Liputan6.com, Jakarta - Saham Tesla anjlok pada perdagangan Selasa, 11 Februari 2025. Koreksi saham Tesla terjadi setelah pesaing Tesla yakni BYD mengumumkan rencana untuk mengembangkan teknologi kendaraan otomatis dengan DeepSeek.
BYD akan menawarkan sistem seperti Autopilot di hampir semua mobil barunya. Rencana BYD itu menambah kekhawatiran terhadap Tesla. Demikian mengutip CNBC, Rabu (12/2/2025).
Baca Juga
Ada juga kekhawatiran yang berkembang seputar gangguan Elon Musk di luar Tesla. Hal ini setelah berita muncul mengenai Elon Musk yang menawarkan untuk memimpin kelompok investor dalam pembelian OpenAI. Di sisi lain, ia juga meningkatkan pekerjaannya di Gedung Putih.
Advertisement
Harga saham Tesla turun selama lima hari berturut-turut, turun hampir 17 persen selama rentang itu menjadi USD 328,50. Koreksi harga saham Tesla itu menghapus kapitalisasi pasar lebih dari USD 200 miliar atau sekitar Rp 3.274 triliun (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.371).
BYD yang telah muncul sebagai saingan terbesar Tesla di panggung dunia mengatakan setidaknya 21 kendaraan model baru akan dilengkapi dengan sistem pengemudian otomatis sebagian yang mencakup fitur untuk parkir otomatis dan navigasi di jalan raya.
Adapun Tesla belum menawarkan robotaxi dan kendaraan listrik saat ini membutuhkan pengemudi manusia untuk tetap berada di belakang kemudi, siap untuk mengarahkan atau mengerem kapan saja.
Dalam laporan laba Tesla bulan lalu, Elon Musk menuturkan, pihaknya bermaksud meluncurkan “Unsupervised Full-Self Driving”, dan layanan berbagi tumpangan tanpa pengemudi di Austin, Texas pada Juni.
Selain itu, Waymo milik Alphabet telah mengoperasikan layanan robotaxi di Austin serta di Phoenix, San Francisco.
"Menurut pandangan kami, persaingan antara Waymo, Tesla dan sejumlah pemain China merupakan pendorong utama di jalur komersialisasi robotaxi,” ujar Analis Morgan Stanley dalam sebuah catatan kepada klien setelah pengumuman BYD.
Kata Analis
Morgan Stanley merekomendasikan membeli saham Tesla dan memiliki target harga USD 430.Pada Selasa, Waymo menuturkan akan menambahkan cakupan seluas 10 mil layanan robotaxi di Los Angeles.
Dalam sebuah laporan pada Selasa, 11 Februari 2025, analis Oppenheimer menyebutkan kalau persaingan otonomi dapat membatasi profitabilitas Tesla. “Bahkan jika Tesla memenuhi jadwal Juni 2025 untuk mobil tanpe pengemudi di Texas, perusahaan tersebut adalah salah satu dari beberapa penyedia teknologi otonom yang menunjukkan persaingan dalam hal harga dan kinerja,” tulis Oppenheimer.
Selain menjalankan Tesla, Elon Musk merupakan CEO SpaceX yang memiliki perusahaan media sosial X dan mengepalai perusahaan rintisan kecerdasan buatan Xai. Ia juga habiskan banyak waktu akhir-akhir ini di Washington D.C menjalankan Department of Government Efficiency atau DOGE sebagai pegawai pemerintah khusus yang bertujuan memangkas pengeluaran federal, personel, peraturan dan bahkan seluruh lembaga.
Advertisement
Ambles 11,5%, Tesla Hanya Jual 63.238 Unit Mobil di China
Sebelumnya, penjualan mobil Tesla di China mengalami penurunan di bulan Januari 2025, karena persaingan dari pesaing domestik terus memanas.
Mengutip CNBC International, Minggu (9/2/2025) Tesla menjual 63.238 unit mobil listriknya pada Januari 2025, turun 11,5% dari 71.447 mobil yang terjual pada bulan yang sama tahun lalu.
Selain penjualan, saham Tesla juga turun sekitar 1,5% dalam perdagangan pra-pasar.
Sementara itu, pesaing China BYD menjual 296.446 kendaraan listrik murni dan hibrida plug-in bulan lalu, naik 47% secara tahunan. Pesaing Tesla China lainnya, termasuk Changan Automobile dan Xpeng, juga membukukan pertumbuhan penjualan.
Dilaporkan, Tesla telah berupaya menggunakan pemotongan harga sebagai insentif untuk mempertahankan minat pembelinya di China. Pada akhir 2024 lalu, Tesla memangkas harga mobil Model Y, sekaligus memperpanjang rencana pinjaman lima tahun tanpa bunga hingga akhir Januari.
Juga di bulan tersebut, raksasa kendaraan listrik asal AS itu mengumumkan versi baru dari Model Y, yang menjadi salah satu mobil listrik terlarisnya di China. Mobil ini juga hadir dengan skema bunga 0%.
Saat ini, Tesla belum memperkenalkan model baru sejak mulai mengirimkan Cybertruck pada akhir tahun 2023, yang dimulai dengan harga kisaran USD 80.000. Para investor telah mendambakan model pasar massal baru dari perusahaan tersebut untuk menyegarkan kembali penjualan.
Tesla mengatakan model terjangkau baru dapat diluncurkan pada paruh pertama tahun 2025.
Sementara itu, pembuat mobil itu tengah berupaya untuk meluncurkan sistem bantuan pengemudi, yang dipasarkannya sebagai "Full Self Driving," di China tahun ini, karena para pesaingnya juga meluncurkan fitur serupa.
Laba Tesla Naik 17,3% pada Kuartal III 2024
Diwartakan sebelumnya, laba bersih Tesla pada kuartal ketiga meningkat 17,3% dibandingkan tahun lalu berkat penjualan kendaraan listrik yang lebih kuat. CEO Elon Musk yang optimistis memprediksi pertumbuhan penjualan sebesar 20% hingga 30% pada tahun depan.
Kinerja yang kuat ini mengubah arah tahun ini bagi perusahaan yang berbasis di Austin, Texas, yang sebelumnya mengalami penurunan penjualan dan keuntungan pada dua kuartal pertama.
Dalam suratnya kepada investor, Tesla memprediksi pertumbuhan sedikit pada pengiriman kendaraan tahun ini, yang lebih baik daripada 1,8 juta kendaraan yang dikirimkan secara global pada tahun 2023.
Mengutip Abcnews, Tesla mengumumkan pada Rabu mencatat laba sebesar USD 2,17 miliar dari bulan Juli hingga September, lebih tinggi dari keuntungan USD 1,85 miliar yang mereka laporkan pada periode yang sama di tahun 2023.
Keuntungan ini dicapai meskipun ada pemotongan harga dan pembiayaan bunga rendah yang membantu meningkatkan penjualan dari lini kendaraan perusahaan yang sudah berumur. Ini merupakan peningkatan keuntungan kuartalan year-over-year pertama Tesla pada 2024, yang dilanda penurunan penjualan dan harga.
Pendapatan Tesla
Pendapatan pada kuartal ini naik 7,8% menjadi USD 25,18 miliar, meskipun masih di bawah estimasi analis Wall Street yang memprediksi USD 25,47 miliar, menurut FactSet. Tesla menghasilkan USD 0,72 per saham yang disesuaikan, jauh mengalahkan ekspektasi analis sebesar USD 0,59. Saham Tesla Inc. melonjak hampir 12% dalam perdagangan setelah bel penutupan pada Rabu.
Dalam konferensi dengan para analis, Musk menyatakan peningkatan keuntungan terjadi meskipun lingkungan penjualan mobil masih menantang dengan suku bunga pinjaman yang masih tinggi.
Musk menjelaskan prediksinya Tesla akan mencatat pertumbuhan penjualan kendaraan sebesar 20% hingga 30% pada 2025 dengan menyebut bahwa hal tersebut dapat dipengaruhi oleh “peristiwa eksternal negatif.”
Advertisement
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)