Liputan6.com, Jakarta Kata-kata bijak dalam bahasa Jawa memiliki makna dan filosofi yang mendalam, serta sering kali mengandung kearifan lokal yang dapat menjadi panduan hidup bagi banyak orang. Kata-kata bijak ini sering diwariskan dari nenek moyang dan memiliki nilai-nilai kebijaksanaan yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan memahami makna dari kata-kata bijak Jawa, kita dapat belajar tentang kearifan lokal dan memperkaya pemahaman kita tentang kehidupan. Tak hanya itu, kata-kata bijak Jawa juga dapat membantu kita untuk lebih terhubung dengan budaya dan tradisi Indonesia, sehingga kita dapat menggali kearifan lokal yang ada dalam masyarakat kita.
Advertisement
Baca Juga
Dalam menggali kearifan lokal, kata-kata bijak Jawa dapat menjadi sumber inspirasi dan motivasi untuk menjalani kehidupan dengan bijak. Dengan memahami makna dari setiap kata bijak Jawa, kita dapat belajar tentang nilai-nilai kehidupan yang sejati dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu, pembahasan tentang kumpulan kata-kata Jawa bijak dan manfaatnya dalam menggali kearifan lokal sebagai panduan hidup sangat penting untuk menumbuhkan pemahaman dan kesadaran akan kearifan lokal dan budaya Indonesia. Berikut ini adalah sejumlah contoh kata-kata Jawa bijak, seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (4/12/2023).
Kata-Kata Jawa Bijak tentang Ilmu
Dalam budaya Jawa, kata-kata bijak atau pepatah memiliki peran penting dalam memberikan arahan dan kebijaksanaan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu tema yang sering diangkat dalam kutipan bijak Jawa adalah pentingnya ilmu. Ilmu dianggap sebagai cahaya yang menerangi jalan kehidupan dan sebagai senjata yang kuat dalam menghadapi berbagai tantangan.
Berikut adalah 15 contoh kutipan bijak dalam bahasa Jawa tentang ilmu beserta artinya:
1. "Ilmu endi wancine nanging ora ana ning gawe" (Ilmu ada di mana-mana tapi tidak ada dikerjakan) - Ilmu tanpa pengalaman tidak ada gunanya.
2. "Ilmu mboten ana ing kitab putih, ilmu ana ing gebang putih" (Ilmu tidak ada di buku putih, ilmu ada di belantan putih) - Ilmu sejati tidak selalu ada di dalam buku.
3. "Sinau tanpa iringan, lamun olah sejane branggah" (Belajar tanpa bimbingan, akan menjadi sia-sia) - Ilmu tanpa petunjuk akan sia-sia.
4. "Gusti boten sare, awak samudro sinau" (Tuhan tidak tidur, tubuh hanya bisa belajar) - Belajar adalah kewajiban.
5. "Ilmu tanpa amal, bungah ora kembar" (Ilmu tanpa praktik, bunga tidak berbuah) - Ilmu tanpa perbuatan tidak akan memberikan hasil.
6. "Awak segara, ilmu kejawen tanpa amal" (Tubuh layaknya laut, ilmu kejawen tanpa amal) - Ilmu yang tidak diamalkan tidak bermanfaat.
7. "Ilmu tanpa tata krama kaya sakar" (Ilmu tanpa tata krama sama seperti kotoran) - Ilmu tanpa sopan santun tidak bermakna.
8. "Ilmu kuneng, ilmu sering, ilmu dolan, ilmu olek" (Ilmu terus, ilmu sering, ilmu bermain, ilmu sambil jalan) - Ilmu dapat diperoleh dari berbagai aktivitas.
9. "Ilmu kawruh, ilmu kang ala, ilmu laku, ilmu kang awakne betah" (Ilmu berteori, ilmu yang ada, ilmu yang diamalkan, ilmu yang membuat tubuh nyaman) - Ilmu tidak hanya teori tapi juga praktik.
10. "Ilmu tanpa rasa, kaya raga tanpa jiwa" (Ilmu tanpa perasaan, seperti tubuh tanpa jiwa) - Ilmu harus diiringi dengan kepekaan perasaan.
11. "Akeh ilmu, akeh rika, ora rika akeh rika" (Banyak ilmu, banyak keinginan, tidak semua keinginan bisa dipenuhi) - Semakin banyak ilmu, semakin banyak keinginan yang muncul.
12. "Ilmu akeh, minggoh ora iso kena" (Ilmu banyak, tapi tidak bisa berbuat apa-apa) - Memiliki banyak ilmu tidak berguna jika tidak bisa mengaplikasikannya.
13. "Ilmu kuneng, rupa kawruh" (Ilmu itu terus menerus) - Ilmu tidak pernah berhenti.
14. "Ilmu dumadi, mboten dumadi, dumadi mboten ilmu" (Ilmu itu bisa didapat, tubuh bisa menjadi ilmu) - Setiap orang bisa mendapatkan ilmu.
15. "Awet nom, kalawan ilmu kang manfaat" (Selalu muda, dengan ilmu yang bermanfaat) - Ilmu dapat menjaga kebijaksanaan dan kedewasaan.
Kutipan-kutipan bijak ini mengingatkan kita akan pentingnya ilmu dalam kehidupan sehari-hari dan bagaimana ilmu dapat membantu kita menggali kearifan lokal sebagai panduan hidup. Semoga kutipan-kutipan bijak ini dapat menginspirasi kita untuk terus menjadikan ilmu sebagai cahaya dalam menjalani kehidupan.
Advertisement
Kata-Kata Jawa Bijak tentang Cinta
Berikut adalah 15 contoh kutipan bijak dalam bahasa Jawa yang membahas tentang cinta beserta artinya:
1. "Saklawase ati iku kang remen, kang sregep, lan kang tinemokake." (Artinya: Hati yang penuh kasih, bijaksana, dan menerima.)
2. "Rasane ati koyo tumpuk gunung, kudu kuweh sabar banjur kudu kadi tumpuk bantalan." (Artinya: Hati itu seperti tumpukan gunung, harus sabar dan harus seperti tumpukan bantalan.)
3. "Cinta tanpa tulus wonten saiki terus terang campure kesombongan." (Artinya: Cinta tanpa ketulusan sekarang langsung bercampur dengan keangkuhan.)
4. "Cinta kanthi kasunyatan mung bisa dipunsa, ora ana dhogone." (Artinya: Cinta yang sejati hanya bisa dirasakan, tidak bisa dijelaskan.)
5. "Cinta iku rasa, rasa iku kasampurnan kanthi adanya." (Artinya: Cinta itu perasaan, perasaan itu keutuhan dengan keberadaannya.)
6. "Rasane ati koyo rong alon-alon, kanthi banyakke keseriusan." (Artinya: Hati itu seperti dua hati, dengan banyaknya ke-seriusan.)
7. "Cinta iku tansah alami, ora kaya perang kang kudu diwacani." (Artinya: Cinta itu harus dialami, tidak seperti perang yang harus diucapkan.)
8. "Cinta iku banjur kaya segara, saiki kudu dadi damel, kanthi woles-wolesan." (Artinya: Cinta itu seperti laut, sekarang harus menjadi tenang, dengan pelan-pelan.)
9. "Cinta iku koyo saben wong, ana saiki kudu kahanan banjur karo pijerono." (Artinya: Cinta itu seperti setiap orang, sekarang harus menerima dan kemudian dengan pengertian.)
10. "Awake dhewe kang due nglakoni, apa kui kang due weruh nglakoni, kang due nglakoni apa kui kang due weruh nglakoni." (Artinya: Orang yang memiliki hati menyadari, yang tahu mewujudkan, yang mewujudkan menyadari.)
11. "Ati iku loro lan ono, pepak iku loro ambrollan." (Artinya: Hati itu ada dan tidak ada, orang itulah yang membuatnya terluka.)
12. "Cinta iku ora werna, nanging rasa kang ngasilake warna karo cinta iku bener utawa palsu." (Artinya: Cinta itu bukan warna, namun perasaan yang memberikan warna pada cinta itu sendiri, benar atau palsu.)
13. "Tresna iku koyok ndhuwur banyu, ora tumindak, nanging tansah diterusno." (Artinya: Cinta itu seperti air yang tidak merasakan, namun terus mengalir.)
14. "Sak karepmu ora curiga, sak kegodeanmu ora dipikirke." (Artinya: Setiap perhatianmu tidak diragukan, setiap kelalimanmu tidak dipikirkan.)
15. "Ati percoyo, ati percoyo, tresno perlu percoyo." (Artinya: Percayalah hati, percayalah, cinta butuh kepercayaan.)
Dengan memahami dan merenungkan kutipan bijak tentang cinta dalam bahasa Jawa, kita dapat menggali kearifan lokal dalam menghadapi dan memahami makna sejati dari cinta. Kutipan-kutipan ini mengajarkan tentang pentingnya ketulusan, kesabaran, pengertian, dan kepercayaan dalam menjalani hubungan cinta. Dengan menjadikan kata-kata bijak Jawa sebagai panduan hidup, kita dapat memperkaya dan memperkuat hubungan cinta kita dengan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya.
Kata-Kata Jawa Bijak tentang Kehidupan
Berikut adalah 15 contoh kutipan bijak dalam bahasa Jawa yang membahas tentang kehidupan beserta artinya:
1. "Urip tanpa wates, koyo ngarit kurup." (Hidup tanpa batas, seperti mengukur awan) - Artinya, hidup tanpa batasan seperti usaha yang tak kunjung usai.
2. "Sinau tekan wong kang luwih tua, turu tekan wong kang luwih bocah." (Belajarlah dari orang yang lebih tua, tidurlah dengan orang yang lebih muda) - Artinya, perbanyak belajar dari pengalaman orang tua dan tetap memiliki semangat kehidupan seperti anak muda.
3. "Sopo sing ngono karo kito, ora doyo karo bintang." (Siapa yang sama dengan kita, bukanlah sebagai bintang) - Artinya, tidak semua orang memiliki kesamaan dengan kita.
4. "Ora biso omong marang wong becik, takon marang wong biso." (Tidak bisa berbicara dengan orang baik, bertanya kepada orang yang bisa) - Artinya, apabila kita tidak bisa memahami orang baik, sebaiknya kita meminta panduan kepada mereka.
5. "Adoh, mung sramaning ati sing tepa, yo sramaning wong liya." (Berbagi itu hanya sebagian hati yang memberi, ya memberi kepada orang lain) - Artinya, berbagi itu bukan hanya memberi, tapi juga memberikan kepada orang lain.
6. "Utawa wong kang ngelmu ora apik yo mung utawa wong kang ora ngelmu." (Seseorang yang pintar bukan hanya orang yang berilmu, tetapi juga orang yang tidak berilmu) - Artinya, orang yang benar-benar pintar bukan hanya orang yang pandai berilmu, tapi juga orang yang bijak dalam hidup.
7. "Sak durunge durung, sak turune turu." (Setiap yang berlalu, ada sebabnya. Setiap yang akan datang, ada alasan) - Artinya, semua peristiwa memiliki penyebab dan alasan yang pada waktunya akan terungkap.
8. "Limpapeh kuweh, durung nate siwi." (Jatuh patah, belum mati) - Artinya, meskipun mengalami kegagalan, masih ada kesempatan untuk bangkit.
9. "Nanging paling angel ora ana kene." (Tapi yang paling penting tidak ada di sana) - Artinya, terkadang hal yang paling penting tidak selalu terlihat dari luar.
10. "Watak wong kang padha, yen ngono, sopo sing sken, yen ngono, sopo sing payu." (Sifat seseorang yang sama, jika begitu, siapa yang membuangnya, begitu pula jika memeliharanya) - Artinya, sifat seseorang tergantung pada siapa yang melestarikannya atau yang membuangnya.
11. "Aja ndang dadi jurnalis, sing penting jujur, sugih alam." (Jangan jadi jurnalis, yang penting jujur, kaya akan ilmu) - Artinya, jangan hanya mengejar profesi, yang penting adalah memiliki kejujuran dan pengetahuan yang luas.
12. "Wong kang tansah ngenteni, tansah dadani, soko ngateni, tansah diunte." (Orang yang selalu menunggu, harus bersabar, dari kesabaran, akan diundang) - Artinya, orang yang sabar, akan selalu dihormati.
13. "Aja setan-mangetan, tangi pada awakmu." (Jangan kebanyakan curhat, tangislah pada tubuhmu) - Artinya, jangan terlalu banyak berkeluh kesah, tapi hadapi masalah dengan tanggung jawab.
14. "Sacrane pisan, nandur bumi, nandur ati." (Sangat penting, menanam padi, menanam hati) - Artinya, sama pentingnya menanam padi dan menanam hati agar dapat tumbuh dengan baik.
15. "Nyumput-nyumput uwihe, isih ajur." (Menyembunyikan sikap buruk, masih bisa diubah) - Artinya, menyembunyikan sifat buruk masih bisa diperbaiki.
Kumpulan kutipan bijak dalam bahasa Jawa ini mengajarkan banyak nilai kehidupan dan bijak dalam bersikap dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Semoga bisa menjadi panduan bagi kita dalam menggali kearifan lokal sebagai pedoman hidup.
Advertisement
Kata-Kata Jawa Bijak tentang Bersyukur
Kutipan bijak dalam bahasa Jawa tentang bersyukur sangat relevan dalam kehidupan sehari-hari. Bersyukur merupakan sikap yang sangat penting dalam menghadapi segala situasi, baik suka maupun duka. Berikut ini adalah 15 contoh kutipan bijak dalam bahasa Jawa tentang bersyukur beserta artinya:
1. "Seneng karo kabeh sing ana, lega karo kabeh sing ana."
Artinya: Bersyukur dengan segala yang ada, merasa lega dengan segala yang ada.
2. "Tresna karo Gusti, nyuwun pangapunten karo uwong."
Artinya: Bersyukur kepada Tuhan, meminta maaf kepada manusia.
3. "Nuruti ajaran leluhur, sareng sami, becik kae."
Artinya: Mengikuti ajaran leluhur, bersama-sama, menjadi baik.
4. "Seneng ora seneng, sah duk kudu syukur."
Artinya: Suka atau tidak suka, apapun harus disyukuri.
5. "Roso tresna kersa, mangawasa sakenging gungung."
Artinya: Cinta setulus hati, memancarkan sinar seperti gunung.
6. "Kapiteng sejatine kito, mugi-mugi panjenengan coro."
Artinya: Terimakasih atas kebaikanmu, semoga Tuhan memberkati.
7. "Ora keterlaluan, mugi-mugi Iku Gusti mau mengabulkan."
Artinya: Tidak berlebihan, semoga Tuhan mengabulkan.
8. "Aja mundhut lali, ora narik lara."
Artinya: Jangan terlalu cemas, jangan menarik luka.
9. "Kudu seneng nglakoni, luwih mugi-mugi pecicilan Becik."
Artinya: Harus senang menjalaninya, semoga hasilnya baik.
10. "Mugi-mugi uga nyenengake ati sepisan."
Artinya: Semoga juga menyenangkan hati semua orang.
11. "Seneng karo rezeki, malah luwih mugi-mugi dumununge awet."
Artinya: Bersyukur atas rezeki, bahkan semoga keturunannya abadi.
12. "Kudu seneng kanthi adol, mugi-mugi mung kurang saka Tuhan."
Artinya: Harus bersyukur dengan apa adanya, semoga hanya kurang dari Tuhan.
13. "Rejeki mung maring Gusti, sing penting kudu sabar."
Artinya: Rezeki hanya dari Tuhan, yang penting harus sabar.
14. "Ora bisa ngomong muluk, terus wae mung mensyenengi."
Artinya: Tidak bisa bicara muluk, tetapi selalu menyenangkan.
15. "Kudu bersyukur, mugi-mugi urip kudu kurang saka Gusti."
Artinya: Harus bersyukur, semoga hidup hanya kurang dari Tuhan.
Kutipan-kutipan bijak ini mengajarkan kita betapa pentingnya bersyukur dalam hidup. Dengan bersyukur, kita dapat melihat segala hal dengan lebih positif dan menghargai setiap momen dalam kehidupan.
Kata-Kata Jawa Bijak tentang Mengenal Diri Sendiri
1. "Omah ora mung ngarep menang, nanging kudu bisa nika digawe."
Artinya: "Rumah bukan hanya tempat tinggal, namun juga tempat dijadikan tempat belajar."
2. "Soko laku, arep ngerti."
Artinya: "Dari perbuatan, kita akan memahami."
3. "Aja sare, aja sepele. Sing sare, sing sepele."
Artinya: "Jangan abaikan, jangan remehkan. Yang diabaikan, yang diremehkan."
4. "Manungsa tansah kadieu, sabar ku sabar,pujangga karo pandhita."
Artinya: "Manusia harus selalu sabar, bijak dan pandai."
5. "Aja mangan urip sare, aja kasturi sare."
Artinya: "Jangan hanya makan untuk hidup, jangan hanya berbau harum untuk hidup."
6. "Sediakan payung sebelum hujan."
Artinya: "Persiapkan segala hal sebelum terjadi."
7. "Urip iku mung mbiyen- mbudhara. Urupi mung mbiyen- mbiyen karo wong liya."
Artinya: "Hidup itu hanya satu kali. Hiduplah dengan baik bersama orang lain."
8. "Mbiyen ngadeg, mbiyen ngetel."
Artinya: "Ada yang berdiri, ada yang duduk."
9. "Urip mung mbiyen, koyo ndari ning barat."
Artinya: "Hidup hanya sekali, seperti matahari dari timur ke barat."
10. "Yen panggonmu durung kuatmu, ora usah diharepake."
Artinya: "Jika tempat tinggalmu belum kuat, jangan diharapkan."
11. "Ora usah mugia, supaya enggal- enggal."
Artinya: "Jangan terburu-buru, agar tidak salah langkah."
12. "Kanggo atur pupus, atur lemah maringi."
Artinya: "Untuk mengatur orang lain, kita harus bisa mengatur diri sendiri."
13. "Yen sampeyan arep duwe harta luwih, ora usah maca, nanging usah nggunakne."
Artinya: "Jika ingin memiliki harta lebih, jangan hanya membaca, namun juga menggunakan."
14. "Yen yen ora beda, ora usah ilang."
Artinya: "Jika tidak beda, jangan dihilangkan."
15. "Ora nganggo bupi, ora bisa molok."
Artinya: "Jika tidak menggunakan paku, tidak akan bisa mengalok."
Advertisement