Skipping adalah Lompat Tali, Ini Manfaatnya Bagi Kesehatan

Meskipun skipping adalah latihan fisik ringan, beberapa hal perlu diperhatikan oleh individu yang hendak melakukannya.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 16 Agu 2023, 11:00 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2023, 11:00 WIB
Gaya Tya Ariestya Saat Main Lompat Tali di Bundaran HI Jakarta
Ilustrasi Meskipun skipping adalah latihan fisik ringan, beberapa hal perlu diperhatikan oleh individu yang hendak melakukannya. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Skipping adalah salah satu latihan fisik yang dipercaya dapat memaksimakan pertumbuhan tinggi badan. Skipping bukan hanya latihan fisik ringan yang bisa dijalankan hampir di mana saja, tetapi juga merupakan contoh dari olahraga plyometric. Gerakan melompat yang dilibatkan dalam skipping membantu mengembangkan kekuatan otot, terutama pada kaki dan inti tubuh. Jenis latihan ini melibatkan gerakan eksplosif yang meningkatkan kecepatan dan daya ledak otot.

Meskipun skipping adalah latihan fisik ringan, beberapa hal perlu diperhatikan oleh individu yang hendak melakukannya. Agar terhindar dari risiko cedera, penting untuk melakukan pemanasan sebelum latihan, mengamati teknik yang benar, dan tidak berlebihan. Terutama bagi pemula, memahami gerakan dasar dan berlatih dengan konsistensi dapat membantu mencegah cedera yang tidak diinginkan.

Skipping adalah lompat tali yang praktis dan ekonomis, cocok untuk mereka yang memiliki jadwal padat. Meski sederhana, latihan ini memberikan manfaat yang signifikan bagi kekuatan tubuh dan potensi penurunan berat badan. Berikut ulasan tentang skipping adalah latihan fisik praktis yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (16/8/2023).

Skipping Sebagai Latihan Fisik Ringan

6 Aktivitas Menyenangkan untuk Isi Liburan Sekolah Anak di Rumah
Ilustrasi gambar anak bermain lompat tali (dok Monstera/pexels.com)

Lompat tali atau skipping adalah suatu bentuk olahraga yang diyakini memiliki manfaat untuk peningkatan tinggi badan dan penurunan berat badan. Dalam skipping, seorang individu menggunakan sebuah tali yang dipegang oleh kedua tangannya dan tali tersebut diayunkan melewati kepala hingga kaki sambil melompati tali tersebut. Olahraga ini memiliki sejumlah variasi gerakan dan trik yang bisa dipraktikkan.

Skipping adalah olahraga yang sederhana namun efektif, dan dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja sesuai keinginan. Gerakan dasar skipping melibatkan melompat menggunakan dua kaki secara bersamaan atau menggunakan satu kaki secara bergantian. Meskipun ekonomis dalam hal peralatan dan memberikan manfaat kesehatan, skipping belum banyak diminati seperti olahraga lari atau renang.

Tidak ada catatan sejarah yang menjelaskan asal-usul skipping, tetapi banyak yang percaya bahwa olahraga ini populer pada tahun 70-an hingga 80-an. Latihan fisik ini diperkirakan berasal dari Eropa dan dibawa ke wilayah Nusantara saat zaman kolonial. Bisa jadi skipping masuk ke Indonesia melalui permainan lompat tali dari Belanda. Permainan ini dilakukan oleh tiga orang dengan dua orang memegang tali dan satu orang melompati tali yang berputar. 

Meski asal usulnya masih diperdebatkan, ada dugaan bahwa skipping telah dimainkan sejak 1.600 tahun sebelum Masehi di Mesir. Argumen lain menyebutkan bahwa olahraga ini berasal dari China dan Jepang. Suku Aborigin di Australia juga diyakini telah memainkan permainan serupa secara turun-temurun menggunakan bahan-bahan alami seperti tanaman merambat dan bambu.

Teknik Dasar Skipping dan Variasi Gerakan

ilustrasi lompat tali/unsplash
ilustrasi lompat tali/unsplash

Seperti sudah sempat disinggung sebelumnya, meskipun skipping adalah olahraga ringan, individu yang hendak melakukannya harus memperhatikan teknik dsar untuk meminimalisir kemungkinan cedera. Berikut teknik dasar dan variasi gerakan skipping.

Teknik Dasar Skipping

  1. Pastikan panjang tali sesuai dengan tinggi tubuh untuk memudahkan jangkauan.
  2. Gerakkan pergelangan tangan memutar ke belakang dan putar tali secara optimal.
  3. Pastikan kedua telapak tangan memegang tali dengan baik.
  4. Lakukan gerakan mengangkat kedua kaki secara bersamaan saat melompat.
  5. Posisikan kedua lengan di atas kepala dan lakukan gerakan kurang dari 45 derajat.
  6. Pastikan lompatan tidak terlalu tinggi dari lantai.
  7. Luruskan pandangan ke depan dan fokus saat melakukan lompatan.

Setelah selesai, disarankan minum untung menggantukan cairan tubuh yang keluar dan menghindari dehidrasi.

Tidak ada batasan waktu yang khusus untuk melakukan olahraga skipping. Waktu yang diperlukan dapat disesuaikan dengan tujuan dan gaya hidup individu. Olahraga skipping bisa dilakukan selama 30-150 menit setiap minggu, dengan 30 menit setiap hari sebagai opsi. Disarankan untuk mengambil dua hari istirahat dalam seminggu, khususnya jika tujuan latihan adalah penurunan berat badan dan kesehatan.

Variasi Gerakan Skipping

  1. Basic Jump: Gerakan dasar dengan lompatan sambil memutar tali secara stabil.
  2. Jack Jump: Sama seperti basic jump, tapi dengan gerakan membuka dan menutup kaki untuk memperkuat paha dalam dan luar.
  3. Criss-Cross Jump: Perpaduan jack jump dengan gerakan kaki menyilang, menantang koordinasi dan kecepatan.
  4. Scissor Jump: Mirip dengan jogging di tempat dengan tali, melibatkan gerakan kaki seperti gunting.
  5. High Knee Jump: Varian basic jump dengan mengangkat lutut kaki lebih tinggi untuk latihan kardiovaskular yang lebih intens.

Semua gerakan ini akan memberikan intensitas dan fokus otot yang bervariasi. Penting untuk memulai dengan gerakan dasar dan membangun keterampilan serta kekuatan sebelum mencoba variasi yang lebih kompleks. Konsentrasi pada teknik yang benar adalah kunci untuk mencegah cedera dan mendapatkan manfaat terbaik dari olahraga skipping.

Manfaat Skipping

China Akhiri Aturan Karantina untuk Pelancong Asing
Ilustrasi Manfaat Skipping. (AP Photo/Ng Han Guan)

Olahraga skipping bisa menjadi alternatif latihan yang efektif dalam menjaga kesehatan tubuh. Berikut adalah manfaat yang akan didapatkan dari latihan skipping.

1. Meningkatkan Keseimbangan Tubuh

Melakukan latihan lompat tali secara rutin dapat meningkatkan keseimbangan tubuh dan memperbaiki koordinasi. Gerakan lompat tali melibatkan interaksi antara otak dan tubuh, yang membantu memperbaiki koordinasi antara kaki dan gerakan tubuh lainnya. Dengan berfokus pada gerakan yang baik, otak membantu menjaga keseimbangan tubuh agar gerakan lompat tali berjalan lancar.

2. Pembakaran Kalori

Aktivitas lompat tali efektif dalam membantu membakar kalori. Dalam 15 menit latihan, kamu dapat membakar sebanyak 200–300 kalori. Gerakan yang dinamis dan memerlukan energi tinggi untuk melakukan lompatan membantu tubuh membakar kalori sebagai sumber energi.

3. Meningkatkan Kesehatan Jantung

Gerakan cepat melompat-lompat dalam lompat tali mendorong jantung untuk berdetak lebih cepat dan memompa darah dengan lebih kuat. Ini berkontribusi pada peningkatan kesehatan kardiovaskular dan jantung. Rutin berlatih lompat tali dapat membantu menjaga kesehatan jantung serta mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.

4. Meningkatkan Kepadatan Tulang

Latihan lompat tali yang dilakukan secara rutin dapat meningkatkan kepadatan dan kekuatan tulang. Gerakan melompat membantu merangsang pertumbuhan tulang dan memperkuat struktur tulang. Kepadatan tulang yang lebih tinggi membantu melindungi tubuh dari risiko gangguan kesehatan tulang, seperti osteoporosis.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya