Biaya Tes DNA dan Prosedur yang Diperlukan, Pahami Manfaat dan Tujuannya

Biaya tes DNA dapat bervariasi tergantung pada lokasi tempat pemeriksaan (puskesmas atau rumah sakit), tingkat profesionalisme tenaga medis, fasilitas, dan popularitas lembaga medis tersebut.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 27 Agu 2023, 18:56 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2023, 16:30 WIB
Tes DNA
Ilustrasi tes DNA. (dok. CDC/Unsplash/Adhita Diansyavira)

Liputan6.com, Jakarta Tes DNA adalah prosedur tes medis untuk mengidentifikasi mutasi pada gen, kromosom, atau protein seseorang. Tes DNA dapat memberikan informasi tentang kondisi genetik, risiko penyakit tertentu, dan garis keturunan. Tes ini dapat dilakukan dengan mengambil sampel darah, kulit, rambut, jaringan, atau cairan ketuban.

Hasil tes DNA dapat mengkonfirmasi atau mengesampingkan adanya kondisi genetik, menentukan risiko berkembangnya penyakit, dan membantu dalam identifikasi korban yang tidak diketahui identitasnya.

Tes DNA juga dapat digunakan untuk mengkonfirmasi status keturunan dalam beberapa kasus. Tes DNA yang sering digunakan untuk tujuan ini adalah tes DNA autosomal, yang melibatkan analisis DNA dari kromosom autosom (non-kromosom seks).

Tes DNA ini dapat mengidentifikasi pola genetik yang diwariskan dari kedua orang tua dan digunakan untuk menentukan hubungan keluarga, seperti hubungan antara orang tua dan anak, saudara kandung, atau keluarga yang lebih luas. Tes DNA melibatkan serangkaian tes yang kompleks sehingga membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Biaya tes DNA dapat bervariasi secara signifikan tergantung pada jenis tes yang Anda lakukan, tempat Anda melakukan tes, dan negara tempat Anda tinggal. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi biaya tes DNA meliputi kompleksitas tes, metode analisis yang digunakan, jumlah gen yang dianalisis, serta apakah tes tersebut dilakukan untuk tujuan medis atau non-medis.

Lalu berapa rentang biaya yang diperlukan untuk melakukan tes DNA? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Minggu (27/8/2023).

Apa yang dimaksud dengan tes DNA?

Tes DNA adalah suatu metode analisis genetik yang digunakan untuk mengidentifikasi dan menganalisis informasi genetik yang terkandung dalam materi genetik individu, yang disebut DNA (asam deoksiribonukleat). Tes ini bertujuan untuk mengungkapkan informasi tentang sejumlah aspek genetik, termasuk mutasi pada gen, kromosom, atau protein dalam tubuh individu.

Tes DNA dapat mengkonfirmasi atau mengesampingkan kondisi genetik, mendeteksi risiko penyakit tertentu, mengidentifikasi hubungan keluarga atau garis keturunan, serta memberikan wawasan tentang variasi genetik yang ada dalam tubuh individu.

Proses tes DNA melibatkan pengambilan sampel materi genetik, seperti darah, rambut, kulit, atau cairan tubuh lainnya. Sampel ini kemudian dianalisis di laboratorium untuk mencari perubahan pada struktur DNA yang mungkin terkait dengan kondisi kesehatan, risiko penyakit, atau hubungan keluarga.

Hasil dari tes DNA dapat memberikan informasi penting tentang aspek genetik individu, termasuk peluang mengembangkan penyakit tertentu, riwayat keturunan, dan potensi risiko genetik yang dapat diturunkan kepada generasi berikutnya.

Tes DNA memiliki banyak aplikasi, mulai dari pengujian genetik prenatal untuk mendeteksi kelainan pada janin yang belum lahir, hingga pengujian genetik diagnostik untuk mengidentifikasi penyakit tertentu. Selain itu, tes DNA juga dapat digunakan dalam pengujian forensik untuk identifikasi individu, serta dalam penelitian ilmiah untuk memahami variasi genetik dan dampaknya pada kesehatan dan lingkungan.

Penting untuk diingat bahwa hasil tes DNA dapat memiliki dampak emosional dan praktis yang signifikan, oleh karena itu keputusan untuk melakukan tes DNA perlu dipertimbangkan secara matang dengan konsultasi dari tenaga medis atau ahli genetika.

Tujuan dan Manfaat Tes DNA

Deteksi Infeksi HPV yang Berpotensi Kanker Serviks Kini Bisa dengan Tes HPV DNA Genotyping, Apa Itu?
Tes HPV DNA Genotyping mampu mengidentifikasi secara spesifik jenis-jenis HPV yang menginfeksi seseorang dan memberikan petunjuk penting dalam penanganan dan pengobatan infeksi HPV. Foto: Freepik.

Tes DNA memiliki tujuan dan manfaat yang luas, yang meliputi berbagai aspek kesehatan, ilmiah, forensik, dan hubungan keluarga. Berikut adalah beberapa tujuan dan manfaat utama dari tes DNA:

1. Mendeteksi Kondisi Genetik

Salah satu tujuan utama tes DNA adalah untuk mendeteksi adanya mutasi genetik yang dapat menyebabkan atau meningkatkan risiko terjadinya kondisi genetik atau penyakit tertentu. Ini membantu dalam diagnosa, pengobatan, dan manajemen penyakit genetik.

2. Mengetahui Risiko Kesehatan

Tes DNA dapat memberikan informasi tentang risiko individu terkena penyakit tertentu, seperti penyakit jantung, kanker, diabetes, dan lainnya. Dengan mengetahui risiko ini, individu dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang lebih baik dan mengadopsi gaya hidup yang sehat.

3. Pengujian Genetik Prenatal

Tes DNA dapat digunakan untuk mengidentifikasi kelainan genetik pada janin yang belum lahir. Ini memberikan kesempatan bagi calon orangtua untuk membuat keputusan berdasarkan informasi kesehatan janin.

4. Identifikasi Forensik

Dalam bidang forensik, tes DNA digunakan untuk mengidentifikasi individu berdasarkan sidik jari genetiknya, seperti dalam kasus identifikasi korban kecelakaan atau kejahatan.

5. Hubungan Keluarga dan Keturunan

Tes DNA dapat mengonfirmasi atau mengesampingkan hubungan keluarga dan garis keturunan. Ini berguna dalam membangun pohon keluarga, mengetahui asal-usul etnis, serta mencari orang tua biologis dalam kasus adopsi.

6. Penelitian Ilmiah

Tes DNA menjadi alat penting dalam penelitian ilmiah untuk memahami variasi genetik dalam populasi, melacak migrasi manusia dalam sejarah, dan menemukan hubungan antara gen dan penyakit.

7. Pemilihan Terapi Personalisasi

Tes DNA dapat membantu dokter dalam memilih terapi yang lebih tepat dan efektif berdasarkan profil genetik individu pasien.

8. Pengembangan Obat dan Terapi Baru

Informasi genetik dari tes DNA dapat digunakan untuk mengembangkan obat dan terapi yang disesuaikan dengan kebutuhan genetik pasien.

9. Pemberian Sumberdaya Medis yang Tepat

Tes DNA dapat membantu mengidentifikasi alergi terhadap obat-obatan atau reaksi yang mungkin terjadi terhadap berbagai pengobatan.

10. Pemeliharaan Kesehatan

Tes DNA dapat memberikan wawasan tentang kecenderungan genetik individu terhadap respons terhadap diet, olahraga, dan gaya hidup, yang dapat membantu dalam menjaga kesehatan secara lebih efektif.

Namun, penting untuk diingat bahwa tes DNA juga memiliki aspek etika dan dampak psikologis yang perlu dipertimbangkan. Hasil tes DNA dapat memiliki implikasi yang signifikan terhadap individu dan keluarga, baik dari segi kesehatan maupun identitas, sehingga keputusan untuk melakukan tes DNA perlu dipertimbangkan dengan bijak dan mendapatkan konsultasi dari ahli genetika atau tenaga medis.

Macam-Macam Tes DNA

DNA dan Genetik (iStockphoto)
Ilustrasi DNA dan Genetik (iStockphoto)

Tes DNA dapat dibedakan menjadi beberapa macam. Macam-macam tes DNA ini dibedakan berdasarkan bagian yang diamati dan cara pelaksanaannya.

Berdasarkan bagian yang diamati, macam-macam tes DNA antara lain adalah sebagai berikut:

1. Tes Gen

Tes ini menganalisis DNA individu untuk menemukan perubahan (mutasi) pada gen yang dapat menyebabkan atau meningkatkan risiko terjadinya kelainan genetik atau penyakit tertentu. Tes gen dapat melibatkan satu gen, beberapa gen, atau seluruh DNA (pengujian genom).

2. Tes Kromosom

Tes kromosom memeriksa kromosom atau untaian panjang DNA individu untuk menemukan perubahan urutan gen yang dapat menjadi penyebab kondisi genetik. Contohnya, mencari salinan tambahan kromosom.

3. Tes Protein

Tes ini menganalisis aktivitas enzim dalam sel dan mencari produk reaksi kimia dalam sel. Masalah dengan protein dapat menunjukkan adanya perubahan pada DNA yang berpotensi menyebabkan kondisi genetik.

Sedangkan berdasarkan tata cara pelaksanaannya, macam-macam tes DNA antara lain adalah sebagai berikut:

1. Tes Prenatal

Tes DNA prenatal digunakan untuk mendeteksi mutasi pada gen atau kromosom janin selama kehamilan. Tes ini membantu mengidentifikasi kemungkinan kelahiran bayi dengan kondisi genetik, terutama jika ada riwayat genetik keluarga.

2. Pengujian Diagnostik

Tes diagnostik mengonfirmasi atau mengesampingkan penyakit genetik atau masalah kromosom tertentu. Meskipun tidak menguji semua kondisi genetik, tes ini berguna untuk memastikan diagnosis terutama saat ada gejala penyakit.

3. Pengujian Pembawa

Tes pembawa menentukan apakah seseorang membawa salinan gen yang bermutasi untuk penyakit resesif autosomal. Ini penting jika salah satu orang tua memiliki riwayat penyakit genetik yang diturunkan secara autosomal resesif.

4. Tes Pra Implantasi

Tes ini digunakan dalam teknik reproduksi berbantuan, seperti IVF. Embrio diuji untuk mutasi genetik sebelum ditanamkan ke rahim, sehingga hanya embrio tanpa mutasi yang dipilih.

5. Skrining Bayi Baru Lahir

Bayi baru lahir diuji untuk kondisi genetik, metabolisme, atau hormon. Ini memungkinkan deteksi dini dan perawatan segera jika diperlukan.

6. Pengujian Prediktif dan Presimptomatik

Tes ini mengidentifikasi mutasi genetik yang meningkatkan risiko seseorang mengembangkan kondisi genetik di masa depan, bahkan sebelum gejala muncul. Namun, hasilnya tidak 100% pasti.

Syarat dan Prosedur Tes DNA

DNA
Deteksi DNA kanker yang bermutasi akan memudahkan pengobatan. (Ilustrasi: Science News Journal)

Penting untuk diketahui bahwa tes DNA tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Sebenarnya, tidak ada persyaratan khusus untuk melakukan tes DNA. Siapa saja yang memiliki kepentingan tertentu dapat melakukan tes ini. Namun, prosedur dan persyaratan mungkin dapat bervariasi tergantung pada jenis tes DNA yang akan dilakukan dan aturan yang berlaku di tempat pemeriksaan.

Adapun prosedur umum untuk melakukan tes DNA antara lain adalah sebagai berikut:

1. Pengambilan Sampel

Proses dimulai dengan mengambil sampel bahan biologis dari individu yang akan diuji. Sampel tersebut dapat berupa sel darah merah, rambut, kulit, air liur, atau kuku. Dalam kasus tes keturunan, biasanya sampel diambil dari ayah dan anak yang ingin diuji.

2. Proses Ekstraksi

Sampel yang terkumpul akan melalui proses ekstraksi, di mana bahan biologis tersebut dipisahkan untuk memperoleh DNA. Proses ini sering melibatkan penggunaan enzim tertentu untuk membantu memisahkan DNA dari bahan lain.

3. Elektroforesis

DNA yang telah diekstraksi dapat melewati proses elektroforesis, di mana medan listrik digunakan untuk memisahkan fragmen-fragmen DNA berdasarkan ukuran mereka. Ini membantu dalam persiapan untuk langkah-langkah berikutnya.

4. PCR (Polymerase Chain Reaction)

Proses ini melibatkan penggandaan DNA secara selektif menggunakan teknik PCR. Ini memungkinkan untuk menghasilkan banyak salinan DNA yang akan digunakan dalam pengujian lebih lanjut. Proses PCR melibatkan tiga tahap: denaturasi, annealing, dan ekstensi.

5. Pengujian DNA

Salinan DNA yang telah diperbanyak akan diuji untuk mengetahui penanda genetik tertentu. Tes ini dapat beragam tergantung pada tujuan tes DNA, seperti mengidentifikasi mutasi genetik tertentu atau melakukan perbandingan antara sampel individu.

6. Membandingkan DNA

Jika tes dilakukan untuk tujuan tertentu, seperti tes keturunan, hasil DNA dari individu yang diuji akan dibandingkan. Dalam kasus tes keturunan, setengah dari susunan DNA ayah akan cocok dengan setengah susunan DNA anak, karena setengah sisanya berasal dari ibu.

7. Hasil dan Waktu Tunggu

Hasil tes DNA biasanya akan tersedia dalam waktu 2-4 minggu setelah pengambilan sampel. Penting untuk memiliki kesabaran dalam menunggu hasilnya, terutama karena proses analisis dan interpretasi DNA membutuhkan waktu.

Penting untuk diingat bahwa prosedur dan persyaratan tes DNA dapat bervariasi berdasarkan tujuan tes, laboratorium yang melakukan tes, dan aturan hukum yang berlaku di wilayah Anda. Jika Anda tertarik untuk melakukan tes DNA, disarankan untuk menghubungi penyedia layanan tes atau profesional medis yang dapat memberikan panduan yang lebih tepat sesuai dengan situasi Anda.

Berapa biaya tes DNA?

Mulai Mengatur Anggaran Keuangan
Ilustrasi Anggaran Keuangan Credit: pexels.com/Breakingpic

Biaya tes DNA dapat bervariasi tergantung pada lokasi tempat pemeriksaan (puskesmas atau rumah sakit), tingkat profesionalisme tenaga medis, fasilitas, dan popularitas lembaga medis tersebut. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut adalah analisis dan perkiraan biaya untuk melakukan tes DNA:

1. Biaya Tes DNA di Puskesmas

Biaya tes DNA di puskesmas berkisar antara Rp7.000.000 hingga Rp8.000.000 untuk satu kali pemeriksaan. Namun, tidak semua puskesmas menyediakan layanan ini karena keterbatasan alat dan tenaga medis yang memenuhi persyaratan. Tes DNA di puskesmas perlu dilakukan oleh tenaga medis yang profesional.

2. Biaya Tes DNA di Rumah Sakit

Biaya tes DNA di rumah sakit memiliki kisaran lebih luas, yaitu sekitar Rp5.000.000 hingga Rp10.000.000 untuk satu kali pemeriksaan. Biaya ini bisa berbeda tergantung pada beberapa faktor, seperti tingkat kualifikasi tenaga medis, fasilitas rumah sakit, popularitas, dan teknologi yang digunakan. Beberapa rumah sakit yang mencantumkan biaya tes DNA adalah Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo, Rumah Sakit Umum Sanglah di Denpasar, Rumah Sakit Hasan Sadikin di Bandung, dan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro di Semarang.

Penting untuk diingat bahwa biaya tes DNA dapat berubah dari waktu ke waktu dan dapat bervariasi antara lembaga medis. Selain biaya untuk tes DNA itu sendiri, Anda juga harus mempertimbangkan biaya lain seperti konsultasi dengan tenaga medis dan potensi biaya tambahan yang mungkin timbul selama proses pengujian. Jika Anda tertarik untuk melakukan tes DNA, disarankan untuk menghubungi lembaga medis yang bersangkutan dan mendapatkan informasi terbaru tentang biaya serta prosedur yang diperlukan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya