Warna Sekunder Adalah Campuran Dua Warna Primer, Pahami 10 Contohnya

Contoh warna-warna sekunder adalah hijau, oranye, dan ungu.

oleh Laudia Tysara diperbarui 25 Agu 2023, 17:30 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2023, 17:30 WIB
Pembuatan Mural Kolong Semanggi
Petugas PPSU melukis mural dengan warna-warna cerah sehingga kolong Semanggi terlihat lebih cerah. Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Warna sekunder adalah hasil dari pencampuran dua warna primer dalam proporsi tertentu. Warna primer, terdiri dari merah, biru, dan kuning, ini yang menjadi dasar untuk menciptakan warna sekunder. Misalnya, perpaduan merah dan biru menghasilkan warna ungu, sedangkan campuran merah dan kuning menghasilkan oranye.

Bisa dipahami, warna sekunder memiliki peran penting dalam palet warna. Ini yang membuatnya bisa menciptakan variasi lebih luas dan menghadirkan dimensi baru dalam pemahaman tentang warna.

Kemampuan untuk menggabungkan warna-warna dasar ini membuka pintu bagi ekspresi kreatif dan desain yang kaya para seniman. Contoh warna-warna sekunder adalah hijau, oranye, dan ungu. Warna sekunder mampu menciptakan harmoni visual dan efek emosional yang beragam.

Ketika mengamati lebih dekat, dapat dilihat bahwa warna sekunder bukan hanya sekadar hasil percampuran warna, tetapi juga memiliki karakteristik dan identitas sendiri. Kemampuan untuk menghasilkan warna sekunder baru, melalui variasi dalam proporsi campuran mengilustrasikan palet warna adalah dunia yang luas dan menarik.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang warna sekunder, cara membuat, dan daftar warnanya, Jumat (25/8/2023).

Campuran dari Dua Warna Primer

Melukis Pakai Darah
Pria Ini Pakai Darahnya Sendiri Sebagai Tinta Lukis (Sumber: New York Times)

Warna sekunder adalah campuran dari dua warna primer. Warna primer sendiri terdiri dari merah, biru, dan kuning. Dalam modul berjudul Jenis Warna Berdasarkan Posisinya dalam Color Wheel yang dipublikasikan oleh Universitas BINUS, tiga warna primer ini mampu digabungkan untuk menciptakan beragam warna turunan.

Ini berarti bahwa warna-warna dasar tersebut memiliki peran penting dalam membentuk spektrum warna yang lebih luas.

Warna sekunder memiliki sebutan lain "warna kedua" karena asalnya berasal dari percampuran dua warna primer. Misalnya, ketika warna kuning dan merah dicampurkan bersama, hasilnya adalah warna oranye. Kedua warna kuning dan merah termasuk dalam kategori warna primer, sementara oranye yang muncul dari perpaduan keduanya disebut sebagai warna sekunder.

Konsep ini mengilustrasikan bagaimana kombinasi yang tepat dari warna-warna primer dapat menciptakan variasi yang kaya dalam palet warna.

Ada tiga jenis warna sekunder yang dihasilkan dari percampuran warna primer yang berbeda-beda.

  1. Pertama, campuran merah dan kuning menghasilkan warna oranye yang cerah dan energetik.
  2. Kedua, perpaduan warna kuning dan biru menghasilkan hijau yang segar dan alami.
  3. Ketiga, gabungan merah dan biru menciptakan warna ungu yang misterius dan elegan.

Perbedaan antara ketiga warna sekunder ini memperlihatkan bagaimana variasi proporsi warna primer yang berbeda menghasilkan efek visual yang berbeda pula.

Dalam dunia grafis, tiga warna primer cahaya yang dominan adalah merah (R), hijau (G), dan biru (B), yang lebih dikenal dengan istilah RGB. Kombinasi ketiganya dalam proporsi tertentu dapat menghasilkan berbagai macam warna.

Sebagai contoh, ketika merah diaktifkan 100 persen, hijau diaktifkan 0 persen, dan biru diaktifkan 100 persen, hasilnya adalah warna magenta yang intens. Konsep penggunaan warna primer cahaya ini sangat penting dalam dunia desain grafis dan teknologi layar, di mana perpaduan yang tepat dari ketiga warna ini menciptakan tampilan visual yang penuh warna dan dinamis.

Cara Membuat Warna Sekunder

Pembuatan Mural Kolong Semanggi
Seorang petugas PPSU menaiki tangga saat melukis mural pada tembok kolong Semanggi. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Gabungan antara warna biru dan kuning dapat menghasilkan berbagai macam warna hijau, tergantung pada perbandingan takarannya. Misalnya, jika mencampurkan warna biru dan kuning dalam takaran 1:1, hasilnya akan menjadi warna hijau murni yang menyegarkan.

Namun, jika bermain-main dengan perbandingan takaran, seperti 1:1.5 atau 1:1.7, maka akan terlihat warna hijau yang memiliki nuansa yang berbeda-beda. Hasil campuran tersebut akan membentuk warna hijau dengan karakteristik unik yang tidak dapat dihasilkan oleh perpaduan takaran yang lebih sederhana.

Konsep inilah yang menyebabkan warna sekunder, seperti hijau dalam contoh ini, disebut tak terbatas.

Warna adalah fenomena yang kompleks dan menarik dalam dunia visual. Campuran antara warna primer, seperti biru dan kuning, mengilustrasikan bagaimana persepsi warna dapat berubah dengan cara yang menarik. Dalam percobaan warna seperti yang dijelaskan, perbandingan takaran menjadi faktor kunci yang menentukan hasil akhir.

Penting untuk memahami bahwa campuran warna tidak hanya tentang menggabungkan pigmen atau cahaya dalam perbandingan tertentu. Akan tetapi, juga melibatkan persepsi visual manusia. Warna hijau baru yang dihasilkan oleh campuran biru dan kuning dalam berbagai perbandingan takaran adalah contoh bagaimana mata dan otak manusia merespons dan mengolah informasi warna.

Fenomena ini mengilustrasikan bahwa warna tidak hanya memiliki nilai estetika. Melainkan, juga memiliki dimensi ilmiah yang mengajak untuk lebih memahami cara kerja penglihatan manusia dan cara warna dapat diinterpretasikan secara visual.

Warna-Warna Sekunder

Saat Lukisan Karya Remaja Autis Hiasi Momen Arus Mudik 2023 di Stasiun Cirebon
M. Rafi Athallah Irmawan (17) seorang remaja autis asal Cirebon menunjukkan kebolehannya melukis tema kereta api saat launching pameran lukisan di Stasiun Kejaksan. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

1. Hijau

Warna sekunder ini dihasilkan dari perpaduan warna kuning dan biru. Ketika kuning yang cerah berbaur dengan biru yang menenangkan, muncullah hijau yang menyegarkan. Hijau sering kali dikaitkan dengan alam dan kesejukan.

2. Oranye

Campuran antara warna merah yang bersemangat dan kuning yang ceria menghasilkan warna oranye. Oranye menciptakan kesan hangat, cerah, dan energik, sering digunakan untuk menarik perhatian.

3. Ungu

Warna ungu muncul dari perpaduan merah dan biru. Kombinasi ini menghasilkan nada yang misterius dan elegan. Ungu sering dikaitkan dengan kemewahan dan kreativitas.

4. Cokelat

Campuran antara warna oranye dan ungu menghasilkan cokelat yang hangat dan alami. Ini adalah contoh bagaimana variasi dalam proporsi campuran warna sekunder dapat menghasilkan warna baru yang bervariasi.

5. Toska

Toska terbentuk dari percampuran warna biru dan hijau. Warna ini menciptakan perasaan damai dan menyegarkan, sering dikaitkan dengan air dan keindahan alam.

6. Abu-Abu

Meskipun bukan warna sekunder tradisional, abu-abu muncul dari perpaduan warna hitam dan putih. Ini adalah contoh bagaimana campuran dua warna dasar dapat menghasilkan nuansa yang netral dan serbaguna.

7. Krem

Campuran antara warna kuning dan putih menghasilkan krem yang lembut dan netral. Warna ini sering digunakan untuk menciptakan tampilan yang bersih dan elegan.

8. Koral

Koral terbentuk dari perpaduan merah muda dan oranye. Ini adalah contoh bagaimana warna sekunder dapat memiliki nuansa yang lebih kaya dan kompleks daripada warna primer yang membentuknya.

9. Kuning Hijau

Campuran kuning dan hijau menghasilkan warna kuning hijau yang cerah. Warna ini menciptakan perasaan segar dan alami, sering dikaitkan dengan pertumbuhan dan kehidupan.

10. Lavender

Lavender muncul dari perpaduan merah muda dan ungu. Ini adalah contoh bagaimana campuran warna sekunder dapat menciptakan warna yang lembut dan menenangkan, cocok untuk suasana yang santai.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya