Makna dan Larangan di Bulan Muharram, Lengkap Doa Awal Tahun Hijriyah

Bulan Muharram adalah salah satu dan yang pertama dari 12 bulan dalam kalender hijriah yang tercantum pada Kitabullah, sejak Allah SWT menjadikan alam semesta.

oleh Ayu Rifka Sitoresmi diperbarui 12 Jul 2023, 17:00 WIB
Diterbitkan 12 Jul 2023, 17:00 WIB
Makna dan Larangan di Bulan Muharram, Lengkap Doa Awal Tahun Hijriyah
Pergantian Hari. (Sumber Foto: Wikimedia Commons)

Liputan6.com, Jakarta Bulan Muharram merupakan bulan yang sangat berpengaruh pada sejarah kehidupan umat Islam. Pada bulan ini menjadi awal tahun dalam ajaran Islam dan membawa harapan baru bagi seluruh kaum Muslimin.

Bulan Muharram adalah salah satu bulan suci yang dianggap sakral oleh umat Islam, dan menjadi bulan yan istimewa. Untuk itu, pada bulan Muharram umat Islam diperintahkan untuk memperbanyak ibadah demi mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Meskipun begitu ada sejumlah larangan yang dilakukan maupun dikerjakan selama bulan Muharram. Hal ini juga masih berkaitan dengan penamaan Muharram dalam bahasa Arab yang artinya ‘waktu yang diharamkan’.

Berikut Liputan6.com ulas mengenai makna bulan Muharram beserta larangan dan doa awal tahun hijriyah yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (12/7/2023).

Makna Bulan Muharram

Makna dan Larangan di Bulan Muharram, Lengkap Doa Awal Tahun Hijriyah
Apa saja kemuliaan yang dimiliki oleh bulan Muharram? Temukan jawabannya di sini. (Foto: getpocket.com)

Mengutip dari buku Mengenal Nama Bulan dalam kalender Hijriyah (2012) oleh Ida Fitri Shohibah, menjelaskan bahwa Muharram adalah bulan yang sangat berpengaruh pada sejarah kehidupan umat Islam. Bulan ini juga menjadi pembuka tahun dalam kalender Islam atau Hijriah. Sebab pada bulan ini menjadi bulan pertama dalam hitungan kalender Qamariyah. Rasul SAW pertama kali hijrah ke Madinah pada bulan Muharram, sehingga ia dijadikan awal penanggalan tahun Hijriah dalam Islam.

Bulan Muharram dianggap sebagai bulan istimewa, memiliki historis, dan keagamaan yang tinggi, serta menjadi cikal bakal segala kejadian di alam ini. Bulan Muharram merupakan bulan yang penuh sejarah, di mana banyak peristiwa yang terjadi sebagai bukti kekuasaan dan kasih sayang Allah kepada makhlukNya.

Secara etimologi, kata Muharram diambil dari kata Arab yakni Harrama Yuharrimu Tahriiman Muharrimun wa Muharramun yang berarti diharamkan. Maksudnya adalah bulan yang dihormati atau yang terhormat dan yang diharamkan (dari hal-hal yang tidak baik). Pada bulan ini dilarang adanya kontak senjata atau peperangan.

Bulan Muharram adalah salah satu dan yang pertama dari 12 bulan dalam kalender hijriah yang tercantum pada Kitabullah, sejak Allah SWT menjadikan alam semesta. Sebelum datangnya ajaran Islam, bulan Muharram sudah dikenal sebagai bulan suci dn dimuliakan oleh masyarakat Jahiliyah.

Selain itu, dalam buku yang berjudul Kumpulan Kultum Setahun oleh Fuad bin Abdul Aziz, dijelaskan bahwa bulan Muharram adalah memiliki aturan khusus yang mengharamkan tindakan-tindakan tertentu. Sebaliknya, amal kebaikan yang dilakukan di bulan Muharram akan dilipatgandakan pahalanya.

Oleh karena itu, banyak umat Muslim yang menjadikan bulan Muharram sebagai waktu yang istimewa untuk beribadah, berbuat kebaikan, dan meningkatkan amal shalih.

Larangan di Bulan Muharram

Makna dan Larangan di Bulan Muharram, Lengkap Doa Awal Tahun Hijriyah
Fans Manchester United demo memaksa keluarga Glazer meninggalkan klub di Old Trafford, Minggu (2/5/2021). (AFP/Oli Scarff)

Seperti yang telah dijelaskan di atas, bulan Muharram adalah bulan yang dianggap sebagai bulan istimewa, memiliki historis, dan keagamaan yang tinggi, serta menjadi cikal bakal segala kejadian di alam ini. Awalnya, bulan Muharram ini dinamai dengan Shafar Al-Awwal. Sedangkan bulan Shafar, yang merupakan bulan kedua, disebut dengan Shafar Ats-Tsani.

Namun saat Islam datang, bulan ini dinamai Muharram, dalam bahasa Arab yang artinya 'waktu yang diharamkan'. Pada bulan ini dilarang adanya kontak senjata atau peperangan, menzalimi diri sendiri dan berbuat dosa. Sebagaimana yang termaktub dalam Al-Quran Surat At Taubah ayat 36, yang artinya:

"Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu di keempat bulan itu." (Q.S. At Taubah: 36)

Melansir dari laman MUI, menurut Anggota Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Nurul Irfan menjelaskan adapun larangan atau anjuran yang sebaiknya tidak dilakukan saat Muharram antara lain:

1. Melakukan maksiat

Pada bulan penuh amalan dan kemuliaan ini, dilarang berbuat maksiat. Maksiat di sini dapat berupa meninggalkan salat, memakan uang haram, berzina, mengonsumsi makanan tidak halal, mabuk-mabukan, dan perbuatan maksiat lainnya. Sebab sama seperti perbuatan terpuji, perbuatan maksiat pun akan dilipatgandakan balasannya saat bulan ini.

2. Melakukan bidah

Sekelompok orang memperingati Hari Karbala yang terjadi saat Muharram dengan cara melukai dirinya sendiri. Hal ini termasuk bidah dan tidak diperbolehkan karena tidak terdapat anjuran menyakiti diri sendiri dalam Al-Qur’an dan hadits.

3. Berperang dan membunuh

Pada bulan Muharram dilarang untuk berperang. Peperangan bukan hanya mengangkat senjata, membunuh, dan memerangi orang zalim melainkann berperang dapat diartikan berselisih. Oleh sebab itu, jauhilah perselisihan dengan orang lain terutama di bulan haram ini.

Doa Awal Tahun Hijriah

Makna dan Larangan di Bulan Muharram, Lengkap Doa Awal Tahun Hijriyah
Ilustrasi muslim berdoa, berzikir, Islami. (Photo Copyright by Freepik)

Pada datangnya bulan Muharram, anda sebagai umat Muslim dapat memanjatkan doa awal tahun Hijriah sebagai harapan kepada Allah SWT agar diberikan rahmat, lindungan, kesehatan, keharmonisan, keselamatan, kelapangan rezeki, serta kebaikan-kebaikan lainnya. Berikut doa awal tahun Hijriah:

Allâhumma antal abadiyyul qadîmul awwal. Wa ‘alâ fadhlikal ‘azhîmi wa karîmi jûdikal mu‘awwal. Hâdzâ ‘âmun jadîdun qad aqbal. As’alukal ‘ishmata fîhi minas syaithâni wa auliyâ’ih, wal ‘auna ‘alâ hâdzihin nafsil ammârati bis sû’I, wal isytighâla bimâ yuqarribunî ilaika zulfâ, yâ dzal jalâli wal ikrâm.

Artinya: “Tuhanku, Kau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan Iblis dan para walinya di tahun ini. Aku pun mengharap pertolongan-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. Kepada-Mu, aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmat-Mu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan.”

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya