Doa Penarik Pembeli Ajaran Rasulullah dan Cara Berdagang bagi Umat Islam

Doa penarik pembeli ajaran Rasulullah bisa dilafalkan setiap harinya menjelang berdagang atau berjualan.

oleh Husnul Abdi diperbarui 26 Jul 2023, 08:20 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2023, 08:20 WIB
Ilustrasi memanjatkan doa
Ilustrasi memanjatkan doa. (Photo Copyright by Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Doa penarik pembeli ajaran Rasulullah perlu dikenali oleh setiap umat Islam, apalagi buat para pedagang. Doa ini merupakan permohonan seorang muslim agar dagangannya laris pada hari tersebut dan senantiasa dilimpahkan rezeki oleh Allah SWT.

Setiap usaha yang dijalani oleh umat Islam tentunya tidak ada artinya tanpa memohon pertolongan kepada Allah SWT. Usaha dan doa harus dilakukan secara berdampingan untuk mendapatkan apa yang kamu inginkan.

Doa penarik pembeli ajaran Rasulullah bisa dilafalkan setiap harinya menjelang berdagang atau berjualan. Selain itu, umat Islam juga bisa mengenali cara berdagang Rasulullah SAW, agar rezeki yang kamu dapatkan semakin berkah.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (26/7/2023) tentang doa penarik pembeli ajaran Rasulullah.

Doa Penarik Pembeli Ajaran Rasulullah

Ilustrasi muslim berdoa, berzikir, Islami
Ilustrasi muslim berdoa, berzikir, Islami. (Photo Copyright by Freepik)

Doa penarik pembeli ajaran Rasulullah SAW wajib dikenali setiap pedagang. Apalagi, Rasulullah SAW juga merupakan seorang pedagang yang pandai dan terkenal akan kejujurannya dalam jual beli. Doa penarik pembeli ajaran Rasulullah SAW ini dapat dilafalkan setiap harinya ketika kamu baru mulai berjualan atau berdagang. Berikut bacaan doa penarik pembeli ajaran Rasulullah SAW bagi umat Islam:

Doa penarik pembeli ajaran Rasulullah SAW tulisan Arab:

اَللهُمَّ اِنِّىْ اَسْأَلُكَ اَنْ تَرْزُقَنِىْ رِزْقًا حَلاَلاً وَاسِعًا طَيِّبًا مِنْ غَيْرِ تَعَبٍ وَلاَمَشَقَّةٍ وَلاَضَيْرٍ وَلاَنَصَبٍ اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيْرٌ

Doa penarik pembeli ajaran Rasulullah Latin:

Allahumma innii as aluka an tarzuqanii rizqan halaalan waasi'an thayyiban min ghairi ta'bin wa laa masyaqqatin wa laa dhairin wa laa nashabin innaka 'alaa kulli syaiin qadiir.

Arti doa penarik pembeli ajaran Rasulullah SAW: 

“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu agar melimpahkan rezeki kepadaku berupa rezeki yang halal, luas, dan tanpa susah payah, tanpa memberatkan, tanpa membahayakan, dan tanpa rasa lelah dalam memperolehnya. Sesungguhnya Engkau berkuasa atas segala sesuatu."

Doa Agar Diberikan Rezeki yang Halal dari Nabi Sulaiman

Ilustrasi muslim, berdoa, berzikir
Ilustrasi muslim, berdoa, berzikir. (Image by Aamir Mohd Khan from Pixabay)

Selain doa penarik pembeli ajaran Rasulullah, kamu juga bisa melafalkan doa diberikan rezeki yang halal dari nabi Sulaiman AS. Doa ini diamalkan oleh nabi Sulaiman AS, dan terbukti doa ini telah dikabulkan oleh Allah SWT dan sampai sekarang belum ada yang menandingi kekayaan nabi Sulaiman AS. Berikut doa agar diberikan rezeki yang halal dari nabi Sulaiman AS:

Doa agar diberikan rezeki yang halal Latin:

Allaahumma aghniniy bihalaalika ‘an haroomika wa aghniniy bifadhlika ‘amman siwaak

Arti doa agar diberikan rezeki yang halal:

"Ya Allah kayakanlah aku dengan harta halal darimu, yang jauh dari harta haram, sebagai anugerah darimu, bukan dari selain engkau."

 

Doa Nabi Sulaiman Agar Diberikan Kekayaan

Doa penarik pembeli ajaran Rasulullah juga bisa diikuti dengan doa nabi Sulaiman lainnya, yaitu agar diberikan kekayaan. Doa nabi Sulaiman AS berikutnya adalah doa agar diberikan kekayaan yang tidak dimiliki oleh siapapun. Berikut doanya:

Doa agar diberikan kekayaan Latin:

Qaala rabbi ighfir lii wahab lii mulkan laa yanbaghii li-ahadin min ba’dii innaka anta alwahhaabu

Arti doa agar diberikan kekayaan:

"Ia berkata: “Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan (kekayaan) yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi”. (Shaad: 35)

Cara Berdagang Rasulullah SAW

Ilustrasi muslim, berdoa
Ilustrasi muslim, berdoa. (Foto oleh Alena Darmel: https://www.pexels.com/id-id/foto/pria-abu-abu-budaya-berdoa-8164575/)

Melansir Dream, berikut cara berdagang Rasulullah SAW:

1. Niat karena Allah SWT

Ketika berdagang seorang muslim harus meluruskan niat hanya karena Allah SWT. Berdagang tidak hanya untuk mengumpulkan harta atau keuntungan yang melimpah saja, tetapi berniat dengan tulus untuk mendapat rida dari Allah SWT. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadis berikut ini:

“ Sesungguhnya amal perbuatan tergantung pada niat, dan sesungguhnya setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan yang ia niatkan. Barangsiapa yang berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya maka ia akan mendapat pahala hijrah menuju Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa yang hijrahnya karena dunia yang ingin diperolehnya atau karena wanita yang ingin dinikahinya, maka ia mendapatkan hal sesuai dengan apa yang ia niatkan.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).

2. Menjual Barang yang Sudah Jelas Kualitasnya

Menjual barang yang jelas di sini maksudnya Nabi Muhammad SAW selalu menjaga kualitas barang-barang dagangannya serta menyediakan stok barang. Ketika berdagang, beliau tidak pernah menjual barang yang cacat, belum matang, atau belum ada wujudnya. Karena ha tersebut akan membuat pembeli menjadi rugi dan tentu saja berdosa. Hal ini pun dijelaskan dalam sebuah hadis berikut ini:

“Abu  Hurairah  radiyallahu  ‘anhu  berkata, “ Rasulullah SAW melarang jual beli dengan cara melempar batu dan jual beli gharar. (yang belum jelas harga, barang, waktu dan tempatnya)”. (HR. Muslim).

3. Jujur

Bersikap jujur dalam berdagang adalah salah satu cara berdagang Rasul yang wajib dicontoh. Nabi Muhammad SAW tidak pernah mengurangi atau melebihkan takaran, serta mengatakan kondisi barang yang sebenarnya. Pentingnya sikap jujur ini ada dalam surat Asy-Syuraa ayat 181 berikut:

“Sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu merugikan orang lain.” (QS. Asy-Syu’ara: 181).

4. Mengambil Keuntungan yang Wajar

Cara berdagang Rasulullah yang juga harus ditiru adalah mengambil keuntungan sewajarnya saja. Hal ini dijelaskan dalam surat Asy-Syuraa ayat 20, yang artinya:

“Barangsiapa menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambahkan keuntungan itu baginya dan barangsiapa menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian darinya (keuntungan dunia), tetapi dia tidak akan mendapat bagian di akhirat.” (QS. Asy Syura: 20).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya