung, dan lain sebagainya.
Selain itu, mite adalah salah satu cara bagi menjaga kelestarian benda cagar budaya di situs peninggalan sejarah. Dengan kata lain, fungsi mitos atau mite adalah menjaga kelestarian peninggalan benda arkeologis.
Advertisement
Untuk membahas lebih lanjut mengenai mite atau yang biasa disebut mitor ini, berikut Liputan6.com telah merangkum dari berbagai sumber, Jumat (18/12/2020).
Pengertian Mite
Adapun beberapa pengertian mite adalah sebagai berikut ini:
1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mite adalah sebuah cerita dan mempunyai latar belakang sejarah, dipercayai oleh masyarakat sebagai cerita yang benar-benar terjadi, dianggap suci, banyak mengandung hal-hal yang ajaib, dan umumnya ditokohi oleh dewa.
Â
2. Menurut Wikipedia
Selanjutnya, melansir Wikipedia, mitos atau mite adalah bagian dari suatu folklor yang berupa kisah berlatar masa lampau, mengandung penafsiran tentang alam semesta (seperti penciptaan dunia dan keberadaan makhluk di dalamnya), serta dianggap benar-benar terjadi oleh pemilik cerita atau penganutnya.
Â
3. Menurut Harsojo (1988)
Mitos atau mite adalah sistem kepercayaan dari suatu kelompok manusia, yang berdiri atas sebuah landasan yang menjelaskan cerita-cerita yang suci yang berhubungan dengan masa lalu.
Â
4. Menurut Bascom (Danandjaja, 1986)
Pengertian mitos atau mite adalah cerita prosa rakyat yang ditokohi oleh para dewa atau makhluk setengah dewa yang terjadi di dunia lain (kahyangan) pada masa lampau dan dianggap benar-benar terjadi oleh empu cerita atau penganutnya dan bertalian dengan terjadinya tempat, alam semesta, para dewa, adat istiadat dan dongeng suci.
Â
5. J.van Baal (Minsarwati, 2002)
Menyatakan jika mitos atau mite adalah cerita di dalam kerangka sistem religi yang di masa lalu atau masa kini telah atau sedang berlaku sebagai kebenaran keagamaan.
Advertisement
Ciri-Ciri Mite
Ada beberapa ciri dari mite, antara lain:
- Dipercaya benar-benar terjadi oleh penganutnya.
- Meski aneh, namun sangat penting bagi masyarakat.
- Ceritanya sederhana dan terdiri dari beberapa motif dan plot yang mudah.
- Cara penuturan disertai dengan upacara tertentu.
- Cerita yang terkandung di dalamnya dianggap suci dan keramat.
- Latar belakang biasanya masa lampau.
- Salah satu jenis tokoh yang harus ada di dalam mite adalah makhluk penting dalam pengertian budaya dan masyarakat.
Jenis-Jenis Mite
Mite Penciptaan
Menceritakan tentang terciptanya alam semesta yang sebelumnya belum ada.
Â
Mite Kosmogenik
Mengisahkan penciptaan alam semesta, namun penciptaan tersebut menggunakan sarana yang sudah ada atau melalui perantara.
Â
Mite Asal-Usul
Mengisahkan asal mula atau awal dari seekor binatang, jenis tumbuhan sebuah lembaga, dan sebagainya.
Â
Mite Transformasi
Menceritakan perubahan-perubahan keadaan manusia serta dunia di kemudian hari.
Â
Mite Theoginik
Merupakan mite mengenai para dewa dan makhluk adikodrati.
Â
Mite Anthropogonik
Berkaitan dengan proses terjadinya manusia.
Advertisement
Fungsi Mite
Berikut ini ada beberapa fungsi mite atau mitos dalam kehidupan sehari-hari. Ada beberapa fungsi mite adalah sebagai berikut:
- Sebagai sarana pendidikan yang paling efektif terutama untuk mengukuhkan dan menanamkan nilai-nilai budaya, norma-norma sosial serta keyakinan tertentu.
- Dalam mengembangkan simbol-simbol yang penuh makna dan berfungsi untuk menjelaskan fenomena lingkungan yang sedang dihadapi.
- Sebagai pegangan untuk masyarakat yang mempercayainya dalam membina kesetiakawanan sosial di antara para anggota, supaya dapat saling membedakan antara komunitas yang satu dan yang lainnya.
- Pada umumnya mite dikembangkan untuk menanamkan dan mengukuhkan nilai-nilai budaya, pemikiran maupun pengetahuan tertentu, serta berfungsi untuk merangsang perkembangan kreativitas berpikir.
Unsur Instrinsik Mite
Suatu mite memiliki unsur intrinsik, yaitu:
- Tema
- Alur
- Latar
- Penokohan
- Sudut Pandang
- Gaya Bahasa
- Amanat.
Advertisement
Contoh Mite atau Mitos Indonesia
Di bawah ini adalah beberapa contoh mite atau mitos yang berkembang di Indonesia, antara lain:
1. Mitos Onggoloco dan Hutan Wonosadi.
2. Mitos Leuweung Titipan di Gunung Halimun.
3. Mitos Kerbau Liar di Desa Tenganan, Bali.
4. Wana Ngkiki pada Masyarakat Toro, Sulawesi Tengah.
5. Mitos Hutan Keramat, Suku Baduy.
6. Mitos Tana Toa di Bulu Kumba, Sulawesi Selatan.
7. Kawasan Larangan di Mandailing Natal Sumatera Utara.
8. Potingan di Rokdok Siberut, Sumatera Barat.
9. Tempat-tempat Keramat pada Masyarakat Suku Dani-Baliem, Papua.
10. Faknik di Pulau Panreki Biak-Numfor Papua.